Dilarang Tidur demi Ma’ruf Amin

Written By Kontak Perkasa Futures on Friday, December 21, 2018 | 10:39 AM


Kontak Perkasa Futures - Meski kaki kanannya yang terkilir belum sembuh benar, Ma’ruf Amin melanjutkan safari ke daerah-daerah dalam rangka kampanye Pilpres 2019. Calon wakil presiden pendamping Joko Widodo ini sebelumnya, sekitar dua mingguan, terpaksa menerima para pendukung di rumahnya, yang terletak di Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, karena dokter melarangnya bepergian.

Dan daerah yang pertama ia sambangi pada Minggu, 16 Desember 2018, itu adalah Banten. Ma’ruf menghadiri acara Silaturahmi Struktural dan Kultural Nahdlatul Ulama 3 Daerah Banten di Pondok Pesantren An-Nawawi Tanara, Serang, dalam safarinya hari itu. Ma’ruf adalah pendiri ponpes yang kini memiliki 1.000-an santri tersebut pada 2001.

Bukan tanpa alasan Ma’ruf blusukan ke kampung halamannya pascarehat. Selama dua bulan kampanye berlangsung, elektabilitas pasangan Jokowi-Ma’ruf di Banten terbilang masih payah. Ketua Majelis Ulama Indonesia nonaktif itu pun sempat menyinggung hal itu ketika berpidato di Ponpes An-Nawawi Tanara. "Masak Kabupaten Serang kalah? Di kampung sendiri kalah. Saya nggak mau Serang kalah," ujar Ma'ruf.

Mantan Rais Aam Pengurus Besar NU ini minta agar mesin NU wilayah Banten dibuat lebih panas. Tim Kampanye Daerah dan relawan harus bergerak door to door. Kiai-kiai kampung perlu direkrut, mau berapa pun mereka punya pengikut: lima, sepuluh, atau seratus. Ma’ruf juga meminta organ NU, seperti Banser dan Fatayat, mengorganisasi pertemuan-pertemuan dengan target 100 ribu peserta untuk unjuk kekuatan di Tanah Jawara. “Ngantuk saja nggak boleh, apalagi tidur,” sambungnya.


Masyarakat bawah nggak kenal berita. Saya tanya masyarakat kecil itu, banyak yang tidak tahu Kiai Ma’ruf. Mungkin berita-berita kurang menarik buat mereka.”

Ketua Tim Kampanye Daerah Banten untuk Jokowi-Ma’ruf, Asep Rakhmatullah, bilang elektabilitas Jokowi-Maruf memang sempat tertinggal dari capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Banten. Namun, berdasarkan survei internal Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf, paslon nomor urut 01 itu kini sudah menyalip dengan perolehan 36,31 persen melawan 34,64 persen. Kendati demikian, suara Jokowi-Ma’ruf dinilai belum aman. “Kita belum berada pada angka magic number 3 persen. Kalau selisihnya belum 3 persen, itu belum signifikan,” terang Asep.

Masih mengkhawatirkannya tingkat keterpilihan Jokowi-Ma’ruf di Banten menjadi salah satu bahasan serius rapat evaluasi TKN, yang digelar Senin, 17 Desember. "Banten masih perlu perjuangan. Usaha keras di Banten tentu. Tapi kita harapkan itu akan positif nanti pada waktunya,” ujar Ketua Dewan Pengarah TKN, Jusuf Kalla, seusai rapat yang digelar di kediamannya, Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan, malam itu.

Asep melanjutkan, salah satu faktor seretnya dukungan terhadap Jokowi-Ma’ruf adalah belum populernya sosok Ma'ruf di mata masyarakat Banten secara umum. Ternyata masih banyak masyarakat Banten yang belum tahu bahwa Ma’ruf adalah putra daerah Banten. Aktivitas Ma'ruf juga selama ini juga lebih banyak di Jakarta. “Memahami Pak Ma’ruf sebagai putra Tangerang itu memang baru dimulai ketika beliau dimintai mendampingi Pak Jokowi sebagai cawapres. Dari situ kita coba sosialisasikan,” kata Asep.

Hal yang sama disampaikan Matin Syarkowi, pimpinan Relawan Bintang Sembilan Wali. Ma’ruf relatif sudah dikenal oleh kalangan pondok pesantren dan kelompok menengah di Banten, namun tidak di masyarakat bawah. “Masyarakat bawah nggak kenal berita. Saya tanya masyarakat kecil itu, banyak yang tidak tahu Kiai Ma’ruf. Mungkin berita-berita kurang menarik buat mereka,” kata pengasuh Ponpes Al-Fathoniyah, Serang.

Kendati demikian, Asep yakin dapat meraup kemenangan di Banten. Sebab, kini dua partai koalisi Jokowi-Ma’ruf yang memiliki kekuatan besar di Banten bergabung, yaitu PDI Perjuangan dan Golkar. Pada Pemilu 2014, Golkar berada di kubu yang berbeda karena mengusung Prabowo-Hatta Rajasa, yang kemudian pasangan itu unggul di Banten. “Sekarang target kita kalau nggak salah Banten itu 60 persen,” Asep optimistis.

Bukan hanya di Banten, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf dari hasil sigi beberapa lembaga survei secara nasional stagnan pada angka 50-an persen. Malah, dari analisis gabungan hasil survei yang dilakukan sejumlah lembaga, Para Syndicate menemukan elektabilitas Jokowi-Ma’ruf cenderung turun, sementara Prabowo-Sandi naik tipis. Para Syndicate menganalisis hasil survei dari enam lembaga, yaitu Lingkaran Survei Indonesia, Alvara, Saiful Mujani Research and Consulting, Media Survei Nasional, Populi Center, serta Litbang Kompas.

Direktur Para Syndicate Ari Nurcahyo menyebut salah satu penyebab tren negatif elektabilitas Jokowi itu adalah faktor Ma’ruf, yang ternyata belum memberikan nilai tambah bagi Jokowi. Tandem Jokowi-Ma'ruf juga dinilai belum saling melengkapi. “Jokowi-Ma'ruf belum ada pembagian peran, bagaimana memainkan isu dan topik didistribusikan. Jadi memang kelihatan figur Pak Ma'ruf belum bisa mendatangkan tambahan elektoral untuk suara dukung Jokowi," kata Ari dalam diskusi di kantornya, Jalan Wijaya III, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Adapun Direktur Median, Rico Marbun, menilai ada kesalahan strategi yang cukup mendasar dalam memposisikan Ma’ruf. Ma’ruf digadang-gadang sebagai penjaring suara di kalangan muslim. Namun Ma’ruf justru kehilangan wibawa sebagai tokoh Islam karena agenda Islam tidak terlihat diusung Ma’ruf. Pemilih muslim butuh keberpihakan Ma’ruf, bukan hal-hal yang bersifat ritual, seperti ibadah dan baca kitab suci. “Sementara itu, pada saat yang sama, beberapa tokoh dan aktivis Islam masih terpojokkan secara hukum, HRS (Habib Rizieq Syihab) misalnya,” kata Rico.

Namun, menurut Rico, tidak fair kalau membebankan masalah elektabilitas Jokowi-Ma’ruf selama dua bulan kampanye ini hanya kepada Ma’ruf. Sebab sebagian masyarakat juga masih mempersepsikan kinerja ekonomi pemerintahan Jokowi masih lemah. Daya beli yang belum membaik serta harga listrik dan bahan kebutuhan pokok masih mahal, untuk sekadar menyebutkan contoh. Semua itu turut menahan potensi kenaikan suara Jokowi-Ma’ruf.

Pembina Cakra 19, tim pendukung Jokowi-Ma’ruf dari kalangan purnawirawan TNI, yang juga Menko Kemaritiman Luhur Binsar Pandjaitan bilang efek Ma'ruf terhadap Jokowi sebetulnya bagus. Hanya, Ma’ruf belum banyak turun ke lapangan selama ini. Hal yang sama juga dikatakan Direktur Komunikasi Politik TKN, Usman Kansong.

“Pak Ma’ruf menyumbang elektoral, tapi nggak terlalu besar memang. Itu kan karena Pak Ma’ruf belum melakukan apa pun. Ya, di sekitar sini-sini saja (Jakarta). Nanti dia akan mulai bergerak di paruh kedua musim nanti,” kata Usman.

Namun, menurut Usman, keberadaan Ma’ruf sejauh ini telah mampu menangkal politik identitas yang ditujukan kepada Jokowi. Seperti diketahui, Jokowi selalu diserang dengan isu pemimpin anti-Islam dan kader Partai Komunis Indonesia. “Tinggal sebetulnya kehadiran Pak Ma'ruf ini bisa menambahkan lagi atau berefek pada elektoral Pak Jokowi,” ujar Usman.

Adapun Ma’ruf yakin elektabilitas dirinya dan Jokowi bakal melonjak tajam. “Saya sangat yakin, 1.000 persen yakin,”  kata Ma’ruf di rumahnya, Jalan Situbondo. - Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 10:39 AM
Share this article :

Post a Comment

 
Copyright © 2011. PT.Kontak perkasa Futures Yogyakarta All Rights Reserved
Disclaimer : Semua Market Reviews atau News di blog ini hanya sebagai pendukung analisa,
keputusan transaksi atau pengambilan harga sepenuhnya ditentukan oleh nasabah sendiri.
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger