Powered by Blogger.
Latest Post
10:21 AM
Dolar Menahan Penurunan Terhadap Mata Uang Utama
Written By Kontak Perkasa Futures on Tuesday, November 5, 2013 | 10:21 AM
Kontak Perkasa - Bloomberg (05/11) - Dolar
menahan penurunan dari kemarin terhadap rekan-rekan mata uang yang
paling utama sebelum laporan diperkirakan menunjukkan ekspansi dalam
sektor layanan melambat pada bulan lalu, ini membebani harapan The Fed
yang akan bergerak untuk mengurangi stimulusnya.
Greenback
kemarin melemah dari level enam minggu tertingginya terhadap euro
dengan data pada minggu ini yang diperkirakan akan menunjukkan ekonomi
terbesar dunia melambat pada kuartal terakhir dan pengusaha
mempekerjakan pekerja lebih sedikit pada bulan Oktober. Dolar Australia
memegang kenaikan terbesar kemarin dalam dua minggu terakhir sebelum
pertemuan Reserve Bank di mana pembuat kebijakan diharapkan untuk
mempertahankan suku bunga sehingga tidak berubah. Cadangan devisa Korea
Selatan naik ke rekor tertingginya pada bulan lalu seiring euro menguat,
bank sentral mengatakan pada hari ini.
Dolar
diperdagangkan pada level harga US$ 1,3519 per euro pada pukul 10:04
pagi di Tokyo setelah jatuh sebesar 0,2% kemarin sempat menyentuh level
harga US$ 1,3442, terkuat sejak 18 September. Dolar di perdagangkan di
level 98,52 ¥ dari level 98,60 ¥ di New York. Mata uang bersama Eropa
sedikit berubah pada level 133,19 ¥.
The
Institute for Supply Management AS indeks non - manufaktur mungkin
turun ke level terendahnya dalam empat bulan terakhir dari level 54 pada
bulan Oktober, dari level 54,4 pada bulan sebelumnya, menurut perkiraan
median dalam survei Bloomberg News sebelum laporan pada hari ini. Angka
di atas level 50 menunjukkan ekspansi. (izr)
|
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 10:21 AM
Labels:
News
9:07 AM
Hong Kong Stocks Advance After China Non-Manufacturing Report
Written By Kontak Perkasa Futures on Monday, November 4, 2013 | 9:07 AM
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 9:07 AM
Labels:
News
9:01 AM
Emas Memperpanjang Penurunannya dalam Tiga Bulan Terhadap Data A.S
Kontak Perkasa - Bloomberg (04/11) –
Emas turun untuk hari kelima, menuju ke penurunan terpanjang dalam tiga
bulan terakhir, setelah data manufaktur A.S menunjukan peningkatan
aktifitas ke dua tahun tertingginya, mempercepat spekulasi The Fed yang
akan memulai memangkas stimulus.
Emas
untuk Pengiriman segera turun sebesar 0.3% ke level US$1,312.55 per
ons, dan di perdagangkan pada level US$1,314.56 pada pukul 9.10 pagi
waktu Singapore. Penurunan hari ini disebabkan oleh penurunan terpanjang
selama lima hari terakhir sejak tanggal 1 Agustus. Turun ke level
US$1,306 pada 1 November, lni level terendah sejak tanggal 17 Oktober.
Emas
telah turun sebesar 22% pada tahun 2013 seiring investor menjual logam
mulia dari rekor percepatannya dari perdagangan ETF ditengah prospek
pemulihan ekonomi. Minggu lalu The Fed mempertahankan pembelian obligasi
bulanannya senilai US$85 miliar. Sedangkan tidak adanya tanda-tanda
“penguatan yang mendasari” pada perekonomian terbesar didunia tersebut.
Laporan (PMI) Institute for Supply Management’s manufacturing index
pada tanggal 1 November menunjukan peningkatan sektor manufaktur pada
bulan Oktober naik ke level 56,4, level tertinggi sejak bulan April
2011, dibandingkan dengan penigkatan pada bulan sebelumnya di level 56,2
dan menurut estimasi ekonom turun ke level 55. Kepemilikan kontrak ETF
emas sebesar 29% pada tahun ini setelah naik setiap tahunnya sejak
produk ini pertama kali di luncurkan pada tahun 2003.
Emas
untuk pengiriman bulan Desember di perdagangkan pada level US$1,315 per
ons di Comex New York dari level sebelumnya pada tanggal 1 November di
level US$1,313.20, dengan volume perdagangan sebesar 1.1% di bawah
rata-rata perdagangan 100 hari pada hari ini. (izr)
|
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 9:01 AM
Labels:
News
8:39 AM
Index Topix Jepang Berayun ditengah Taruhan, Pelemahan Yen
Written By Kontak Perkasa Futures on Thursday, October 31, 2013 | 8:39 AM
Kontak Perkasa - Bloomberg (31/10) – Index Topix Jepang
berayun diantara gain dan loss seiringan dengan sinyal dari the Fed
terhadap kemungkinan pengurangan stimulus moneter yang lebih cepat dari
perkiraan dengan pertimbangan pada sentiment investor sementara
pelemahan mata uang yen membatasi penurunan.
Index Topix turun 0.1% ke level 1,203.44 pada jam 9:06 pagi di Tokyo, setelah naik kurang dari 0.1%, index Nikkei 225 turun 0.4% ke level 14,440.09, mata uang Jepang bertahan menguat dilevel 98.48 terhadap dollar setelah turun selama empat hari berturut, hari ini adalah hari tersibuk dalam musim laba dinegara tersebut, dengan BOJ yang juga dijadwalkan untuk menerbitkan sebuah pernyataan perihal kebijakan. The Fed memutuskan untuk menekan pembelian obligasi bulanannya pada rapat hari kemarin, mengatakan bahwa butuh lebih banyak bukti peningkatan ekonomi ditengah sinyal dari “penguatan mendasar”, pihak bank sentral mengeluarkan sebuah keputusan dari pernyataan yang telah mengatakan bahwa pengetatan kondisi finansial dapat memperlambat peningkatan ekonnomi, memicu spekulasi yang kemungkinan dapat mengurangi stimulus dalam beberapa bulan kedepan. Peluang pada dimulainya langkah pengurangan stimulus oleh A.S dibulan Januari naik menjadi 45% dari 25% sebelum pernyataan kemarin, sementara itu Citigroup Inc.mengatakan bahwa para ekonom berdasarkan survey Bloomberg pada tanggal 17-18 Oktober telah memprediksi bahwa the Fed akan mulai mengurangi stimulusnya dibulan Maret.(tito) |
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 8:39 AM
Labels:
News
8:37 AM
Japan October manufacturing PMI at highest in more than three years
Kontak Perkasa - Reuters (31/10) - Japanese
manufacturing activity grew at the fastest pace in more than three years
and factory output grew at the fastest pace in almost four years in
October, a survey showed on Thursday, in a sign that domestic demand
remains firm before a sales tax increase next April.
The Markit/JMMA Japan Manufacturing Purchasing Managers Index (PMI) rose to a seasonally adjusted 54.2 in October from 52.5 in September. The index remained above the 50 threshold that separates contraction from expansion for the eighth consecutive month and reached the highest level since May 2010. 'The data signaled that the latest expansion was largely demand driven and apparently unimpeded by Prime Minister Shinzo Abe's recent confirmation of a sales tax hike next April.' The output component of the October PMI index also gained to 57.7 from 53.8 in September to show the fastest growth in almost four years. The index for new export orders fell to 53.1 from the previous month's 53.3. The government will raise the national sales tax to 8 percent in April from 5 percent to pay for rising welfare costs. This has fuelled a burst in spending before goods become more expensive. An increase in capital expenditure plans by Japanese companies has also helped support output of heavy machinery and manufacturing equipment. http://www.reuters.com/article/2013/10/30/us-japan-economy-pmi-idUSBRE99T1IP20131030 |
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 8:37 AM
Labels:
News
8:35 AM
Gold eases despite Fed as investors take profits
Kontak Perkasa - Reuters, (31/10) -- Gold slipped on
Thursday despite the U.S. Federal Reserve vowing to support the economy
through stimulus measures, with investors taking profits from a recent
run-up in prices.
The metal had risen about 8 percent since hitting a three-month low on Oct. 15 in anticipation of the Fed's move, leading to a price correction on Wednesday after a statement from the bank came in line with expectations. Spot gold pared some losses after falling as much 0.3 percent to trade down 0.12 percent at $1,340.59 an ounce by 0022 GMT. Gold is heading for a 1-percent monthly gain. The Fed on Wednesday sounded a bit less optimistic about economic growth as it announced plans to keep buying $85 billion in bonds per month. The central bank noted that the recovery in the housing market had lost some steam and suggested some frustration at how slowly the labour market was healing. Elliott Management said the Fed's easy money policies have distorted the economy and created big risks for markets and investors alike, prompting the hedge fund firm to add to long gold options to protect against inflation. |
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 8:35 AM
Labels:
News
8:33 AM
Dollar Naik, the Fed Mengutip Gain Ekonomi
Kontak Perkasa - Bloomberg (31/10) – Dollar naik ke
level terkuatnya selama hampir dua pekan terakhir terhadap yen setelah
the Fed mengatakan melihat peningkatan ekonomi bahkan seiring dengan
rencananya guna pertahankan stimulus moneter sambil menunggu bukti
perolehan gain yang lebih jauh lagi.
Index Bloomberg U.S. Dollar menyentuh level tertinggi sejak 17 Oktober menghapus penurunan sebelumnya, setelah otoritas mengeluarkan isu pernyataan mengikuti pertemuan selama dua hari, greenback sebelumnya jatuh ditengah taruhan bahwa bank sewntral akan tetap membneli obligasi sebesar $85 Milyar perbulan dibawah program quantitative easing (QE), sementara dollar New Zealand naik seiring bank sentral mengatakan kemungkinan peningkatan suku bunga ditahun depan. Pejabat the Fed “mengatakan bahwa mereka masih melihat perkembangan dalam aktifitas ekonomi dan kondisi market tenaga kerja, itulah sebabnya kita melihat rebound pada dollar,” menurut pernyataan Eric Viloria, senior strategis pada Gain Capital Group LLC in New York, dalam wawancara via telephone, “Namun trend yang ada masih untuk pelemahan dollar seiring dipertahankannya laju dari program QE.” Dollar menguat 0.3% ke level 98.51 yenpada jam 5 siang waktu New York setelah menyentuh level 98.68, yang tertinggi sejak 17 Oktober, yang naik 0.1% ke level $1.3736 per euro setelah gain sebanyak 0.4% dan melemah 0.3%, sementara mata uang Jepang turun 0.3% ke level 135.32 per euro setelah mencapai level 135.51 pada tanggal 22 Oktober, yang merupakan level terlemah sejak bulan November 2009. Index Bloomberg U.S. Dollar yang memonitor greenback terhadap 10 pesaing utama lainnya, naik 0.1% ke level 1,007.37 dan mencapai level 1,009.13, yang tertinggi selama hampir dua pekan terakhir, dimana sebelumnya acuan itu jatuh 0.3%.(tito) http://www.bloomberg.com/news/2013-10-30/dollar-weakens-as-federal-reserve-says-it-will-keep-buying-bonds.html |
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 8:33 AM
Labels:
News