Powered by Blogger.
Latest Post

Yellen difavoritkan untuk menggantikan Bernanke Fed: jajak pendapat Reuters

Written By Kontak Perkasa Futures on Thursday, June 13, 2013 | 11:02 AM


(Reuters) 13/6 - Janet Yellen, yang sekarang menjabat wakil ketua Federal Reserve, adalah kandidat yang paling di favoritkan untuk menggantikan Ben Bernanke saat masa jabatan keduanya sebagai pimpinan bank sentral AS berakhir awal tahun depan, menurut jajak pendapat Reuters terhadap para ekonom.

Hasil jejak pendapat menyatakan bahwa 40 dari 44 ekonom kata Yellen, mantan presiden San Francisco Federal Reserve Bank, akan menjabat sebagai pimpinan Federal Reserve pada bulan Februari 2014. Dukungan untuk nominasi nya kuat tapi belum cukup kuat, dengan 23 dari 38 ekonom mendukung untuk menduduki jabatan tertinggi Federal Reserve.

Yellen, ekonom berusia 66 tahun yang dipandang sebagai pendorong kelonggaran kebijakan moneter, setelah menjabat sebagai orang nomor dua di bank sentral sejak 2010. Dia sangat mendukung langkah-langkah agresif yang diambil oleh Bernanke untuk memacu pertumbuhan ekonomi AS dan meningkatkan lapangan kerja. (izr)
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 11:02 AM

Yen Surges Past 95 Per Dollar to 2-Month High on Japan Flow Data



Bloomberg(13/6) -- The yen surged, jumping to the strongest level in two months against the dollar, after government data showed Japanese investors were net sellers of overseas bonds and stocks for a fourth-straight week.

The greenback’s volatility against the Japanese currency jumped to the highest in more than two years before U.S. economic data that may provide more direction about when the Federal Reserve will begin to slow stimulus. The yen has now unwound all its losses since the Bank of Japan announced unprecedented monetary stimulus on April 4. New Zealand’s dollar dropped against all of its major peers after the central bank signaled the currency remains overvalued.

The yen surged 1.3 percent to 94.75 per dollar as of 11:28 a.m. in Tokyo after climbing to 94.45, the strongest since April 4. Its 4.2 percent, three-day advance is set to be the biggest since May 2010. The currency pair’s one-month implied volatility touched 17.1 percent, a level unseen since March 2011. The yen gained 1.2 percent to 126.59 per euro.
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 10:44 AM

Gold extends declines into 2nd day on stimulus worries

Written By Kontak Perkasa Futures on Wednesday, June 12, 2013 | 9:19 AM


Reuters, (12/6) -- Gold extended declines into a second session on Wednesday as fears lingered that the Federal Reserve could curb its stimulus programme as the U.S. economy shows signs of recovery.

Spot gold had fallen 0.2 percent to $1,376.29 an ounce by 0022 GMT, after a 0.5 percent drop the day before as equity and commodity markets were rattled by the absence of fresh steps from the Bank of Japan to calm turbulence in the domestic bond market.

Bullion had fallen to its lowest in nearly three weeks on Tuesday before recovering some of the losses.

U.S. gold was little changed at $1,376.20.

A Standard & Poor's upgrade of the U.S. credit outlook on Monday prompted investors to believe the economy was strong enough for the Fed to begin scaling back its bond purchases. Such a step would dent gold's appeal as a hedge against inflation.

BOJ Governor Haruhiko Kuroda said the central bank would consider fresh steps to calm markets if borrowing costs spike again in the future, but the central bank held off on new measures on Tuesday arguing that bond markets had stabilised.

Outflows from gold-backed exchange-traded products totalled $5.7 billion in May, compared with $8.7 billion in April, according to Blackrock. In the first four trading days of June, outflows amounted to $374 million.
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 9:19 AM

Saham Jepang Jatuh Setelah Yen mengalami Lonjakan terhadap dolar

Bloomberg, (12/6)  -- Saham Jepang jatuh, dengan indeks saham Topix turun untuk hari kedua setelah yen mengalami penguatan tertinggi dalam tiga tahun  terakhir terhadap dolar di karenakan Bank of Japan mempertahankan kebijakan moneternya.

Toyota Motor Corp, produsen mobil terbesar dunia, sahamnya merosot 2,4 persen. Mitsubishi Heavy Industries Ltd mengalami penurunan setelah data pemesanan mesin di Jepang turun melebihi perkiraan. Mitsubishi UFJ Financial Group Inc, bank kreditor terbesar di negara itu,  turun 3,3 persen setelah surat kabar Nikkei melaporkan Badan Jasa Keuangan akan menerapkan peraturan baru yang dapat merugian investor dari lembaga-lembaga keuangan yang bermasalah.
Indeks Topix mengalami penurunan 2,2 persen ke 1,077.81 pada 09:34 pagi di Tokyo, dengan di ikuti dengan turunnya 33 kelompok industri. Volume berada 31 persen lebih rendah dari 30-hari rata-rata intraday. Indeks Nikkei 225 Stock avarage merosot 2 persen ke 13,046.39. (izr)
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 9:17 AM

Bursa Asia ikut tertekan stimulus Jepang


TOKYO. Saham Asia terjungkal dan memperpanjang penurunan bursa saham global setelah Bank Sentral Jepang memutuskan untuk membatasi stimulus. Bank Sentral Jepang dikhawatirkan tak mau lagi menambah stimulus di pasar.

Seperti yang diberitakan Bloomberg, MSCI Asia Pacific Index turun 0,1% menjadi 131,46 pada 09:01 waktu Tokyo. Setidaknya ada enam saham jatuh. Sementara itu, bursa saham di China, Hong Kong, Taiwan dan Filipina tutup karena bertepatan dengan hari libur.

Sebelumnya, bursa Amerika Serikat (AS) ditutup melemah, merespons sikap Bank Sentral Jepang yang ingin membatasi stimulus ekonomi setelah laporan ekonomi negara Sakura itu membaik.

http://investasi.kontan.co.id/news/bursa-asia-ikut-tertekan-stimulus-jepang
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 8:41 AM

Rencana Jepang meredam harga minyak

NEW YORK. Rencana Bank Sentral Jepang untuk membatasi stimulus berdampak kemana-mana. Setelah bursa Amerika Serikat (AS) dan harga emas, pengaruh rencana pembatasan stimulus di Jepang itu ikut mempengaruhi harga minyak dunia.

Harga minyak mentah Brent turun karena ada kekhawatiran, bank sentral selain Jepang ikut sikap dari Bank Sentral Jepang tersebut. Para investor khawatir, banyak bank sentral lain ikut memperlonggar kebijakan moneter seperti yang akan dilakukan Jepang.

'Gagasan dari Bank of Japan meredam harga,' kata Gene McGillian, analis dari Tradition Energy di Stamford. Minyak mentah Brent turun 99 sen menjadi US$ 102,96 per barel, setelah sebelumnya kehilangan lebih dari $ 2 per barel.

Minyak mentah AS merosot 39 sen menjadi US$ 95,38 per barel setelah sempat jatuh ke posisi US$ 94,04, per barel, sedikit di bawah rata-rata 100 hari di harga US$ 94,07.

McGillian mencatat, bahwa reli harga minyak menuju US$ 97 yang terjadi baru-baru ini telah mereda setelah tak ada lagi tanda-tanda pulihnya ekonomi AS.

Sejak awal Mei, minyak mentah Brent diperdagangkan pada kisaran US$ 100 - US$ 105 per barel sejak awal Mei. Sedangkan minyak mentah AS pada waktu yang sama diperdagangkan pada kisaran US$ 91 - US$ 97 per barel.

http://investasi.kontan.co.id/news/rencana-jepang-meredam-harga-minyak
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 8:24 AM

Peta D.I.Yogyakarta

Written By Kontak Perkasa Futures on Tuesday, June 11, 2013 | 8:56 AM


Lihat PT. Kontak Perkasa Futures Yogyakarta di peta yang lebih besar
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 8:56 AM
 
Copyright © 2011. PT.Kontak perkasa Futures Yogyakarta All Rights Reserved
Disclaimer : Semua Market Reviews atau News di blog ini hanya sebagai pendukung analisa,
keputusan transaksi atau pengambilan harga sepenuhnya ditentukan oleh nasabah sendiri.
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger