Powered by Blogger.
Latest Post
10:38 AM
Gegara Corona, Devisa Pariwisata Bisa Hilang Rp 219 T
Written By Kontak Perkasa Futures on Friday, August 7, 2020 | 10:38 AM
PT KP Press - Devisa dari sektor pariwisata diprediksi akan hilang sebesar Rp 219 triliun pada 2020. Ini terjadi gara-gara pandemi Corona.
Pandemi Corona yang tak kunjung usai berdampak pula pada sektor pariwisata Indonesia yang selama ini mendapatkan banyak pundi-pundi devisa dari wisatawan mancanegara. Berdasarkan data yang dihimpun Badan Pusat Statistik per 27 Juni 2020, jumlah wisatawan mancanegara terus merosot tajam.
Sampai bulan April tercatat hanya 160 ribu orang yang melancong ke Indonesia. Padahal pada April 2019, jumlah wisatawan mancanegara mencapai hampir 1,3 juta orang.
"Penurunannya luar biasa tahun 2020. April 2020 hampir negatif 87,44 persen. Kontraksinya cukup dalam," kata Direktur Kajian Strategis Kemenparekraf, Wawan Rusiawan dalam webinar yang diselenggarakan UCLG ASPAC, Kamis (6/8/2020).
Berkurangnya kunjungan wisatawan mancanegara juga terlihat dari menurunnya jumlah penerbangan internasional menuju Indonesia. Penurunannya bahkan mencapai 98,26 persen (y-on-y) per April 2020.
Dengan kondisi tersebut, Bappenas memproyeksikan bahwa sektor pariwisata akan kehilangan 12 juta wisatawan (y-on-y). Sementara devisa yang hilang diperkirakan sebesar USD 15 miliar (y-on-y) atau sekitar Rp 219 triliun.
Guna meminimalisir dampak tersebut, Kemenparekraf melakukan upaya pemulihan pariwisata. Salah satunya adalah menyiapkan destinasi dengan tatanan normal baru.
"Pertama mempersiapkan destinasi dengan tatanan adaptasi kebiasaan baru, mulai dari penyusunan protokol CHS. Kemudian kita melakukan simulasi dan uji coba. Kemudian sosialisasi dan publikasi," ujar Wawan.
Kemudian Kemenparekraf juga ingin fokus pada pasar domestik daripada internasional. Rencana ini akan dilakukan dalam periode Juni-Desember 2020. Sementara untuk mancanegara akan dimulai pada 2021 dengan lebih dulu mengutamakan wisatawan asal Singapura, Malaysia, China dan Australia. Kemudian pada tahap kedua, Indonesia menargetkan kunjungan wisatawan dari Amerika Serikat, India, Jepang, Korea, Eropa, dan Timur Tengah. - PT KP Press
Pandemi Corona yang tak kunjung usai berdampak pula pada sektor pariwisata Indonesia yang selama ini mendapatkan banyak pundi-pundi devisa dari wisatawan mancanegara. Berdasarkan data yang dihimpun Badan Pusat Statistik per 27 Juni 2020, jumlah wisatawan mancanegara terus merosot tajam.
Sampai bulan April tercatat hanya 160 ribu orang yang melancong ke Indonesia. Padahal pada April 2019, jumlah wisatawan mancanegara mencapai hampir 1,3 juta orang.
"Penurunannya luar biasa tahun 2020. April 2020 hampir negatif 87,44 persen. Kontraksinya cukup dalam," kata Direktur Kajian Strategis Kemenparekraf, Wawan Rusiawan dalam webinar yang diselenggarakan UCLG ASPAC, Kamis (6/8/2020).
Berkurangnya kunjungan wisatawan mancanegara juga terlihat dari menurunnya jumlah penerbangan internasional menuju Indonesia. Penurunannya bahkan mencapai 98,26 persen (y-on-y) per April 2020.
Dengan kondisi tersebut, Bappenas memproyeksikan bahwa sektor pariwisata akan kehilangan 12 juta wisatawan (y-on-y). Sementara devisa yang hilang diperkirakan sebesar USD 15 miliar (y-on-y) atau sekitar Rp 219 triliun.
Guna meminimalisir dampak tersebut, Kemenparekraf melakukan upaya pemulihan pariwisata. Salah satunya adalah menyiapkan destinasi dengan tatanan normal baru.
"Pertama mempersiapkan destinasi dengan tatanan adaptasi kebiasaan baru, mulai dari penyusunan protokol CHS. Kemudian kita melakukan simulasi dan uji coba. Kemudian sosialisasi dan publikasi," ujar Wawan.
Kemudian Kemenparekraf juga ingin fokus pada pasar domestik daripada internasional. Rencana ini akan dilakukan dalam periode Juni-Desember 2020. Sementara untuk mancanegara akan dimulai pada 2021 dengan lebih dulu mengutamakan wisatawan asal Singapura, Malaysia, China dan Australia. Kemudian pada tahap kedua, Indonesia menargetkan kunjungan wisatawan dari Amerika Serikat, India, Jepang, Korea, Eropa, dan Timur Tengah. - PT KP Press
Sumber : detik.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 10:38 AM
10:02 AM
Jepang Peringati 75 Tahun Tragedi Bom Atom di Hiroshima
Written By Kontak Perkasa Futures on Thursday, August 6, 2020 | 10:02 AM
PT Kontak Perkasa - Jepang pada hari Kamis (6/8/2020) ini memperingati 75 tahun sejak serangan bom atom pertama di dunia. Peringatan ini gelar dengan peserta skala terbatas karena pandemi Corona.
Kamis (6/8), para korban selamat, kerabat dan segelintir pejabat asing menghadiri acara utama tahun ini di Hiroshima. Mereka berdoa untuk para korban yang tewas atau terluka dalam pemboman tersebut dan menyerukan perdamaian dunia.
Namun masyarakat umum dijauhkan dari acara ini. Upacara peringatan ini disiarkan secara online.
Namun masyarakat umum dijauhkan dari acara ini. Upacara peringatan ini disiarkan secara online.
Para peserta, banyak dari mereka berpakaian hitam dan memakai masker, berdoa dalam hati tepat pada pukul 08:15 waktu setempat, saat senjata nuklir pertama yang digunakan di masa perang dijatuhkan oleh Amerika Serikat di atas kota Hiroshima.
Setelah itu, Wali Kota Hiroshima Kazumi Matsui memperingatkan dalam pidatonya bahwa dunia harus bersatu untuk menghadapi ancaman global, seperti pandemi virus Corona. Dia memperingatkan soal nasionalisme yang menyebabkan Perang Dunia II.
"Kita tidak boleh membiarkan masa lalu yang menyakitkan ini terulang kembali. Masyarakat sipil harus menolak nasionalisme egois dan bersatu melawan semua ancaman," katanya.
Umat manusia harus "bersatu melawan ancaman terhadap kemanusiaan dan menghindari terulangnya masa lalu kita yang tragis," tambah Matsui.
Serangan bom nuklir oleh Amerika Serikat di Hiroshima menewaskan sekitar 140.000 orang, banyak dari mereka tewas seketika, dengan yang lainnya tewas dalam minggu-minggu dan bulan-bulan berikutnya. Mereka umumnya menderita penyakit akibat radiasi, luka bakar yang menghancurkan dan luka-luka lainnya.
Tiga hari kemudian, Amerika Serikat menjatuhkan bom atom kedua di Nagasaki, di mana sekitar 74.000 orang tewas. - PT Kontak Perkasa
Setelah itu, Wali Kota Hiroshima Kazumi Matsui memperingatkan dalam pidatonya bahwa dunia harus bersatu untuk menghadapi ancaman global, seperti pandemi virus Corona. Dia memperingatkan soal nasionalisme yang menyebabkan Perang Dunia II.
"Kita tidak boleh membiarkan masa lalu yang menyakitkan ini terulang kembali. Masyarakat sipil harus menolak nasionalisme egois dan bersatu melawan semua ancaman," katanya.
Umat manusia harus "bersatu melawan ancaman terhadap kemanusiaan dan menghindari terulangnya masa lalu kita yang tragis," tambah Matsui.
Serangan bom nuklir oleh Amerika Serikat di Hiroshima menewaskan sekitar 140.000 orang, banyak dari mereka tewas seketika, dengan yang lainnya tewas dalam minggu-minggu dan bulan-bulan berikutnya. Mereka umumnya menderita penyakit akibat radiasi, luka bakar yang menghancurkan dan luka-luka lainnya.
Tiga hari kemudian, Amerika Serikat menjatuhkan bom atom kedua di Nagasaki, di mana sekitar 74.000 orang tewas. - PT Kontak Perkasa
Sumber : detik.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 10:02 AM
9:59 AM
Jokowi Cari Jago Komputer, Ini Kebutuhannya
Written By Kontak Perkasa Futures on Wednesday, August 5, 2020 | 9:59 AM
PT Kontak Perkasa - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan bahwa Indonesia membutuhkan setidaknya sembilan juta talenta digital dalam kurun waktu 15 tahun ke depan. Inilah peruntukan sembilan juta talenta digital tersebut.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate telah mengatakan bahwa Kementerian Kominfo tak hanya fokus pada pembangunan infrastruktur telekomunikasi saja, tetapi juga diiringi dengan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) atau talenta digital.
Menurut Johnny pengembangan talenta digital merupakan prasyarat yang harus dipenuhi dalam melakukan akselerasi transformasi digital.
"Agar transformasi dan penggunaan ruang-ruang digital dapat dioptimalkan untuk penggunaan yang positif dan produktif. Oleh karena itu, Kementerian Kominfo meluncurkan program-program pengembangan kecakapan digital dan program-program pengembangan ekosistem ekonomi digital," papar Johnny.
Dalam pengembangan kecakapan digital, Kominfo membagi dalam tiga jenis kecakapan. Pertama, Kecakapan Digital Dasar (Basic) yang dilakukan melalui Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi bersama dengan 108 lembaga/komunitas yang berada di dalamnya serta pihak-pihak lain yang terkait.
Adapun kedua, Kecakapan Digital Menengah (Intermediate) melalui stimulus pelatihan Digital Talent Scholarship (DTS), yang menjangkau 60.000 peserta atau 10% dari total kebutuhan sebanyak 600.000 talenta digital per tahun.
"Dan, ketiga Kecakapan Digital Lanjutan (Advanced) melalui stimulus pelatihan Digital Leadership Academy (DLA), dengan target capaian 300 talenta per tahun," ungkap Menkominfo.
Guna menyiapkan SDM untuk ekosistem ekonomi digital, Kominfo telah menjalankan tiga program dengan sasaran yang spesifik terkait talenta digital ini. Ketiga program itu antara lain, Gerakan UMKM Go-Online dan Petani dan Nelayan Go-Online, Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital, dan Program Nexticorn (The Next Indonesian Unicorn). - PT Kontak Perkasa
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate telah mengatakan bahwa Kementerian Kominfo tak hanya fokus pada pembangunan infrastruktur telekomunikasi saja, tetapi juga diiringi dengan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) atau talenta digital.
Menurut Johnny pengembangan talenta digital merupakan prasyarat yang harus dipenuhi dalam melakukan akselerasi transformasi digital.
"Agar transformasi dan penggunaan ruang-ruang digital dapat dioptimalkan untuk penggunaan yang positif dan produktif. Oleh karena itu, Kementerian Kominfo meluncurkan program-program pengembangan kecakapan digital dan program-program pengembangan ekosistem ekonomi digital," papar Johnny.
Dalam pengembangan kecakapan digital, Kominfo membagi dalam tiga jenis kecakapan. Pertama, Kecakapan Digital Dasar (Basic) yang dilakukan melalui Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi bersama dengan 108 lembaga/komunitas yang berada di dalamnya serta pihak-pihak lain yang terkait.
Adapun kedua, Kecakapan Digital Menengah (Intermediate) melalui stimulus pelatihan Digital Talent Scholarship (DTS), yang menjangkau 60.000 peserta atau 10% dari total kebutuhan sebanyak 600.000 talenta digital per tahun.
"Dan, ketiga Kecakapan Digital Lanjutan (Advanced) melalui stimulus pelatihan Digital Leadership Academy (DLA), dengan target capaian 300 talenta per tahun," ungkap Menkominfo.
Guna menyiapkan SDM untuk ekosistem ekonomi digital, Kominfo telah menjalankan tiga program dengan sasaran yang spesifik terkait talenta digital ini. Ketiga program itu antara lain, Gerakan UMKM Go-Online dan Petani dan Nelayan Go-Online, Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital, dan Program Nexticorn (The Next Indonesian Unicorn). - PT Kontak Perkasa
Sumber : detik.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 9:59 AM
10:46 AM
Selasa (4/8) kasus Corona global telah melewati 18 juta, dengan Brasil yang mendorong lonjakan kasus regional. Negara terbesar di Amerika Selatan ini telah mencatat 2,75 juta kasus Corona, dan hampir setengah dari 202.000 kematian di kawasan itu.
Hanya Amerika Serikat, dengan 4,7 juta kasus dan lebih dari 155.000 kematian, yang terkena dampak lebih buruk.
Di negara yang paling terpukul kedua di kawasan itu, Peru, kasus harian hampir dua kali lipat dari 3.300 menjadi 6.300. Angka peningkatan ini muncul sejak aktivitas transportasi bus dan perjalanan udara dilanjutkan kembali sebulan yang lalu.
Untuk diketahui, harapan dunia untuk mengakhiri siklus wabah dan lockdown saat ini bertumpu pada penemuan vaksin Corona. Namun WHO mengatakan pemerintah dan warga negara harus fokus pada pengujian, pelacakan kontak, menjaga jarak fisik dan memakai masker.
"Kita semua berharap memiliki sejumlah vaksin efektif yang dapat membantu mencegah orang dari infeksi," kata Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers virtual.
"Namun, tidak ada 'peluru perak' saat ini - dan mungkin tidak akan pernah ada," katanya. - PT Kontak Perkasa Futures
Melonjak Terus, Kasus Corona di Amerika Latin Tembus 5 Juta
Written By Kontak Perkasa Futures on Tuesday, August 4, 2020 | 10:46 AM
PT Kontak Perkasa Futures - Kasus Corona di kawasan Amerika Latin dan Karibia kini telah melampaui lima juta kasus pada hari Senin (3/8/2020). Kasus ini tercatat ketika Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan soal mungkin tidak akan pernah ada "solusi ampuh" untuk pandemi ini.
Selasa (4/8) kasus Corona global telah melewati 18 juta, dengan Brasil yang mendorong lonjakan kasus regional. Negara terbesar di Amerika Selatan ini telah mencatat 2,75 juta kasus Corona, dan hampir setengah dari 202.000 kematian di kawasan itu.
Hanya Amerika Serikat, dengan 4,7 juta kasus dan lebih dari 155.000 kematian, yang terkena dampak lebih buruk.
Di negara yang paling terpukul kedua di kawasan itu, Peru, kasus harian hampir dua kali lipat dari 3.300 menjadi 6.300. Angka peningkatan ini muncul sejak aktivitas transportasi bus dan perjalanan udara dilanjutkan kembali sebulan yang lalu.
Untuk diketahui, harapan dunia untuk mengakhiri siklus wabah dan lockdown saat ini bertumpu pada penemuan vaksin Corona. Namun WHO mengatakan pemerintah dan warga negara harus fokus pada pengujian, pelacakan kontak, menjaga jarak fisik dan memakai masker.
"Kita semua berharap memiliki sejumlah vaksin efektif yang dapat membantu mencegah orang dari infeksi," kata Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers virtual.
"Namun, tidak ada 'peluru perak' saat ini - dan mungkin tidak akan pernah ada," katanya. - PT Kontak Perkasa Futures
Sumber : detik.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 10:46 AM
10:24 AM
Dokter Tegaskan Serum Antibodi COVID-19 Hadi Pranoto Hoax
Written By Kontak Perkasa Futures on Monday, August 3, 2020 | 10:24 AM
PT KP Press - Wawancara antara musisi Anji dengan seorang pria yang diklaim sebagai pakar mikrobiologi, Hadi Pranoto, viral di media sosial. Hadi Pranoto mengaku telah mengembangkan serum antibodi COVID-19 yang bisa menyembuhkan ribuan pasien Corona.
Video asli wawancara tersebut tampaknya kini sudah dihapus dari Youtube. Namun, beberapa warganet kembali mengunggah ulang seluruh atau sebagian video tersebut di berbagai media sosial dan tidak sedikit juga yang mempercayainya.
"Rasanya seorang profesor dibidang mikrologi gak mungkin berbohong. Dari wawancara terlihat betapa Profesor ini sangat memahami jenis virus ini. Hanya saja orang baik, orang jujur, orang pintar saat ini justru dianggap musuh bagi penguasa," kata satu pengguna Facebook.
Menanggapinya, pegiat kesehatan dr Dirga Sakti Rambe, MSc, SpPD, memastikan bahwa informasi soal serum antibodi COVID-19 menyembuhkan ribuan pasien hoax atau keliru. Ia mengimbau agar warganet tidak mudah percaya terkait klaim obat Corona dari siapa saja tanpa disertai bukti ilmiah.
"Saya telah menyaksikan seluruh tayangannya dan saya menyatakan ini adalah informasi menyesatkan. Dalam kedokteran untuk mententukan apakah suatu terapi atau pengobatan efektif dalam menyembuhkan penyakit harus melalui serangkaian uji klinis," kata dr Dirga dalam video yang ia bagikan di akun pribadi Twitter-nya.
"Tidak boleh berdasarkan atas suatu klaim. Siapapun yang menyampaikan klaimnya, apakah dia profesor, menteri, presiden, atau saya sekalipun," lanjutnya.
dr Dirga mengingatkan agar Anji dan Hadi Pranoto berhati-hati menyampaikan informasi sehingga malah tidak melakukan pembodohan publik. - PT KP Press
Video asli wawancara tersebut tampaknya kini sudah dihapus dari Youtube. Namun, beberapa warganet kembali mengunggah ulang seluruh atau sebagian video tersebut di berbagai media sosial dan tidak sedikit juga yang mempercayainya.
"Rasanya seorang profesor dibidang mikrologi gak mungkin berbohong. Dari wawancara terlihat betapa Profesor ini sangat memahami jenis virus ini. Hanya saja orang baik, orang jujur, orang pintar saat ini justru dianggap musuh bagi penguasa," kata satu pengguna Facebook.
Menanggapinya, pegiat kesehatan dr Dirga Sakti Rambe, MSc, SpPD, memastikan bahwa informasi soal serum antibodi COVID-19 menyembuhkan ribuan pasien hoax atau keliru. Ia mengimbau agar warganet tidak mudah percaya terkait klaim obat Corona dari siapa saja tanpa disertai bukti ilmiah.
"Saya telah menyaksikan seluruh tayangannya dan saya menyatakan ini adalah informasi menyesatkan. Dalam kedokteran untuk mententukan apakah suatu terapi atau pengobatan efektif dalam menyembuhkan penyakit harus melalui serangkaian uji klinis," kata dr Dirga dalam video yang ia bagikan di akun pribadi Twitter-nya.
"Tidak boleh berdasarkan atas suatu klaim. Siapapun yang menyampaikan klaimnya, apakah dia profesor, menteri, presiden, atau saya sekalipun," lanjutnya.
dr Dirga mengingatkan agar Anji dan Hadi Pranoto berhati-hati menyampaikan informasi sehingga malah tidak melakukan pembodohan publik. - PT KP Press
Sumber : detik.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 10:24 AM
9:40 AM
Penyesalan Pria yang Anggap Corona Hoax, Kini 13 Keluarganya Kena COVID-19
Written By Kontak Perkasa Futures on Thursday, July 30, 2020 | 9:40 AM
Kontak Perkasa Futures - Tony Green tak menyangka pertemuan yang digelarnya setelah lockdown bersama 13 anggota keluarga lainnya berakhir jadi malapetaka. Mereka terkena virus Corona.
Seperti dikutip dari The Sun, Tony yang tinggal di Austin, Texas, mengadakan acara reuni bersama anggota keluarganya yang tinggal berjauhan darinya. Mereka bertemu lagi dalam rangka melepas rindu setelah sebelumnya tak bisa bertemu secara fisik karena aturan lockdown.
Tony Green yang mengaku sebagai pendukung Presiden AS Donald Trump juga menyebut dirinya pernah masuk dalam golongan orang-orang yang meyakini bahwa virus Corona hanya hoax semata. Dia meyakini teori konspirasi mengenai virus Corona.
Kini ketidakpercayaan itu membuahkan hal buruk padanya dan keluarganya. Tony pun mengisahkan pengalaman buruknya ini di blognya.
"Aku mengakui aku memilih Donald Trump pada 2016. Aku mengakui aku terlarut dalam jebakan teori konspirasi mengenai COVID-19," tulisnya.
Tony juga mengakui dia mengikuti berbagai tingkah buruk yang dilakukan Trump terkait Corona. Pada saat itu dia merasa dirinya tak akan terinfeksi Corona.
Dalam wawancara dengan KDFI, Tony mengatakan setelah lockdown akibat Corona berakhir, dia mengundang orangtuanya dan orangtua istrinya untuk berkunjung ke rumah mereka. Saudara-saudaranya yang lain pun diundangnya datang untuk makan di rumah mereka di Austin Texas. Totalnya ada 14 orang yang berkumpul di rumah tersebut setelah lockdown.
Dan setelah pertemuan itu, satu per satu dari mereka merasa sakit dengan gejala seperti terinfeksi virus Corona. Tony sendiri akhirnya menjalani perawatan tiga hari di Medical City Dallas karena terkena Corona.
Dan salah seorang anggota keluarga yang berusia 68 tahun meninggal dunia. Sementara ayah mertuanya, Rafael Ceja saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit.
Ibu mertuanya, Marissa meneleponnya dan berkata-kata dengan histeris. Sang ibu mertua mengabarkan ayah mertuanya dirawat dengan kondisi memakai alat bantu pernapasan.
Tony pun benar-benar merasa bersalah. "Semua orang meyakinku bahwa itu bukan salahku, tapi itu terjadi di rumahku. Aku merasa aku lah penggagasnya dan walaupun kami tidak tahu siapa yang terkena, itu menyebar karena akulah yang memiliki ide untuk berkumpul bersama," sesal Tony. - Kontak Perkasa Futures
Seperti dikutip dari The Sun, Tony yang tinggal di Austin, Texas, mengadakan acara reuni bersama anggota keluarganya yang tinggal berjauhan darinya. Mereka bertemu lagi dalam rangka melepas rindu setelah sebelumnya tak bisa bertemu secara fisik karena aturan lockdown.
Tony Green yang mengaku sebagai pendukung Presiden AS Donald Trump juga menyebut dirinya pernah masuk dalam golongan orang-orang yang meyakini bahwa virus Corona hanya hoax semata. Dia meyakini teori konspirasi mengenai virus Corona.
Kini ketidakpercayaan itu membuahkan hal buruk padanya dan keluarganya. Tony pun mengisahkan pengalaman buruknya ini di blognya.
"Aku mengakui aku memilih Donald Trump pada 2016. Aku mengakui aku terlarut dalam jebakan teori konspirasi mengenai COVID-19," tulisnya.
Tony juga mengakui dia mengikuti berbagai tingkah buruk yang dilakukan Trump terkait Corona. Pada saat itu dia merasa dirinya tak akan terinfeksi Corona.
Dalam wawancara dengan KDFI, Tony mengatakan setelah lockdown akibat Corona berakhir, dia mengundang orangtuanya dan orangtua istrinya untuk berkunjung ke rumah mereka. Saudara-saudaranya yang lain pun diundangnya datang untuk makan di rumah mereka di Austin Texas. Totalnya ada 14 orang yang berkumpul di rumah tersebut setelah lockdown.
Dan setelah pertemuan itu, satu per satu dari mereka merasa sakit dengan gejala seperti terinfeksi virus Corona. Tony sendiri akhirnya menjalani perawatan tiga hari di Medical City Dallas karena terkena Corona.
Dan salah seorang anggota keluarga yang berusia 68 tahun meninggal dunia. Sementara ayah mertuanya, Rafael Ceja saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit.
Ibu mertuanya, Marissa meneleponnya dan berkata-kata dengan histeris. Sang ibu mertua mengabarkan ayah mertuanya dirawat dengan kondisi memakai alat bantu pernapasan.
Tony pun benar-benar merasa bersalah. "Semua orang meyakinku bahwa itu bukan salahku, tapi itu terjadi di rumahku. Aku merasa aku lah penggagasnya dan walaupun kami tidak tahu siapa yang terkena, itu menyebar karena akulah yang memiliki ide untuk berkumpul bersama," sesal Tony. - Kontak Perkasa Futures
Sumber : detik.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 9:40 AM
9:35 AM
Orang Inggris Senang Jual Sepeda Brompton di Indonesia
Written By Kontak Perkasa Futures on Wednesday, July 29, 2020 | 9:35 AM
PT Kontak Perkasa - Sepeda jadi satu moda transportasi yang paling digemari di era New Normal saat ini. Bahkan, sepeda Bromton asal Inggris laris manis meski dibanderol cukup mahal.
Meski demikian rupanya ini menjadi berkah warga Inggris yang hendak jualan Brompton ke Indonesia. Karena mereka dengan bebas melepas harga berapa pun akan laku terjual. Wah-wah-wah, bagaimana pendapat pencinta sepeda di Indonesia nih?
"Is Here anyone from Indonesia? I am just curious what's going on over there. Why are you guys trying to buy every Brompton from almost every countries in the world and paying those crazy price? Do you Mind Share some of the stories over there?" ulasan pada media sosial.
Jika boleh diartikan dalam bahasa Indonesia, seseorang yang mempublikasikan di media sosialnya itu mempertanyakan apa yang membuat orang Indonesia sangat tergila-gila akan sepeda Brompton?
"Apakah ada orang Indonesia? Saya hanya ingin tahu apa yang terjadi di sana. Mengapa kalian mencoba membeli setiap Brompton dari hampir setiap negara di dunia dan membayarnya dengan harga gila? Apakah Anda keberatan menceritakan apa yang terjadi di sana (Indonesia)?" arti ulasan tersebut.
Tidak sampai di situ pemilik akun itu juga menjelaskan mahalnya sepeda Brompton di Indonesia bukan masalah besar bagi dirinya.
"PS: Personally i have no problem with that. Actually i am quite happy because someone just offered me USD 4.000 for my Brompton Explore last week. I sold to him without any hesitation. One of my friends sold his CHPT3 for USD 6.000. Yesterday one of my friends was asking me if I can find 15 brand new Brompton bikes for him and ship to Indonesia. $$ is NOT a problem. That's really crazy!!!" tambah ulasan di media tersebut.
Bisa diartikan, "Secara pribadi saya tidak punya masalah dengan itu. Sebenarnya saya cukup senang karena seseorang baru saja menawarkan saya $ 4.000 (Rp 58 jutaan) untuk Brompton Explore saya minggu lalu. Saya menjual kepadanya tanpa ragu-ragu. Salah satu teman saya menjual CHPT3-nya seharga USD 6.000 (Rp 87 juta). Kemarin salah satu teman saya bertanya apakah saya dapat menemukan 15 sepeda Brompton baru untuknya dan mengirimnya ke Indonesia. Uang BUKAN masalah. Itu benar-benar gila!!!" arti tambahan ulasan tersebut. - PT Kontak Perkasa
Meski demikian rupanya ini menjadi berkah warga Inggris yang hendak jualan Brompton ke Indonesia. Karena mereka dengan bebas melepas harga berapa pun akan laku terjual. Wah-wah-wah, bagaimana pendapat pencinta sepeda di Indonesia nih?
"Is Here anyone from Indonesia? I am just curious what's going on over there. Why are you guys trying to buy every Brompton from almost every countries in the world and paying those crazy price? Do you Mind Share some of the stories over there?" ulasan pada media sosial.
Jika boleh diartikan dalam bahasa Indonesia, seseorang yang mempublikasikan di media sosialnya itu mempertanyakan apa yang membuat orang Indonesia sangat tergila-gila akan sepeda Brompton?
"Apakah ada orang Indonesia? Saya hanya ingin tahu apa yang terjadi di sana. Mengapa kalian mencoba membeli setiap Brompton dari hampir setiap negara di dunia dan membayarnya dengan harga gila? Apakah Anda keberatan menceritakan apa yang terjadi di sana (Indonesia)?" arti ulasan tersebut.
Tidak sampai di situ pemilik akun itu juga menjelaskan mahalnya sepeda Brompton di Indonesia bukan masalah besar bagi dirinya.
"PS: Personally i have no problem with that. Actually i am quite happy because someone just offered me USD 4.000 for my Brompton Explore last week. I sold to him without any hesitation. One of my friends sold his CHPT3 for USD 6.000. Yesterday one of my friends was asking me if I can find 15 brand new Brompton bikes for him and ship to Indonesia. $$ is NOT a problem. That's really crazy!!!" tambah ulasan di media tersebut.
Bisa diartikan, "Secara pribadi saya tidak punya masalah dengan itu. Sebenarnya saya cukup senang karena seseorang baru saja menawarkan saya $ 4.000 (Rp 58 jutaan) untuk Brompton Explore saya minggu lalu. Saya menjual kepadanya tanpa ragu-ragu. Salah satu teman saya menjual CHPT3-nya seharga USD 6.000 (Rp 87 juta). Kemarin salah satu teman saya bertanya apakah saya dapat menemukan 15 sepeda Brompton baru untuknya dan mengirimnya ke Indonesia. Uang BUKAN masalah. Itu benar-benar gila!!!" arti tambahan ulasan tersebut. - PT Kontak Perkasa
Sumber : detik.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 9:35 AM