Powered by Blogger.
Latest Post

Bursa Jepang melesat dibelakang data GDP

Written By Kontak Perkasa Futures on Monday, June 10, 2013 | 10:07 AM

Bloomberg, (10/6) - Saham-saham Jepang memimpin penguatan bursa di Asia pagi ini, dengan indeks Topix mencatat lonjakan tertinggi dalam hampir dua tahun sementara yen melemah karena laporan yang menunjukkan bahwa ekonomi tumbuh melebihi perkiraan pada kuartal pertama.

Index MSCI Asia Pacific naik 1,2 persen pada pukul 09:55 am di Tokyo, dengan indeks Topix naik sebesar 3,6 persen - kenaikan terbesar sejak Maret 2011. Index berjangka Standard & Poor 500 sedikit berubah setelah naik 1,3 persen pada Jumat lalu, gain harian terbesar sejak April lalu. Yen jatuh sebesar 0,6 persen.

Produk domestik bruto (GDP) Jepang tumbuh pada rata-rata tahunan 4,1 persen di kuartal pertama, dibandingkan dengan perhitungan awal sebesar 3,5 persen. Di China, produksi industri naik kurang dari perkiraan sebesar 9,2 persen sementara kenaikan tingkat ekspor berada di level terendah 10 bulan dan tingkat impor juga turun- berdasarkan data yang dirilis selama akhir pekan lalu. Pengusaha Amerika menambahkan sebanyak 175.000 pekerja pada bulan Mei, mengalahkan perkiraan rata-rata dalam survei Bloomberg sebanyak 163.000.

Bursa saham di China dan Australia tutup hari ini untuk hari libur nasional. (brc)
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 10:07 AM

Taruhan seputar pengurangan stimulus angkat index dollar

Bloomberg, (10/6) - Index Dollar naik untuk hari kedua sebelum Presiden Federal Reserve of St Louis, James Bullard berbicara hari ini di tengah spekulasi bahwa bank sentral akan memperlambat stimulus moneter karena membaiknya perekonomian.

Greenback menguat terhadap yen, reli dari posisi terendah dalam dua bulan setelah hasil data pekerjaan AS yang rilis Jumat lalu lebih baik dari perkiraan dan menjelang pertemuan kebijakan Bank of Japan selama dua hari pekan ini. Dollar Australia dan Selandia Baru melemah setelah data China menunjukkan tingkat impor yang jatuh secara tak terduga.

'Saya perkirakan dollar akan cukup solid ditengah berkutatnya seputar ekspektasi bahwa the Fed akan mulai memperlambat program pelonggaran moneternya,' kata Daisaku Ueno, senior analis valuta asing dan pendapatan tetap dari Mitsubishi UFJ Morgan Stanley Securities Co di Tokyo. 'Di Jepang, ada rasa bahwa BOJ akan memperkenalkan pelonggaran tambahan.'

Indeks Dollar, yang Intercontinental Exchange Inc menggunakan untuk melacak greenback terhadap mata uang dari enam mitra dagang AS, naik 0,1 persen menjadi 81,753 pada pukul 09:45 am di Tokyo dibandingkan tanggal 7 Juni, ketika naik sebesar 0,2 persen.

Dolar naik 0,4 persen menjadi ¥ 97,97 dari tanggal 7 Juni, ketika menyentuh 94.99, terendah sejak 4 April. Greenback diambil $ 1,3215 dari $ 1,3218 pada akhir pekan lalu, ketika menguat 0,2 persen. Euro naik 0,4 persen menjadi 129,44 ¥.

Dolar Australia turun 0,5 persen menjadi 94,54 sen AS. Kiwi Dolar Selandia Baru melemah 0,3 persen menjadi 78,70 sen AS.

Yen tetap lemah bahkan setelah data pemerintah menunjukkan surplus transaksi berjalan yang lebih besar dari estimasi dan ekspansi ekonomi. Surplus pada bulan April adalah mencapai 750 milyar yen ($ 7.7 milyar), berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Departemen Keuangan di Tokyo hari ini. Angka tersebut melebihi perkiraan rata-rata ekonom dalam survei Bloomberg sebesar 350 milyar yen.

Produk domestik bruto (GDP) tumbuh sebesar 4,1 persen pada rata-rata tahunan untuk kuartal pertama, data terpisah yang dukeluarkan oleh Kantor Kabinet di Tokyo hari ini. Hasil tersebut berada diatas estimasi ekspansi sebesar 3,5 persen dalam jajak pendapat Bloomberg. (brc)
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 10:03 AM

Saham Jepang berayun jelang pidato strategi pertumbuhan Abe

Written By Kontak Perkasa Futures on Wednesday, June 5, 2013 | 9:35 AM


Bloomberg, (5/6) - Saham Jepang berayun antara keuntungan dan kerugian menjelang pidato Perdana Menteri Shinzo Abe mengenai strategi pertumbuhan negara.

Indeks Topix kehilangan 0,2 persen menjadi 1,123.33 pada pukul 09:39 am di Tokyo, setelah naik sebanyak 0,2 persen sebelumnya. Lima saham naik untuk setiap tiga yang jatuh. Indeks Nikkei 225 Stock Average sedikit berubah pada posisi 13.528 dengan volume 15 persen di bawah 30-hari rata-rata intradaynya.

'Hari ini adalah hari Abe - 'hari panah ketiga' - konferensi pers yang telah lama ditunggu-tunggu pada kebijakan untuk menghidupkan kembali pertumbuhan,' kata Stuart Beavis, kepala ekuitas derivatif institusional dari Vantage Capital Markets di Hong Kong. 'Hari ini adalah awal dari pembangunan reformasi struktural yang lengkap yang telah diharapkan sejak pasca pemilihan umum bulan Juli.'

Nomura Holdings Inc merosot 2,4 persen, memangkas kenaikan 7,6 persen kemarin. Saham-saham eksportir menurun bahkan setelah yen melemah melewati 100 dolar. Saham real estate menguat setelah surat kabar Nikkei melaporkan bahwa Abe akan mempromosikan perkembangan kondominium bertingkat tinggi dalam rencana pertumbuhannya. (brc)
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 9:35 AM

Dollar Bertahan Diatas 100 Yen

Bloomberg, Rabu (5/6) - Dolar bertahan di atas 100 yen untuk hari kedua, setelah menguat dari posisi terendah dalam hampir sebulan terakhir sebelum rilis data tenaga kerja AS yang dapat menambah permasalahan bagi Federal Reserve untuk memperlambat laju stimulus moneternya.

Presiden the Fed of Kansas City, Esther George kemarin mendesak pengurangan program pembelian obligasi bank sentral yang dikenal sebagai pelonggaran kuantitatif (QE) karena laju pertumbuhan yang semakin cepat. Presiden the Fed of San Francisco, John Williams mengatakan "penyesuaian ke bawah" yang mengacu pada pembelian aset dan itu mungkin secepat "awal musim panas ini."

Dolar naik 0,3 persen ke 100,30 yen pada pukul 09:39 am di Tokyo dari level kemarin, ketika naik 0,5 persen. Mata uang tersebut turun ke 98,87 pada tanggal 3 Juni lalu, terendah sejak 9 Mei. Euro jatuh 0,1 persen menjadi $ 1,3069. Mata uang bersama Eropa tersebut naik sebesar 0,2 persen menjadi 131,10 yen.

Indeks Dollar, yang Intercontinental Exchange Inc menggunakannya untuk melacak dolar AS terhadap mata uang dari enam mitra dagangnya, naik sebesar 0,1 persen menjadi 82,87.

ADP Research Institute kemungkinan akan melaporkan tingkat penyerapan tenaga kerja di AS yang naik sekitar 46.000 pekerjaan menjadi 165.000 pada bulan Mei dibandingkan bulan sebelumnya, menurut perkiraan median dari ekonom yang disurvei Bloomberg News.

Yen melemah terhadap sebagian besar rekan-rekan utama sebelum Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menguraikan strategi pertumbuhannya, "panah ketiga" dari program kebangkitan ekonomi yang bertujuan untuk membangun stimulus fiskal dan moneter. Yen jatuh ke posisi terlemah sejak Oktober 2008 pada bulan lalu, setelah Bank of Japan pada bulan April mengumumkan akan membeli lebih dari 7 triliun yen (US $ 70 milyar) dari obligasi setiap bulannya. (brc)
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 9:25 AM

Gold Holds Decline as Dollar Strengthens, SPDR Outflow Resumes


Bloomberg, (5/6) -- Gold held losses as the dollar’s strength damped demand for a store of value and outflows from the largest bullion-backed exchange-traded product resumed.

Spot gold traded at $1,399.88 an ounce at 9:12 a.m. in Singapore from $1,399.43 yesterday, when prices decreased 0.9 percent. Cash silver was little changed at $22.536 an ounce.

Gold has dropped 16 percent this year as the dollar rallied on speculation the U.S. Federal Reserve may scale back asset purchases as the economy recovers. The Dollar Index rose for a second day today before U.S. employment data that may back the case for less stimulus. Assets in the SPDR Gold Trust fell to 1,010.45 metric tons, shrinking for the first time in a week.

“The dollar’s performance has kept gold in a tight range,” said Huang Fulong, an analyst at CITICS Futures Co., a unit of China’s largest listed brokerage. “We continue to watch ETF flows with interest. India took another step to curb demand, which weighed on sentiment, although it remains to be seen if it will be effective.”

Bullion for August delivery was little changed at $1,397.30 an ounce on the Comex, after sliding 1 percent yesterday as India, the world’s biggest consumer, widened curbs on imports. The restrictions on overseas purchases by banks on a consignment basis will be expanded to include state-run trading companies and others authorized to directly import gold, the Reserve Bank of India said.

Kansas City Fed President Esther George yesterday urged a reduction in the central bank’s bond-buying program as growth quickens. San Francisco Fed President John Williams said that a “modest adjustment downward” in purchases is possible “as early as this summer.”
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 9:15 AM

Most China Stocks Drop After Manufacturing Data; Developers Gain

Written By Kontak Perkasa Futures on Monday, June 3, 2013 | 10:18 AM


Bloomberg, (3/6) -- Most Chinese stocks fell, led by financial, material and consumer-discretionary companies. Property developers rose after new home prices jumped in May.

About five stocks dropped for every three that gained on the Shanghai Composite Index, which slipped 0.1 percent to 2,297.28 at 10:01 a.m. local time. The CSI 300 Index declined 0.2 percent to 2,601.94. The ChiNext Index of small companies slumped 1.1 percent. An official manufacturing index released on June 1 showed a pick-up in growth, rising to 50.8 in May from 50.6 in April, while a separate gauge today from HSBC Holdings Plc and Markit Economics signaled a contraction.

“The government’s PMI is geared towards bigger companies and the HSBC one comprises smaller businesses,” said Mao Sheng, an analyst for Huaxi Securities Co. in Chengdu. “The fact that the HSBC PMI is lower also points to the possible weakness of small-company stocks.”

China’s PMI report was higher than all estimates in a Bloomberg News survey of 30 analysts and compares with the median projection of 50, which marks the dividing line between expansion and contraction.

HSBC today gave the final May reading of their manufacturing index, showing a decline to 49.2, the lowest since September, from 50.4 in April. The gauge, which surveys fewer companies and is weighted toward smaller, private businesses, had a preliminary figure of 49.6 released May 23. Separately, a government gauge of service industries today showed the slowest expansion since September. The non-manufacturing PMI for May declined to 54.3 from 54.5.

“The mixed PMI results and the NBS’s new method for seasonal adjustment have made it difficult to gauge the strength of the economy,” Jian Chang, an economist at Barclays Plc. wrote in a note today. “We will wait for the full batch of May activity indicators, including trade and industrial production, to be released by 9th June, to review our GDP growth forecast.”

The nation’s new home prices jumped in May by the most since they reversed declines in December, as the government’s efforts to tighten property curbs this year fail to deter buyers.

Prices surged 6.9 percent from a year earlier to 10,180 yuan ($1,659) per square meter (10.76 square feet), SouFun, the country’s biggest real estate website owner, said in a statement today in a survey of 100 cities.
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 10:18 AM

Hedge fund dunia masih berburu emas

NEW YORK. Para hedge fund meningkatkan taruhan mereka atas reli emas. Bahkan, pertaruhan kali ini merupakan yang terbesar dalam dua bulan terakhir.

Data yang dirilis US Commodity Futures Trading Commission menunjukkan, per 28 Mei, hedge fund dan para spekulator besar lainnya meningkatkan net-long position mereka atas emas sebesar 35% menjadi 48.096 kontrak futures dan options per 30 April 2013. Sementara, kepemilikan kotrak emas jangka pendek turun sebesar 13% ke level tertinggi dalam sembilan pekan terakhir menjadi 652.708 kontrak.

Langkah para hedge fund ini menyusul dirilisnya data ekonomi AS yang tumbuh lebih baik dibanding prediksi sebelumnya. Hal itu mendorong spekulasi bahwa the Federal Reserve akan mempertahankan kebijakan penggelontoran stimulus mereka.

Sekadar mengingatkan, pada data yang dirilis 30 mei lalu diketahui, perekonomian AS tumbuh pada level 2,4% di kuartal pertama. Angka tersebut lebih rendah ketimbang prediksi analis sebesar 2,5%. Sebelumnya, Pimpinan the Fed Ben S Bernanke bilang, jika bank sentral menghentikan program stimulus secara prematur, hal itu dapay membahayakan proses pemulihan ekonomi AS.

"Emas terbukti masih berguna sebagai jaminan atas portofolio investor di tengah ketidakpastian dan kemungkinan terjadinya guncangan ekonomi," jelas Michael Cuggino dari Permanent Portfolio Family of Funds Inc di San Francisco.

Catatan saja, harga kontrak emas naik 0,4% pada pekan lalu. Ini merupakan kenaikan mingguan kedua bagi emas.
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 10:13 AM
 
Copyright © 2011. PT.Kontak perkasa Futures Yogyakarta All Rights Reserved
Disclaimer : Semua Market Reviews atau News di blog ini hanya sebagai pendukung analisa,
keputusan transaksi atau pengambilan harga sepenuhnya ditentukan oleh nasabah sendiri.
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger