Sejarah Menarik di Museum Kebangkitan Nasional

Written By Kontak Perkasa Futures on Tuesday, May 23, 2017 | 9:15 AM

Kontak Perkasa Futures - Museum Kebangkitan Nasional ternyata menyimpan banyak fakta sejarah yang jarang diketahui.

Banyak hal-hal penting yang tidak kita temukan dalam buku-buku sejarah di sekolah. Sehingga pengetahuan pelajar Indonesia mengenai bangsa dan perjuangan pahlawannya hanya sebatas buku.
 
Tanggal, 20 Mei 2017 Bangsa Indonesia memperingati 109 tahun Kebangkitan Nasional. Kebangkitan Nasional diawali oleh lahirnya pemikiran para pemuda cerdas yang tergabung di dalam organisasi Budi Utomo. Organisasi Budi Utomo didirikan oleh Dr Sutomo bersama 8 pelajar STOVIA pada tanggal 20 Mei 1908.

Proses lahirnya pemikiran Budi Utomo dapat kita rasakan di Museum Kebangkitan Nasional, Jl. Abdul Rachman Saleh 26 Jakarta. Di dalam museum terdapat ruangan diorama yang menjelaskan bagaimana pergerakan Budi Utomo.
 
Banyak informasi menarik seputar Budi Utomo dan Stovia yang jarang diketahui. Berikut fakta menariknya:

1. Hanya pelajar laki-laki di dalam STOVIA.

Kenapa di STOVIA hanya ada pelajar laki-laki? Memangnya perempuan tidak boleh jadi dokter? Nah, sistem di STOVIA mewajibkan siswanya untuk menginap di asrama dibawa pengawasan ketat penjaga asrama.

Asrama disekolah ini hanya tersedia dan memungkinkan untuk laki-laki, karena pada masa itu memang pelajar didominasi oleh laki-laki. Eits, bukan berarti perempuan tidak bisa jadi dokter.

Hanya dulu sekolah ini belum memiliki asrama untuk perempuan. Buktinya saja Kartini dulu berkeinginan untuk sekolah di sini, tapi ditolak karena belum ada asrama untuk perempuan.

2. Pelajar di STOVIA merupakan lulusan SD

Zaman sekarang, yang bisa masuk sekolah kedokteran adalah siswa yang telah lulus SMA. Namun, pelajar di STOVIA adalah mereka yang lulus dari Sekolah Dasar yang kemudian menjalani seleksi ketat untuk masuk ke sekolah ini. Traveler mampu tidak masuk sekolah dokter dengan ijazah SD?

3. Masa pendidikan 9 tahun

Masa pendidikan untuk menjadi dokter di STOVIA adalah 9 tahun. Sistem pendidikan di STOVIA merupakan sistem pendidikan modern yang setara dengan Eropa.

Peraturan dan disiplin di STOVIA juga ketat, bagi pelajar yang nilainya jelek akan langsung dikeluarkan dari sekolah. Jadi pelajar di sini dituntut untuk serius menimba ilmu.

4. Dr Sutomo hampir dikeluarkan dari sekolah

Budi Utomo (Boedi Oetomo) merupakan organisasi pemuda yang dicetuskan oleh Dr Sutomo bersama pelajar STOVIA yang lain. Pergerakan ini pun sempat mengundang kecemasan oleh pihak Belanda.

Bangsa Indonoesia yang selama ini diam saja, sekarang sudah mulai melakukan pergerakan. Belanda merasakan dilema, sehingga mereka berpikir dengan mengeluarkan Sutomo dari sekolah mungkin pergerakan ini akan mati.

Ketika Sutomo dipanggil ke ruangan guru untuk dikeluarkan dari sekolah, para pelajar lain berdemo. Mereka pun mengancam akan ikut keluar apabila Sutomo dikeluarkan.

Hal ini membuat takut pemerintah Belanda, jika pelajar tidak ada siapa yang akan menjadi dokter? Akhirnya Sutomo tidak jadi dikeluarkan dari sekolah. Bisa dibayangkan bagaimana kuatnya solidaritas pemuda pada masa itu.

5. Maksud tersembunyi Belanda di balik pembangunan STOVIA

Ada maksud lain dari Belanda membangun sekolah kedokteran di Jawa. Pada masa itu, Pulau Jawa sedang dilanda wabah penyakit. Hampir sepertiga orang Jawa mati karena wabah ini.

Ditambah lagi kondisi dokter-dokter Belanda yang tidak mau datang ke Indonesia yang kumuh dan banyak penyakit. Maka dari itulah didirikan sekolah kedokteran untuk pelajar Indonesia. Karena Belanda berpikir jika banyak penduduk yang mati, siapa yang nantinya akan jadi pekerja?

6. Mayat praktek di STOVIA berasal dari Eropa


Di dalam praktek bidang anatomi, mayat yang digunakan didatangkan dari Eropa. karena pada masa itu masyarakat Jawa masih kental dengan hal-hal tabu dan menganggap urusan yang berhubungan dengan mayat itu dilarang. Untuk mencegah keributan, pemerintah Belanda mendatangkan mayat dari Eropa.

7. Adanya usaha Belanda memecah belah Indonesia
Di dalam kelas terdapat perbedaan dalam berpakaian. Ada pelajar yang memakai kain Jawa sebagai bawahan dan ada yang memakai celana. Hal ini salah satu cara Belanda untuk memecah belah pelajar Indonesia. Pelajar yang memakai celana adalah pelajar non muslim, dan yang memakai kain jawa pelajar muslim.

8. Alasan kenapa wajah Kartini di foto selalu sendu

Pernah tidak memperhatikan wajah Kartini di dalam dokumentasi sejarah? Ekspresi itu terjadi karena tragedi batin yang dialami Kartini.

Adat di Jawa, jika laki-laki ninggrat menikah dengan gadis biasa, istrinya itu tidak dianggap. Khususnya jika laki-laki itu menikah lagi dengan gadis ningrat, maka dialah yang dianggap istri pertama.

Ibu Kartini merupakan istri pertama yang dinikahi ayahnya. Ibunya berasal dari keluarga biasa-biasa saja, kemudian ketika ayahnya menikah lagi dengan gadis niggrat, maka istri keduanya lah yang menjadi istri pertama.

Bayangkan saja, ibu Kartini harus memanggil anaknya Raden dan ibunya mendapat seperti pembantu di rumah sendiri. Karena itu Kartini menentang poligami.

Akhirnya, Kartini yang tidak setuju dengan poligami pun harus merasakan poligami. Dia harus rela menikah dengan laki-laki yang telah beristri karena dipaksa oleh keluarganya.

Keluarganya malu karena Kartini belum juga menikah, sibuk karena pendidikan sedangkan adik-adiknya sudah menikah semua. Mau tidak mau, demi menjaga kehormatan keluarga Kartini terpaksa menikah.

9. Kartini pandai melukis


Di dalam kepala kita, sosok Kartini identik dengan tulisan surat-suratnya yang dirangkum dalam Habis Gelap Terbitlah Terang. Ternyata selain pandai menulis, Kartini juga pandai melukis lho! Lukisannya bisa traveler lihat langsung di museum Kebangkitan Nasional.

Nah, itulah fakta-fakta menarik yang jarang diketahui masyarakat. Jika traveler ingin mengetahui lebih dalam tentang cerita pergerakan nasional, datang saja langsung ke Museum Kebangkitan Nasional di Jalan Abdul Rahman Saleh No.26 Jakarta. Biaya tiketnya murah kok, cuma Rp 2.000 saja. Selamat Hari kebangkitan Nasional - Kontak Perkasa Futures
Sumber:travel.detik
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 9:15 AM
Share this article :

Post a Comment

 
Copyright © 2011. PT.Kontak perkasa Futures Yogyakarta All Rights Reserved
Disclaimer : Semua Market Reviews atau News di blog ini hanya sebagai pendukung analisa,
keputusan transaksi atau pengambilan harga sepenuhnya ditentukan oleh nasabah sendiri.
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger