Duh Bisnis Properti Lesu: Banyak Orang WFH, Gedung Kantor Tak Laku
Written By Kontak Perkasa Futures on Wednesday, October 6, 2021 | 2:57 PM
PT KP Press - Di penghujung kuartal III-2021, bisnis properti untuk gedung perkantoran, apartemen, hingga perumahan mengalami penurunan yang signifikan. Senior Associate Director Research Colliers International Indonesia, Ferry Salanto mengatakan, sektor properti turut terpukul dengan adanya gelombang kedua COVID-19 yang ujungnya ada kebijakan baru PPKM darurat dan berlevel.
"Properti benar-benar terpukul, artinya memang penjualan turun dan kita sudah tahu beberapa bulan di awal 2021 ini penjualan menurun dan ditambah second wave ini di awal Juli benar-benar memukul sektor properti," kata Ferry dalam media briefing secara virtual, Rabu (6/10/2021).
Dia mengatakan, untuk gedung perkantoran sampai penghujung tahun 2021 tidak akan ada pergerakan harga karena memang belum terlalu aktif untuk kegiatan perkantoran. Sama halnya dengan apartemen, stok apartemen hingga saat ini ada sekitar 2.107 unit namun penjualannya masih belum memuaskan.
"Harga jual apartemen selama 2 tahun terakhir kita hitung dari q3 2019 sampai q3 2021 itu 2 tahun nggak ada pergerakan yang signifikan. Jadi dilihat dari 2019 ke 2020 juga naiknya sangat-sangat tipis, dari 2020 ke 2021 juga praktis tidak ada proyek-proyek yang menyesuaikan harga jadi memang harganya flat, tidak bergerak," ujarnya.
Penjualan rumah pun demikian, apalagi dengan munculnya fenomena rumah mewah dijual murah. Senior Associate Director Residential Tenant Representation Colliers International Indonesia, Lenny Sinaga menambahkan, orang kaya jual properti sudah terjadi sejak tahun lalu.
"Sebenarnya dari tahun lalu sudah kita lihat ini sudah berlangsung fenomena ini tapi sempat off kemudian belakangan 2-3 bulan on lagi dan memang daerah yang banyak kita lihat itu daerah eksklusif seperti Pondok Indah, Permata hijau, memang daerah-daerah yang tanah dan harga jualnya mahal dulu dan itu dropnya lumayan jauh," kata Lenny. - PT KP Press
Sumber : detik.com
WhatsApp, Instagram dan Facebook Berangsur Pulih Usai 6 Jam Down
Written By Kontak Perkasa Futures on Tuesday, October 5, 2021 | 9:42 AM
Kontak Perkasa Futures - WhatsApp, Instagram dan Facebook mulai berangsur pulih usai lebih dari 6 jam down. Pengguna sudah mulai bisa mengirim dan menerima pesan, memperbarui feed serta memposting Stories.
Tumbangnya WhatsApp, Instagram dan Facebook kali ini terhitung cukup lama. Pantauan di Downdetector, gangguan akses ketiga layanan tersebut mulai pukul 23.00 WIB (4/10/2021).
Tidak hanya di Indonesia, masalah terjadi di seluruh dunia. Kendala koneksi ke server menjadi yang paling banyak dikeluhkan pengguna WhatsApp. Selain itu mereka mengaku tidak bisa menerima pesan dan mengakses aplikasi.
Sementara itu, banyak pula pengguna Instagram yang mengeluhkan bahwa mereka tidak bisa memperbarui news feed. Bahkan beberapa yang lainnya mengaku tidak bisa log-in.
Alhasil tagar #WhatsApp dan #InstagramDown pun membanjiri Twitter yang sering digunakan netizen untuk berkeluh kesah jika ada layanan media sosial yang mengalami kendala.
Pihak Facebook sejauh ini belum mengungkap penyebab masalah yang terjadi di semua produknya. Namun sempat mengkonfirmasi adanya gangguan akses pada penggunanya.
"Kami menyadari bahwa beberapa orang mengalami kesulitan mengakses aplikasi dan produk kami. Kami sedang berupaya agar semuanya kembali normal secepat mungkin, dan kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini," tulis Facebook di Twitter.
"Kepada komunitas besar orang dan bisnis di seluruh dunia yang bergantung pada kami: kami minta maaf. Kami telah bekerja keras untuk memulihkan akses ke aplikasi dan layanan kami dan dengan senang hati melaporkan bahwa mereka telah kembali online sekarang. Terima kasih telah menemani kami," imbuhnya. - Kontak Perkasa Futures
Sumber : detik.com
Meroket, Jumlah Penumpang Bandara Ngurah Rai Naik 161%
Written By Kontak Perkasa Futures on Monday, October 4, 2021 | 2:22 PM
PT Kontak Perkasa - Bandar Udara (Bandara) Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali melayani sebanyak 234.939 pelaku perjalanan serta 2.040 pesawat udara pada periode September 2021. Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, capaian tersebut 'terbang' hingga 161 persen untuk penumpang dan 90 persen bagi pesawat udara.
"Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali terdapat capaian positif pada periode bulan September 2021 dengan melayani sebanyak 234.939 penumpang dan 2.040 pesawat udara yang mengangkut," kata General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali Herry A.Y Sikado dalam keterangan tertulis, Senin (4/1/2021).
"Masing-masing secara persentase naik jika dibandingkan periode bulan Agustus 2021 lalu, penumpang 161 persen dan 90 persen pesawat udara, dengan rata-rata harian bulan September yang dilayani 7.831 penumpang," terang Harry.
Suasana Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali (dok. AP I Bandara Ngurah Rai Bali)
Baca juga: Bali di Jalur yang Tepat untuk Buka Pintu buat Wisman Lagi
Kenaikan penumpang ke Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali disinyalir karena pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Pulau Dewata turun ke level 3. Penurunan level ini juga diiringi dengan pelonggaran beberapa aktivitas seperti pembukaan obyek wisata dan mal.
Adapun tiga maskapai pengangkut penumpang terbanyak selama September 2021 yakni Citilink Indonesia dengan 69.017 penumpang, Batik Air 61.989 penumpang dan 54.066 penumpang untuk Lion Air. Sedangkan rute tujuan paling diminati yaitu Jakarta sebanyak 67.332 penumpang, Surabaya 15.499 penumpang serta Ujung Pandang 5.721 penumpang.
Sementara itu, untuk keseluruhan capaian selama sembilan bulan di 2021, sudah ada sebanyak 2.082.651 penumpang dan 22.761 pesawat udara yang lewat Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali. Jika dibandingkan pada periode yang sama pada 2020, jumlah ini turun hingga 66 persen untuk penumpang diikuti pesawat udara turun 56 persen.
"Kami berharap semoga penurunan level PPKM di Pulau Bali dapat meningkatkan kembali minat menggunakan transportasi udara," harap Herry.
"Terhadap capaian ini kami berkomitmen tetap memastikan protokol kesehatan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali dan seluruh penumpang yang berangkat dipastikan memiliki hasil uji tes COVID-19 negatif," jelas Harry.
"Melalui upaya tersebut telah mendapat pengakuan dari Safe Travel Barometer yang dimana Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali termasuk dari 10 Bandara se-Asia Tenggara memiliki protokol kesehatan terbaik," tambahnya.
Harry menuturkan, sejak 29 September 2021 Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali telah memasang self checking PeduliLindungi di area keberangkatan terminal domestik sebanyak 10 konter. Prosedurnya, jika hasilnya layak terbang akan tampil warna hijau sedangkan tidak layak terbang tampil warna merah.
"Jika tampil warna merah pada penumpang tersebut diarahkan ke konter Kantor Kesehatan Pelabuhan untuk dilakukan pemeriksaan manual," jelasnya.
Menurut Herry, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali terus berupaya memberikan layanan yang mengutamakan keamanan dan keselamatan penumpang. Di masa pandemi COVID-19 pihaknya memberikan kemudahan melengkapi dokumen kesehatan hingga pengaturan alur keberangkatan agar protokol kesehatan tetap terjaga. - PT Kontak Perkasa
Sumber : detik.com
Burung Paling Mematikan di Dunia dan Diternakkan Manusia Ada di Indonesia
Written By Kontak Perkasa Futures on Friday, October 1, 2021 | 1:51 PM
PT Kontak Perkasa Futures - Inilah burung kasuari, burung paling berbahaya di dunia. Diketahui bahwa satwa itu juga endemik dan menjadi ikon di Papua, Indonesia.
Burung kasuari jadi peliharaan manusia pada 18.000 tahun yang lalu. Penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah PNAS mengungkapkannya.
Burung paling awal yang dipelihara oleh manusia mungkin adalah kasuari. Satwa ini sering disebut sebagai burung paling berbahaya di dunia karena kakinya yang panjang dan berkuku seperti belati.
Studi terbaru mengambil objek di lebih dari 1.000 fosil fragmen kulit telur. Objek itu digali dari dua tempat di antara batu yang digunakan oleh pemburu di New Guinea.
Hasilnya menunjukkan bahwa manusia purba mungkin telah mengumpulkan telur burung besar yang tidak bisa terbang ini sebelum mereka menetas. Kemudian mereka membesarkan anak-anaknya hingga dewasa.
Para peneliti mengatakan bahwa burung kasuari bisa menjadi agresif karena seorang pria di Florida telah dibunuh olehnya pada tahun 2019. Di sisi lain, unggas ini mudah dirawat dan dibesarkan hingga dewasa.
Saat ini, kasuari adalah vertebrata terbesar di New Guinea dengan bulu serta tulangnya merupakan bahan berharga untuk membuat perhiasan dan pakaian adat. Daging burung itu dianggap sebagai makanan lezat.
Ada tiga spesies kasuari, berasal dari bagian utara Queensland, Australia, dan New Guinea. Peneliti berpikir bahwa manusia kuno kemungkinan besar memelihara spesies terkecil, kasuari kerdil, yang beratnya sekitar 20 kilogram.
Cangkang telur yang memfosil diberi penanggalan karbon sebagai bagian dari penelitian. Usianya berkisar antara 18.000 hingga 6.000 tahun.
Di sisi lain, manusia diyakini pertama kali memelihara ayam tidak lebih awal dari 9.500 tahun yang lalu. - PT Kontak Perkasa Futures
Sumber : detik.com
Penasihat Biden Bertemu Putra Mahkota Saudi Bahas Perang Yaman
Written By Kontak Perkasa Futures on Wednesday, September 29, 2021 | 12:11 PM
Kontak Perkasa Futures - Penasihat keamanan nasional Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Jake Sullivan, membahas tentang perang di Yaman dalam pertemuan dengan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman, pada Selasa (28/9) waktu setempat.
Seperti diberitakan kantor berita AFP, Rabu (29/9/2021), Sullivan tengah melakukan lawatan ke Arab Saudi dan Uni Emirat Arab bersama dengan utusan khusus AS untuk Yaman, Tim Lenderking dan utusan AS untuk Timur Tengah, Brett McGurk.
Sullivan bertemu di Arab Saudi dengan Putra Mahkota Saudi serta Wakil Menteri Pertahanan Saudi Khalid bin Salman, Menteri Dalam Negeri Abdulaziz bin Saud bin Nayef, dan Menteri Garda Nasional Abdullah bin Bandar.
