Gubernur BI Anggap Wajar Rupiah Terdepresiasi karena Hal Ini

Written By Kontak Perkasa Futures on Tuesday, May 8, 2018 | 1:21 PM



PT Kontak Perkasa - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo menganggap wajar depresiasi mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat karena pelemahan tersebut juga dialami mata uang lain. "Kalau terjadi depresiasi, kami menganggap itu sebagai suatu hal yang wajar," katanya saat ditemui di BI, Jakarta, Kamis, 3 Mei 2018.

Meski begitu, menurut Agus, bank sentral akan terus mengawasi depresiasi tersebut dan bakal membahasnya dalam pertemuan rapat Dewan Gubernur BI pada 16-17 Mei 2018. "Kami akan jaga supaya volatilitas tetap dalam batas yang wajar," ujarnya.

Agus menambahkan, pengawasan yang dilakukan secara berkelanjutan juga dalam rangka BI mau menjamin bahwa ada likuiditas dari valuta asing dan rupiah. "Dan kalau ada sedikit volatilitas itu mencerminkan komitmen BI yang menerapkan flexible exchange rate," ucapnya.


Lebih jauh, Agus meminta publik tak semata-mata mengkhawatirkan tekanan terhadap rupiah dari segi nominalnya, melainkan tekanan terhadap rupiah perlu dilihat dari sudut pandang persentase. Hal tersebut disebabkan satu dolar Amerika sama dengan lima digit rupiah.

Agus mencontohkan, persentase pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika masih lebih kecil dibandingkan dengan negara lain, misalnya Turki atau Brasil. "Ini, kalau seandainya persentase ada depresiasi, misalnya 1 persen atau 2 persen, kelihatannya di Indonesia jumlahnya besar. Tetapi sebetulnya yang seharusnya kita lihat adalah persentase," tuturnya.

Kondisi tersebut, menurut Agus, yang kemudian memunculkan tantangan untuk dilakukannya redenominasi atau penyederhanaan jumlah digit dalam mata uang. Namun pembahasan Rancangan Undang-Undang Redenominasi Rupiah, kata dia, masih belum akan berjalan hingga 2019. "Tetapi mungkin, kalau kita bisa, di tahun 2019 atau 2020 bisa masuk dalam RUU Redenominasi Mata Uang," katanya.



Baca Juga:
Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018
Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas
Bisnis Investasi Masih Menarik Tahun 2018

Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu sore ini bergerak melemah 31 poin menjadi Rp 13.944 per dolar Amerika. Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan pergerakan dolar Amerika masih berada dalam area positif terhadap sejumlah mata uang dunia, termasuk rupiah.

"Penguatan dolar AS karena optimisme investor terhadap prospek kenaikan suku bunga The Fed," kata Ariston menjelaskan pelemahan kurs rupiah itu di Jakarta, Rabu, 2 Mei 2018. - PT Kontak Perkasa

Sumber: Tempo.co
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 1:21 PM
Share this article :

Post a Comment

 
Copyright © 2011. PT.Kontak perkasa Futures Yogyakarta All Rights Reserved
Disclaimer : Semua Market Reviews atau News di blog ini hanya sebagai pendukung analisa,
keputusan transaksi atau pengambilan harga sepenuhnya ditentukan oleh nasabah sendiri.
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger