Powered by Blogger.
Latest Post

Output Penjualan Industri Retail Jepang Melambat

Written By Kontak Perkasa Futures on Tuesday, April 30, 2013 | 9:40 AM

MarketWatch (30/4) - LOS ANGELES – Sektor produksi industri Jepang memperlambat pertumbuhannya dibulan Maret yang lalu, sementara penjualan retail jatuh lebih jauh, sementara menteri ekonomi, industri dan perdagangan telah melaporkan pada hari Selasa ini, dengan kedua angka yang jauh dari estimasi.
Sedangkan produksi pada sektor industri naik sebanyak 0.2% dari bulan sebelumnya, yang sempat meredam dari kenaikan sebanyak 0.6% dibulan Februari dan gain sebanyak 0.3% untuk bulan Januari yang lalu, sementara hasil berita Dow Jones dan polling ekonom dari Reuters telah menghentikan peningkatan sebesar 0.4%, dengan bahan kimiawi yang merupakan segmen pada performa puncaknya, yang diikuti oleh suku cadang elektronik dan peralatan seperti yang dikatakan oleh menteri tersebut.
Sebuah survey dalam sektor manufaktur yang termasuk dengan data tiap bulan yang telah memperlihatkan ekspektasi yang sedikit lebih baik untuk dibulan April, dengan sebuah proyeksi sebesar 0.8% terhadap gain dalam output sektor industri, yang telah naik dari perkiraan bulan lalu untuk peningkatan dibulan April sebesar 0.6%.
Data lain telah memperlihatkan penjualan retail yang terjatuh sebanyak 0.3% dibulan Maret sejak setahun sebelumnya, meskipun para penjual retail berskala besar telah berayun menuju gain sebanyak 2.4%, sementara dibulan Februari penjualan keseluruhan telah menurun sebanyak 2.2%, sementara bagi para penjual retail besar turun sebanyak 3.7%, sedangkan polling dari pihak Reuters telah memprediksikan gain sebanyak 0.6% untuk total penjualan retail.(tito)
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 9:40 AM

Asian Stocks Climb to Five-Year High

Reuters, (30/4) --Asian stocks rose, sending the benchmark index to its highest level since June 2008, as U.S. home sales climbed and investors speculated central banks will extend stimulus measures. The won gained and silver declined.

The MSCI Asia Pacific Index climbed 0.4 percent at 9:35 a.m. in Tokyo. Japan’s Topix Index added 0.4 percent, set for its best month since 1999. Futures on the S&P 500 Index were little changed. South Korea’s currency strengthened against all its major peers, while the yen fell 0.2 percent to 97.91 per dollar. Silver and copper slid 0.4 percent.

Taiwan’s economy expanded at a slower pace than economists estimated in the first quarter, data showed today. Gross domestic product rose 1.54 percent from a year earlier, after increasing 3.72 percent in the final quarter of 2012. Economists forecast 3.1 percent growth, according to the median estimate in a Bloomberg survey.

Chinese markets are closed today for holidays, while Japan’s were shut yesterday.
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 9:36 AM

Emas Menuju Bulan Terburuk sejak 2011 seiring Penyusutan Kepemilikan Investor

Bloomberg (30/4) – Emas menuju penurunan bulanan terbesarnya sejak bulan Desember 2011, sebagai asset dalam produk exchange- traded berbasis bullion dengan rekor penyusutan yang paling banyak, diimbangi dengan peningkatan terhadap fisik logam berharga tersebut.

Bullion untuk pengiriman segera jatuh sebanyak 0.3% hingga level $1,472.05 per ons, serta diperdagangkan dilevel $1,474 pada jam 8:36 pagi di Singapura, komoditi tersebut bersiap untuk mengalami penurunan sebanyak 7.8% dibulan April ini setelah logam tersebut terjun kedalam sebuah bear market pada bulan ini, dengan harga-harga yang  telah merosot sebanyak 14% selama dua hari hingga tanggal 15 April pekan lalu, merupakan yang terbanyak sejak tahun 1983, sementara emas untuk pengiriman bulan Juni naik sebanyak 0.6% menuju ke level  $1,476.60 per ons pada bursa Comex di New York sebelum ditransaksikan pada level $1,473.20.

Kepemilikan emas ETP menurun sebanyak 168.22 metrik ton dibulan April ini, menuju ke arah rekor penurunan bulanan terbesarnya dalam segi tonnage, berdasarkan data Bloomberg, sementara harga-harga telah pulih sebanyak 11% dari dua tahun terendahnya dilevel $1,321.95 pada tanggal 16 April seiring dengan demand koin dan perhiasan yang mengembang dari A.S hingga China dan juga India, yang masih berada 5.6% dibawah penutupan pada tanggal 11 April sebanyak $1,561.45 yang mengawali kejatuhannya.(tito)

http://www.bloomberg.com/news/2013-04-30/gold-set-for-worst-month-since-2011-as-investor-holdings-shrink.html
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 9:25 AM

S&P naik ke rekor baru atas data penjualan rumah, optimisme stimulus

New York, Bloomberg (29/04) – Saham-saham AS naik, dengan indeks Standard & Poor 500 maju ke rekor tinggi karena penjualan rumah tertunda naik di tengah optimisme bahwa bank sentral akan mempertahankan rencana stimulusnya.

Index S & P 500 naik 0,7 persen di 1,593.61 pada pukul 4 pm di New York, melampaui rekor penutupan 1,593.37 yang dicapai pada 11 April lalu. Indeks Dow Jones Industrial Average meningkat 106,20 poin, atau 0,7 persen, ke posisi 14,818.75. Lebih dari 5,1 miliar saham yang diperdagangkan di bursa AS, atau 19 persen di bawah rata-rata tiga bulanan.

Bank Sentral Eropa diperkirakan akan memangkas suku bunga acuan ke rekor rendah 0,5 persen pada 2 Mei mendatang, menurut mayoritas ekonom dalam survei Bloomberg, sementara the Fed dapat mempertimbangkan untuk memperbarui komitmennya dalam pembelian obligasi pada pertemuan dua hari mulai besok (Selasa).

Ekuitas naik hari ini setelah rilis angka dari National Association of Realtors menunjukkan bahwa indeks penjualan rumah yang tertunda naik 1,5 persen setelah revisi penurunan sebesar 1 persen dibulan sebelumnya yang lebih besar dari yang dilaporkan. Para ekonom memperkirakan kenaikan 1 persen, menurut estimasi median dalam survei Bloomberg.

Data ekonomi terpisah juga menunjukkan tingkat belanja konsumen yang naik lebih dari yang diproyeksikan pada bulan Maret. Pendapatan meningkat kurang dari perkiraan dan inflasi mereda ke tingkat terendah dalam lebih dari tiga tahun. (brc)
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 8:53 AM

Bursa Asia Meningkat dengan Emas Seiring Pelemahan Yen, Minyak Turun

Written By Kontak Perkasa Futures on Monday, April 29, 2013 | 1:42 PM

Bloomberg, (29/4) - Saham Asia naik beserta dengan dengan emas ditengah optimisme bank sentral yang akan mempertahankan kebijakan moneter yang longgar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Mata uang Yen menguat terhadap sebagian besar mata uang utama, sementara minyak turun.

MSCI Asia Pacific Index Tidak termasuk Jepang naik 0,3 persen pada 13:08 di Sidney, memperpanjang kenaikan mingguan terbesarnya dalam tiga bulan. Index Standard & Poor, AOS 500 sedikit berubah. Emas naik sebanyak 0,5 persen dan minyak mentah turun sebanyak 0,4 persen di New York. Yen menguat 0,6 persen menjadi 97,49 terhadap dolar. Pasar ekuitas Jepang dan Cina ditutup hari ini selama hari libur nasional.

Pihak Federal Reserve AS akan memulai pertemuan kebijakan selama dua hari besok pasca rilis laporan pemerintah pada pekan lalu yang menunjukkan kondisi ekonomi terbesar dunia yang berkembang kurang dari perkiraan analis. Melambatnya pertumbuhan laba perusahaan industri Cina pada bulan Maret yang lalu menambah bukti bagi Negara tersebut.

Data pada hari ini dapat memperlihatkan belanja konsumen yang stagnan dibulan lalu, yang meningkatkan kemungkinan bahwa Federal Reserve akan memperbaharui komitmennya untuk program pembelian obligasi pada minggu ini.
Beberapa saham 283 menguat dan saham 258 yang jatuh dalam acuan MSCI Asia ex-Jepang, yang telah naik sebanyak 1% dibulan ini. Acuan yang menelusuri perusahaan perawatan kesehatan dan keuangan yang naik paling banyak pada hari Senin ini, dengan para produsen komoditas yang mengalami penurunan. Sementara Index AOS S & P / ASX 200 Australia naik sebanyak 0,5 persen.