"Mereka melakukan pembicaraan terperinci tentang konflik Yaman, dan kedua belah pihak mendukung upaya Utusan Khusus PBB yang baru untuk Yaman Hans Grundberg dan sepakat untuk mengintensifkan keterlibatan diplomatik dengan semua pihak terkait. Utusan Khusus Lenderking akan tetap berada di wilayah tersebut untuk menindaklanjuti kesepakatan tersebut," kata seorang pejabat senior pemerintah AS.
Perang Yaman, di mana koalisi yang dipimpin Arab Saudi memerangi kelompok pemberontak Houthi, telah menghancurkan ekonomi Yaman dan menghabiskan cadangan devisa di negara Semenanjung Arab yang miskin itu, yang mengimpor sebagian besar barang-barangnya.
PBB menggambarkan situasi di Yaman sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia. Pertempuran selama tujuh tahun juga telah menjerumuskan negara itu ke dalam krisis ekonomi, yang memicu kekurangan pangan.
Dalam pertemuan dengan Putra Mahkota Saudi, Sullivan juga berterima kasih atas "keramahan Arab Saudi dalam mengizinkan ribuan warga Afghanistan untuk transit melalui wilayah Saudi" selama penarikan pasukan AS dari Afghanistan bulan lalu.
Sullivan akan berada di Kairo pada hari Rabu (29/9) ini untuk pertemuan dengan pejabat-pejabat Mesir yang akan mencakup pembahasan tentang Libya.
Libya telah mengalami kekacauan dan kekerasan sejak pemberontakan yang didukung NATO pada 2011 yang menggulingkan diktator Muammar Khadafi, dan terpecah setelah 2014 antara faksi barat dan timur yang bertikai. - Kontak Perkasa Futures
Sumber : detik.com
Pelajar Bisa Naik Kereta Api dan Pesawat Tanpa PeduliLindungi
Written By Kontak Perkasa Futures on Tuesday, September 28, 2021 | 4:06 PM
PT Kontak Perkasa - Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memutuskan bahwa per Oktober 2021, syarat bepergian dengan menggunakan kereta api dan pesawat tak lagi harus menggunakan aplikasi PeduliLindungi.
Keputusan ini tentu menjadi kabar baik bagi pelajar luar kota yang biasa menggunakan kedua moda transportasi tersebut. Terlebih dengan adanya opsi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas yang sudah dimulai beberapa sekolah dan perguruan tinggi.
Awalnya, opsi ini dilatarbelakangi oleh banyaknya kesulitan yang dialami sejumlah masyarakat dalam mengunduh aplikasi PeduliLindungi, baik itu karena tak memiliki smartphone atau memori HP tidak cukup untuk mengunduh aplikasi baru.
Menurut Kemenkes, ke depannya, masyarakat tidak harus menggunakan PeduliLindungi tetapi bisa mendapatkan fitur-fitur yang ada pada aplikasi tersebut.
"Ini akan launching di bulan Oktober ini. Ada proses di mana kami memerlukan beberapa model untuk bisa diakses oleh setiap orang," kata Chief Digital Transformation Office Kemenkes, Setiaji, seperti dikutip dari laman Kemenkes, Selasa (28/9/2021).
Sertifikat Vaksin Bisa Dicek dengan NIK
Meski tak perlu lagi menggunakan aplikasi PeduliLindungi, tetapi pelajar tetap harus memperlihatkan hasil tes PCR atau antigen.
Untuk status tes COVID-19 dan sertifikat vaksin tetap bisa teridentifikasi melalui Nomor Induk Kependudukan (NIK) saat membeli tiket kereta api atau pesawat.
Saat membeli tiket kereta api sudah otomatis tervalidasi. Sedangkan saat naik pesawat, validasi dilakukan saat pengecekan NIK di bandara.
"Sudah kami berlakukan di bandara, misalnya di bandara itu bahkan di tiket sudah kita integrasikan. Kalau naik kereta api sudah tervalidasi pada saat pesan tiket, sehingga tanpa menggunakan handphone pun itu bisa diidentifikasi bahwa yang bersangkutan sudah memiliki vaksin dan ada hasil tesnya (PCR atau antigen)," ucap Setiaji.
Fitur PeduliLindungi Bisa Diakses Aplikasi Lain
Selain tak lagi menjadi syarat dalam melakukan perjalanan, Setiaji juga mengatakan bahwa nantinya Kemenkes akan menjadikan fitur pada aplikasi PeduliLindungi bisa diakses di aplikasi lain.
"Ada proses di mana kami memerlukan beberapa model untuk bisa diakses oleh setiap orang. Jadi aplikasi yang paling banyak digunakan itu kan seperti ada Gojek, Grab, Tokopedia dan lain sebagainya. Itu bisa digunakan untuk bisa masuk ke berbagai macam fitur yang ada di PeduliLindungi," paparnya.
Adapun aplikasi yang bisa mengakses fitur PeduliLindungi adalah:
- Gojek
- Grab
- Tokopedia
- Traveloka
- Tiket
- Dana
- Cinema XXI
- Link Aja
- Jaki
Untuk mendapatkan kemudahan ini tentunya pelajar harus sudah melakukan vaksinasi minimal dosis satu terlebih dahulu. - PT Kontak Perkasa
Sumber : detik.com
BPOM AS Setujui Vaksin Booster Pfizer, Ini Daftar Efek Sampingnya
Written By Kontak Perkasa Futures on Friday, September 24, 2021 | 10:16 AM
PT KP Press - Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) menyetujui vaksin COVID-19 booster untuk sekelompok orang. Per Rabu (22/9/2021) lansia 65 tahun ke atas dan masyarakat di atas 18 tahun yang berisiko parah saat terpapar COVID-19 bisa mendapatkan vaksin booster.
"Individu berusia 18 hingga 64 tahun yang sering terpapar SARS-CoV-2 di institusi atau pekerjaan menempatkan mereka pada risiko tinggi komplikasi serius, termasuk kategori terpapar COVID-19 parah," jelas FDA dalam rilis resminya.
Persetujuan vaksin booster hanya diberikan pada vaksin Pfizer. Mereka yang disuntik booster setidaknya memiliki jarak enam bulan pasca vaksinasi dosis lengkap.
"Setelah mempertimbangkan totalitas bukti ilmiah yang tersedia dan pertimbangan komite penasihat kami yang terdiri dari pakar eksternal independen, FDA mengubah EUA untuk Vaksin Pfizer-BioNTech COVID-19 untuk memungkinkan dosis booster pada populasi tertentu seperti pekerja perawatan kesehatan , guru dan staf penitipan anak, pekerja grosir dan mereka yang berada di tempat penampungan tunawisma atau penjara, antara lain," kata Penjabat Komisaris FDA dr Janet Woodcock.
Persetujuan ini juga mempertimbangkan data kemanjuran vaksin Pfizer di dunia nyata dalam studi internasional CDC, Inggris, dan Israel. Studi menilai respons imun dari sekitar 200 peserta berusia 18 hingga 55 tahun yang menerima dosis vaksin booster pasca enam bulan vaksinasi lengkap.
Respons antibodi terhadap virus SARS-CoV-2 satu bulan setelah dosis booster vaksin dibandingkan dengan respons satu bulan setelah dua dosis pada individu yang sama, menunjukkan respons imun dari vaksinasi booster amat baik.
Keamanan vaksin booster juga dievaluasi pada 306 peserta berusia 18 hingga 55 tahun dan 12 peserta berusia 65 tahun ke atas yang diikuti selama rata-rata lebih dari dua bulan. Efek samping yang paling sering dilaporkan peserta uji klinis yang menerima vaksinasi booster adalah:
Nyeri
Kemerahan
Pembengkakan di tempat suntikan
Kelelahan
Sakit kepala
Nyeri otot atau sendi
Menggigil. - PT KP Press
Sumber : detik.com