Perbandingan Harga PS5 di ASEAN, Mana Paling Murah?
Written By Kontak Perkasa Futures on Friday, November 13, 2020 | 9:56 AM
Kontak Perkasa Futures - Setelah dinanti, akhirnya Sony mulai resmi memasarkan PlayStation 5 (PS5) ke berbagai negara pada hari ini, Kamis (12/11/2020). Bila kalian tak sabar untuk membeli konsol terbaru ini, mungkin bisa mengintip harga jual di negara tetangga.
Sejauh ini negara di Amerika Utara, Jepang, Meksiko, Selandia Baru, dan Korea Selatan yang menjadi pasar prioritas menjual PS5. Setelah itu negara-negara berikutnya, seperti di Asia Tenggara.
Singapura menjadi yang pertama di ASEAN yang memasarkan PS5, kemudian secara berurutan diikuti oleh Malaysia, Filipina, dan Indonesia. Sementara negara yang belum disebutkan, Sony belum menentukannya, tapi kalian bisa melihat harga perkiraannya di negara tersebut.
Harga jual PS5 di Indonesia sendiri mencapai Rp 8,7 jutaan, di mana itu lebih mahal ketimbang di Thailand dengan jenis PS5 yang sama dibanderol 15.130 Bath atau dikonversi menjadi Rp 7,1 jutaan. Begitu juga perkiraan harga jual PS5 di Vietnam di angka 11,5 juta Dong atau Rp 7 jutaan.
Tapi, ada catatan. Harga tersebut bisa saja berubah seiring dengan nilai tukar rupiah terhadap mata uang negara yang bersangkutan. Selain itu juga, produk dengan harga di atas USD 500 akan dikenakan Bea Cukai saat memasuki wilayah Indonesia.
Diketahui, Sony merilis PS5 dalam dua model. Pertama, PS5 Standar Edition harganya USD 499,99 atau kisaran Rp 7,4 jutaan. Kedua, PS5 Digital Edition dilepas USD 399,99 atau RP 5,9 jutaan.
Berikut perbandingan harga PS5 di negara Asia Tenggara dan juga tanggal perilisannya, seperti dikutip dari Mashable:
Singapura
Tanggal Rilis : 19 November 2020
PS5 : SGD 729
PS5 Digital Edition : SGD 599
Malaysia
Tanggal rilis : 11 Desember 2020
PS5 : RM 2.999
PS5 Digital Edition : RM 1.869
Filipina
Tanggal rilis : 11 Desember 2020
PS5 : 27.990 Peso
PS5 Digital Edition : Belum dikonfirmasi
Indonesia
Tanggal rilis : 22 Januari
PS5 : Rp 8.799.000
PS5 Digital Edition : Rp 7.299.000
Thailand
Tanggal rilis : Belum dikonfirmasi
PS5 : 15.130 Bath
PS5 Digital Edition : 12.100 Bath
Kamboja
Tanggal rilis : Belum dikonfirmasi
PS5 : 2.000.000 Riel (perkiraan)
PS5 Digital Edition : 1.600.000 Riel (perkiraan)
Brunei
Tanggal rilis : Belum dikonfirmasi
PS5 : BND 672 (perkiraan)
PS5 Digital Edition : BND 537 (perkiraan)
Laos
Tanggal rilis : Belum dikonfirmasi
PS5 : 4.620.000 Kip (perkiraan)
PS5 Digital Edition : 3.700.000 Kip (perkiraan)
Timor Leste
Tanggal rilis : Belum dikonfirmasi
PS5 : USD 499 (perkiraan)
PS5 Digital Edition : USD 399 (perkiraan) - Kontak Perkasa Futures
Sumber : detik.com
Sudah November, Apa Kabar Program Vaksin Covid-19 RI?
Written By Kontak Perkasa Futures on Thursday, November 12, 2020 | 3:02 PM
PT Kontak Perkasa - Terdapat sejumlah kabar baik mengenai perkembangan vaksin di Indonesia. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto kembali bicara mengenai update pengadaan vaksin Covid-19.
Terbaru, dia menyebutkan bahwa pada bulan depan atau Desember 2020, akan ada tahapan baru mengenai vaksin.
"Diharapkan dalam waktu tidak terlalu lama, di bulan Desember ada bahan baku vaksin dan vaksin yang masuk ke Indonesia," kata Airlangga dalam acara bertajuk 'Tranformasi Ekonomi: Momentum Menuju Indonesia Maju dan unggul' yang diadakan di Universitas Islam Bandung (Unisba), Kamis (5/11/20).
Airlangga bilang, pemerintah juga tengah menyiapkan sejumlah instrumen, termasuk payung hukum. Salah satunya adalah Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 99 yang menurutnya bakal jadi peta jalan pengadaan vaksin.
"Tentunya diharapkan BPOM bisa me-resume ataupun menganalisa hasil dari clinical trial yang dilakukan di Bandung," kata Airlangga.
Adapun hasil uji vaksin di Bandung ini, kata Airlangga juga didorong rampung dalam waktu dekat. Nantinya, hasil tersebut juga akan diteliti dengan perbandingan vaksin yang dari negara lain.
"Diharapkan Minggu pertama bulan Desember sudah ada interim result dan intergrasikan dengan result negara lain," kata politisi Partai Golkar ini.
Airlangga juga menyampaikan sejumlah langkah pemerintah dalam penanganan kesehatan yang diseimbangkan dengan upaya pemulihan ekonomi nasional.
"Penanganan sisi kesehatan pemerintah mendorong jumlah testing yang ditingkatkan dan mengeluarkan patokan harga untuk testing sebesar Rp 900 ribu. Kemudian tracking dan treatment, mendorong kedisiplinan masyarakat dan operasi yustisi pemakaian masker," urai mantan Menteri Perindustrian ini.
Terpisah, Staf khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menjawab sejumlah pertanyaan warganet melalui tayangan video yang diunggah akun YouTube Kementerian BUMN. Salah satu yang dijawab adalah mengenai pengadaan vaksin.
"Ini perlu saya jawab kenapa kita perlu pesan vaksin dari beberapa negara. Sekarang kan yang udah kita pesan ada namanya Sinovac dari China itu. Kemudian dari Uni Emirat Arab ada yang namanya Sinopharm," kata Arya Sinulingga dalam tayangan tersebut, dikutip Kamis (5/11/20).
"Kemudian ada berapa lagi yang lain yang memang kita pesan dua atau tiga lagilah produk yang kita pesan itu untuk vaksin ini," lanjutnya.
Lantas, kenapa harus banyak?
Menurutnya, problem utama di Indonesia adalah memang Indonesia butuh banyak vaksin. Setidaknya, butuh sekitar 60% penduduk Indonesia yang harus divaksinasi.
"Supaya kita terpenuhi yang namanya herd immunity. Nah ini adalah jumlah minimal, 60% dari penduduk kita itu sekitar 160 juta orang yang harus di vaksin," ucapnya.
Karena vaksin bersifat inaktif, maka harus dua kali disuntik. Artinya perlu 2 dosis vaksin untuk 1 orang.
"Jadi total ada 320 juta vaksin. Nah dari Sinovac itu hanya dapat 140 juta, dari Sinopharm itu dapatnya 30 juta," tandasnya. - PT Kontak Perkasa
Sumber : cnbcindonesia.com
Langit Jakarta Berkabut karena Polusi Udara? Ini Penjelasan BMKG
Written By Kontak Perkasa Futures on Friday, November 6, 2020 | 3:34 PM
PT Kontak Perkasa - Langit Jakarta pagi ini tampak berkabut. Apakah langit Jakarta berkabut karena polusi? Badan Meteorologi, Klimatolog, dan Geofisika (BMKG) memberikan penjelasan.
"Kondisi kabut pada pagi hari di periode musim hujan seperti saat ini sangat lazim terjadi," kata Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG, A Fachri Radjab, saat dikonfirmasi, Jumat (6/11/2020).
Menurut Fachri, proses pengangkatan udara saat ini tertahan. Ini karena adanya lapisan inversi suhu di atmosfer.
"Karena adanya lapisan inversi suhu di atmosfer yang membuat proses pengangkatan udara tertahan," sebut Fachri.
Ada yang bertanya-tanya apakah kabut di langit Jakarta karena polusi tinggi. Benarkah?
Kadar Polutan di Langit Jakarta Melonjak Pagi Ini karena Inversi
Kepala Sub Bidang Produksi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG, Siswanto, menyampaikan data dari Kepala Sub Bidang Pencemaran Udara BMKG, Suradi. Dalam data itu terlihat sejak semalam, konsentrasi debu polutan PM10 (ukuran <10 mikrogram per meter kubik) sudah cukup tinggi, yaitu >150 ug/m3.
Rata-rata harian konsentrasi PM10 150 ug/m3 adalah ambang batas harian udara dikatakan tidak sehat. Pagi ini, konsentrasi melonjak mulai pukul 06.00 WIB hingga pukul 08.00 WIB, dengan konsentrasi dari 180 hingga 218 ug/m3.
"Pagi ini di Bogor hingga Jakarta udara permukaan tampak diselimuti kabut. Pada musim hujan, pada hari-hari tertentu dapat dimungkinkan terjadi kabut karena uap air dekat permukaan tertahan oleh lapisan inversi, yaitu lapisan atmosfer di sebelah atas yang lebih panas dari pada bagian bawahnya, sehingga menahan uap air tetap di bawah dekat permukaan," jelas Siswanto.
"Uap air yang tertahan kemudian mengalami pengembunan sehingga menjadi titik titik air atau embun. Partikel polutan di atmosfer, pada malam hari, untuk karakteristik udara Jakarta, umumnya bergerak ke bawah oleh proses udara turun (subsiden) karena udara malam hari mendingin dan lebih berat. Ketika ada inversi, maka polutan menjadi terakumulasi lebih banyak dekat permukaan, sehingga terekam di alat BMKG konsentrasinya meningkat," lanjut dia.
Siswanto menjelaskan umumnya kadar polutan menurun bila terjadi hujan atau adanya proses rain washing. Sementara, di Jakarta dan Bogor tadi malam tidak terjadi hujan sehingga menambah akumulasi polutan di dekat permukaan.
Menurut Siswanto, kabut di Jakarta pagi ini terjadi bukan karena adanya peningkatan polusi udara. Namun, konsentrasi polutan memang sedang tinggi karena dampak lapisan inversi yang lebih tebal.
"Nggak (karena meningkatnya polusi udara). Ini bukan kabut karena polusi, tetapi kabut lapisan inversi udara yang mengandung akumulasi partikel polutan lebih tinggi. Kabut udara sifatnya basah karena didominan uap air. Kalau kabut polusi sifatnya kering seperti asap. Tetapi memang konsentrasi polusi udara sedang tinggi hari ini, karena dampak adanya lapisan inversi yang lebih tebal tadi," ujar Siswanto.
Sebelumnya, berdasarkan situs AirVisual, kondisi udara Jakarta berada pada level 'very unhealthy' atau sangat tidak sehat dengan Air Quality Index (AQI) Jakarta berada di angka 238 pada pukul 07.55 WIB. Dilihat per pukul 08.35 WIB, Air Quality Index Jakarta kini di angka 198 atau 'unhealthy' alias tidak sehat. - PT Kontak Perkasa
Sumber : detik.com
'Drop Out' dari Uji Klinis Vaksin COVID-19, Begini Nasib 17 Relawan di Bandung
Written By Kontak Perkasa Futures on Thursday, November 5, 2020 | 2:47 PM
PT Kontak Perkasa Futures - Sebanyak 17 relawan uji klinis vaksin COVID-19 Sinovac mengundurkan diri atau drop out dari tahapan uji klinis. Walau demikian, 17 orang tersebut akan tetap dipantau kesehatannya dan tetap dijamin asuransi sampai uji klinis vaksin tahap III ini selesai.
Ketua Tim Uji Klinis Vaksin COVID-19 Prof Kusnandi Rusmil memastikan, 17 relawan yang mengundurkan diri tersebut telah mendapatkan suntikan vaksin yang pertama. Hanya, saja dalam prosesnya ada kondisi yang membuat relawan tersebut tak bisa mengikuti penyuntikan vaksin dosis kedua.
"Yang mengundurkan diri ada yang pindah kerja, ada yang sakit. Tapi sakitnya itu tidak berhubungan dengan imunisasi. Contohnya ada sakit tifus, ada flu berat, sehingga dia tidak bisa mengikuti injeksi yang kedua," ujar Kusnandi saat ditemui di kediamannya di Bandung, Kamis (5/11/2020).
"Kalau sudah lewat suntikan kedua enggak bisa kan berarti drop out kan? Kita perlunya yang dua kali suntik. Tapi karena dia mundur, sehingga dia mundur tidak bisa ikut suntikan kedua, jadi dia drop out," kata Kusnandi melanjutkan.
Kendati begitu, tim periset masih akan tetap memantau perkembangan kesehatan dari 17 relawan tersebut, untuk memastikan tidak ada kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI). "Walaupun demikian dia tetap dipantau kesehatannya sampai akhir dan dia dapat asuransi sampai akhir," katanya.
Sebelumnya, ia juga melaporkan penyuntikan kedua kepada 1.620 relawan akan selesai pada pekan depan. Artinya, pengambilan sampel darah relawan akan terus dilakukan selama enam bulan ke depan.
"Uji klinis dari fase tiga ini sudah berjalan dan yang disuntik sekarang ini yang satu kali suntik sudah 1.620, dan yang disuntik kedua sudah 1.580. jadi saya harapkan nanti mingu depan selesai, jadi tinggal diikuti selama enam bulan," katanya. - PT Kontak Perkasa Futures
Sumber : detik.com
Ternyata Ini Penyebab Pasien COVID-19 Tetap Alami Gejala Meski Sudah Sembuh
Written By Kontak Perkasa Futures on Wednesday, November 4, 2020 | 10:57 AM
PT KP Press - Sebuah studi tentang paru-paru orang yang telah meninggal karena COVID-19 menemukan kerusakan paru-paru yang dialami pasien COVID-19 bisa menjadi penyebab utama terjadinya 'long COVID'.
Ilmuwan yang memimpin penelitian mengatakan mereka juga menemukan beberapa karakteristik unik SARS-CoV-2, yang dapat menjelaskan mengapa long COVID bisa terjadi.
"Temuan ini menunjukkan bahwa COVID-19 bukan hanya penyakit yang disebabkan oleh kematian sel yang terinfeksi virus, tetapi kemungkinan merupakan konsekuensi dari sel-sel abnormal ini yang bertahan lama di dalam paru-paru," kata Mauro Giacca, seorang profesor di King's College, dikutip dari Reuters.
Giacca mengatakan bahwa tim penelitiannya tidak menemukan tanda-tanda infeksi virus atau peradangan berkepanjangan pada organ lain, tapi menemukan "kerusakan yang sangat besar pada jaringan paru-paru".
"Bahkan jika seseorang sembuh dari COVID, kerusakan yang ditimbulkan bisa sangat besar," katanya.
Bukti yang berkembang dari seluruh dunia menunjukkan bahwa sebagian kecil orang yang pernah menderita COVID-19 dan pulih dari infeksi awal dapat mengalami berbagai gejala yang sedang berlangsung termasuk kelelahan, kabut otak, dan sesak napas.
"Kehadiran sel yang terinfeksi ini dapat menyebabkan perubahan struktural utama yang diamati di paru-paru, yang dapat bertahan selama beberapa minggu atau bulan dan akhirnya dapat menjelaskan 'long COVID'," kata Giacca. - PT KP Press
Sumber : detik.com
Waspada Penipuan di Online Shop Pakai OneKlik!
Written By Kontak Perkasa Futures on Tuesday, November 3, 2020 | 3:39 PM
Kontak Perkasa Futures - Penipuan berkedok pembeli di online shop masih kerap terjadi. Biasanya si penipu ini menyamar menjadi pembeli yang mengaku sangat tertarik dengan barang jualan calon korban.
Mengutip laman resmi bca.co.id biasanya penipu akan membayar menggunakan OneKlik dan dia meminta nomor kartu ATM calon korban dan kode OTP akan terkirim via SMS ke nomor Hp calon korban.
"Supaya lebih meyakinkan, pelaku mengirimkan tangkapan layar 'OneKlik abal-abal', supaya korban terkecoh," tulis informasi tersebut dikutip Selasa (3/11/2020).
Para pelaku ini biasanya mengincar calon korban yang merupakan nasabah BCA namun belum memahami produk OneKlik. Sehingga calon korban tidak aware akan pentingnya menjaga kerahasiaan data pribadi perbankan.
Misalnya nomor kartu ATM dan juga kode OTP. "Akibatnya, pelaku berhasil mencuri sejumlah rupiah dari korban," jelasnya.
Padahal OneKlik bukanlah metode transfer, melainkan metode pembayaran melalui aplikasi merchant, misalnya kamu beli barang di Blibli.com, atau top-up saldo Gopay, pembayarannya langsung di dalam aplikasi merchant. Jadi tidak ada jenis pembayaran dengan metode transfer antar perorangan menggunakan OneKlik.
Kemudian jangan pernah memberitahukan nomor kartu ATM dan kode OTP kepada siapapun, sekalipun yang mengaku dari Lembaga resmi atau dari calon pembeli online. Nomor kartu ATM dan kode OTP itu termasuk data pribadi kamu yang harus kamu jaga ya guys, tidak boleh diberikan kepada siapapun dengan alasan apapun. Apalagi yang namanya transfer, tidak ada jenis pembayaran transfer dengan meminta nomor kartu ATM dan kode OTP. Itu pasti modus penipu! - Kontak Perkasa Futures
Sumber : detik.com
Cemilan Ini Menggoda Tapi Kalorinya Bikin Cepat Gemuk
Written By Kontak Perkasa Futures on Friday, October 30, 2020 | 11:09 AM
PT Kontak Perkasa Futures - Cemilan yang memiliki rasa asin, gurih, dan manis, tentu menggoda selera. Selain itu, cemilan bertekstur empuk dan mengandung tepung kerap dianggap sebagai makanan yang mengenyangkan. Padahal makanan yang mengandung tepung hanya membuat kenyang sekejap lalu lapar lagi.
Selain itu, cemilan yang mengandung gula buatan dan lemak justru malah bikin badan cepat gemuk. Kalau suka ngemil, cobalah makan cemilan yang kaya akan serat, misalnya granola.
Dikutip dari berbagai sumber, berikut cemilan yang bisa bikin gemuk:
1. Es krim
Sebagian besar es krim yang dibuat mengandung banyak gula dan lemak. Hal ini tentu bisa menambah kalori ekstra dalam tubuhmu.
2. Pizza
Pizza adalah makanan yang tinggi lemak, karbohidrat olahan, dan kalori. Selain itu, pizza juga biasanya disertai dengan toping daging olahan. Tak mengherankan bila terlalu sering makan pizza bisa menyebabkan obesitas.
3. Kue dan donat
Kue dan donat mengandung gula, tepung olahan, dan lemak tambahan dalam jumlah tinggi. Tentu, makanan itu termasuk tinggi akan kalori. Untuk menjaga berat badan, asupan ini harus dibatasi.
4. Kentang goreng
Porsi rata-rata kentang 5 ons atau 139 gram, biasanya mengandung sekitar 427 kalori. Ini membuat kentang goreng menjadi makanan berkalori tinggi.
Sebagian besar kentang goreng juga tinggi lemak dan garam, sehingga bisa membuat perut cepat lapar.
5. Selai kacang
Memang, selai kacang bagus akan kesehatan. Namun, selai kacang yang dibuat secara komersial seringkali mengandung tambahan gula, minyak nabati terhidrogenasi, dan banyak garam, sehingga membuat tubuh cepat gemuk. - PT Kontak Perkasa Futures
Sumber : detik.com