Powered by Blogger.
Latest Post
10:12 AM
Dollar terperosok ditengah ekspektasi penundaan tapering
Written By Kontak Perkasa Futures on Monday, October 21, 2013 | 10:12 AM
Kontak Perkasa - Reuters, ( 21/10 ) - Dolar terperosok
di dekat level terendah 8-bulan terhadap sekeranjang mata uang utama
pada Senin pagi di tengah berkembangnya ekspektasi bahwa Federal Reserve
AS akan harus menunda penurunan skala stimulus setelah shutdown
pemerintah selama 16-hari.
Indeks dolar sedikit bergerak di perdagangan Asia sekitar 79,642 , tetapi tidak jauh dari terendah di 79,478 yang disentuh pada hari Jumat lalu, level terendah sejak Februari. 'Dalam dua bulan terakhir, angka payrolls sebelumnya direvisi turun. Perekonomian AS kehilangan dorongannya dan tidak bisa menahan penundaan tapering,' kata Daisuke Uno, kepala strategist dari Sumitomo Mitsui Bank. 'Akan ada kekecewaan di setiap pertemuan the Fed untuk sisa tahun ini, dan setiap kali dolar kemungkinan akan melemah,' tambahnya. The Fed masih punya dua pertemuan kebijakan yang dijadwalkan tahun ini, pertama pada 29-30 Oktober dan yang kedua pada 17-18 Desember mendatang. Sebagian besar pelaku pasar sekarang memperkirakan the Fed akan mulai mengurangi stimulus tahun depan, meskipun beberapa analis percaya bahwa tapering atas program pembelian obligasi masih dimungkinkan terjadi pada bulan Desember. Ekspektasi penundaan tapering stimulus The Fed berpeluang menguat kecuali data-data ekonomi AS menunjukkan perekonomian yang entah bagaimana bisa kembali mendapatkan momentumnya meskipun telah terjadi gangguan yang disebabkan oleh shutdown pemerintah di dua pekan terakhir. Para pedagang sekarang akan mencari sinyal terbaru sampai data payrolls AS untuk bulan September dirilis pada hari Selasa, dengan ekspektasi pasar adalah untuk kenaikan 180.000 pekerjaan. Euro ditransaksikan pada level 1,3683 per dollar di awal perdagangan hari ini, setelah naik setinggi 1,3703 per dollar pada Jumat lalu, hampir menyentuh puncak tahun ini di 1,3711 per dollar. Mata uang tersebut juga tidak jauh dari puncaknya empat tahun terhadap yen di 134,95 yang disentuh bulan lalu, diperdagangkan pada posisi 133,92. Sebaliknya, dolar defensif terhadap yen, diperdagangkan pada posisi 97,86 yen, dari tertinggi minggu lalu di 99,00 yen. (brc) |
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 10:12 AM
Labels:
News
10:08 AM
Emas tetap bertahan diatas $1300 awal pekan ini
Kontak Perkasa - Reuters, ( 21/10 ) - Emas bertahan di
dekat level tertinggi 1,5 pekan di atas $ 1.300 per ounce pada Senin
pagi yang didukung oleh ekspektasi bahwa Federal Reserve AS akan menunda
pembatasan stimulus ekonomi ditengah tantangan yang akan dihadapi oleh
Amerika Serikat terkait masalah anggaran.
Emas mencatat kenaikan mingguan terbaiknya dalam dua bulan terakhir pada pekan lalu setelah anggota parlemen AS mencapai kesepakatan anggaran dimenit terakhir untuk hindari default utang dan membuka kembali operasional lembaga pemerintah yang telah ditutup selama 16 hari. Spot emas naik 0,1 persen di $ 1,317.39 per ounce pada pukul 07:46 WIB. Logam kuning tersebut menyentuh level $ 1,325.21 pada Jumat lalu, tertinggi sejak 8 Oktober. Harga naik 3,4 persen selama pekan lalu. Sementara, emas berjangka AS naik tipis 0,2 persen menjadi $ 1,317.50 per ounce. Anggaran yang akhirnya disepakati oleh Kongres dan Senat AS pekan lalu memperpanjang otoritas pinjaman pemerintahnya sampai 7 Februari dan mengembalikan dana federal hingga 15 Januari mendatang; hal ini menunjukkan bahwa krisis serupa dapat terjadi lagi awal tahun depan kecuali para Kongres melahirkan solusi yang permanen. Spot emas mencatat kenaikan sebesar 3 persen ketika kesepakatan itu diumumkan pada 17 Oktober di tengah harapan memungkinkan The Fed untuk menunda tapering stimulusnya lagi. Para pejabat The Fed sebelumnya telah menyarankan bahwa setiap keputusan untuk memangkas pembelian obligasi bulanan untuk ditunda setidaknya sampai Desember mendatang. Ekspor perhiasan emas dari India naik untuk bulan kedua berturut-turut pada bulan September dan siap untuk mendapatkan momentum ke depan karena tekanan pasokan telah mereda bagi para eksportir sebelum musim puncak Natal di Amerika Serikat. Kepemilikan exchange-traded fund berbasis emas terbesar, SPDR Gold Trust, turun 0,4 persen pada Kamis dari hari sebelumnya. Goldman Sachs dipertahankan target harga emas hingga akhir tahun 2014 di $ 1.050 per ounce, dengan mengatakan bahwa logam mulia masih harus menunggu data konfirmasi atas rebound pertumbuhan ekonomi AS yang dapat mendukung rencana tapering meskipun kurangnya resolusi atas kesepakatan anggaran yang permanen di AS bisa menunda rencana tersebut. (brc) |
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 10:08 AM
Labels:
News
9:14 AM
Indeks Bursa Berjangka China Berubah Menjelang RilisData Ekonomi China
Written By Kontak Perkasa Futures on Friday, October 18, 2013 | 9:14 AM
Kontak Perkasa - Bloomberg ( 18/10 ) - Indeks bursa
berjangka China mengalami sedikit perubahan menjelang rilis data
pertumbuhan ekonomi China dan produksi hasil industri.
Indeks acuan menuju penurunan pekan ini Indeks kontrak berjangka pada CSI 300 yang akan berakhir pada bulan November nanti tergelincir kurang dari 0.1% ke level 2,409.60 pukul 9:21 pagi waktu lokal. Ekonomi China kemungkinan akan tumbuh sebesar 7.8 % pada kuartal ketiga, menurut prediksi rata-rata dari empat puluh delapan ekonom yang dihimpun oleh Bloomberg. Itu merupakan perbandingan dengan angka pertumbuhan sebesar 7.5 % pada kuartal sebelumnya. Data akan dirilis pukul 10 pagi waktu lokal. Indeks Shanghai Compositejatuh sebesar 0.2% kelevel 2,188.54 kemarin, penutupan terendah bulan ini. Indeks CSI 300 menurun sebesar 0.3% ke level 2,413.33. Indeks Hang Seng China Enterprises mundur sebesar 0.6%. Indeks Bloomberg China-US Equity menambah 0.7% di New York kemarin. Indeks acuan Shanghai telah mengalami penurunan sebesar 1.8% minggu ini, menuju penurunan terendah pertama kali di bulan ini , sejalan dengan perusahaan-perusahaan yang berhubungan dengan kota zona perdagangan bebas mengalami penurunan terkait dengan kekhawatiran yang berlebih mengenai valuasi. (bgs) |
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 9:14 AM
Labels:
News
9:12 AM
Jepang Menunda Reformasi Tenaga Kerja
Kontak Perkasa - Bloomberg ( 18/10 ) - Pemerintah Jepang
telah menunda deregulasi pasar tenaga kerja , terkait tantangan yang
dihadapi oleh Perdana Menteri Shinzo Abe terhadap bagian inti dari
strategi pertumbuhan Jepanguntuk menghidupkan kembali ekonomi terbesar
ketiga di dunia .
Kontrak kerja untuk pegawai tetap kemungkinan akan diperpanjang menjadi 10 tahun dari 5 tahun sebelumnya dalam zona ekonomi khusus di bawah peraturan baru yang akan diusulkan, berdasarkan laporan dari surat kabar Nikkei hari ini. Perubahan lain, termasuk mengangkat pembatasan jam kerja bagi para eksekutif kemungkinan tidak akan dilaksanakan, menurut Nikkei . Reformasi pasar tenaga kerja sangat penting untuk program 'panah ketiga' Abe yang lebih dikenal dengan kebijakan Abenomics untuk unruk menggerakan industri dan meletakkan dasar bagi pertumbuhan yang berkelanjutan. Aturan kebijakan ketenagakerjaan yang lebih longgar di daerah tertentu atau untuk beberapa perusahaan kemungkinan masih 'belum bisa diterapkan,' ungkap Nobuaki Koga, kepala Trade Union Confederation Jepang kemarin setelah pertemuan dengan para politisi dan pemimpin bisnis . Investor akan kehilangan kepercayaan terhadap pertumbuhan ekonomi Jepang kecuali Abe menambahkan substansi untuk strategi pertumbuhan dan tidak bergantung pada stimulus, Hideo Hayakawa, yang sebelumnya menjabat sebagai direktur eksekutif di Bank of Japan mengatakan dalam sebuah wawancara di Tokyo pada minggu ini. Para pemimpin bisnis telah menyerukan perubahan peraturan ketenagakerjaan untuk memudahkan perekrutan dan pemberhentian sebagian sistem kerja seumur hidup di Jepang . (rk ) |
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 9:12 AM
Labels:
News
9:09 AM
WTI Crude Fluctuates Near Three-Month Low Before China Data
Kontak Perkasa - Bloomberg (18/10) -- West Texas
Intermediate crude fluctuated near a three-month low before data from
China that may show the economic recovery is keeping pace in the world’s
second-biggest oil consumer.
Futures swung between gains and losses in New York and are poised for a second weekly decline. China will issue a raft of data today, with the world’s second-largest economy estimated to have expanded last quarter at the fastest pace this year, according to a Bloomberg survey. The nation will also report industrial production output for last month. The U.S. government will release crude stockpile figures on Oct. 21 that was delayed this week because of the partial government shutdown. WTI for November delivery was at $100.74 a barrel in electronic trading on the New York Mercantile Exchange, up 7 cents, at 11:43 a.m. Sydney time. The contract fell $1.62, or 1.6 percent, to $100.67 yesterday, the lowest close since July 2. The volume of all futures traded was about 46 percent less than the 100-day average. Prices are down 1.3 percent this week. Brent for December settlement rose 6 cents to $109.17 a barrel on the London-based ICE Futures Europe exchange. The European benchmark crude was at a premium of $8.19 to WTI for the same month. The spread narrowed for a second day yesterday to $8.24. WTI may drop next week after data from the industry-funded American Petroleum Industry showed surging U.S. crude inventories, according to a Bloomberg News survey. Twenty-three of 38 analysts and traders, or 61 percent, forecast futures will decrease through Oct. 25. Ten respondents said there will be little change and five projected a gain. The U.S., the world’s biggest crude consumer, will account for about 21 percent of global oil demand this year, the International Energy Agency estimates. |
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 9:09 AM
Labels:
News
9:07 AM
Sentimen Stimulus AS, Emas Menghadapi Pekan Terbaik Dalam Dua Bulan Terakhir
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 9:07 AM
Labels:
News
9:24 AM
Saham Hong Kong Menguat Pasca Kesepakatan Utang AS
Written By Kontak Perkasa Futures on Thursday, October 17, 2013 | 9:24 AM
Kontak Perkasa - LOS ANGELES, MarketWatch (17/10) –
Saham-saham Hong Kong menguat pada Kamis pagi, mengikuti penguatan
saham-saham AS sejalan Washington bergerak mendekat untuk membuka
kembali pemerintah dan menaikkan plafon utang AS.
Indeks Hang Seng naik sebesar 0.4% dan indeks Hang Seng China Enterprises menguat sebesar 0.3%. Pertambangan dikabarkan juga menguat, dengan Angang Steel Co. mencatat kenaikan sebesar 1.5% dan Aluminum Corp. of China Ltd., atau Chalco meningkat sebesar 1.1%. Saham-saham keuangan, bagaimanapun, kembali menurun, dengan bank sentyral China bersiap untuk mengeluarkan sebesar 44.5 miliar yuan ($7.3 miliar) dari system perbankan pekan ini hingga pembukaan operasi pasar terbuka, menurut Dow Jones Newswires. Saham-saham dari China Merchants Bank Co. jatuh sebesar 0.4%, dan saham-saham dari Bank of China Ltdand Agricultural Bank of China Ltd. masing-masing mengalami penurunan sebesar 0.3%. Sementara Indeks Shanghai Composite CN juga naik sebesar 0.2%. (bgs) |
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 9:24 AM
Labels:
News