Masih Tak Percaya Vaksin? Cek Dulu Penjelasan dr Reisa Ini
Written By Kontak Perkasa Futures on Monday, October 19, 2020 | 10:45 AM
PT Kontak Perkasa Futures - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19, dr. Reisa Broto Asmoro menyebut vaksin telah menjadi penyelamat manusia dari berbagai macam jenis penyakit. Beberapa contoh yang dapat dilihat seperti Campak, Polio, Difteri, Rubella, varicella, dan masih banyak lagi yang di masa lalu menyebabkan penyakit berat bahkan kematian pada umat manusia.
"Walaupun vaksin sudah terbukti efektif untuk mencegah banyak penyakit, namun masih banyak yang tidak ingin melakukan program imunisasi, bahkan tidak percaya akan vaksin," ujar dia dalam keterangan tertulis, Kamis (15/10/2020).
Diungkapkannya, banyak yang masih menganggap bahwa vaksin sama saja dengan memasukkan penyakit ke dalam tubuh, padahal sebenarnya vaksin hanya menggunakan satu bagian dari kuman yang direkayasa secara bioteknologi, partikel protein kuman atau kuman yang sangat dilemahkan, sehingga tubuh dapat meresponsnya dengan membentuk antibodi yang kuat.
Ini agar ketika seorang terjangkit bibit penyakit yang sebenarnya, tubuh sudah siap menangkalnya, sehingga tidak berkembang menjadi penyakit yang berbahaya dan mengakibatkan kematian. Terlebih lagi proses pembuatan vaksin pasti akan melalui tahap uji klinis yang ketat dan juga uji keamanan sebelum pada akhirnya didistribusikan kepada masyarakat.
"Yang pasti jika masih ada masyarakat yang khawatir bahwa vaksin ini seolah memasukkan penyakit ke dalam tubuh, itu artinya kurang informasi ya," ujar dr Reisa.
Ia juga membantah ada anggapan lain yang mengatakan bahwa vaksin itu berbahaya karena dapat menyebabkan autisme pada seseorang. Hal tersebut tidak benar karena faktanya adalah penelitian yang menyatakan hal tersebut merupakan penelitian yang tidak valid yang dilakukan oleh Andrew Wakefield pada tahun 1998.
Andrew terbukti melakukan kecurangan penelitian yang mengakibatkan penelitian tersebut dicabut dan pada akhirnya General Medical Council tidak memperbolehkannya untuk berpraktik lagi di Inggris dari tahun 2010.
Lebih lanjut dr Reisa mengungkapkan anggapan vaksin yang dianggap mengandung merkuri yang berbahaya bagi tubuh. Namun, faktanya jumlah penggunaan Thimerosal, suatu jenis ethylmercury yang berguna sebagai pengawet vaksin, sangat sedikit dan tidak beresiko buruk bagi kesehatan.
"Jadi masyarakat tidak perlu khawatir. Sebelum diproduksi massal dan diedarkan vaksin sudah melalui evaluasi dan pengawasan yang ketat dari pemerintah," ujar dia.
Mitos lainnya perihal vaksin adalah apabila menyuntikkan vaksin secara simultan akan melemahkan daya tahan. Sementara itu, manusia terpapar banyak sekali bakteri, kuman, dan penyakit lainnya setiap hari. Faktanya, sejak bayi baru dilahirkan, ia sudah bisa menerima vaksinasi atau imunisasi sebagai langkah untuk mencegah penularan penyakit.
dr Reisa mengutip berdasarkan data dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), imunisasi mampu mencegah 2-3 juta kematian anak setiap tahunnya. Maka, pemberian imunisasi penting untuk kelangsungan hidup manusia.
"Dengan vaksinasi, hal-hal buruk seperti komplikasi penyakit kecacatan, bahkan kematian dapat dihindari. Vaksin juga terbukti dapat menghemat waktu dan biaya dibandingkan kalau terkena penyakit tersebut," ujarnya.
Lalu ada anggapan peningkatan kasus kanker yang disebut sebagai salah satu dampak dari vaksinasi. Faktanya, kata dr Reisa, vaksin tidak menyebabkan kanker dan justru dapat membantu mencegah kanker. Salah satunya adalah kanker mulut rahim yang disebabkan oleh virus HPV yang kini telah tersedia vaksinnya.
dr Raisa juga menyebut salah satu mitos yang juga ramai dibicarakan yaitu terdapatnya microchip di dalam vaksin untuk melacak seseorang. Hal ini sudah pasti mitos belaka.
Sebeb menurut dr Reisa, vaksin hanyalah berisi kuman tidak aktif, yang dilemahkan atau partikelnya dan bahan media pembawa dan pengaman kumannya saja dan bukti lainnya, yaitu tidak ada microchip yang dapat lewat melalui jarum suntik.
"Maka vaksinasi ini sangatlah penting. Vaksin dapat membuat kekebalan tubuh kita siap untuk melawan dan mengalahkan kuman penyebab penyakit. Kalau ada kuman, yakni virus atau bakteri yang masuk ke tubuh kita, maka sudah kebal atau tidak tertular. Walaupun sampai terinfeksi, tidak akan separah atau sefatal kalau tidak dilakukan vaksinasi," ujar dr. Reisa.
Sementara itu, menurut dokter spesialis anak dari Yayasan Orangtua Peduli, dr. Windhi Kresnawati, mitos yang sering jadi perbincangan lainnya adalah penyakit yang sudah ada vaksinnya tidak butuh vaksinasi lagi. Riset menunjukkan penurunan angka vaksinasi memicu kenaikan penyakit spesifik yang dilawan vaksin tersebut.
"Di AS juga terjadi, tahun 2018 angka imunisasi turun dan muncul lagi. Polio sempat muncul kembali di Papua, padahal kita pernah dapat bendera bebas polio dari WHO," ujarnya.
"Tahun 1970-an, Jepang mengalami kenaikan angka Pertusis (batuk rejan) saat angka cakupan vaksinasi turun. Campak rubella masih mengancam karena banyak hoaks tadi. Jadi hati-hati, kalau angka mulai turun dan kita hadapi wabah ini sangat menderita," imbuhnya
dr Windhi juga menjelaskan isu mengenai kandungan vaksin yang menggunakan sel janin aborsi adalah mitos. Pada proses pembuatan vaksin, virus dikembangbiakkan menggunakan media sel hidup, dan proses tersebut terjadi hanya di awal pembuatan vaksin (misalnya vaksin MMR pada tahun 1960-an).
"Jadi, kalau ada yang bilang ada sel janin yang digunakan, itu terjadi pada tahun 1960-an, di mana sel hidup digunakan secara legal untuk membuat vaksin dan itu sekali saja proses yang terjadi. Lantas apakah dalam vaksin ada sel janin? Jawabannya, hanya ada hasil produknya, yakni berupa virusnya saja," ujar dr Windhi. - PT Kontak Perkasa Futures
Sumber : detik.com
Senayan Ramai-ramai Tolak Cap DPR Sarang Setan
Written By Kontak Perkasa Futures on Friday, October 16, 2020 | 10:11 AM
PT KP Press - Demo menolak omnibus law UU Cipta Kerja diwarnai kericuhan akibat hoax dan hasutan yang berseliweran. Narasi 'DPR sarang setan' dipakai perusuh untuk memancing emosi massa yang melakukan demonstrasi. Senayan ramai-ramai menolak cap 'DPR sarang setan'.
Fakta soal hasutan 'DPR sarang setan' diungkapkan Kadiv Humas Polri, Irjen Argo Yuwono, dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (15/10/2020). Adalah KA atau Khairi Amri, selaku admin grup WhatsApp Medan KAMI yang memainkan narasi DPR sarang setan.
Argo mengatakan Khairi menghasut anggota grup untuk merusuh. Khairi mengirim foto gedung DPR beserta tulisan sarang setan.
"Disampaikan di sini adalah, pertama dimasukkan di WAG ini, ada foto Kantor DPR RI, foto kantor DPR RI dimasukkan di WAG itu, kemudian isinya apa tulisannya? 'Dijamin komplit, kantor sarang maling, dan setan,' di situ ada tulisannya," kata Argo.
Fraksi-fraksi di DPR RI ramai-ramai mengecam narasi 'sarang setan' ini. Berikut rangkumannya:
1. PDIP
PDIP menganggap narasi 'DPR sarang setan' tidak logis. Politikus PDIP, Hendrawan Supratikno, menyebut anggota DPR bisa berkantor di Senayan karena dipilih rakyat.
"Pernyataan yang tidak logis dan sarat kepentingan. Anggota Dewan jumlahnya 575 orang, dipilih dari sekitar 8.000 calon, dengan mekanisme kontestasi yang ketat. Dari perspektif demokrasi, mereka adalah orang-orang pilihan," kata Hendrawan kepada wartawan, Kamis (15/10).
2. Golkar
Golkar menilai segala niatan merusak aset negara harus ditindak. Narasi 'DPR sarang setan' amat tak bisa diterima Golkar.
"Memprovokasi masyarakat untuk bertindak kekerasan dengan tindakan merusak gedung DPR tentu hal tersebut merupakan tindakan yang melanggar hukum. Gedung DPR itu dibangun dari uang rakyat, karena itu tindakan berniat untuk merusak aset negara ya harus ditindak sesuai dengan mekanisme hukum yang berlaku," ucap Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily.
3. NasDem
NasDem mengakui DPR RI bukan lembaga yang sempurna. Namun, jika ada rencana sistematis untuk membuat kerusuhan di DPR, NasDem menyatakan itu harus diusut tuntas dan diberi sanksi tegas.
"Sebagai institusi, saya mengakui bahwa DPR bukan lembaga yang suci dan paling sempurna. Namun begitu, bila ada sebuah rencana sistematis untuk membuat rusuh di DPR, hal ini harus diusut tuntas dan dan diproses setegas-tegasnya," kata Bendahara Umum Fraksi NasDem DPR RI Ahmad Sahroni.
"Karena ini lembaga tinggi resmi negara, salah satu simbol kewibawaan negara," ucapnya.
4. PAN
PAN menilai ujaran 'DPR sarang setan' sarat emosional terhadap masalah yang saat ini tengah disoroti. PAN yakin masyarakat objektif dalam melihat kinerja DPR.
"Saya melihat itu ujaran emosional, dan ada hal yang lagi disoroti ramai-ramai. Itu juga disebut terbatas, oleh karena itu silakan saja penilaian seperti itu, dan tentu masyarakat juga nanti akan memberikan penilaian objektif terhadap kinerja DPR," kata Plt Ketua Fraksi PAN DPR, Saleh Partaonan Daulay, kepada wartawan, Kamis (15/10).
5. PPP
Menurut PPP, pihak yang memaki dan menjelekkan orang lain seperti mencap DPR sarang setan perlu dipertanyakan kewarasannya.
"Buat saya siapa saja yang kerjanya hanya marah-marah, maki-maki, menjelek-jelekkan orang lain maka ya memang perlu dipertanyakan kewarasannya," kata Sekjen PPP Arsul Sani. - PT KP Press
Sumber : detik.com
Rencanakan Suntik Vaksin COVID-19 Desember, RI Dinilai Terburu-buru
Written By Kontak Perkasa Futures on Thursday, October 15, 2020 | 10:38 AM
Kontak Perkasa Futures - Vaksin COVID-19 disebut-sebut akan tiba di Indonesia November 2020 dan siap disuntikkan Desember 2020. Sejumlah ahli menilai penyuntikkan vaksin terkesan terburu-buru saat hasil uji klinis di dunia belum selesai.
Dr Masdalina Pane dari Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) menyoroti belum adanya hasil uji klinis vaksin COVID-19 di seluruh dunia. Hal ini menjadi salah satu alasan untuk tidak terburu-buru menyuntikkan vaksin COVID-19.
"Menurut saya pemerintah sebaiknya tidak usah terburu-buru, jangan terburu-buru memberitakan atau meng-expose sesuatu yang belum jelas," jelas Dr Pane saat dihubungi detikcom Rabu (14/10/2020).
"Jadi sebagian besar negara saat ini melakukan uji coba vaksin fase tiga, hasilnya itu kan belum ada sampai sekarang, kalau menyiapkan sistem atau existing system untuk melakukan vaksinasi jika nanti vaksinnya sudah ada dan diketahui efektivitasnya itu boleh saja," lanjut Dr Pane.
Dr Pane kembali menegaskan, ketersediaan vaksin COVID-19 bukan jalan mengakhiri pandemi. Cara pengendalian laju transmisi tidak dengan pemberian vaksin COVID-19.
"(Anggapan) Vaksinasi itu dapat membuat pandemi ini berakhir, itu nggak ada hubungannya sama sekali. Vaksinasi itu terkait dengan perlindungan kepada warga negara, tetapi yang namanya laju transmisi itu cara pengendaliannya bukan dengan cara vaksinasi," bebernya.
Diwawancara terpisah, pakar biologi molekuler Ahmad Rusdan Handoyo Utomo, PhD menjelaskan bahwa fase ketiga yang sedang berjalan di dunia belum ada satu pun yang selesai.
"Kalau kita lihat perjalanan fase tiga belum ada yang selesai, semua masih berlangsung, bahkan Bio Farma dan Unpad itu menargetkan hasil final baru diketahui nanti bulan September tahun depan, tapi memang mereka bisa melihat 'kebocoran' trennya itu seperti apa Januari tahun depan," jelas Ahmad.
Uji klinis vaksin COVID-19 menurutnya sangat perlu diperpanjang. Sebab, ada kemungkinan hasil uji klinis vaksin COVID-19 non-konklusif. Mengapa?
"Relawan vaksin yang dapat plasebo itu mereka kan nggak akan membuka diri mereka masker dibuka, berkerumun, mereka tetap melakukan protokol," sebut Ahmad.
"Artinya dari situ saja kemungkinan merekaa ada yang terpapar dan menjadi COVID-19 menjadi kecil, jadi memang ada kemungkinan hasil uji klinisnya menjadi non konklusif, maka ini penting waktunya itu diperpanjang, makanya sampai September tadi kan dari perhitungan tim Bio Farma,"pungkasnya. - Kontak Perkasa Futures
Sumber : detik.com
Aksi Hadang Truk Bikin Ratusan Anak di Jakarta Diciduk
Written By Kontak Perkasa Futures on Wednesday, October 14, 2020 | 9:49 AM
PT Kontak Perkasa - Sekelompok massa berusia remaja diamankan polisi karena diduga hendak merusuh di demo penolakan UU Cipta Kerja di Patung Kuda, Jakarta Pusat, Selasa (13/10) kemarin. Beberapa di antaranya bahkan nekat menghadang truk sebagai tumpangan ke lokasi aksi hingga diciduk polisi.
Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 15.20 WIB, Selasa (13/10/2020) di Bundaran HI. Polisi mengamankan massa remaja yang menimpang truk hendak menuju ke Monas.
Sejumlah remaja terlihat kocar-kacir. Namun polisi berhasil mengamankan mereka dan menggiringnya ke Pos Thamrin.
Sebuah truk pasir juga diamankan di depa Pos Polisi tersebut. Sopir truk bernama Ijam (43) menjelaskan, dirinya sempat dihadang massa saat melintas di kawasan Pondok Bambu, Jakarta Timur.
"Saya mau muat lumpur di Cawang, tiba-tiba disandera (para remaja) di Pondok Bambu arah Cipinang. Ada 100-an kali yang naik," kata Ijam di lokasi.
Ijam mengatakan, para remaja itu menghalangi jalannya. Massa juga memukul-mukul truk, memaksa Ijam untuk mengantarkannya ke Monas.
"Mereka menghalangi jalan, kalau saya gak bawa saya dihantam, mobil dipukulin. Akhirnya saya ikutin apa mau mereka," tuturnya.
Saat melintas di Kampung Melayu, Jaktim, massa sempat hendak membawa teman-temannya yang lain. Namun karena bak truk tidak mencukupi, akhirnya mereka meminta Ijam untuk meluncur ke Monas.
Namun belum sampai Monas, mereka ditangkap polisi. Ijam pun sempat diinterogasi polisi.
"Mereka nyuruh lanjut ke Monas, terus diamankan di Bundaran HI," tandasnya.
Sementara itu, sejumlah pendemo ditangkap polisi di belakang Istana Merdeka, Jl Juanda, Jakarta Pusat. Mereka ditangkap karena menyandera sebuah truk hingga membawa senjata tajam.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Heru Novianto belum bisa memastikan berapa orang yang diamankan polisi terkait kejadian itu. Heru menyebut saat ini massa yang ditangkap telah dibawa ke Polda Metro Jaya.
"Ada beberapa yang kita amankan sekarang ada di Polda, untuk jumlahnya kami belum bisa pastikan," kata Heru kepada wartawan, di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (13/10/2020).
"Karena tadi ada yang menyandera mobil truk bak dibawa, kemudian kita amankan sekarang di Polda. Di Juanda ada beberapa bawa sajam, ketapel," imbuh Heru. - PT Kontak Perkasa
Sumber : detik.com
PA 212 Demo, MRT Tutup 7 Stasiun Mulai Pukul 13.00 WIB
Written By Kontak Perkasa Futures on Tuesday, October 13, 2020 | 2:33 PM
PT Kontak Perkasa Futures - PT MRT Jakarta (Persero) mengumumkan akan menutup operasional 7 stasiun mulai pukul 13.00 WIB. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kericuhan yang bisa terjadi karena ada aksi demo dari Persatuan Alumni 212.
"Sehubungan dengan adanya aksi penyampaian pendapat yang berlangsung di DKI Jakarta pada hari ini, dalam upaya memberikan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan setiap masyarakat yang menggunakan layanan MRT Jakarta.
PT MRT Jakarta (Persero) melakukan penutupan 6 Stasiun Bawah Tanah dan 1 Stasiun Layang mulai pukul 13.00 WIB," ujar Corporate Secretary MRT Jakarta Muhammad Kamaluddin dalam keterangannya, Selasa (13/10/2020).
Adapun stasiun MRT Jakarta yang ditutup adalah Stasiun ASEAN sampai dengan Stasiun Bundaran HI. Dengan begitu, kereta MRT Jakarta hanya melayani perjalanan mulai dari Stasiun Lebak Bulus hingga Blok M.
"Untuk jadwal keberangkatan dan waktu tunggu di stasiun yang masih beroperasi tetap sesuai jadwal normal di stasiun tersebut," ungkap Kamaluddin.
Sebelumnya, MRT Jakarta juga melakukan langkah serupa pada saat aksi demonstrasi menolak UU Cipta Kerja di Bundaran HI, Kamis lalu, berujung dengan kericuhan.
Saat itu, MRT hanya beroperasi sampai Stasiun Blok M. Waktu operasionalnya pun dipangkas hanya sampai pukul 19.00 WIB. - PT Kontak Perkasa Futures
Sumber : detik.com
Toyota Innova Facelift Meluncur di Vietnam, Harga Mulai Rp 475,9 Juta
Written By Kontak Perkasa Futures on Monday, October 12, 2020 | 11:35 AM
PT KP Press - Toyota Innova facelift resmi diperkenalkan di Vietnam. Sesuai prediksi dan bocoran gambar spyshot, mobil MPV 7 penumpang ini tidak mengalami ubahan yang besar. Hanya ala kadarnya.
Dikutip dari Otosaigon, Innova facelift di Vietnam hadir dalam 4 varian, meliputi tipe E, G, V, dan Venturer. Khusus untuk tipe Venturer dibekali paket perlengkapan eksterior, dengan tampilan sporty.
Bicara mengenai ubahan, Toyota Innova facelift kini dilengkapi tombol start stop system pada varian Venturer dan tipe G, sensor parkir di semua 4 varian, kamera mundur untuk tipe G dan E, juga sistem infotainment dan sistem bantuan parkir untuk tipe E yang ditujukan untuk segmen fleet (armada).
Toyota kini juga menyeragamkan perlengkapan pada 3 tipe, Venturer, V, dan G. Misal di sistem penerangan, lampu depan Venturer dan tipe 2.0 G kini ditingkatkan menjadi sama dengan versi 2.0 V, yang menggunakan kombinasi bohlam dan LED.
Selain itu, arah lampu kini juga bisa disetel secara elektrik, dan terakhir lampu kabutnya menggunakan jenis LED.
Untuk tipe V, masih dibekali interior mewah, dengan jok kulit, dan power driver delapan arah. Fitur keselamatan pun masih komplet, meliputi rem ABS, BA (Brake Assist), EBD (Electronic Brake Distribution), sistem stabilisasi bodi, kontrol traksi TRC, ramp start assist, kamera mundur, sensor parkir, dan 7 airbag.
Bicara harga, Toyota Innova facelift di Vietnam dibanderol paling murah sekitar VND 750 juta atau setara Rp 475,9 juta, sementara varian termahalnya dijual VND 997 juta atau sekitar Rp 632,6 juta.
Setelah di Vietnam, Toyota Innova facelift akan diperkenalkan di Indonesia. PT Toyota-Astra Motor berencana meluncurkan Innova facelift dan Fortuner facelift di Tanah Air pada 15 Oktober 2020. - PT KP Press
Sumber : detik.com
Gelombang Demo Ricuh Omnibus Law di Penjuru Nusantara
Written By Kontak Perkasa Futures on Friday, October 9, 2020 | 9:36 AM
Kontak Perkasa Futures - Demo penolakan pengesahan omnibus law UU Cipta Kerja (Ciptaker) terjadi di seluruh penjuru Indonesia. Mahasiswa hingga buruh turun ke jalan.
Beberapa aksi unjuk rasa berakhir ricuh. Sejumlah fasilitas publik dirusak massa.
Berikut rangkuman gelombang demo ricuh di Indonesia:
1. Bandung
Demo menolak pengesahan Omnibus Law UU Cipta Kerja di depan Gedung Sate, Kota Bandung kembali ricuh. Aksi saling lempar terjadi di lokasi kejadian.
Usai aksi demonstrasi berakhir di depan Gedung Sate, sekelompok massa yang sebelumnya melalukan aksi terlibat bentrok dengan massa yang datang dari arah Jalan Cimandiri.
Batu, botol hingga fasilitas umum seperti tong sampah, kayu, balok saling dilempar ke arah masa yang melakukan kericuhan.
Tidak hanya di sana, masa yang sebelumnya saling lempar, melempari petugas polisi yang berdiam di dalam kawasan Gedung Sate.
2. Cirebon
Aksi demonstrasi penolakan UU Omnibus Law Cipta Kerja di Kota Cirebon, Jawa Barat, berujung suruh. Sebanyak 112 orang ditangkap dalam kejadian tersebut.
"Ada 112 orang yang diamankan. Data lengkapnya nanti akan kita lihat kembali, dari penelitian awal rata-rata masih pelajar," kata Kapolres Cirebon Kota AKBP Syamsul Huda kepada awak media di Jalan Kartini Kota Cirebon, Jawa Barat, Kamis (8/10/2020).
Syamsul menegaskan demonstran yang terlibat bentrok bukan bagian dari aliansi mahasiswa Cipayung Plus, yakni GMNI, PMII, HMI, HIMA Persis, dan KAMMI.
"Mereka ini kelompok sendiri. Bukan dari kelompok mahasiswa (Cipayung Plus). Kelompok yang diamankan ini memulai melakukan pelemparan batu," kata Syamsul.
3. Makassar
Demo penolakan omnibus law di Makassar berakhir ricuh. Massa tanpa henti menyerang polisi dengan batu hingga tembakan petasan.
Pantauan di lokasi aksi, Kamis (8/10/2020), massa yang tergabung dari buruh hingga mahasiswa awalnya terkonsentrasi dari depan gedung DPRD Sulawesi Selatan di Jalan Urip Sumoharjo hingga flyover Urip Sumoharjo. Sekitar pukul 17.10 Wita, kericuhan mulai pecah, petugas memukul mundur massa dengan tembakan gas air mata dan water cannon.
Seketika massa yang terpukul mundur terkonsentrasi di 3 titik. Pertama di jalur menuju Jalan Tol Reformasi dari bawah flyover Urip Sumoharjo. Massa di titik ini terus melempari barikade polisi yang bertahan di dekat kolong flyover Urip.
Kedua, massa terkonsentrasi di atas flyover Urip. Massa yang juga berhadapan dengan barikade polisi di titik tersebut tanpa henti melempari polisi dengan batu. Polisi membalas dengan tembakan gas air mata.
Titik ketiga, massa berkumpul di Jalan AP Pettarani dekat flyover Urip. Di titik ini tampak aksi massa lebih beringas karena massa sudah tampak membakar ban dan melempari polisi dengan batu. Massa juga tampak menembakkan petasan ke arah polisi.
4. Medan
Mobil dinas polisi diduga dibakar sekelompok massa di Medan, Sumatera Utara. Petugas pemadam kebakaran kemudian datang memadamkan api.
Pantauan detikcom di Jalan Sekip, Medan, sekitar pukul 18.20 WIB, Kamis (8/10/2020) mobil berpelat polisi itu terlihat sudah hangus. Selain hangus terbakar, posisi mobil juga terlihat terbalik di tengah jalan.
Salah satu warga, Dimas Seno, mengatakan dirinya melihat ada kerumunan massa yang membolak-balikkan mobil. Namun, dia tak menjelaskan apakah massa itu merupakan bagian dari massa aksi menolak omnibus law UU Cipta Kerja atau bukan.
"Sekitar sejam yang lalu. Awal kejadiannya saya kurang tahu, tapi yang jelas saya nengok dari tempat saya kerja, udah datang kerumunan massa. Mobil kemudian di balik-balikkan habis itu langsung dibakar," kata Dimas.
5. Pontianak
Aksi unjuk rasa menolak Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker) di gedung DPRD Kalimantan Barat (Kalbar), Pontianak, Kalimantan Barat, berakhir bentrokan pendemo dengan aparat kepolisian.
Pantauan detikcom pada Kamis (8/10/2020) siang, berbagai elemen massa dari kalangan mahasiswa, buruh, pelajar STM, dan ormas dipukul mundur polisi dengan tembakan gas air mata. Massa membalas dengan lemparan batu.
Aparat lalu keluar gedung DPRD Kalbar dan membentuk formasi bertahan dengan tameng. Tembakan gas air mata membuat massa menjauh dari kawasan Gedung DPRD Kalbar.
Beberapa mahasiswa bertahan di SPBU yang berada di samping Gedung DPRD Kalbar meski turun hujan. Massa kembali melempar batu ke arah aparat.
Massa yang melakukan penyerangan lalu dikejar oleh personel kepolisian. Untuk memukul mundur pendemo, polisi kembali menembakkan gas air mata hingga ke Jalan Parit Haji Husin Satu, yang merupakan permukiman warga.
6. Denpasar
Aksi demo menolak omnibus law juga berlangsung di gedung DPRD Bali. Massa melempari mobil polisi dengan botol air mineral.
Pantauan detikcom, massa awalnya berkumpul di Jalan Supratman, depan kampus Universitas Udayana (Unud). Massa lalu melakukan long march menuju gedung DPRD Bali sambil terus berorasi. Aksi ini dijaga ketat aparat kepolisian.
Massa kemudian memenuhi jalan protokol menuju gedung DPRD. Terpantau lalu lintas macet di sejumlah ruas jalan protokol Denpasar.
Massa langsung menggeruduk kantor DPRD Bali. Massa melempari rombongan mobil polisi dengan botol air mineral dan memblokade jalan.
Selain itu, di depan kantor DPRD Bali terjadi lagi aksi lempar-lemparan. Polisi langsung menembakkan gas air mata.
7. Maluku
Aksi unjuk rasa memprotes omnibus law Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker) di Kantor DPRD Maluku berakhir ricuh. Massa menjebol pagar DPRD.
Pantauan detikcom, ratusan mahasiswa yang tergabung dalam organisasi kemahasiswaan Cipayung plus yang hendak masuk ke kantor DPRD Maluku dihadang puluhan polwan. Massa akhirnya membongkar pagar dan berlarian masuk ke pintu Kantor DPRD Maluku.
Setiba di depan pintu DPRD, pendemo dihadang polisi. Kericuhan terjadi setelah massa berorasi sekitar satu jam. Sejumlah mahasiswa ditangkap polisi, namun mendapat perlawanan dan terjadi aksi pemukulan.
Meskipun dipukul mundur, mahasiswa tetap melanjutkan orasi dan menyerahkan pernyataan sikap menolak omnibus law Undang-Undang Ciptaker kepada Ketua DPRD Maluku Lucky Wattimury.
"Kami atas nama OKP Cipayung Plus Kota Ambon menyerahkan poin-poin tuntutan terkait dengan penolakan Undang-Undang Omnibus Law dengan ini kami menyerahkan ke ketua DPRD Maluku untuk ditindaklanjuti," kata Ketua HMI Cabang Ambon.
8. Surabaya
Demo menolak UU Cipta Kerja Omnibus Law di Gedung Negara Grahadi Surabaya ricuh. Suasana Kota Pahlawan mencekam. Sebelumnya, aksi di Grahadi ini diikuti sejumlah massa pelajar, mahasiswa hingga anak-anak kecil yang sudah berkumpul. Awalnya, massa sempat berorasi hingga menyalakan flare dan petasan.
"Tolak omnibus law. Kami bersama buruh. Mahasiswa juga akan menjadi pekerja besok. Kalau negoro sakkarepe dewe, awak dewe demo (Kalau negara semaunya sendiri, kami demo," teriak salah satu mahasiswa, Kamis (8/10/2020).
Aksi demo menolak UU Omnibus Law di Surabaya berlangsung anarkis. Berikut rangkuman peristiwa yang dirangkum dalam bingkai foto.
Setelah menyalakan flare dan petasan, massa yang berasal dari elemen mahasiswa bergeser menuju ke Balai Kota Surabaya yang tak jauh dari Gedung Negara Grahadi. Ribuan mahasiswa pun mengepung Balai Kota Surabaya dan Rumah Dinas Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Massa itu berasal dari aliansi pelajar hingga mahasiswa di salah satu universitas di Surabaya.
Tak berselang lama, sejumlah massa dari pelajar SMA juga ricuh di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya hingga menjebol pagar. Massa yang muda-muda ini tiba-tiba menuju ke tengah dan menarik kawat berduri yang telah dipasang petugas keamanan.
9. Jakarta
Kericuhan juga terjadi di ibu kota. Massa bentrok dengan polisi hingga terjadi saling lempar batu dan gas air mata.
Akibatnya, sejumlah fasilitas publik dirusak massa, mulai dari halte hingga stasiun MRT. - Kontak Perkasa Futures
Sumber : detik.com