Laba bersih bagi perusahaan industri di Cina telah meningkat sebanyak 5,3 persen pada bulan lalu dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dengan penurunan pertumbuhan sebanyak 17,2 persen dalam dua bulan pertamanya, berdasarkan situs dari Nasional Biro Statistik pada 27 April.

Minyak mentah WTI melemah sebanyak 0,4 persen menjadi $ 92,66 per barel. Tembaga untuk pengiriman selama tiga bulan turun 0,4 persen menjadi $ 7.001 per metrik ton di London Metal Exchange. Emas naik sebanyak 0,5 persen menjadi $ 1,469.45 per ons, yang memangkas penurunan bulanan hingga 8 persen.(brc)
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 1:42 PM

Emas Naik 1%, Mendekati Sepekan Tertingg

Reuters (29/4) - SINGAPORE – Emas naik labih dari 1% pada hari Senin ini dan mendekati level tertingginya dalam lebih dari sepekan seiring dengan sebuah rebound pada harga terendah multi-year yang gagal untuk memangkas minat para investor terhadap logam nerharga tersebut, yang mengarah kepada kekurangan cadangan emas fisik.

Data pertumbuhan terkini yang suram dari A.S telah meningkatkan harapan bahwa pihak Federal Reserve akan mempertahankan laju terkininya terhadap pembelian obligasi pada level $85 milyar sebulannya yang juga telah mendukung emas yang pada umumnya terlihat sebagai sebuah lindung nilai terhadap inflasi.

Emas berjangka A.S, yang kerap memberikan petunjuk perdagangan kepada emas tunai, telah mencapai level tinggi sebanyak $85 per ons, pada jam 02.26 GMT, dengan harga berada dilevel $1,469.60, naik sebanyak $16.00, sementara spot emas naik sebanyak $7.51 per ons hingga level $1,470.01.

Emas tunai dan berjangka keduanya tenggelam hingga sekitar level $1,321 pada tanggal 16 April yang lalu, merupakan level terendahnya selama lebih dari dua tahun, setelah sebuah penurunan dibawah level $1,500 yang telah memicu sebuah aksi jual yang mendorong para investor untuk memangkas kepemilikan merela terhadap ETF, keduanya telah menyentuh 11 hari puncaknya diatas level $1,484 pada hari Jumat.(tito)

http://www.reuters.com/article/2013/04/29/markets-precious-idUSL3N0DG04220130429
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 1:39 PM

Penurunan Harga Emas Menawarkan Sedikit Keringanan

Bloomberg (29/4) – Obsesi India terhadap emas kemungkinan akan mendongkrak volume impor logam berharga tersebut, yang mengimbangi terhadap keringanan bagi rekening perdagangan Negara tersebut dari sebuah penurunan tajam yang terkini dalam harga-harga, berdasarkan data HSBC.

India adalah konsumen emas terbesar dunia dan telah mengimpor hampir mendekati level harga $60 Milyar logam berharga tersebut beserta permata dalam periode Sembilan bulan dari bulan April hingga Desember 2012 tahun lalu, berdasarkan data pemerintahan, sudah sangat umum bagi rumah tangga lokal untuk menahan sebagian dari kekayaan mereka dan memiliki simpanan dalam bentuk emas.

Tetapi dalam kehadiran dari kegunaan produktif manapun seperti simpanan tersebut, dalam prakteknya kerap mendapatkan kritikan, khususnya kaerna dampak impor emas berada pada posisi luar Negara tersebut.

Impor emas telah terhitung sebanyak 2.9% dalam GDP tahun 2012. Ketika Negara tersebut melaporkan penurunan terhadap current-account mereka yang telah lompat hingga sebanyak 5.1% dari GDP, berdasarkan kalkulasi dari pihak HSBC.

Level premium emas di India naik pada pekan lalu seiringan dengan para pedagang retail lokal yang telah membayar harga yang lebih tinggi pada impor untuk mencapai penguatan terhadap demand domestik, berdasarkan laporan dari The Wall Street Journal.(tito)

http://blogs.marketwatch.com/thetell/2013/04/29/gold-price-drop-to-offer-little-relief-to-indias-current-account/
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 1:34 PM
 
Copyright © 2011. PT.Kontak perkasa Futures Yogyakarta All Rights Reserved
Disclaimer : Semua Market Reviews atau News di blog ini hanya sebagai pendukung analisa,
keputusan transaksi atau pengambilan harga sepenuhnya ditentukan oleh nasabah sendiri.
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger