Powered by Blogger.
Latest Post

Vaksin Corona China Sinopharm Siap Pakai Akhir 2020, Ini Harganya Sekali Suntik

Written By Kontak Perkasa Futures on Wednesday, August 19, 2020 | 10:45 AM


Kontak Perkasa Futures - China National Pharmaceutical Group (Sinopharm) tengah mengembangkan vaksin virus Corona potensial. Vaksin ini sudah memasuki uji klinis tahap akhir pada manusia, dilakukan di Uni Emirat Arab.
Dikutip dari Reuters, vaksin Corona China siap digunakan publik pada akhir tahun 2020. Berapa sih harganya?

Disebutkan, tidak lebih dari 1.000 yuan setara USD144,27 atau 2,1 juta rupiah untuk dua kali suntikan, demikian lapor media pemerintah pada hari Selasa, mengutip pernyataan Ketua Sinopharm Liu Jingzhen.

"Ini (vaksin) tidak akan dikenakan harga terlalu tinggi. Diperkirakan akan menghabiskan biaya beberapa ratus yuan untuk satu suntikan, dan untuk dua suntikan biayanya kurang dari 1.000 yuan," kata Liu kepada surat kabar Guangming Daily.

Pemerintah dan produsen obat di seluruh dunia tengah berlomba-lomba mengembangkan vaksin COVID-19. Lebih dari 200 kandidat vaksin sedang dalam pengembangan.

Ada lebih dari 20 vaksin saat ini masuk tahap uji klinis manusia. Moderna Inc mengatakan awal bulan ini, bahwa vaksinnya dikenakan harga USD32 hingga USD37 atau sekitar 400 hingga 500 ribu rupiah per dosis.

China National Biotec Group (CNBG), unit Sinopharm, telah memindahkan dua strain vaksin menggunakan metode yang sama ke dalam uji coba pada manusia. Pabrik perusahaan di Wuhan dan Beijing jika digabungkan dapat menghasilkan lebih dari 200 juta dosis obat setiap tahun. - Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 10:45 AM

Jaksa Kasus Novel Meninggal Terkonfirmasi Positif Corona

Written By Kontak Perkasa Futures on Tuesday, August 18, 2020 | 10:11 AM


PT Kontak Perkasa - Jaksa Agung ST Bruhanuddin menyebutkan bahwa Kasubsi Penuntutan Kejaksaan Negeri Jakarta Utara Fedrik Adhar Syarifuddin meninggal dunia dengan status terkonfirmasi positif virus corona (Covid-19). Fredik, salah satu tim JPU perkara penyiraman air keras Novel Baswedan itu meninggal pada Senin (17/8) sekitar pukul 11.00 WIB di RS Pondok Indah Bintaro.
"Benar (terkonfirmasi positif Covid-19)," kata Burhanuddin saat dikonfirmasi wartawan, Senin (17/8).

Meski demikian, dia tidak menjelaskan secara rinci mengenai penyakit komplikasi yang menimpa salah satu punggawa di korps Adhyaksa tersebut.


Dihubungi terpisah, Kepala Pusat Penernagan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung, Hari Setiyono mengatakan bahwa berdasarkan informasi awal yang diterimanya, Fedrik diduga meninggal akibat komplikasi penyakit gula.

"Info sakitnya, komplikasi penyakit gula," kata Hari.

Fedrik dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jombang, Ciputat, Tangerang Selatan pada hari dirinya meninggal.

Nama Fedrik Adhar sebelumnya mencuat di media sosial usai dirinya sebagai bagian dari tim JPU kasus Novel Baswedan menuntut dua terdakwa penyiraman air keras satu tahun penjara. Tuntutan itu kemudian berpolemik di masyarakat dan menuai kontroversi.

Jejak digital Fedrik pun ramai diperbincangkan oleh netizen di media sosial. Fedrik ketahuan menggunakan barang mewah. Dalam foto-foto di akun media sosial, Fedrik terlihat berfoto dengan tas bermerk dan mobil mewah. Barang-barang yang dipamerkan itu dinilai tak sebanding dengan pendapatannya sebagai jaksa.

Dikutip dari situs Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) KPK, Fedrik terakhir melaporkan LHKPN pada 31 Desember 2018. Kekayaannya saat itu mencapai Rp5,8 miliar.

Anggota tim JPU kasus itu pun pada akhirnya diselidiki oleh Komisi Kejaksaan pada 23 Juli lalu. Termasuk Jaksa Fedrik, mereka diperiksa soal tuntutan satu tahun penjara terhadap pelaku penyiraman hingga dugaan gaya hidup mewah.

Hingga saat ini, hasil pemeriksaan para Jaksa itu pun belum rampung. Nantinya, hasil pemeriksaan itu akan berbentuk rekomendasi dari Komisi Kejaksaan kepada Presiden Joko Widodo dan Jaksa Agung soal penilaiannya terhadap kasus tersebut.

Sebelum menangani perkara Novel, Fedrik termasuk salah satu dari 13 tim jaksa yang menangani perkara penistaan agama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada 2016. - PT Kontak Perkasa

Sumber : cnnindoesia.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 10:11 AM

Jokowi: Ibarat Komputer, Ekonomi Semua Negara Sedang Hang

Written By Kontak Perkasa Futures on Friday, August 14, 2020 | 11:10 AM


PT Kontak Perkasa Futures - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pandemi COVID-19 berdampak buruk pada perekonomian semua negara, baik negara miskin, berkembang, hingga negara maju. Menurutnya, pandemi membuat ekonomi dunia mengalami krisis terparah sepanjang sejarah.
"Krisis perekonomian dunia juga terparah dalam sejarah. Di kuartal pertama 2020, pertumbuhan ekonomi negara kita masih plus 2,97%, tapi di kuartal kedua kita minus 5,32%" kata Jokowi dalam pidatonya di acara Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR & DPD RI 2020 di Gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (14/8/2020).

Jokowi menuturkan, ekonomi di sejumlah negara maju kontraksi cukup dalam. Hal ini dinilainya sebagai peluang Indonesia dalam mengejar ketertinggalan.

"Ekonomi negara-negara maju bahkan minus belasan persen, sampai minus 17% sampai 20%. Kemunduran banyak negara besar ini bisa menjadi peluang dan momentum bagi kita untuk mengejar ketertinggalan," jelasnya.

Lebih lanjut ia mengatakan csaat ini ibarat sebuah komputer yang sedang hang. Jokowi mengatakan semua negara harus memulai kembali roda perekonomiannya dari awal.

"Ibarat komputer, perekonomian semua negara saat ini sedang macet, sedang hang. Semua negara harus menjalani proses mati komputer sesaat, harus melakukan re-start, harus melakukan re-booting. Semua negara mempunyai kesempatan men-setting ulang semua sistemnya," tuturnya. - PT Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 11:10 AM

Ini Mobil Bekas yang Paling Banyak Dilego saat Lelang

Written By Kontak Perkasa Futures on Thursday, August 13, 2020 | 10:28 AM


PT KP Press - Cara lain untuk membeli bekas ialah dengan mengikuti lelang. PT Balai Lelang Asta Nara Jaya (AUKSI) --perusahaan balai lelang swasta-- mengatakan saat ini kebanyakan peserta lelang didominasi oleh pedagang mobil, masih jarang konsumen yang datang memanfaatkan cara mendapatkan mobil bekas melalui lelang.
"Memang komposisi di lelang itu pasti didominasi adalah pedagang," ungkap Bady Qadarsyah selaku Operation Head AUKSI saat diskusi yang digelar Forum Wartawan Otomotif, Rabu (12/8/2020).

Padahal lelang yang digelar Auksi selalu bersifat terbuka, bisa diikuti oleh individu ataupun perusahaan serta bisa membeli unit kendaraan secara satuan. Konsumen biasanya jarang lantaran tidak ingin ribet mengurusi hal-hal seperti perbaikan mobil.

"Biasanya user cari unit yang tipe-tipe bagus, dalam artian ya dipoles dalam kondisi ready siap pakai. Sedangkan balai lelang kondisi as is jadi apa adanya," tambah dia.

"Walaupun tidak semua katakan barang lelang itu jelek, kalau datang ke tempat lelang banyak unit yang ready dipakai, minor sekali perbaikan," sambung dia.

Mayoritas stok unit motor dan mobil di Auksi berasal dari kendaraan milik pribadi atau perorangan dan perusahaan yang sudah bekerja sama serta menjadi klien Auksi. Penjual atau pemilik kendaraan bisa datang dan melihat langsung proses lelang yang berlangsung.

Dalam data penjualan satu tahun terakhir, Bady mengungkapkan ada beberapa merek mobil bekas yang banyak dicari, yakni Toyota 55 persen, Daihatsu 19 persen, Suzuki 7 persen, Mitsubishi 5 persen, Nissan 5 persen, dan merek lain-lain 9 persen.

Bila dibagi berdasarkan modelnya mobil MPV masih menjadi roda empat yang dicari orang saat lelang. Bady mengungkapkan Avanza 30 persen, Kijang Innova 19 persen, Gran Max 12 perse, Xenia 5 persen, APV 5 persen, Rush 3 persen, Ertiga 3 persen, Grand Livina 2 persen, Mobilio 2 persen, Terios 2 persen, dan lain-lain 2 persen. - PT KP Press

Sumber : detik.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 10:28 AM

Apple Bakal Jadi Perusahaan Rp 29.460 triliun

Written By Kontak Perkasa Futures on Wednesday, August 12, 2020 | 10:37 AM


Kontak Perkasa Futures - Di tengah serangan pandemi COVID-19 yang meluluhlantahkkan roda ekonomi dunia, tak membuat Apple untuk terus tumbuh yang hampir jadi perusahaan USD 2 triliun atau setara Rp 29.460 triliun.
Bila melihat ke belakang, Apple baru mencapai valuasi perusahaan USD 1 triliun pada Agustus 2018. Artinya, dalam waktu dua tahun, perusahaan yang dinahkodai Tim Cook ini valuasi Apple bertambah 1 USD 1 triliun.

Seperti dilansir dari Bloomberg, Rabu (12/8/2020) harga saham Apple naik 5% pada pekan lalu, di mana itu turut mendongkrak Apple untuk mencapai nyaris jadi perusahaan pertama yang mempunyai nilai USD 2 triliun atau setara Rp 29.460 triliun.

Saat ini diketahui, nilai Apple berada di angka USD 1,928 triliun. Artinya, tak butuh lama lagi bagi produsen iPhone ini untuk mencapai sejarah barunya tersebut.

Padahal, saat Pendiri Apple Steve Jobs meninggal pada 2011 lalu, perusahaan yang bermarkas di Cupertino, AS, itu nilainya sekitar USD 350 miliar. Posisi CEO Apple lalu beralih ke Tim Cook yang membuat perusahaan ini terus melaju.

Tim Cook yang memimpin Apple pun turut mendapatkan durian runtuh bertambahnya nilai perusahaan. Bahkan, saat ini suksesor Steve Jobs itu masuk ke dalam jajaran klub tokoh yang memiliki harta kekayaan USD 1 miliar atau Rp 14 triliun lebih.

Makin bertambahnya nilai Apple turut Tim Cook menjadi manusia 14 triliun atau USD 1 miliar, bergabung dengan para tokoh teknologi lainnya yang sudah lebih dulu, seperti Jeff Bezos, Bill Gates, Mark Zuckerberg, maupun Jack Ma.

Nilai pasar Apple dan kekayaan Cook itu mencerminkan kebangkitan saham FAANG, sebuah akronomi yang mengacu pada lima saham perusahaan teknologi terkemuka Amerika Serikat, yaitu Facebook, Amazon, Apple, Netflix, dan Alphabet (Google). - Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 10:37 AM

Ini Pentingnya Otoritas Pengawas Pelindungan Data Pribadi

Written By Kontak Perkasa Futures on Tuesday, August 11, 2020 | 9:19 AM


PT Kontak Perkasa - Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (Elsam) mendorong pembentukan otoritas pengawas independen terhadap pelindungan data pribadi.
Elsam mengungkapkan, bila berbicara hukum pelindungan data pribadi, salah satu kepingan yang penting bekerja Undang-Undang Pelindungan Data Pribadi adalah keberadaan independent supervisory authority atau otoritas independen pelindungan data pribadi.

Menyangkut otoritas independen pelindungan data pribadi ini merupakan lembaga yang berfungsi memastikan pelindungan data pribadi dan kepatuhan pengendali dan prosesor data, baik individu atau badan privat maupun lembaga publik terhadap hukum pelindungan data.

"Kenapa dia harus independen? karena memang hukum data pribadi secara ikthiar berlaku mengikat bagi sektor publik, dalam hal ini badan-badan pemerintah dan juga sektor privat, sehingga memastikan pelindungan yang memadai kepada subjek data. Bagi pemilik data pribadi, otoritas ini harus dibentuk sebagai sebuah lembaga publik yang independen terbebas dari kekuasaan politik, kontrol pemerintah, atau dari sektor swasta," tutur Deputi Direktur Elsam Wahyudi Djafar dalam webinar "Urgensi Otoritas Pengawas Independen dalam Perlindungan Data Pribadi", Senin (10/8/2020).

Wahyudi lantas mencontohkan model lembaga pengawasan tersebut serupa dengan Ombudsman, Komisi Informasi, Komnas HAM, hingga Otiritas Jasa Keuangan.

"Tetapi, sebagai catatan adalah otoritas pelindungan data tidak hanya berfungsi sebagai ombudsman, auditor, konsultan, pendidik penasihat kebijakan dan negosiator. Tapi juga, menegakkan hukum di Indonesia ketika aktor swasta atau publik melanggar RUU Pelindungan Data Pribadi," jelasnya.

Sayangnya, kebutuhan akan RUU Pelindungan Data Pribadi ini tidak diiringi dengan niatan untuk pembentukan otoritas pelindungan data pribadi tersebut, setidaknya itu mengacu pada rumusan RUU Pelindungan Data Pribadi saat ini.

"Dalam konteks pelindungan data nantinya, ini juga berfungsi menegakkan hukum ketika terjadi pelanggaran terhadap pelindungan data pribadi. Tetapi, meski ada kebutuhan penting tersebut, kalau kita baca rumusan RUU Pelindungan Data Pribadi belum secara eksplisit mencantumkan tentang pembentukan otoritas independen pelindungan data pribadi," ungkapnya.

Sebagai kepinginan penting dalam penegakan hukum pelindungan data pribadi, Elsam mendorong agar lembaga independen tersebut segera dibentuk.

Untuk membentuk lembaga tersebut, pemerintah bisa mengacu pada APEC Privacy Framework 2015 yang menekankan pembentukan lembaga pelindungan data pribadi dengan model yang diserahkan pada masing-masing negara atau EU GDPR yang mewajibkan pembentukan supervisory authority dengan memberikan pilihan kepada negara untuk membentuk single atau multi supervisory authority. - PT Kontak Perkasa

Sumber : detik.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 9:19 AM

China Bersiaga Setelah Seorang Warga Meninggal Akibat Wabah Bubonic

Written By Kontak Perkasa Futures on Monday, August 10, 2020 | 10:15 AM


PT Kontak Perkasa Futures - Otoritas China di Mongolia Dalam mengeluarkan peringatan siaga kesehatan setelah seorang pasien yang terinfeksi bubonic atau pes meninggal dunia.
Media lokal China People's Daily menyebut pemerintah lokal telah menetapkan siaga 3 terkait pencegahan dan penularan wabah bubonic sampai akhir tahun 2020.

Pasien dilaporkan meninggal setelah mengalami kegagalan multi organ. Kasus ini menjadi kematian akibat wabah pes yang kedua yang dikonfirmasi China tahun ini.

Pasien merupakan warga Desa Suji Xincun, Distrik Damao Banner. Demi menghindari penyebaran dan penularan wabah bubonic, pihak berwenang segera mengisolasi Desa Suji Xincun. Selain itu, pejabat kesehatan juga memerintahkan pembersihan dan desinfeksi seluruh rumah dan bangunan di desa itu.

Terdapat sekitar sembilan warga desa yang pernah menjalin kontak dekat dengan pasien meninggal dan 26 warga lainnya yang pernah kontak telah menjalani karantina mandiri.

Wabah bubonic pernah menyebabkan pandemi Black Death yang membuat sekitar 50 juta orang di Eropa meninggal karena terjangkit bubonic sekitar abad pertengahan. Penyakit ini menyebabkan nyeri, pembengkakan kelenjar getah bening, serta demam, menggigil, dan batuk.

Wabah ini sempat menggegerkan China pada awal Juli lalu setelah otoritas kesehatan mendeteksi beberapa kasus di wilayah China Utara. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan wabah bubonic sebagai re-emerging disease atau penyakit yang muncul kembali. - PT Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 10:15 AM
 
Copyright © 2011. PT.Kontak perkasa Futures Yogyakarta All Rights Reserved
Disclaimer : Semua Market Reviews atau News di blog ini hanya sebagai pendukung analisa,
keputusan transaksi atau pengambilan harga sepenuhnya ditentukan oleh nasabah sendiri.
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger