Powered by Blogger.
Latest Post
2:51 PM
Sumber : detik.com
BPCB Ekskavasi Bangunan di Nganjuk yang Diduga Peninggalan Pramajapahit
Written By Kontak Perkasa Futures on Friday, November 22, 2019 | 2:51 PM
PT Kontak Perkasa - Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jatim ekskavasi sebuah bangunan kuno di Nganjuk. Tumpukan batu bata itu diduga peninggalan pramajapahit.
Bangunan itu ditemukan di lahan milik Rudi (40), warga Dusun Sumbergayu, Desa/Kecamatan Ngronggot, Nganjuk. "Kita dari BPCB Jawa Timur sedang melaksanakan kegiatan ekskavasi penyelamatan temuan struktur batu bata," terang Arkeolog BPCB Jatim yang juga Ketua Tim Ekskavasi, Wicaksono Dwi Nugroho saat dikonfirmasi, Kamis (21/11/2019).
Ekskavasi itu, kata Wicaksono, untuk menindaklanjuti hasil peninjauan temuan bangunan yang diduga peninggalan masa prakerajaan Majapahit itu. Peninjauan itu dilakukan pada 7 Oktober lalu. Penggalian oleh tim yang berjumlah 11 orang berlangsung mulai Rabu (20/11) dan akan berakhir Jumat (22/11).
"Untuk penggalian sudah mulai Rabu kemarin. Untuk hari pertama ekskavasi kemarin kita berhasil menampakkan sebuah struktur bata yang membentang arah barat daya-timur laut sepanjang 23 meter," katanya.
"Melihat ukuran dimensi bata penyusun, diperkirakan struktur bata di lokasi ini berasal dari masa pramajapahit. Sekitar abad 10 sampai 11 masehi. Karena ukuran bata penyusun struktur lebih besar dari bata penyusun dari masa Majapahit yang biasanya berukuran panjang 33 cm, lebar 22 cm, dan ketebalan 5-6 cm," imbuhnya.
Meski sudah ada penampakan bangunan berupa tumpukan batu bata sepanjang 23 meter, BPCB belum bisa menyimpulkan jenis bangunan.
"Kita belum bisa memutuskan itu berupa bangunan apa. Belum dapat dipastikan apakah struktur bata tersebut merupakan bagian apa. Karena proses ekskavasi masih terus dilanjutkan," sambungnya.
Wicaksono menjelaskan, bangunan itu ditemukan saat pemilik tanah, Rudi menggali lubang untuk keperluan septic tank di belakang rumahnya, awal Oktober lalu. Rudi kemudian melaporkan temuannya itu ke perangkat desa saat galian sedalam dua meter. - PT Kontak Perkasa
Bangunan itu ditemukan di lahan milik Rudi (40), warga Dusun Sumbergayu, Desa/Kecamatan Ngronggot, Nganjuk. "Kita dari BPCB Jawa Timur sedang melaksanakan kegiatan ekskavasi penyelamatan temuan struktur batu bata," terang Arkeolog BPCB Jatim yang juga Ketua Tim Ekskavasi, Wicaksono Dwi Nugroho saat dikonfirmasi, Kamis (21/11/2019).
Ekskavasi itu, kata Wicaksono, untuk menindaklanjuti hasil peninjauan temuan bangunan yang diduga peninggalan masa prakerajaan Majapahit itu. Peninjauan itu dilakukan pada 7 Oktober lalu. Penggalian oleh tim yang berjumlah 11 orang berlangsung mulai Rabu (20/11) dan akan berakhir Jumat (22/11).
"Untuk penggalian sudah mulai Rabu kemarin. Untuk hari pertama ekskavasi kemarin kita berhasil menampakkan sebuah struktur bata yang membentang arah barat daya-timur laut sepanjang 23 meter," katanya.
"Melihat ukuran dimensi bata penyusun, diperkirakan struktur bata di lokasi ini berasal dari masa pramajapahit. Sekitar abad 10 sampai 11 masehi. Karena ukuran bata penyusun struktur lebih besar dari bata penyusun dari masa Majapahit yang biasanya berukuran panjang 33 cm, lebar 22 cm, dan ketebalan 5-6 cm," imbuhnya.
Meski sudah ada penampakan bangunan berupa tumpukan batu bata sepanjang 23 meter, BPCB belum bisa menyimpulkan jenis bangunan.
"Kita belum bisa memutuskan itu berupa bangunan apa. Belum dapat dipastikan apakah struktur bata tersebut merupakan bagian apa. Karena proses ekskavasi masih terus dilanjutkan," sambungnya.
Wicaksono menjelaskan, bangunan itu ditemukan saat pemilik tanah, Rudi menggali lubang untuk keperluan septic tank di belakang rumahnya, awal Oktober lalu. Rudi kemudian melaporkan temuannya itu ke perangkat desa saat galian sedalam dua meter. - PT Kontak Perkasa
Sumber : detik.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 2:51 PM
11:38 AM
Sowan Ke Jokowi, Pengusaha Jepang Mau Ikut Bangun Ibu Kota Negara
Written By Kontak Perkasa Futures on Thursday, November 21, 2019 | 11:38 AM
PT Kontak Perkasa - Puluhan pengusaha kelas kakap asal Jepang kemarin bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta Pusat. Pertemuan tersebut banyak membahas mengenai investasi asal negeri Sakura tersebut.
Investasi yang dibahas pun beragam, mulai dari proyek Blok Masela, kereta api semi kencang Jakarta-Surabaya, pengembangan moda raya terpadu (MRT) fase III rute Cikarang-Balaraja, Pelabuhan Patimban, hingga ketertarikan Jepang terhadap proyek pemindahan ibu kota negara ke Provinsi Kalimantan Timur.
Dari pertemuan itu juga terdapat beberapa rencana pembangunan dan target penyelesaian proyek, seperti pembangunan MRT Cikarang-Balaraja, Pelabuhan Patimban, hingga proyek kereta api semi kencang Jakarta-Surabaya. Berikut ulasannya:
Pengusaha Jepang yang tergabung Asosiasi Jepang-Indonesia (Japinda) menyampaikan keinginannya untuk terlibat dalam proyek pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Provinsi Kalimantan Timur.
"Kalau berhubungan dengan saya satu mereka pingin membantu terlibat dalam pemindahan ibu kota negara karena mereka punya pengalaman," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (20/11/2019).
Basuki mengatakan bahwa minat para pengusaha kakap Jepang itu disambut baik oleh Presiden Jokowi.
"Disambut oleh Presiden, welcome," jelasnya.
Tidak hanya itu, para delegasi Negeri Sakura yang bertemu dengan kepala negara juga membahas mengenai pembangunan jalan tol yang nantinya akan tersambung dengan pelabuhan Patimban.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengonfirmasi bahwa Jepang akan terlibat kembali untuk menggarap proyek Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta. Setelah fase I dan II, Jepang akan terlibat untuk pembangunan MRT rute Cikarang-Balaraja yang terbentang 78 kilometer (Km).
Hal itu diungkapkannya usai pertemuan Presiden Jokowi dengan delegasi Jepang dan beberapa pengusaha kakap Negeri Sakura di Istana Merdeka, Jakarta Pusat. Mantan direktur utama Angkasa Pura II (AP II) itu juga bilang, Presiden Jokowi dan para delegasi Jepang membahas pembangunan MRT rute Bundaran HI-Ancol yang dimulai pada akhir 2020 dan selesai 2024.
"MRT dari Cikarang sampai Balaraja 78 Km akan kita mulai 2022 diharapkan selesai 2026," kata Budi Karya di kantor Presiden, Jakarta, Rabu (20/11/2019).
Indonesia dan Jepang akan bersama-sama mengelola pelabuhan Patimban yang saat ini masih dalam tahap pembangunan. Kedua negara akan diwakili oleh masing-masing perusahaan swasta yang segera dibuka lelang operatornya.
Demikian disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi usai menghadiri pertemuan dengan Presiden Jokowi dan para delegasi Asosiasi Jepang-Indonesia (Japinda) di Istana Negara siang ini, Rabu (20/11/2019).
"Patimban mereka investasi memberikan loan, kita membangun bersama. Kita operasikan insyaallah bersama. Jadi perusahaan swasta Indonesia dengan swasta Jepang," katanya.
Pembangunan Pelabuhan Patimban sendiri saat ini baru masuk ke tahap I yang progresnya sudah mencapai 60%. Rencananya akan dilakukan soft launching pelabuhan tersebut pada Juni 2020 mendatang untuk pengoperasian car terminal dengan kapasitas 2 juta Teus. - PT Kontak Perkasa
Investasi yang dibahas pun beragam, mulai dari proyek Blok Masela, kereta api semi kencang Jakarta-Surabaya, pengembangan moda raya terpadu (MRT) fase III rute Cikarang-Balaraja, Pelabuhan Patimban, hingga ketertarikan Jepang terhadap proyek pemindahan ibu kota negara ke Provinsi Kalimantan Timur.
Dari pertemuan itu juga terdapat beberapa rencana pembangunan dan target penyelesaian proyek, seperti pembangunan MRT Cikarang-Balaraja, Pelabuhan Patimban, hingga proyek kereta api semi kencang Jakarta-Surabaya. Berikut ulasannya:
Pengusaha Jepang yang tergabung Asosiasi Jepang-Indonesia (Japinda) menyampaikan keinginannya untuk terlibat dalam proyek pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Provinsi Kalimantan Timur.
"Kalau berhubungan dengan saya satu mereka pingin membantu terlibat dalam pemindahan ibu kota negara karena mereka punya pengalaman," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (20/11/2019).
Basuki mengatakan bahwa minat para pengusaha kakap Jepang itu disambut baik oleh Presiden Jokowi.
"Disambut oleh Presiden, welcome," jelasnya.
Tidak hanya itu, para delegasi Negeri Sakura yang bertemu dengan kepala negara juga membahas mengenai pembangunan jalan tol yang nantinya akan tersambung dengan pelabuhan Patimban.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengonfirmasi bahwa Jepang akan terlibat kembali untuk menggarap proyek Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta. Setelah fase I dan II, Jepang akan terlibat untuk pembangunan MRT rute Cikarang-Balaraja yang terbentang 78 kilometer (Km).
Hal itu diungkapkannya usai pertemuan Presiden Jokowi dengan delegasi Jepang dan beberapa pengusaha kakap Negeri Sakura di Istana Merdeka, Jakarta Pusat. Mantan direktur utama Angkasa Pura II (AP II) itu juga bilang, Presiden Jokowi dan para delegasi Jepang membahas pembangunan MRT rute Bundaran HI-Ancol yang dimulai pada akhir 2020 dan selesai 2024.
"MRT dari Cikarang sampai Balaraja 78 Km akan kita mulai 2022 diharapkan selesai 2026," kata Budi Karya di kantor Presiden, Jakarta, Rabu (20/11/2019).
Indonesia dan Jepang akan bersama-sama mengelola pelabuhan Patimban yang saat ini masih dalam tahap pembangunan. Kedua negara akan diwakili oleh masing-masing perusahaan swasta yang segera dibuka lelang operatornya.
Demikian disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi usai menghadiri pertemuan dengan Presiden Jokowi dan para delegasi Asosiasi Jepang-Indonesia (Japinda) di Istana Negara siang ini, Rabu (20/11/2019).
"Patimban mereka investasi memberikan loan, kita membangun bersama. Kita operasikan insyaallah bersama. Jadi perusahaan swasta Indonesia dengan swasta Jepang," katanya.
Pembangunan Pelabuhan Patimban sendiri saat ini baru masuk ke tahap I yang progresnya sudah mencapai 60%. Rencananya akan dilakukan soft launching pelabuhan tersebut pada Juni 2020 mendatang untuk pengoperasian car terminal dengan kapasitas 2 juta Teus. - PT Kontak Perkasa
Sumber : detik.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 11:38 AM
3:42 PM
RI dan Jepang Kelola Bareng Pelabuhan Patimban
Written By Kontak Perkasa Futures on Wednesday, November 20, 2019 | 3:42 PM
PT Kontak Perkasa Futures - Indonesia dan Jepang akan bersama-sama mengelola pelabuhan Patimban yang saat ini masih dalam tahap pembangunan. Kedua negara akan diwakili oleh masing-masing perusahaan swasta yang segera dibuka lelang operatornya.
Demikian disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi usai menghadiri pertemuan dengan Presiden Jokowi dan para delegasi Asosiasi Jepang-Indonesia (Japinda) di Istana Negara siang ini, Rabu (20/11/2019).
"Patimban mereka investasi memberikan loan, kita membangun bersama. Kita operasikan insyaallah bersama. Jadi perusahaan swasta Indonesia dengan swasta Jepang," katanya.
Pembangunan Pelabuhan Patimban sendiri saat ini baru masuk ke tahap I yang progresnya sudah mencapai 60%. Rencananya akan dilakukan soft launching pelabuhan tersebut pada Juni 2020 mendatang untuk pengoperasian car terminal dengan kapasitas 2 juta Teus.
"Untuk kelanjutannya akan selesai di 2022, dan akan terus dibangun sampai 2028 di mana diharapkan tahap pertama Patimban dengan kapasitas kurang lebih 2 juta Teus," katanya.
Sebagai informasi, pembangunan Pelabuhan Patimban akan dilaksanakan dalam tiga tahap. Pada tahap pertama, Pelabuhan Patimban direncanakan dapat melayani 3,5 juta peti kemas (Teus) dan 600.000 kendaraan bermotor (CBU). Tahap kedua, kapasitas pelayanan akan meningkat menjadi 5,5 juta Teus dan pada tahap ketiga meningkat hingga 7,5 juta Teus.
Secara umum, Pelabuhan Patimban akan melayani jenis muatan peti kemas dan kendaraan bermotor yang diangkut menggunakan kapal-kapal berukuran besar. - PT Kontak Perkasa Futures
Demikian disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi usai menghadiri pertemuan dengan Presiden Jokowi dan para delegasi Asosiasi Jepang-Indonesia (Japinda) di Istana Negara siang ini, Rabu (20/11/2019).
"Patimban mereka investasi memberikan loan, kita membangun bersama. Kita operasikan insyaallah bersama. Jadi perusahaan swasta Indonesia dengan swasta Jepang," katanya.
Pembangunan Pelabuhan Patimban sendiri saat ini baru masuk ke tahap I yang progresnya sudah mencapai 60%. Rencananya akan dilakukan soft launching pelabuhan tersebut pada Juni 2020 mendatang untuk pengoperasian car terminal dengan kapasitas 2 juta Teus.
"Untuk kelanjutannya akan selesai di 2022, dan akan terus dibangun sampai 2028 di mana diharapkan tahap pertama Patimban dengan kapasitas kurang lebih 2 juta Teus," katanya.
Sebagai informasi, pembangunan Pelabuhan Patimban akan dilaksanakan dalam tiga tahap. Pada tahap pertama, Pelabuhan Patimban direncanakan dapat melayani 3,5 juta peti kemas (Teus) dan 600.000 kendaraan bermotor (CBU). Tahap kedua, kapasitas pelayanan akan meningkat menjadi 5,5 juta Teus dan pada tahap ketiga meningkat hingga 7,5 juta Teus.
Secara umum, Pelabuhan Patimban akan melayani jenis muatan peti kemas dan kendaraan bermotor yang diangkut menggunakan kapal-kapal berukuran besar. - PT Kontak Perkasa Futures
Sumber : detik.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 3:42 PM
9:54 AM
Kisah Nahas Bocah Tewas Terbakar karena Rumah Dikunci
Written By Kontak Perkasa Futures on Tuesday, November 19, 2019 | 9:54 AM
PT KP Press - Seorang bocah laki-laki berusia 10 tahun tewas dalam sebuah kebakaran di Gang Sayur Asem, RT 014 RW 004, Kelurahan Setu, Kecamatan Setu, Tangerang Selatan. Nahasnya, korban tewas dalam kondisi rumah dikunci.
Kebakaran itu terjadi pada Minggu (17/11/2019) sore. Saat api melalap rumah tersebut, korban seorang diri dan terkunci di dalam rumah.
"Orang tuanya sopir angkot, ibunya (sudah) meninggal. Dia ditinggal sendiri di rumah," ujar Kasudin Damkar Tangsel Uci Sanusi, Senin (18/11/2019).
Kebakaran disebabkan oleh kebocoran gas dari kompor di rumah korban. Korban diduga sedang memasak ketika kebakaran terjadi.
"Penyebab sih diduga, menurut warga di situ ada kebocoran gas. Lagi masak apa gimana, anaknya kan usia 10-12 tahun, cuma apa dia juga pengen masak apa gimana nggak tahu, karena nggak ada orang lain di dalam rumah," jelasnya.
Damkar Tangsel mengerahkan 4 unit mobil pemadam ke lokasi. Korban ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa setelah beberapa jam pemadaman.
"Kondisi korban tertimbun benda-benda yang sudah terbakar, bagian wajahnya luka bakar ya memang hampir 90 persen," lanjutnya.
Sementara itu, polisi memastikan bahwa korban tidak dalam keadaan dirantai atau dipasung ketika kebakaran terjadi. Namun, polisi membenarkan bahwa korban dikunci di dalam rumah oleh ayahnya.
"Tidak benar (dipasung). Kalau hasil olah TKP dari Polsek tidak ada ya korban dalam keadaan dirantai," jelas Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan Kompol Muharam Wibisono dalam keterangannya, Senin (18/11/2019).
Sementara polisi menyebut tidak ada unsur kelalaian dalam peristiwa kebakaran ini. Polisi menyebutkan kejadian tewasnya korban murni karena musibah.
"Tidak ada kesengajaan, karena musibah," ucapnya.
Menurut Wibisono, korban memang ditinggal oleh ayahnya di dalam rumah dalam keadaan terkunci. Ayahnya meninggalkan korban karena harus bekerja narik angkot.
"Diduga korban menggunakan korek api dan terkena gas," lanjutnya.
Polisi pun mengungkap alasan ayahnya mengunci korban di dalam rumah.
"Karena almarhum mengalami gangguan jiwa, sehingga kalau di luar rumah sendirian tanpa ada bapaknya, sering mengganggu warga (salah satunya melempari warga)," katanya.
Kasus ini masih dalam penyelidikan polisi. Sementara polisi belum menemukan adanya unsur kelalaian terkait kebakaran yang menewaskan korban.
"Yang jelas dari laporan anggota Polsek, ortunya menganggap musibah. Anak ini mengalami keterbelakangan mental, mungkin kurang biaya sehingga nggak ada yang ngerawat," kata Ferdi. - PT KP Press
Kebakaran itu terjadi pada Minggu (17/11/2019) sore. Saat api melalap rumah tersebut, korban seorang diri dan terkunci di dalam rumah.
"Orang tuanya sopir angkot, ibunya (sudah) meninggal. Dia ditinggal sendiri di rumah," ujar Kasudin Damkar Tangsel Uci Sanusi, Senin (18/11/2019).
Kebakaran disebabkan oleh kebocoran gas dari kompor di rumah korban. Korban diduga sedang memasak ketika kebakaran terjadi.
"Penyebab sih diduga, menurut warga di situ ada kebocoran gas. Lagi masak apa gimana, anaknya kan usia 10-12 tahun, cuma apa dia juga pengen masak apa gimana nggak tahu, karena nggak ada orang lain di dalam rumah," jelasnya.
Damkar Tangsel mengerahkan 4 unit mobil pemadam ke lokasi. Korban ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa setelah beberapa jam pemadaman.
"Kondisi korban tertimbun benda-benda yang sudah terbakar, bagian wajahnya luka bakar ya memang hampir 90 persen," lanjutnya.
Sementara itu, polisi memastikan bahwa korban tidak dalam keadaan dirantai atau dipasung ketika kebakaran terjadi. Namun, polisi membenarkan bahwa korban dikunci di dalam rumah oleh ayahnya.
"Tidak benar (dipasung). Kalau hasil olah TKP dari Polsek tidak ada ya korban dalam keadaan dirantai," jelas Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan Kompol Muharam Wibisono dalam keterangannya, Senin (18/11/2019).
Sementara polisi menyebut tidak ada unsur kelalaian dalam peristiwa kebakaran ini. Polisi menyebutkan kejadian tewasnya korban murni karena musibah.
"Tidak ada kesengajaan, karena musibah," ucapnya.
Menurut Wibisono, korban memang ditinggal oleh ayahnya di dalam rumah dalam keadaan terkunci. Ayahnya meninggalkan korban karena harus bekerja narik angkot.
"Diduga korban menggunakan korek api dan terkena gas," lanjutnya.
Polisi pun mengungkap alasan ayahnya mengunci korban di dalam rumah.
"Karena almarhum mengalami gangguan jiwa, sehingga kalau di luar rumah sendirian tanpa ada bapaknya, sering mengganggu warga (salah satunya melempari warga)," katanya.
Kasus ini masih dalam penyelidikan polisi. Sementara polisi belum menemukan adanya unsur kelalaian terkait kebakaran yang menewaskan korban.
"Yang jelas dari laporan anggota Polsek, ortunya menganggap musibah. Anak ini mengalami keterbelakangan mental, mungkin kurang biaya sehingga nggak ada yang ngerawat," kata Ferdi. - PT KP Press
Sumber : detik.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 9:54 AM
3:26 PM
KPK Panggil Pejabat Angkasa Pura Propertindo Terkait Kasus Suap
Written By Kontak Perkasa Futures on Friday, November 15, 2019 | 3:26 PM
PT Kontak Perkasa - KPK memanggil Vice President of Operation and Bussiness Development PT Angkasa Pura Propertindo (PT APP), Pandu Mayor Hermawan, terkait kasus dugaan suap antar-BUMN. Pandu dipanggil sebagai saksi untuk tersangka Direktur Utama PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Inti) Darman Mappangara.
"Dipanggil sebagai saksi untuk tersangka DMP (Darman Mappangara)," kata Kabiro Humas KPK Febri Diansyah kepada wartawan, Jumat (15/11/2019).
Selain Pandu, KPK juga memanggil Manager of Engineering and Construction PT APP Hanno Hutama dan satu pihak wiraswasta Seraphine Destina Nurani, serta satu pengacara bernama Iqbal Martin. Mereka juga dipanggil untuk tersangka Darman.
Kasus ini berawal dari operasi tangkap tangan (OTT) KPK pada Rabu (31/7). Setelah OTT itu, KPK kemudian menetapkan dua tersangka yaitu Andra Y Agussalam yang saat itu menjabat Direktur Keuangan PT AP II dan Taswin Nur yang diduga tangan kanan pejabat PT Inti.
Andra diduga menerima suap dari Taswin Nur terkait proyek pengadaan baggage handling system (BHS) atau sistem penanganan bagasi di 6 bandara yang dikelola PT AP II. Uang SGD 96.700 diduga sebagai imbalan atas tindakan Andra 'mengawal' agar proyek BHS dikerjakan PT INTI.
Jika di-rupiah-kan, duit itu berjumlah kurang-lebih Rp 994 juta. Proyek itu rencananya dioperasikan anak usaha PT AP II, yaitu PT Angkasa Pura Propertindo (APP). Nilai proyek tersebut kurang-lebih Rp 86 miliar.
KPK kemudian menetapkan Darman Mappangara sebagai tersangka. Darman diduga bersama Taswin memberi suap kepada Andra untuk 'mengawal' agar proyek BHS bisa dikerjakan oleh PT Inti. - PT Kontak Perkasa
"Dipanggil sebagai saksi untuk tersangka DMP (Darman Mappangara)," kata Kabiro Humas KPK Febri Diansyah kepada wartawan, Jumat (15/11/2019).
Selain Pandu, KPK juga memanggil Manager of Engineering and Construction PT APP Hanno Hutama dan satu pihak wiraswasta Seraphine Destina Nurani, serta satu pengacara bernama Iqbal Martin. Mereka juga dipanggil untuk tersangka Darman.
Kasus ini berawal dari operasi tangkap tangan (OTT) KPK pada Rabu (31/7). Setelah OTT itu, KPK kemudian menetapkan dua tersangka yaitu Andra Y Agussalam yang saat itu menjabat Direktur Keuangan PT AP II dan Taswin Nur yang diduga tangan kanan pejabat PT Inti.
Andra diduga menerima suap dari Taswin Nur terkait proyek pengadaan baggage handling system (BHS) atau sistem penanganan bagasi di 6 bandara yang dikelola PT AP II. Uang SGD 96.700 diduga sebagai imbalan atas tindakan Andra 'mengawal' agar proyek BHS dikerjakan PT INTI.
Jika di-rupiah-kan, duit itu berjumlah kurang-lebih Rp 994 juta. Proyek itu rencananya dioperasikan anak usaha PT AP II, yaitu PT Angkasa Pura Propertindo (APP). Nilai proyek tersebut kurang-lebih Rp 86 miliar.
KPK kemudian menetapkan Darman Mappangara sebagai tersangka. Darman diduga bersama Taswin memberi suap kepada Andra untuk 'mengawal' agar proyek BHS bisa dikerjakan oleh PT Inti. - PT Kontak Perkasa
Sumber : detik.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 3:26 PM
10:11 AM
Bakal Keluar dari PDIP Jika Jadi Bos BUMN? Ini Jawaban Ahok
Written By Kontak Perkasa Futures on Thursday, November 14, 2019 | 10:11 AM
PT Kontak Perkasa Futures - Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok bakal memimpin salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Namun Ahok masih terdaftar sebagai kader PDIP. Apakah Ahok akan keluar dari PDIP?
Saat dimintai konfirmasi, Ahok memberikan file surat edaran nomor SE-1/MBU/S101/2019 tentang keterlibatan direksi dan dewan komisaris BUMN group (BUMN, anak perusahaan BUMN, dan perusahaan afiliasi BUMN) sebagai pengurus partai politik, dan/atau anggota legislatif dan/atau calon anggota legislatif. Intinya, siapa pun yang diangkat menjadi ke jajaran direksi atau komisaris BUMN, dilarang menjadi pengurus parpol. Berikut petikan isi surat tersebut:
Sesuai dengan ketentuan persyaratan pengangkatan Direksi, Dewan Komisaris, Dewan Pengawas BUMN dan pengangkatan Direksi serta Dewan Komisaris anak perusahaan BUMN yaitu dilarang sebagai pengurus partai politik, dan/atau anggota legislatif dan/atau calon anggota legislatif.
Ketika disinggung kembali apakah akan keluar dari PDIP, Ahok meminta untuk kembali membaca isi surat tersebut. Ahok pun mengatakan posisinya di PDIP sebatas kader, bukan pengurus.
"Baca aja aturannya? Saya bukan pengurus partai kan," kata Ahok lewat pesan singkat, Rabu (13/11/2019).
Berdasarkan informasi terkini, Ahok dikabarkan menjadi direktur utama salah satu perusahaan BUMN bidang energi. Ahok tidak menjawab akan hal itu. Namun sebelumnya ia menyatakan siap jika diangkat menjadi bos BUMN.
"Bagi saya, kalau ada kesempatan bantu negara, pasti siap dan bersedia," kata Ahok, Rabu (13/11).
Ahok mengaku belum mendapat informasi soal pos yang akan diisinya. Namun dia sudah diajak bicara soal integritas.
"Hanya bicara secara global aja, tentang perlunya BUMN diisi orang-orang yang profesional dan punya integritas," ujarnya. - PT Kontak Perkasa Futures
Saat dimintai konfirmasi, Ahok memberikan file surat edaran nomor SE-1/MBU/S101/2019 tentang keterlibatan direksi dan dewan komisaris BUMN group (BUMN, anak perusahaan BUMN, dan perusahaan afiliasi BUMN) sebagai pengurus partai politik, dan/atau anggota legislatif dan/atau calon anggota legislatif. Intinya, siapa pun yang diangkat menjadi ke jajaran direksi atau komisaris BUMN, dilarang menjadi pengurus parpol. Berikut petikan isi surat tersebut:
Sesuai dengan ketentuan persyaratan pengangkatan Direksi, Dewan Komisaris, Dewan Pengawas BUMN dan pengangkatan Direksi serta Dewan Komisaris anak perusahaan BUMN yaitu dilarang sebagai pengurus partai politik, dan/atau anggota legislatif dan/atau calon anggota legislatif.
Ketika disinggung kembali apakah akan keluar dari PDIP, Ahok meminta untuk kembali membaca isi surat tersebut. Ahok pun mengatakan posisinya di PDIP sebatas kader, bukan pengurus.
"Baca aja aturannya? Saya bukan pengurus partai kan," kata Ahok lewat pesan singkat, Rabu (13/11/2019).
Berdasarkan informasi terkini, Ahok dikabarkan menjadi direktur utama salah satu perusahaan BUMN bidang energi. Ahok tidak menjawab akan hal itu. Namun sebelumnya ia menyatakan siap jika diangkat menjadi bos BUMN.
"Bagi saya, kalau ada kesempatan bantu negara, pasti siap dan bersedia," kata Ahok, Rabu (13/11).
Ahok mengaku belum mendapat informasi soal pos yang akan diisinya. Namun dia sudah diajak bicara soal integritas.
"Hanya bicara secara global aja, tentang perlunya BUMN diisi orang-orang yang profesional dan punya integritas," ujarnya. - PT Kontak Perkasa Futures
Sumber : detik.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 10:11 AM
5:09 PM
Alasan OC Kaligis Gugat Kasus 'Walet' Novel Baswedan
Written By Kontak Perkasa Futures on Wednesday, November 13, 2019 | 5:09 PM
PT KP Press - Terpidana kasus suap OC Kaligis menggugat perdata agar perkara dugaan penganiayaan terhadap para pelaku pencurian sarang burung walet di Bengkulu pada tahun 2004 dibuka lagi. Dalam dugaan penganiayaan itu nama penyidik KPK Novel Baswedan disebut-sebut.
Apa alasan OC Kaligis melayangkan gugatan itu?
Dia merasa Novel kebal hukum. Padahal, menurut OC Kaligis, sudah banyak pihak yang melaporkan Novel atas dugaan penganiayaan itu.
"Pertama, si Donny sudah lapor Novel karena Donny nggak mau ngaku bahwa disuruh tanda tangan di BAP bahwa dia yang membunuh, kemudian, kedua, Aris Budiman juga laporin si Novel, nggak jalan. Ketiga, putusan PN Bengkulu memerintahkan kepada Jaksa Agung Prasetyo melimpahkan perkara, sudah ada nomornya, tidak dilimpahkan," ucap OC Kaligis di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Jalan Ampera Raya, Jakarta Selatan, Rabu (13/11/2019).
"Jadi kelihatannya itu dia itu kebal hukum sekali," imbuh OC Kaligis.
Donny yang dimaksud OC Kaligis yaitu Donny Juniansyah yang pada tahun 2004 menjadi anak buah Novel di Polda Bengkulu. Novel saat itu menjabat Kasat Reskrim. Polda Bengkulu saat itu memproses 6 pencuri sarang burung walet. Lantas mereka diduga dianiaya Novel tetapi Novel dituduh meng-kambing hitam-kan anak buahnya, termasuk Donny.
Selain itu OC Kaligis juga sependapat dengan pelaporan Novel ke polisi oleh seorang kader PDIP bernama Dewi Ambarwati alias Dewi Tanjung. Novel dituding melakukan rekayasa penyiraman air keras.
"Jadi saya pikir-pikir ya si Dewi Tanjung itu kalau orang lempar air kan masa ada remot kontrolnya biji mata aja yang kena, ini nggak kena (pipi bawah mata). Beton aja rusak. Saya gugat Novel saya mau lihat apakah penegakan hukum itu berlaku bagi semua orang secara sama," kata OC Kaligis.
Di sisi lain OC Kaligis turut mengomentari serangan balik dari tim advokasi Novel padanya saat menggugat perdata kasus 'sarang walet' itu. OC Kaligis mengaku tidak ambil pusing.
"Saya nggak peduli mereka ngomong apa. Jadi gini kalau memang mereka bela saya bagaimana putusan Bengkulu yang mengatakan perkaranya harus dilimpahkan. Bagaimana hasil katakanlah gelar perkara kalau dia membunuh masa sekarang korban sudah ke DPR ke mana-mana nggak diperhatikan," tuturnya.
Diketahui, gugatan yang didaftarkan pada Rabu (6/11) di PN Jaksel itu dilayangkan terhadap Jaksa Agung dan Kejaksaan Negeri Bengkulu. Gugatan itu teregistrasi dengan nomor 958/Pdt.G/2019/PN JKT.SEL.
Dalam gugatannya, ia menyatakan Jaksa Agung dan Kejaksaan Negeri Bengkulu melakukan perbuatan melawan hukum karena para tergugat dinilai tidak melaksanakan isi putusan Praperadilan Pengadilan Negeri Bengkulu Nomor 2 Pid.Pra/2016/PN.Bgl, tertanggal 31 Maret 2016. - PT KP Press
Apa alasan OC Kaligis melayangkan gugatan itu?
Dia merasa Novel kebal hukum. Padahal, menurut OC Kaligis, sudah banyak pihak yang melaporkan Novel atas dugaan penganiayaan itu.
"Pertama, si Donny sudah lapor Novel karena Donny nggak mau ngaku bahwa disuruh tanda tangan di BAP bahwa dia yang membunuh, kemudian, kedua, Aris Budiman juga laporin si Novel, nggak jalan. Ketiga, putusan PN Bengkulu memerintahkan kepada Jaksa Agung Prasetyo melimpahkan perkara, sudah ada nomornya, tidak dilimpahkan," ucap OC Kaligis di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Jalan Ampera Raya, Jakarta Selatan, Rabu (13/11/2019).
"Jadi kelihatannya itu dia itu kebal hukum sekali," imbuh OC Kaligis.
Donny yang dimaksud OC Kaligis yaitu Donny Juniansyah yang pada tahun 2004 menjadi anak buah Novel di Polda Bengkulu. Novel saat itu menjabat Kasat Reskrim. Polda Bengkulu saat itu memproses 6 pencuri sarang burung walet. Lantas mereka diduga dianiaya Novel tetapi Novel dituduh meng-kambing hitam-kan anak buahnya, termasuk Donny.
Selain itu OC Kaligis juga sependapat dengan pelaporan Novel ke polisi oleh seorang kader PDIP bernama Dewi Ambarwati alias Dewi Tanjung. Novel dituding melakukan rekayasa penyiraman air keras.
"Jadi saya pikir-pikir ya si Dewi Tanjung itu kalau orang lempar air kan masa ada remot kontrolnya biji mata aja yang kena, ini nggak kena (pipi bawah mata). Beton aja rusak. Saya gugat Novel saya mau lihat apakah penegakan hukum itu berlaku bagi semua orang secara sama," kata OC Kaligis.
Di sisi lain OC Kaligis turut mengomentari serangan balik dari tim advokasi Novel padanya saat menggugat perdata kasus 'sarang walet' itu. OC Kaligis mengaku tidak ambil pusing.
"Saya nggak peduli mereka ngomong apa. Jadi gini kalau memang mereka bela saya bagaimana putusan Bengkulu yang mengatakan perkaranya harus dilimpahkan. Bagaimana hasil katakanlah gelar perkara kalau dia membunuh masa sekarang korban sudah ke DPR ke mana-mana nggak diperhatikan," tuturnya.
Diketahui, gugatan yang didaftarkan pada Rabu (6/11) di PN Jaksel itu dilayangkan terhadap Jaksa Agung dan Kejaksaan Negeri Bengkulu. Gugatan itu teregistrasi dengan nomor 958/Pdt.G/2019/PN JKT.SEL.
Dalam gugatannya, ia menyatakan Jaksa Agung dan Kejaksaan Negeri Bengkulu melakukan perbuatan melawan hukum karena para tergugat dinilai tidak melaksanakan isi putusan Praperadilan Pengadilan Negeri Bengkulu Nomor 2 Pid.Pra/2016/PN.Bgl, tertanggal 31 Maret 2016. - PT KP Press
Sumber : detik.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 5:09 PM