Powered by Blogger.
Latest Post

Emas Memperpanjang Penurunannya dalam Tiga Bulan Terhadap Data A.S

Written By Kontak Perkasa Futures on Monday, November 4, 2013 | 9:01 AM


Kontak Perkasa - Bloomberg (04/11) – Emas turun untuk hari kelima, menuju ke penurunan terpanjang dalam tiga bulan terakhir, setelah data manufaktur A.S menunjukan peningkatan aktifitas ke dua tahun tertingginya, mempercepat spekulasi The Fed yang akan memulai memangkas stimulus.

Emas untuk Pengiriman segera turun sebesar 0.3% ke level US$1,312.55 per ons, dan di perdagangkan pada level US$1,314.56 pada pukul 9.10 pagi waktu Singapore. Penurunan hari ini disebabkan oleh penurunan terpanjang selama lima hari terakhir sejak tanggal 1 Agustus. Turun ke level US$1,306 pada 1 November, lni level terendah sejak tanggal 17 Oktober.

Emas telah turun sebesar 22% pada tahun 2013 seiring investor menjual logam mulia dari rekor percepatannya dari perdagangan ETF ditengah prospek pemulihan ekonomi. Minggu lalu The Fed mempertahankan pembelian obligasi bulanannya senilai US$85 miliar. Sedangkan tidak adanya tanda-tanda “penguatan yang mendasari” pada perekonomian terbesar didunia tersebut.

Laporan (PMI) Institute for Supply Management’s manufacturing index pada tanggal 1 November menunjukan peningkatan sektor manufaktur pada bulan Oktober naik ke level 56,4, level tertinggi sejak bulan April 2011, dibandingkan dengan penigkatan pada bulan sebelumnya di level 56,2 dan menurut estimasi ekonom turun ke level 55. Kepemilikan kontrak ETF emas sebesar 29% pada tahun ini setelah naik setiap tahunnya sejak produk ini pertama kali di luncurkan pada tahun 2003.

Emas untuk pengiriman bulan Desember di perdagangkan pada level US$1,315 per ons di Comex New York dari level sebelumnya pada tanggal 1 November di level US$1,313.20, dengan volume perdagangan sebesar 1.1% di bawah rata-rata perdagangan 100 hari pada hari ini. (izr)
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 9:01 AM

Index Topix Jepang Berayun ditengah Taruhan, Pelemahan Yen

Written By Kontak Perkasa Futures on Thursday, October 31, 2013 | 8:39 AM


Kontak Perkasa - Bloomberg (31/10) – Index Topix Jepang berayun diantara gain dan loss seiringan dengan sinyal dari the Fed terhadap kemungkinan pengurangan stimulus moneter yang lebih cepat dari perkiraan dengan pertimbangan pada sentiment investor sementara pelemahan mata uang yen membatasi penurunan.

Index Topix turun 0.1% ke level 1,203.44 pada jam 9:06 pagi di Tokyo, setelah naik kurang dari 0.1%, index Nikkei 225 turun 0.4% ke level 14,440.09, mata uang Jepang bertahan menguat dilevel 98.48 terhadap dollar setelah turun selama empat hari berturut, hari ini adalah hari tersibuk dalam musim laba dinegara tersebut, dengan BOJ yang juga dijadwalkan untuk menerbitkan sebuah pernyataan perihal kebijakan.

The Fed memutuskan untuk menekan pembelian obligasi bulanannya pada rapat hari kemarin, mengatakan bahwa butuh lebih banyak bukti peningkatan ekonomi ditengah sinyal dari “penguatan mendasar”, pihak bank sentral mengeluarkan sebuah keputusan dari pernyataan yang telah mengatakan bahwa pengetatan kondisi finansial dapat memperlambat peningkatan ekonnomi, memicu spekulasi yang kemungkinan dapat mengurangi stimulus dalam beberapa bulan kedepan.

Peluang pada dimulainya langkah pengurangan stimulus oleh A.S dibulan Januari naik menjadi 45% dari 25% sebelum pernyataan kemarin, sementara itu Citigroup Inc.mengatakan bahwa para ekonom berdasarkan survey Bloomberg pada tanggal 17-18 Oktober telah memprediksi bahwa the Fed akan mulai mengurangi stimulusnya dibulan Maret.(tito)
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 8:39 AM

Japan October manufacturing PMI at highest in more than three years


Kontak Perkasa - Reuters (31/10) - Japanese manufacturing activity grew at the fastest pace in more than three years and factory output grew at the fastest pace in almost four years in October, a survey showed on Thursday, in a sign that domestic demand remains firm before a sales tax increase next April.

The Markit/JMMA Japan Manufacturing Purchasing Managers Index (PMI) rose to a seasonally adjusted 54.2 in October from 52.5 in September.

The index remained above the 50 threshold that separates contraction from expansion for the eighth consecutive month and reached the highest level since May 2010.

'The data signaled that the latest expansion was largely demand driven and apparently unimpeded by Prime Minister Shinzo Abe's recent confirmation of a sales tax hike next April.'

The output component of the October PMI index also gained to 57.7 from 53.8 in September to show the fastest growth in almost four years.

The index for new export orders fell to 53.1 from the previous month's 53.3.

The government will raise the national sales tax to 8 percent in April from 5 percent to pay for rising welfare costs. This has fuelled a burst in spending before goods become more expensive.

An increase in capital expenditure plans by Japanese companies has also helped support output of heavy machinery and manufacturing equipment.

http://www.reuters.com/article/2013/10/30/us-japan-economy-pmi-idUSBRE99T1IP20131030
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 8:37 AM

Gold eases despite Fed as investors take profits


Kontak Perkasa - Reuters, (31/10) -- Gold slipped on Thursday despite the U.S. Federal Reserve vowing to support the economy through stimulus measures, with investors taking profits from a recent run-up in prices.

The metal had risen about 8 percent since hitting a three-month low on Oct. 15 in anticipation of the Fed's move, leading to a price correction on Wednesday after a statement from the bank came in line with expectations.

Spot gold pared some losses after falling as much 0.3 percent to trade down 0.12 percent at $1,340.59 an ounce by 0022 GMT. Gold is heading for a 1-percent monthly gain.

The Fed on Wednesday sounded a bit less optimistic about economic growth as it announced plans to keep buying $85 billion in bonds per month. The central bank noted that the recovery in the housing market had lost some steam and suggested some frustration at how slowly the labour market was healing.

Elliott Management said the Fed's easy money policies have distorted the economy and created big risks for markets and investors alike, prompting the hedge fund firm to add to long gold options to protect against inflation.
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 8:35 AM

Dollar Naik, the Fed Mengutip Gain Ekonomi


Kontak Perkasa - Bloomberg (31/10) – Dollar naik ke level terkuatnya selama hampir dua pekan terakhir terhadap yen setelah the Fed mengatakan melihat peningkatan ekonomi bahkan seiring dengan rencananya guna pertahankan stimulus moneter sambil menunggu bukti perolehan gain yang lebih jauh lagi.

Index Bloomberg U.S. Dollar menyentuh level tertinggi sejak 17 Oktober menghapus penurunan sebelumnya, setelah otoritas mengeluarkan isu pernyataan mengikuti pertemuan selama dua hari, greenback sebelumnya jatuh ditengah taruhan bahwa bank sewntral akan tetap membneli obligasi sebesar $85 Milyar perbulan dibawah program quantitative easing (QE), sementara dollar New Zealand naik seiring bank sentral mengatakan kemungkinan peningkatan suku bunga ditahun depan.

Pejabat the Fed “mengatakan bahwa mereka masih melihat perkembangan dalam aktifitas ekonomi dan kondisi market tenaga kerja, itulah sebabnya kita melihat rebound pada dollar,” menurut pernyataan Eric Viloria, senior strategis pada Gain Capital Group LLC in New York, dalam wawancara via telephone, “Namun trend yang ada masih untuk pelemahan dollar seiring dipertahankannya laju dari program QE.”

Dollar menguat 0.3% ke level 98.51 yenpada jam 5 siang waktu New York setelah menyentuh level 98.68, yang tertinggi sejak 17 Oktober, yang naik 0.1% ke level $1.3736 per euro setelah gain sebanyak 0.4% dan melemah 0.3%, sementara mata uang Jepang turun 0.3% ke level 135.32 per euro setelah mencapai level 135.51 pada tanggal 22 Oktober, yang merupakan level terlemah sejak bulan November 2009.

Index Bloomberg U.S. Dollar yang memonitor greenback terhadap 10 pesaing utama lainnya, naik 0.1% ke level 1,007.37 dan mencapai level 1,009.13, yang tertinggi selama hampir dua pekan terakhir, dimana sebelumnya acuan itu jatuh 0.3%.(tito)

http://www.bloomberg.com/news/2013-10-30/dollar-weakens-as-federal-reserve-says-it-will-keep-buying-bonds.html
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 8:33 AM

Index Saham Berjangka China Naik, Sinopec, Vanke Laporkan Laba

Written By Kontak Perkasa Futures on Wednesday, October 30, 2013 | 3:08 PM

Kontak Perkasa - Bloomberg (30/10) – Index saham berjangka China naik setelah perusahaan dari developer property China Vanke Co. hingga China Petroleum & Chemical Corp. yang telah melaporkan sebuah peningkatan laba.

Index CSI 300 gain 0.7% ke level 2,372.20 pada jam 9:18 pagi di Shanghai, China Petroleum, atau yang dikenal sebagai Sinopec, melonjak 4.7% dalam perdagangan New York setelah melaporkan laba kuartal ketiga yang mengalahkan estimasi, China Vanke juga mengalami gain setelah pendapatan bersihnya naik 18%, selain itu China Construction Bank Corp. kemubngkinan bergerak setelah seseorang dengan pengetahuan langsung dengan perihal tersebut mengatakan bahwa perusahaan itu sedang mendekati kesepakatan untuk mengakuisisi Banco Industrial & Comercial SA di Brazil.

Sementara itu pada hari kemarin index Shanghai Composite Index jatuh 0.2% ke level 2,128.86 setelah kenaikan suku bunga money market ke level tertingginya sejak Juli, dengan laba pada 199 perusahaan dalam acuan Shanghai yang ditelusuri Bloomberg telah melaporkan hasil akhirnya sepanjang kuartal ini telah menelusuri estimasi analis hingga sebanyak 6.4%.

Index Shanghai bulan ini telah jatuh 2.1%, bersiap untuk penurunan bulanan pertamanya sejak Juni, pada hari kemarin Index CSI 300 naik 0.3% ke level 2,372.05, index Hang Seng China Enterprises naik 1.3%, sementara index ekuitas Bloomberg China-US gain 1.7% di New York dihari kemarin.

Volume perdagangan dalam index Shanghai berada sebanyak 3.5% dibawah rata-rata 30 hari kemarin, berdasarkan data Bloomberg, tahun ini Index tersebut telah merosot 6.2% pada kecemasan melambatnya ekonomi yang akan mempengaruhi pertumbuhan laba dan pihgak pemerintahan akan memperkenalkan acuan guna mengurangi gain harga property.
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 3:08 PM

Saham Hong Kong naik, Dengan Gain untuk isu Perbankan

Written By Kontak Perkasa Futures on Tuesday, October 29, 2013 | 10:07 AM


Kontak Perkasa - LOS ANGELES (29/10) MarketWatch – Saham di Hong Kong telah membukukan gain dihari Selasa, dengan index acuan ekuitas yang terbantu naik lebih tinggi oleh benturan dalam saham finansial.

Index Hang Seng naik 0.3% ke level 22,887.80, seiring dengan China Merchants Bank Co. yang naik 2.1% menjelang dari hasil akhir finansial perusahaan tersebut yang dijadwalkan nanti dihari selasa ini.

Saham dari China Construction Bank Corp. naik 0.4%, memperpanjang kenaikan 1.1% dihari Senin, meski bank dengan asset kedua terbesar di China telah melaporkan pertumbuhan laba kuartal yang lebih lamban dari ekspektasi.

Sementara itu, saham dari China Telecom Corp. turun 0.3% meski terdapat laporan bahwa telah terjadi lonjakan laba kuartal ketiga perusahaan tersebut sebesar 20% pada menguatnya data penjualan yang tergerak oleh pengguna iPhone.

Selain itu index Hang Seng China Enterprises naik lebih tinggi sebesar 1.4% dan pada daratan utama, index Shanghai Composite naik 0.6%.(tito)
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 10:07 AM
 
Copyright © 2011. PT.Kontak perkasa Futures Yogyakarta All Rights Reserved
Disclaimer : Semua Market Reviews atau News di blog ini hanya sebagai pendukung analisa,
keputusan transaksi atau pengambilan harga sepenuhnya ditentukan oleh nasabah sendiri.
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger