Powered by Blogger.
Latest Post

Ini Pentingnya Otoritas Pengawas Pelindungan Data Pribadi

Written By Kontak Perkasa Futures on Tuesday, August 11, 2020 | 9:19 AM


PT Kontak Perkasa - Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (Elsam) mendorong pembentukan otoritas pengawas independen terhadap pelindungan data pribadi.
Elsam mengungkapkan, bila berbicara hukum pelindungan data pribadi, salah satu kepingan yang penting bekerja Undang-Undang Pelindungan Data Pribadi adalah keberadaan independent supervisory authority atau otoritas independen pelindungan data pribadi.

Menyangkut otoritas independen pelindungan data pribadi ini merupakan lembaga yang berfungsi memastikan pelindungan data pribadi dan kepatuhan pengendali dan prosesor data, baik individu atau badan privat maupun lembaga publik terhadap hukum pelindungan data.

"Kenapa dia harus independen? karena memang hukum data pribadi secara ikthiar berlaku mengikat bagi sektor publik, dalam hal ini badan-badan pemerintah dan juga sektor privat, sehingga memastikan pelindungan yang memadai kepada subjek data. Bagi pemilik data pribadi, otoritas ini harus dibentuk sebagai sebuah lembaga publik yang independen terbebas dari kekuasaan politik, kontrol pemerintah, atau dari sektor swasta," tutur Deputi Direktur Elsam Wahyudi Djafar dalam webinar "Urgensi Otoritas Pengawas Independen dalam Perlindungan Data Pribadi", Senin (10/8/2020).

Wahyudi lantas mencontohkan model lembaga pengawasan tersebut serupa dengan Ombudsman, Komisi Informasi, Komnas HAM, hingga Otiritas Jasa Keuangan.

"Tetapi, sebagai catatan adalah otoritas pelindungan data tidak hanya berfungsi sebagai ombudsman, auditor, konsultan, pendidik penasihat kebijakan dan negosiator. Tapi juga, menegakkan hukum di Indonesia ketika aktor swasta atau publik melanggar RUU Pelindungan Data Pribadi," jelasnya.

Sayangnya, kebutuhan akan RUU Pelindungan Data Pribadi ini tidak diiringi dengan niatan untuk pembentukan otoritas pelindungan data pribadi tersebut, setidaknya itu mengacu pada rumusan RUU Pelindungan Data Pribadi saat ini.

"Dalam konteks pelindungan data nantinya, ini juga berfungsi menegakkan hukum ketika terjadi pelanggaran terhadap pelindungan data pribadi. Tetapi, meski ada kebutuhan penting tersebut, kalau kita baca rumusan RUU Pelindungan Data Pribadi belum secara eksplisit mencantumkan tentang pembentukan otoritas independen pelindungan data pribadi," ungkapnya.

Sebagai kepinginan penting dalam penegakan hukum pelindungan data pribadi, Elsam mendorong agar lembaga independen tersebut segera dibentuk.

Untuk membentuk lembaga tersebut, pemerintah bisa mengacu pada APEC Privacy Framework 2015 yang menekankan pembentukan lembaga pelindungan data pribadi dengan model yang diserahkan pada masing-masing negara atau EU GDPR yang mewajibkan pembentukan supervisory authority dengan memberikan pilihan kepada negara untuk membentuk single atau multi supervisory authority. - PT Kontak Perkasa

Sumber : detik.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 9:19 AM

China Bersiaga Setelah Seorang Warga Meninggal Akibat Wabah Bubonic

Written By Kontak Perkasa Futures on Monday, August 10, 2020 | 10:15 AM


PT Kontak Perkasa Futures - Otoritas China di Mongolia Dalam mengeluarkan peringatan siaga kesehatan setelah seorang pasien yang terinfeksi bubonic atau pes meninggal dunia.
Media lokal China People's Daily menyebut pemerintah lokal telah menetapkan siaga 3 terkait pencegahan dan penularan wabah bubonic sampai akhir tahun 2020.

Pasien dilaporkan meninggal setelah mengalami kegagalan multi organ. Kasus ini menjadi kematian akibat wabah pes yang kedua yang dikonfirmasi China tahun ini.

Pasien merupakan warga Desa Suji Xincun, Distrik Damao Banner. Demi menghindari penyebaran dan penularan wabah bubonic, pihak berwenang segera mengisolasi Desa Suji Xincun. Selain itu, pejabat kesehatan juga memerintahkan pembersihan dan desinfeksi seluruh rumah dan bangunan di desa itu.

Terdapat sekitar sembilan warga desa yang pernah menjalin kontak dekat dengan pasien meninggal dan 26 warga lainnya yang pernah kontak telah menjalani karantina mandiri.

Wabah bubonic pernah menyebabkan pandemi Black Death yang membuat sekitar 50 juta orang di Eropa meninggal karena terjangkit bubonic sekitar abad pertengahan. Penyakit ini menyebabkan nyeri, pembengkakan kelenjar getah bening, serta demam, menggigil, dan batuk.

Wabah ini sempat menggegerkan China pada awal Juli lalu setelah otoritas kesehatan mendeteksi beberapa kasus di wilayah China Utara. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan wabah bubonic sebagai re-emerging disease atau penyakit yang muncul kembali. - PT Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 10:15 AM

Gegara Corona, Devisa Pariwisata Bisa Hilang Rp 219 T

Written By Kontak Perkasa Futures on Friday, August 7, 2020 | 10:38 AM


PT KP Press - Devisa dari sektor pariwisata diprediksi akan hilang sebesar Rp 219 triliun pada 2020. Ini terjadi gara-gara pandemi Corona.
Pandemi Corona yang tak kunjung usai berdampak pula pada sektor pariwisata Indonesia yang selama ini mendapatkan banyak pundi-pundi devisa dari wisatawan mancanegara. Berdasarkan data yang dihimpun Badan Pusat Statistik per 27 Juni 2020, jumlah wisatawan mancanegara terus merosot tajam.

Sampai bulan April tercatat hanya 160 ribu orang yang melancong ke Indonesia. Padahal pada April 2019, jumlah wisatawan mancanegara mencapai hampir 1,3 juta orang.

"Penurunannya luar biasa tahun 2020. April 2020 hampir negatif 87,44 persen. Kontraksinya cukup dalam," kata Direktur Kajian Strategis Kemenparekraf, Wawan Rusiawan dalam webinar yang diselenggarakan UCLG ASPAC, Kamis (6/8/2020).

Berkurangnya kunjungan wisatawan mancanegara juga terlihat dari menurunnya jumlah penerbangan internasional menuju Indonesia. Penurunannya bahkan mencapai 98,26 persen (y-on-y) per April 2020.

Dengan kondisi tersebut, Bappenas memproyeksikan bahwa sektor pariwisata akan kehilangan 12 juta wisatawan (y-on-y). Sementara devisa yang hilang diperkirakan sebesar USD 15 miliar (y-on-y) atau sekitar Rp 219 triliun.

Guna meminimalisir dampak tersebut, Kemenparekraf melakukan upaya pemulihan pariwisata. Salah satunya adalah menyiapkan destinasi dengan tatanan normal baru.

"Pertama mempersiapkan destinasi dengan tatanan adaptasi kebiasaan baru, mulai dari penyusunan protokol CHS. Kemudian kita melakukan simulasi dan uji coba. Kemudian sosialisasi dan publikasi," ujar Wawan.

Kemudian Kemenparekraf juga ingin fokus pada pasar domestik daripada internasional. Rencana ini akan dilakukan dalam periode Juni-Desember 2020. Sementara untuk mancanegara akan dimulai pada 2021 dengan lebih dulu mengutamakan wisatawan asal Singapura, Malaysia, China dan Australia. Kemudian pada tahap kedua, Indonesia menargetkan kunjungan wisatawan dari Amerika Serikat, India, Jepang, Korea, Eropa, dan Timur Tengah. - PT KP Press

Sumber : detik.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 10:38 AM

Jepang Peringati 75 Tahun Tragedi Bom Atom di Hiroshima

Written By Kontak Perkasa Futures on Thursday, August 6, 2020 | 10:02 AM


PT Kontak Perkasa - Jepang pada hari Kamis (6/8/2020) ini memperingati 75 tahun sejak serangan bom atom pertama di dunia. Peringatan ini gelar dengan peserta skala terbatas karena pandemi Corona.
 
Kamis (6/8), para korban selamat, kerabat dan segelintir pejabat asing menghadiri acara utama tahun ini di Hiroshima. Mereka berdoa untuk para korban yang tewas atau terluka dalam pemboman tersebut dan menyerukan perdamaian dunia.

Namun masyarakat umum dijauhkan dari acara ini. Upacara peringatan ini disiarkan secara online.
 
Para peserta, banyak dari mereka berpakaian hitam dan memakai masker, berdoa dalam hati tepat pada pukul 08:15 waktu setempat, saat senjata nuklir pertama yang digunakan di masa perang dijatuhkan oleh Amerika Serikat di atas kota Hiroshima.

Setelah itu, Wali Kota Hiroshima Kazumi Matsui memperingatkan dalam pidatonya bahwa dunia harus bersatu untuk menghadapi ancaman global, seperti pandemi virus Corona. Dia memperingatkan soal nasionalisme yang menyebabkan Perang Dunia II.

"Kita tidak boleh membiarkan masa lalu yang menyakitkan ini terulang kembali. Masyarakat sipil harus menolak nasionalisme egois dan bersatu melawan semua ancaman," katanya.

Umat manusia harus "bersatu melawan ancaman terhadap kemanusiaan dan menghindari terulangnya masa lalu kita yang tragis," tambah Matsui.

Serangan bom nuklir oleh Amerika Serikat di Hiroshima menewaskan sekitar 140.000 orang, banyak dari mereka tewas seketika, dengan yang lainnya tewas dalam minggu-minggu dan bulan-bulan berikutnya. Mereka umumnya menderita penyakit akibat radiasi, luka bakar yang menghancurkan dan luka-luka lainnya.

Tiga hari kemudian, Amerika Serikat menjatuhkan bom atom kedua di Nagasaki, di mana sekitar 74.000 orang tewas. - PT Kontak Perkasa

Sumber : detik.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 10:02 AM

Jokowi Cari Jago Komputer, Ini Kebutuhannya

Written By Kontak Perkasa Futures on Wednesday, August 5, 2020 | 9:59 AM


PT Kontak Perkasa - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan bahwa Indonesia membutuhkan setidaknya sembilan juta talenta digital dalam kurun waktu 15 tahun ke depan. Inilah peruntukan sembilan juta talenta digital tersebut.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate telah mengatakan bahwa Kementerian Kominfo tak hanya fokus pada pembangunan infrastruktur telekomunikasi saja, tetapi juga diiringi dengan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) atau talenta digital.

Menurut Johnny pengembangan talenta digital merupakan prasyarat yang harus dipenuhi dalam melakukan akselerasi transformasi digital.

"Agar transformasi dan penggunaan ruang-ruang digital dapat dioptimalkan untuk penggunaan yang positif dan produktif. Oleh karena itu, Kementerian Kominfo meluncurkan program-program pengembangan kecakapan digital dan program-program pengembangan ekosistem ekonomi digital," papar Johnny.

Dalam pengembangan kecakapan digital, Kominfo membagi dalam tiga jenis kecakapan. Pertama, Kecakapan Digital Dasar (Basic) yang dilakukan melalui Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi bersama dengan 108 lembaga/komunitas yang berada di dalamnya serta pihak-pihak lain yang terkait.

Adapun kedua, Kecakapan Digital Menengah (Intermediate) melalui stimulus pelatihan Digital Talent Scholarship (DTS), yang menjangkau 60.000 peserta atau 10% dari total kebutuhan sebanyak 600.000 talenta digital per tahun.

"Dan, ketiga Kecakapan Digital Lanjutan (Advanced) melalui stimulus pelatihan Digital Leadership Academy (DLA), dengan target capaian 300 talenta per tahun," ungkap Menkominfo.

Guna menyiapkan SDM untuk ekosistem ekonomi digital, Kominfo telah menjalankan tiga program dengan sasaran yang spesifik terkait talenta digital ini. Ketiga program itu antara lain, Gerakan UMKM Go-Online dan Petani dan Nelayan Go-Online, Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital, dan Program Nexticorn (The Next Indonesian Unicorn). - PT Kontak Perkasa

Sumber : detik.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 9:59 AM

Melonjak Terus, Kasus Corona di Amerika Latin Tembus 5 Juta

Written By Kontak Perkasa Futures on Tuesday, August 4, 2020 | 10:46 AM


PT Kontak Perkasa Futures - Kasus Corona di kawasan Amerika Latin dan Karibia kini telah melampaui lima juta kasus pada hari Senin (3/8/2020). Kasus ini tercatat ketika Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan soal mungkin tidak akan pernah ada "solusi ampuh" untuk pandemi ini.

Selasa (4/8) kasus Corona global telah melewati 18 juta, dengan Brasil yang mendorong lonjakan kasus regional. Negara terbesar di Amerika Selatan ini telah mencatat 2,75 juta kasus Corona, dan hampir setengah dari 202.000 kematian di kawasan itu.

Hanya Amerika Serikat, dengan 4,7 juta kasus dan lebih dari 155.000 kematian, yang terkena dampak lebih buruk.

Di negara yang paling terpukul kedua di kawasan itu, Peru, kasus harian hampir dua kali lipat dari 3.300 menjadi 6.300. Angka peningkatan ini muncul sejak aktivitas transportasi bus dan perjalanan udara dilanjutkan kembali sebulan yang lalu.

Untuk diketahui, harapan dunia untuk mengakhiri siklus wabah dan lockdown saat ini bertumpu pada penemuan vaksin Corona. Namun WHO mengatakan pemerintah dan warga negara harus fokus pada pengujian, pelacakan kontak, menjaga jarak fisik dan memakai masker.

"Kita semua berharap memiliki sejumlah vaksin efektif yang dapat membantu mencegah orang dari infeksi," kata Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers virtual.

"Namun, tidak ada 'peluru perak' saat ini - dan mungkin tidak akan pernah ada," katanya. - PT Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 10:46 AM

Dokter Tegaskan Serum Antibodi COVID-19 Hadi Pranoto Hoax

Written By Kontak Perkasa Futures on Monday, August 3, 2020 | 10:24 AM


PT KP Press - Wawancara antara musisi Anji dengan seorang pria yang diklaim sebagai pakar mikrobiologi, Hadi Pranoto, viral di media sosial. Hadi Pranoto mengaku telah mengembangkan serum antibodi COVID-19 yang bisa menyembuhkan ribuan pasien Corona.
Video asli wawancara tersebut tampaknya kini sudah dihapus dari Youtube. Namun, beberapa warganet kembali mengunggah ulang seluruh atau sebagian video tersebut di berbagai media sosial dan tidak sedikit juga yang mempercayainya.

"Rasanya seorang profesor dibidang mikrologi gak mungkin berbohong. Dari wawancara terlihat betapa Profesor ini sangat memahami jenis virus ini. Hanya saja orang baik, orang jujur, orang pintar saat ini justru dianggap musuh bagi penguasa," kata satu pengguna Facebook.

Menanggapinya, pegiat kesehatan dr Dirga Sakti Rambe, MSc, SpPD, memastikan bahwa informasi soal serum antibodi COVID-19 menyembuhkan ribuan pasien hoax atau keliru. Ia mengimbau agar warganet tidak mudah percaya terkait klaim obat Corona dari siapa saja tanpa disertai bukti ilmiah.

"Saya telah menyaksikan seluruh tayangannya dan saya menyatakan ini adalah informasi menyesatkan. Dalam kedokteran untuk mententukan apakah suatu terapi atau pengobatan efektif dalam menyembuhkan penyakit harus melalui serangkaian uji klinis," kata dr Dirga dalam video yang ia bagikan di akun pribadi Twitter-nya.

"Tidak boleh berdasarkan atas suatu klaim. Siapapun yang menyampaikan klaimnya, apakah dia profesor, menteri, presiden, atau saya sekalipun," lanjutnya.

dr Dirga mengingatkan agar Anji dan Hadi Pranoto berhati-hati menyampaikan informasi sehingga malah tidak melakukan pembodohan publik. - PT KP Press

Sumber : detik.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 10:24 AM
 
Copyright © 2011. PT.Kontak perkasa Futures Yogyakarta All Rights Reserved
Disclaimer : Semua Market Reviews atau News di blog ini hanya sebagai pendukung analisa,
keputusan transaksi atau pengambilan harga sepenuhnya ditentukan oleh nasabah sendiri.
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger