Powered by Blogger.
Latest Post

Cegah Pemudik Kembali ke Jakarta, Polisi Bakal Sekat Jalur Tikus

Written By Kontak Perkasa Futures on Tuesday, May 26, 2020 | 9:38 AM


PT Kontak Perkasa Futures - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Ditlantas Polda Metro Jaya mengupayakan berbagai cara untuk mengantisipasi arus pemudik yang kembali ke Jakarta. Selain akan melakukan penyekatan kendaraan di 11 titik perbatasan Jakarta dengan Bogor, Tangerang, dan Bekasi, penyekatan ini juga akan dilakukan di jalur-jalur tikus, yang kerap jadi rute alternatif pemudik.

Dijelaskan Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yugo, penyekatan jalur tikus ini akan dilakukan oleh beberapa Polres terkait, dan dibantu beberapa petugas dari institusi lainnya.

"Kalau jalan tikus itu dari Polres-Polres yang akan melakukan pemeriksaan. Mereka yang meriksa. Personel kita juga akan dibantu dari Dishub sama Satpol PP DKI ya," kata Sambodo, dikutip dari NTMC Polri.

Ditambahkan Kadishub DKI Jakarta, Syafrin Liputo, pihaknya merasa yakin pemudik yang kembali ke Jakarta tidak bisa lagi lewat jalur tikus. Dia menyebut dengan 11 titik penyekatan yang akan dilakukan di wilayah perbatasan Jabodetabek, maka akan mempersempit ruang gerak pemudik di jalur-jalur tikus.

"Tentu dengan pola sekarang ada 11 titik penyekatan di batas wilayah administrasi Jabodetabek, ini tentu polanya tidak akan ada lagi jalan tikus di sana ya. Sehingga tidak akan ada lagi pergerakan orang-orang yang colongan," ujarnya.

Sebagai informasi Pemprov DKI Jakarta dan Ditlantas Polda Metro Jaya akan mengantisipasi warga pemudik yang kembali ke Jakarta setelah Lebaran. Maka itu akan dilakukan penyekatan pemudik di 11 titik perbatasan Jakarta dengan Bogor, Tangerang, dan Bekasi.

Penyekatan ini dilakukan sesuai dengan Pergub 47 tahun 2020 tentang Pembatasan Kegiatan Berpergian Keluar dan/atau Masuk Provinsi DKI Jakarta.

Adapun rincian 11 titik penyekatan tersebut sebagai berikut:

Kabupaten Tangerang

1. Jalan Syekh Nawawi
2. Gerbang Tol Cikupa
3. Jalan Raya Serang
4. Jalan Raya Maja

Kabupaten Bogor

1. Jalan Jasinga
2. Jalan Ciawi-Cianjur
3. Jalan Ciawi-Sukabumi
4. Jalan Raya Tanjung Sari

Kabupaten Bekasi

1. Jalan Raya Pantura (Kedung Waringin)
2. Jalan Inspeksi Kalimalang
3. Ruas Tol Cikarang Km 47 arah Jakarta - PT Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 9:38 AM

Sikap Plin-plan Pemerintah Tentukan Libur Cuti Bersama

Written By Kontak Perkasa Futures on Friday, May 22, 2020 | 9:47 AM


PT KP Press - Untuk kesekian kalinya pemerintah kembali merevisi jadwal cuti bersama Lebaran tahun ini. Sikap pemerintah bisa disebut plin-plan.

Ekonom dari Institute for Development of Economics & Finance (Indef) Bhima Yudhistira menilai kebijakan maju-mundur itu bukan hanya membingungkan PNS dan BUMN tapi juga pengusaha dan pekerja swasta.

"BUMN terutama kan sering jadi rujukan pengusaha swasta kapan cutinya. Kalau tidak konsisten begini pengusaha juga repot buat perencanaan cuti untuk karyawannya," tuturnya, Kamis (21/5/2020).

Jika sudah membuat bingung dunia usaha tentu akan memberikan sentimen negatif untuk investasi. Bhima menilai sikap plin-plan pemerintah akan menimbulkan dampak buruk.

"Rencana plin-plan ini juga sangat buruk bagi investasi. Inkonsistensi pemerintah bisa diartikan kalau bikin kebijakan suka berubah-ubah tanpa ada dasar yang jelas," tuturnya.

"Bisa dibayangkan ada investor mau masuk ke Indonesia, liat kebijakan cuti saja nggak konsisten. Jangan salahkan mereka cari negara lain karena kebijakannya lebih konsisten, regulasi tidak suka berubah-ubah sendiri," tambah Bhima.

Mau tahu berapa kali pemerintah plin-plan? Baca di halaman selanjutnya

Sebelumnya pemerintah menggeser cuti bersama Hari Raya Idul Fitri 1441 baik untuk PNS, pegawai BUMN dan swasta ke 28, 29, 30, dan 31 Desember 2020. Sedangkan untuk 22 Mei 2020 ditetapkan sebagai cuti bersama.

Namun pada Rapat Terbatas tentang Cuti Bersama Tahun 2020 kemarin yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) diputuskan untuk membatalkan cuti bersama di 22 Mei 2020. Keputusan itu pun tertuang dalam SKB yang baru.

Tak hanya itu, sikap plin-plan pemerintah juga terlihat dari adanya rencana untuk kembali menggeser tanggal cuti bersama yang sudah ditetapkan di akhir Desember 2020.

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan pemerintah akan mengkaji ulang untuk menetapkan cuti bersama Lebaran 2020 pada akhir Juni mendatang.

"Bapak Presiden beri catatan nanti pada akhir Juni akan diadakan pengkajian ulang kalau memang COVID-19 sudah turun, sudah tidak lagi mengancam," tuturnya dalam konferensi pers virtual, Senin (20/5/2020).

Pemerintah akan mempertimbangkan hal itu jika kondisi wabah COVID-19 sudah berangsur membaik. Jika itu benar terjadi kemungkinan hari cuti bersama Lebaran akan dipindahkan ke Juli yang berdekatan dengan Idul Adha. - PT KP Press

Sumber : detik.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 9:47 AM

Investor Tokopedia Ini Rugi Besar Gegara WeWork dan Uber

Written By Kontak Perkasa Futures on Wednesday, May 20, 2020 | 10:09 AM



Kontak Perkasa Futures - Awan mendung sedang menyelimuti Softbank Group Corp. Usai ditinggal pergi Jack Ma dari kursi dewan, perusahaan investasi mereka, yaitu Vision Fund, mencatatkan kerugian sebesar 1,9 triliun Yen atau setara dengan Rp 262 triliun (kurs 1 Yen = Rp 138,05).
Sebagaimana diberitakan , Rabu (20/5/2020) kerugian tersebut dikarenakan investasi yang tak membuahkan hasil pada startup WeWork dan Uber.

Sementara itu, perusahaan juga mengungkapkan mengalami kerugian operasi secara keseluruhan 1,36 triliun Yen atau Rp 287 triliun dalam 12 bulan terakhir. Perusahaan menyebutkan kerugian bersih investor Tokopedia ini mencapai 961,6 miliar Yen atau Rp 132 triliun.

Vision Fund yang bernilai USD 100 miliar yang mana jadi kontributor utama soal pendapatan perusahaan pada tahun lalu, malah buntung karena salah investasi. Debut publik Uber yang mengecewakan Mei 2019 lalu, diikuti WeWork yang pada September 2019 yang memaksa perusahaan untuk menyelematkan startup tersebut.

Saat ini, CEO Softbank Masayoshi Son juga sedang berjuang menghadapi dampak COVID-19 pada portofolio startup mereka.

"Situasi yang sangat sulit. Unicorn kita telah jatuh ke jurang virus Corona yang tiba-tiba ini. Tetapi, beberapa dari mereka akan menggunakan krisis ini untuk mengembangkan sayapnya," jelas Son.

Uber yang mengalami penurunan harga saham turut memberikan kerugian bagi Vision Fund sebesar USD 5,2 miliar. Sedangkan, WeWork anjlok dari USD 7,5 miliar jadi USD 4,6 miliar. Kemudian, bisnis Oyo juga tengah diuji di tengah pandemi Corona saat ini.

Softbank juga mencatat kerugian dari investasinya sendiri, termasuk WeWork dan operator satelie OneWeb yang bangkrut pada Maret lalu. - Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 10:09 AM

Benarkah Antivirus Ini Bisa Tangkal Corona? Kementan Buka Suara

Written By Kontak Perkasa Futures on Tuesday, May 19, 2020 | 8:55 AM


PT Kontak Perkasa - Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian (Kementan) mengaku telah menemukan formula paling efektif yang mampu menangkal virus Corona. Formula itu kini telah dipatenkan ke dalam tiga bentuk produk penangkal virus Corona yakni inhaler, diffuser oil, hingga kalung antiCorona.
Lalu, apakah ketiga produk tersebut benar-benar mampu menangkal virus Corona?

Menurut Kepala Balitbangtan Fadjry Djufry, sebelum mematenkan ketiga produk tersebut pihaknya telah lebih dulu menguji berbagai tumbuhan yang berpotensi sebagai antivirus Corona. Hasil penelitian menunjukkan bahwa yang paling efektif ditemukan pada tanaman eucalyptus dengan memanfaatkan kandungan senyawa aktif 1,8-cineole (eucalyptol).

Baca juga: Antivirus Made in RI Diklaim Bisa Bunuh Virus Corona di Tenggorokan
Fadjry mengatakan bahwa hasil telusur ilmiah serta riset daya antivirus pada eucalyptus bahwa senyawa aktif cineole ini berpotensi bisa membantu pencegahan COVID-19 karena senyawa ini dapat mengikat Mpro yang terdapat dalam virus Corona jenis apapun.

Mpro merupakan main protease (3CLPro) atau enzim kunci dari virus korona yang memiliki peran penting dalam memediasi replikasi dan transkripsi virus. Mpro inilah yang ditarget agar laju replikasi dan transkripsi virus menjadi terhambat.

"Kesimpulan kami bisa (membunuh COVID-19), karena bahan aktif yang dimiliki eucalyptus dan target bisa membunuh Mpro itu. Nah kandungan Mpro berlaku pada COVID-19 yang juga ada, dia bisa mereplikasi," kata Fadjri dalam keterangan detikcom, Senin (18/5/2020).

Menurut Fadjri, hasil penelitian ilmiah terhadap eucalyptus tersebut telah dilakukan lama di laboratorium yang mengantongi sertifikat level keselamatan biologi (Biosavety) Level 3 (BSL3) milik Balai Besar Penelitian Veteriner. Virologi Kementan pun sudah tak asing lagi menguji golongan virus Corona seperti influenza, beta Corona, dan gamma Corona.

"Kami punya koleksi Corona cukup banyak, kami meneliti Corona sejak 10 tahun lalu bukan baru sekarang, koleksi kami ada beta Corona, gamma Corona, dan beberapa Corona lain," paparnya.

Virus SARS Cov-2 atau COVID-19 ini sendiri merupakan salah satu varian dari beta Corona.

Baca juga: Sabar Ya! Antivirus Corona Made in RI Tunggu Izin Edar BPOM
Ia menegaskan klaim eucalyptus sebagai penawar COVID-19 bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Prototipe inovasi antivirus berbasis eucalyptus ini sebelumnya juga telah diluncurkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo untuk kondisi darurat dan siap diproduksi massal. Bentuknya berupa inhaler, roll on, diffuser, kalung, dan balsam.

"Sekarang kita butuh cepat, toh kita sudah punya berapa dosis yang tidak membahayakan untuk tubuh, aman digunakan paling tidak mencegah penularan," tuturnya.

Fadjri membantah pihaknya sengaja terburu-buru mempublikasikan produk inovasi eucalyptus sebagai antivirus Corona sebelum dilakukan uji klinis. Kandungan senyawa aktif yang ada pada eucalyptus sama halnya dengan minyak kayu putih, namun dengan kadar yang berbeda. Produk tersebut sangat aman selama tidak dikonsumsi langsung seperti diminum atau disuntikkan.

"Virus bertahan di mulut bisa satu minggu dan di hidung atau tenggorokan bisa dua minggu. Mengapa swab dilakukan di hidung dan tenggorokan karena cairan yang mengandung virus menumpuk di situ, kami sudah coba uji," ucapnya. - PT Kontak Perkasa

Sumber : detik.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 8:55 AM

Harga Emas Terus Melejit, Indeks Bursa Komoditi Berjangka Bakal Sentuh 1900

Written By Kontak Perkasa Futures on Monday, May 18, 2020 | 10:35 AM


PT Kontak Perkasa Futures – Indeks harga emas internasional di pasaran bursa komoditas berjangka menunjukkan tren positif di tengah mewabahnya pandemi Covid-19 yang bakal menembus angka 1900 bahkan bisa mengulangi kejayaan komoditas save heaven ini di level 1927 pada tahun 2011.

“Indeks harganya terus melambung dan kesemparan ini dimanfaatkan investor untuk beli dan bakal terus melambung sampai akhir 2020 dan berlanjut pada tahun 2021,” ungkap Kepala Cabang PT Kontrakperkasa Futures Deicky Natalius Manalis disela bakti sosial penyerahan bantuan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap bagi tiga rumah sakit di Yogyakarta, Sabtu (16/5/2020).

Deicky menjelaskan indeks saat ini ada di posisi 1740 dan diprediksi menyentuh 1800 hingga 1850 di akhir Desember 2020. Lalu akan berlanjut mencapai 1900 dan mendekati level terbaik sekitar 1927 di tahun 2021. Sedangkan pergerakan indeks untuk satu bulan mendatang (akhir Juni 2020) mencapai 1680 sampai 1790.

“Masyarakat mulai melirik investasi di bursa komoditas dan buktinya ada pertambahan transaksi sampai dua hingga tiga kali. Termasuk penambahan nasabah baru di tengah pandemi saat ini. Kami yakin usai corona berlalu semua komoditas akan mengalami kenaikan seperti emas,” paparnya.

Deicky menambahkan guna mengantisipasi lamanya masa pandemi corona ini, Kontakperkasa Futures akan meningkatkan penyediaan fasilitas online bagi nasabah akibat terbatasnya aktivitas saat ini. Nasabah dan karyawan juga sudah terbiasa melakukan semua kegiatan memanfaatkan jaringan online tanpa harus tatap muka.

Sementara itu sebagai bentuk rasa kepedulian dan ikut menanggulangi dampai covid-19, KPF kembali melakukan kegiatan sosial berupa membagikan 150 pasang alat pelindung diri (APD) seperti baju hazmat sampak face shield untuk tiga rumah sakit yaitu RS JIH Yogyakarta, RS Panti Rapih dan RSUD Prambanan. Kegiatan ini kelanjutan program sosial serupa berupa pembagian vitamin, makanan, masker dan hand sanitizer bagi pejuang jalanan diantaranya ojek online sampai pengayuh becak di beberapa sudut Yogyakarta.

“Pemilihan lokasi penyebaran bantuan karena ketiga rumah sakit itu paling banyak menerima dan menangani pasien covid-19. Kami berharap bantuan ini bisa menurunkan jumlah pasien dan obat corona ini segera ditemukan,” tandasnya.

Humas RS Panti Rapih, Vita Puji mengatakan ” Kami mengucapkan terima kasih pada PT KPF yang telah memberikan bantuan unt RS kami. Sangat membantu unt operasional dalam penanganan covid di RS kami”. - PT Kontak Perkasa Futures

Sumber : krjogja.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 10:35 AM

Siapa Saja yang Masih Beli Mobil di Tengah Pandemi Corona?

Written By Kontak Perkasa Futures on Friday, May 15, 2020 | 9:36 AM


PT KP Press - Penjualan mobil dari Maret ke April di Indonesia anjlok, termasuk Daihatsu. Secara total pada bulan keempat ini Daihatsu membukukan 5.200 atau turun 52,9 persen dibandingkan Maret 2020.
Lalu, siapakah konsumen yang masih membeli mobil di tengah pandemi corona ini?

Marketing and CR Division Head Astra International Daihatsu Sales Operation (AI-DSO) Hendrayadi Lastiyoso menjelaskan terjadi pergeseran pola pembelian. Tercatat, pembelian unit mobil secara tunai lebih tinggi dari kredit.

"Pola pembelian Daihatsu itu dulu 80 persen kredit, 20 persen cash. Sekarang waktu bulan April kemarin meningkat sebesar 25 persen, jadi yang kredit menurun jadi 75 persen,"

"Bulan Mei ini berdasarkan catatan saya dengan hari kemarin itu bahkan pembelian yang kredit hanya 65 persen, yang pembelian cash sekitar 35 persen." kata Hendra saat media briefing virtual, Kamis (14/5/2020).

Lebih lanjut, pembelian mobil saat ini kebanyakan konsumen loyal yang melakukan transaksi kembali. Untuk pembeli mobil pertama, Hendra memastikan turun kendati belum bisa dipastikan berapa angkanya.

"Dari indikator pola pembelian, pola pembayaran. Kita bisa melihat sebenarnya konsumen lama yang repeat order, atau konsumen lama yang yang replace. Karena apa? sekarang ini untuk approval dari leasing akan sangat ketat sekali. Oleh karena itu dengan indikator angka-angka yang saya katakan tadi tentunya ini adalah pastinya lebih banyak pembeli yang replace dan additional, ataupun yang repeat order." papar Hendra.

Selain itu, kontrubusi wilayah DKI 1 juga menurun dari bulan sebelumnya. Namun karena wilayah cakupan Daihatsu yang luas, pulau yang belakangan menerapkan PSBB bisa menambah penjualan Daihatsu.

"Kontribusi dari DKI 1 hanya 26 persen (sebelumnya 30 persen) berarti ada penurunan. Wilayah mana yang terjadi peningkatan? jadi yang mengalami peningkatan itu adalah Sumatera, jadi Sumatera kontribusinya di kuartal 1 sebesar 16 persen, sama dengan Jatim, Bali. Tapi Sumatra ini meningkat menjadi kontribusinya 20 persen, kenapa? karena Sumatra ini PSBB-nya baru sekarang-sekarang ini, jadi lebih lambat." tukas dia.

Lalu penjualan model apa yang paling laris selama 4 bulan terakhir?

Berdasarkan data penjualan retail sales Daihatsu Sigra tetap mendominasi dengan torehan 12.868 unit dan berkontribusi sebesar 29 persen, lalu diikuti oleh Gran Max (PU) 8.805 unit (19,9 persen), dan Terios 7.131 unit (16,1 persen). Selanjutnya, Ayla menyusul dengan angka 5.332 unit (12,0 persen), Xenia 5.092 unit (11,5 persen), dan Gran Max (MB) 3.911 unit (8,8 persen). Untuk model Daihatsu lainnya, yakni Luxio dan Sirion mencapai 1.207 unit (2,7 persen). - PT KP Press

Sumber : detik.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 9:36 AM

WHO: Virus Corona Mungkin Tidak Akan Pernah Hilang

Written By Kontak Perkasa Futures on Thursday, May 14, 2020 | 9:41 AM


Kontak Perkasa Futures - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa virus Corona (COVID-19) mungkin tidak akan pernah hilang dan penduduk Bumi harus belajar untuk hidup dengannya. WHO kembali memperingatkan bahwa tidak ada jaminan pelonggaran pembatasan tidak akan membendung gelombang kedua virus Corona.

Seperti dilansir Channel News Asia, Kamis (14/5/2020), sejumlah negara mulai melonggarkan pembatasan lockdown yang diberlakukan untuk membatasi penyebaran luas virus Corona. WHO menyatakan bahwa virus Corona mungkin tidak akan pernah hilang seluruhnya.

Virus Corona yang pertama muncul di Wuhan, China, pada akhir tahun lalu, kini telah menginfeksi lebih dari 4,2 juta orang dan menewaskan nyaris 300 ribu orang di seluruh dunia.

"Kita mendapati virus baru masuk ke populasi manusia untuk pertama kali dan oleh karena itu, sangat sulit untuk memprediksi kapan kita akan mengatasinya," ucap Direktur Darurat WHO, Michael Ryan, dalam konferensi pers virtual dari Jenewa, Swiss.

"Virus ini mungkin menjadi virus endemi lainnya di dalam masyarakat dan virus ini mungkin tidak akan pernah hilang," cetusnya.

"HIV belum juga hilang -- tapi kita telah menerima dan menghadapi virus itu," imbuh Ryan yang pakar epidemiologi asal Irlandia ini.

Ryan menambahkan bahwa masih ada 'jalan sangat panjang' untuk dunia bisa kembali ke normal. Dia bersikeras menyatakan bahwa negara-negara dunia harus tetap berada di jalurnya.

"Ada beberapa pemikiran ajaib yang muncul bahwa lockdown berhasil dengan sempurna dan membuka kembali lockdown akan berjalan baik. Keduanya sama-sama dipenuhi banyak bahaya," ucap Ryan mengingatkan.

Lebih dari separuh populasi dunia berada di bawah lockdown sejak virus Corona muncul. Namun WHO memperingatkan bahwa tidak ada jaminan bahwa melonggarkan pembatasan tidak akan memicu datangnya gelombang kedua virus Corona.

"Banyak negara ingin keluar dengan langkah-langkah berbeda. Tapi rekomendasi kami adalah tetap kewaspadaan setiap negara harus berada di level setinggi mungkin," kata Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus. - Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 9:41 AM
 
Copyright © 2011. PT.Kontak perkasa Futures Yogyakarta All Rights Reserved
Disclaimer : Semua Market Reviews atau News di blog ini hanya sebagai pendukung analisa,
keputusan transaksi atau pengambilan harga sepenuhnya ditentukan oleh nasabah sendiri.
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger