Powered by Blogger.
Latest Post
10:25 AM
Saham Pengembang Jatuh, Saham Hong Kong Berayun Diantara Gain dan Loss
Written By Kontak Perkasa Futures on Monday, November 11, 2013 | 10:25 AM
Kontak Perkasa - Bloomberg, (11/11) – Saham-saham Hong
Kong berayun diantara gain dan loss sejalan dengan saham-saham
pengembang dari China di Hong Kong jatuh. Yashili International Holdings
Ltd. naik ke rekornya pasca perusahaan-perusahaan seperti Singapore
Temasek Holdings Pte menyepakati untuk membeli saham-saham produsen susu
perah.
Indeks Hang Seng turun sebesar 0.2% ke level 22,700.38 pada pukul 9:56 pagi di Hong Kong, menghapus gain sebesar 0.3%. Indeks acuan tersebut turun sebesar 2.2% pada pekan lalu ditengah kekhawatiran Federal Reserve yang kemungkinan akan memangkas stimulusnya lebih awal dari perkiraan. Indeks Hang Seng China Enterprises turun sebsar 0.1% ke level 10,377.61. Kontrak berjangka pada indeks Standard & Poor 500 jatuh sebesar 0.2%. Indeks acuan tersebut naik sebesar 1.3% pada tanggal 8 November lalu di New York sejalan dengan laporan pekerjaan mengalami kenaikan dari yang diperkirakan sebelumnya sebagai pertanda bahwa pertumbuhan ekonomi cukup kuat guna menahan pemangkasan stimulus. Tapering akan dimulai pada bulan Maret tahun depan , berdasarkan pada sebuah survei Bloomberg pekan lalu, dengan para annalis memperkirakan pembelian obligasi bulanan turn sebesar $70 miliar dari $85 miliar. Indeks Hang Seng naik sebesar 15% dari terendahnya tahun ini pada tanggal 24 Juni hingga tanggal 8 November ditengah tanda-tanda stabilnya ekonomi China. Indeks acuan Hong Kong ditransaksikan sebesar 10.87 kali perkiraan pendapatan, dibanding dengan 15.98 kali pada indeks S&P 500 kemarin. (bgs) |
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 10:25 AM
Labels:
News
9:41 AM
Indeks Berjangka China Turun Pasca Inflasi
Kontak Perkasa - Bloomberg, (11/11) – Indeks berjangka China jatuh pasca laporan ekonomi selama akhir pekan termasuk inflasi.
Kontrak berjangka pada indeks CSI 300 yang berakhir pada bulan November turun sebesar 0.2% ke level 2,310 pada pukul 9:22 pagi waktu lokal. China Vanke Co. dan Poly Real Estate Group Co. kemungkinan akan mengalami penurunan diantara pengembang lainnya terkait kekhawatiran pemerintah memperkuat acuan untuk mengendalikan pasar properti. Suning Commerce Group Co., sebuh retailer online, kemungkinan akan mengalami kenaikan sejalan dengan para konsumen menggunakan Internet untuk melakukan penawaran terkait Single Day, salah satu hari belanja terbesar di China pada tahun ini. Indeks Shanghai Composite turun sebesar 1.1% ke level 2,106.13 pada tanggal 8 November, menandai penurunan sebesar 2% pada pekan lalu. Output industri naik sebesar 10.3% dari awal tahun di bulan Oktober lalu, berdasarkan pada rilis data pada tanggal 9 November oleh National Bureau of Statistics. Inflasi sebesar 3.2% pada bulan lalu, harga produsen jatuh sebesar 1.5% dari awal tahun dan penjualan retail naik sebesar 13.3%. Indeks CSI 300 turun sebesar 1.4% ke level 2,308 pada tanggal 8 November. Indeks Hang Seng China Enterprises turun sebesar 0.8%. Indeks Bloomberg China-US Equity naik sebesar 1.1% di New York. Indeks Shanghai turun sebesar 13% dari tertingginya pada tahun ini terkait kekhawatiran pertumbuhan ekonomi yang akan turun pada kuartal keempat. Indeks acuan tersebut ditransaksikan sebesar 8.4 kali proyeksi laba selama dua belas bulan kedepan, dibanding dengan tujuh tahun rata-rata sebesar 15.3, berdasarkan pada data yang dihimpun oleh Bloomberg. Ekonomi China memasuki kuartal terakhir di tahun 2013 ini dengan akselerasi pada sektor manufaktur dan ekspor, momentum yang memberikan kepercayaan kepada pertemuan kepala partai Komunis guna menentukan pergerakan kebijakan untuk dekade yang akan datang. (bgs) |
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 9:41 AM
Labels:
News
9:08 AM
Optimisme Ekonomi AS, Saham Jepang Naik
Kontak Perkasa - Bloomberg (11/10) – Saham-saham Jepang
naik dengan indeks Topix mengalami kenaikan untuk pertama kalinya dalam
tiga hari terakhir sejalan dengan yen melemah pasca laporan tenaga
kerja AS lebih baik dari perkiraan sebelumnya sebagai pertanda bahwa
ekonomi terbesar di dunia tersebut mengalami pertumbuhan.
Indeks Topix gain sebesar 1.2% ke level 1,190.13 pada pukul 9:01 pagi di Tokyo, dengan semua tetapi satu dari 33 grup industri mengalami kenaikan. Indeks acuan tersebut pada pekan lalu jatuh sebesar 0.6% pada sesi penutupan tanggal 8 November lalu pada satu bulan terendahnya. Nikkei 225 Stock Average naik sebesar 1.4% ke level 14,278.34. Yen turun pada hari kedua, penurunan sebesar 0.2% ke level 99.20 per dolar. Tenaga kerja AS mengalami kenaikan sebesar 204,000 pekerja pada bulan lalu pasca direvisi mengalami gain sebesar 163,000 di bulan September yang merupakan estimasi terbesar sebelumnya, menurut Departemen Tenaga Kerja AS rilis data pada tanggal 8 November lalu. Kenaikan pada daftar gaji atas perkiraan yang paling optimis oleh survey oleh para ekonom dan memacu kenaikan sebesar 1.3% pada indeks Standard & Poor’s 500. Output pabrik di China mengalami kenaikan lebih dari estimasi para analis pada bulan lalu dan inflasi yang tinggi tidak sesuai dengan perkiraan, berdasarkan pada laporan terpisah pada tanggal 9 November lalu. Kontrak berjangka pada S&P 500 sedikit berubah pada hari ini. Federal Reserve akan memangkas pembelian obligasi bulanannya sebesar $70 miliar saat pertemuan pada tanggal 18-19 Maret dari jumlah yang saat ini sebesar $85 miliar, berdasarkan pada estimasi oleh 32 ekonom pada tanggal 8 November di survey Bloomberg News. (bgs) |
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 9:08 AM
Labels:
News
9:02 AM
Emas Perpanjang Penurunan
Kontak Perkasa - SINGAPORE, Reuters (11/11) – Emas
menurun pada hari Senin ini ditransaksikan mendekati tiga pekan
terendahnya pasca laporan pekerjaan AS secara tak terduga naik yang
memicu kekhawatiran mengenai Federal Reserve akan memulai stimulus
sebagai dukungannya terhadap ekonomi.
Emas jatuh sebesar 0.2% ke level $1,286.19 per ounce pada pukul 00:20 GMT. Emas turun sebesar 1.7% pada hari Jumat lalu – penurunan logam terbesar dalam satu hari selama lebih dari satu bulan. Data Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan bahwa tenaga kerja mengalami kenaikan sebesar 204,000 pekerjaan ke dalam daftar gaji pada bulan lalu, mengalami kenaikan lebih dari estimasi sebelumnya sebesar 125,000, menunjukkan ketangguhan ekonomi meskipuan adanya shutdown pemerintah. Para investor sedang memonitor data utama terkiat ekonomi AS guna memprediksi kapan Federal Reserve akan memulai tapering pembelian obligasi bulanannya sebesar $85miliar. Mereka khawatir bahwa data yang mengalami kenaikan akan memacu bank sentral AS memangkas kembali pembelian obligasinya sebelum akhir tahun ini. Sekitar 2,300 pekerja tambang Afrika Selatan menagadakan sebuah perundingan di tambang Anglo American Platinum's Dishaba, mengatakan bahwa mereka tidak akan meninggalkan hingga penangguhan pemimpin serikat kerja diterima kembali, menurut perusahaan pada hari Senin ini. (bgs) |
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 9:02 AM
Labels:
News
9:44 AM
Indeks Saham China Berjangka Jatuh Sebelum Data Ekonomi
Written By Kontak Perkasa Futures on Friday, November 8, 2013 | 9:44 AM
Kontak Perkasa - Bloomberg (08/11)
- Indeks saham China berjangka turun sebelum data perdagangan pada hari
ini dan awal dari sebuah pertemuan Partai Komunis besok. Indeks patokan
menuju kerugian mingguannya.
Indeks
CSI 300 berjangka November tergelincir 0,2 persen menjadi 2.343 pada
pukul 9:18 China Cosco Holdings Co, perusahaan pelayaran terbesar di
negara itu, mungkin aktif setelah perusahaan mengatakan direktur
eksekutif Xu Minjie sedang diselidiki. Industrial & Commercial Bank
of China Ltd dan Bank of Communications Co mungkin turun setelah saham
Hong Kong mereka diturunkan ke inline di Standard Chartered Plc. Poly
Real Estate Group Co dapat menguat setelah penjualan bulan Oktober naik
sebesar 57 persen dari tahun lalu.
Indeks
Shanghai Composite tergelincir 0,5 persen ke level 2,129.40 kemarin,
menambah kerugian sebesar 0,9 persen pada minggu ini. Pemerintah
dijadwalkan merilis data ekspor pada hari ini dan laporan harga konsumen
dan output industri besok. Petinggi partai China akan bertemu di
Beijing sampai dengan 12 November untuk memetakan cetak biru untuk
reformasi seiring negaranya menuju pertumbuhan yang paling lambat dalam
lebih dari dua dekade terakhir.
Indeks
CSI 300 turun 0,6 persen ke level 2,340.55 kemarin, sementara Indeks
Hang Seng China Enterprises turun 0,8 persen. Indeks Ekuitas Bloomberg
China-AS jatuh sebanyak 2,2 persen setelah lebih cepatnya pertumbuhan
ekonomi AS yang memicu kekhawatiran bahwa Federal Reserve akan
mengurangi stimulus lebih cepat dari yang diharapkan.
China
Oilfield Services Ltd mungkin mundur setelah mendapatkan tagihan pajak
senilai US$ 29.000.000 dari pemerintah Norwegia. China Railway
Construction Corp dapat memperoleh gain setelah bersedia tawaran untuk
proyek 7 miliar yuan (US$ 1,2 milyar). (izr)
|
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 9:44 AM
Labels:
News
9:41 AM
Bursa Saham Jepang, Won Turun
Kontak Perkasa - Bloomberg (08 /11) - Saham
Asia jatuh, ditetapkan untuk penurunan mingguan ketiga dipimpin oleh
saham Jepang, sementara mata uang emerging market melemah seiring
investor menunggu data payrolls AS setelah pertumbuhan ekonomi
berkembang yang lebih cepat yang memicu kekhawatiran Federal Reserve
akan memangkas stimulus lebih cepat dari yang diharapkan. Minyak mentah
rebound.
Indeks
MSCI Asia Pacific turun 0,2 persen pada pukul 09:15 di Tokyo, turun 0,9
persen pada minggu ini untuk penurunan mingguan terpanjang sejak bulan
Juni. Indeks Topix Jepang jatuh untuk hari kedua, turun 0,9 persen
seiring yen mempertahankan kenaikannya terhadap euro hampir sebulan
terakhir. Indeks Standard & Poor 500 berjangka naik 0,1 persen
setelah indeks meluncur sebesar 1,3 persen di New York, terbesar sejak
27 Agustus. Won Korea Selatan turun 0,2 persen terhadap dolar AS
sementara minyak mentah di New York naik 0,3 persen.
Fokus
investor bergeser ke laporan gaji AS bulan Oktober setelah data kemarin
menunjukkan ekonomi terbesar dunia tumbuh pada kecepatan yang lebih
cepat ketimbang estimasi para analis pada kuartal terakhir dan Bank
Sentral Eropa secara tak terduga menurunkan suku bunga. The Reserve Bank
of Australia, yang mempertahankan suku bunga pada rekor terendahnya
pada minggu ini, serta menerbitkan pernyataan kebijakan kuartalan pada
hari ini, sementara surplus perdagangan China mungkin tumbuh pada bulan
lalu seiring pertumbuhan ekspor dipercepat, menurut survei Bloomberg
terhadap para ekonom. (izr)
|
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 9:41 AM
Labels:
News
9:31 AM
Dolar Mempertahankan Gain Sebelum Data Perkerjaan
Kontak Perkasa - Bloomberg (08/11)
- Dolar mempertahankan keuntungan terhadap sebagian besar rekan-rekan
utama sebelum laporan pekerjaan AS pada hari ini dan setelah data
kemarin menunjukkan ekonomi tumbuh lebih dari perkiraan, memicu taruhan
pemangkasan stimulus Federal Reserve lebih awal.
Mata
uang AS menuju kenaikan mingguan kedua terhadap euro seiring ukuran
Bloomberg ekonomi AS membuat kejutan dengan berbalik positif untuk
pertama kalinya dalam hampir sebulan terakhir. Euro ditetapkan untuk
penurunan mingguan keduanya terhadap yen setelah Bank Sentral Eropa
secara tak terduga memangkas suku bunga ke rekor terendahnya kemarin.
Dolar Australia jatuh setelah bank sentral menurunkan proyeksi
pertumbuhan untuk tahun depan.
Dolar
sedikit berubah pada level US$ 1,3414 per euro pada pukul 9:44 di Tokyo
sejak kemarin, ketika menyentuh level US$ 1,3296, level terkuat sejak
tanggal 16 September. Greenback diperdagangkan pada level 98,19 ¥ dari
level 98,09 ¥. Mata uang Jepang diperdagangkan pada level harga 131.72
per euro dari level harga 131,63 di New York, ketika naik 1,3 persen.
Dolar
telah meningkat 0,5 persen terhadap euro pada pekan ini, menyusul reli
sebesar 2,3 persen pada minggu lalu. Dolar telah jatuh sebesar 0,5
persen terhadap yen, sementara mata uang Jepang telah naik 1 persen
terhadap euro. (izr)
|
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 9:31 AM
Labels:
News