Nasib Tukang 'Ngeprint' Depan Kampus di Era Digital

Written By Kontak Perkasa Futures on Monday, December 17, 2018 | 4:35 PM


Kontak Perkasa Futures - Seluruh bidang usaha memiliki risiko yang sama, jika tidak mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman. Maka, usaha itu pun akan mati dengan sendirinya.

Hal itu juga melanda tukang 'ngeprint' depan kampus. Di mana, mereka harus menghadapi kenyataan para mahasiswa yang lebih banyak mendapat tugas melalui email, bukan lagi selembar kertas yang harus digandakan (foto copy).

Banyak tukang 'ngeprint' depan kampus yang mampu bertahan karena berhasil beradaptasi dengan serangkaian strategi bisnis. Namun, ada juga yang harus mati karena tidak mampu beradaptasi di era digital.

Sepuluh tahun sudah, Budi menekuni usaha fotokopi, percetakan dan jasa print (cetak). Dia membuka usaha di dekat Stasiun Pondok Cina, Depok, Jawa Barat. Usahanya melayani, fotokopi, ngeprint dan penjilidan.

Meski lokasinya cukup jauh dari kampus atau sekolahan, namun usahanya bisa bertahan sampai sekarang. Sepuluh tahun menekuni usaha fotokopi dan percetakan, Budi tahu dan merasakan betul dampak dari digitalisasi.

Semua yang awalnya bersifat manual, seperti tugas kampus atau sekolah yang dulu sering difotokopi atau digandakan kini beralih ke digital. Tugas dari kampus atau sekolah kini seringnya dikirim melalui surat elektronik atau email.

"Setiap zaman itu menuntut berbeda, terutama di bidang teknologi, tentunya yang dulunya manual sekarang larinya ke digital," kata Budi saat ditemui detikFinance di tokonya pekan lalu.

Pengaruh paling terasa adalah menurunnya volume kertas yang digandakan dan dijilid. Sebelum teknologi booming, mudah mendapatkan proyek penggandaan. Seperti buku pelajaran yang difoto copy, hingga tugas makalah. "Kalau sekarang kebanyakan hanya ngeprint tugas, itu pun sedikit (penggandaanya)," kata Budi.

Namun Budi dan sejumlah pengusaha percetakan dan fotokopi tak lantas menyerah. Sejumlah strategi usaha diupdate lagi disesuaikan dengan perkembangan teknologi. Setiap usaha percetakan kini memiliki fasilitas yang memudahkan para pelanggan. Sebut saja seperti komputer yang bebas digunakan untuk konsumen.

Sekarang, teknologi sudah semakin maju, internet pun sudah mudah didapat. Dosen pun sudah mulai membagikan tugasnya melalui email. Hal ini lah yang membuat dag dig dug para tukang 'ngeprint' dan penjilidan.

Agar tetap eksis di era digital, Enda salah satu pemilik toko fotokopi dan penjilidan Pelangi Mandiri di seberang Universitas Gunadarma membeberkan strateginya.

"Strateginya adalah mengenai fasilitas, harga yang terjangkau, hingga membuka orderan cetak yang banyak," kata Enda.

Strategi fasilitas, kata Enda, adalah menyediakan komputer di toko, di mana komputer itu bisa digunakan oleh para konsumen mengedit naskahnya sebelum mencetak dan menjilid.

Ketersediaan komputer ini tentu menjadi hal yang baru dan memberikan kemudahan bagi konsumen. Berbeda di saat internet masih terbatas, konsumen yang datang sudah dipastikan langsung mencetak dan menjilid.

"Kita juga menerima 'ngeprint' melalui email, jadi misalnya mahasiswa yang mau 'ngeprint' lewat email, pertama harus WA (whatsapp) dulu, setelah itu kirim tugasnya, besok pagi bisa diambil," jelas dia.

Tidak hanya itu, strategi yang dilakukan Enda agar tokonya masih tetap eksis pun dengan memperluas produk percetakan. Dari yang semula hanya cetak dan jilid tugas, serta fotokopi atau penggandaan, kini menerima cetak spanduk, id card, cetak gambar di gelas, hingga buku yasin.

Budi, salah satu pemilik toko fotokopi di sekitaran Stasiun Pondok Cina mengatakan banyak pesaingnya harus rela beralih profesi karena tidak mampu beradaptasi dalam menjalankan bisnis fotokopi dan penjilidan.

Dia pun tidak segan, menyebut pesaingnya tersebut sebagai amatiran. Pasalnya, dulu toko percetakan banyak di wilayah usahanya.

"Ada sih (yang beralih profesi), sedikit dan itu yang sekadar amatiran, karena membuka saja tanpa didalami, ya itu amatir lha," kata Budi.

Amatir yang dimaksud Budi adalah, para pelaku usaha yang hanya sekadar ikut-ikutan buka toko 'ngprint' dan penjilidan saja tanpa mempelajari bidang tersebut secara serius.

Menurutnya, seiring teknologi berkembang dengan pesat maka dalam menjalankan bisnis pun harus cepat beradaptasi.

Dia mencontohkan, dulunya toko percetakan tidak menyiapkan fasilitas komputer yang bisa digunakan oleh konsumen sebelum benar-benar mencetak dan menjilid. Sekarang, hampir semua toko menyediakannya.

"Jadi dia hanya sekadar coba-coba, dia tidak kuat terhadap perubahan, sebetulnya kalau pengusaha itu setiap hari harus bisa beradaptasi, sama dengan zaman," ujar dia.

Akibatnya, lanjut Budi, para pesaingnya itu kebanyakan beralih profesi menjadi tukang ojek online.

Di tengah perkembangan teknologi yang begitu pesat. Jadi tukang 'ngeprint' dan penjilidan pun masih mendapatkan omzet yang legit.

Hal itu dirasakan langsung oleh Budi, salah satu pemilik toko fotokopi di sekitaran Stasiun Pondok Cina, Depok, Jawa Barat.

Dia mengaku bahwa kondisi bisnis percetakan di era digital seperti searang sangat berbeda dengan 10 tahun lalu, di mana internet masih terbatas.

"Tapi sebenarnya sama, 11 12, kalau dari sisi omzet jaman dulu dan sekarang," kata Budi.

Yang berbeda, kata Budi, adalah laba bersih yang diterima. Perbedaan itu dikarenakan biaya operasional toko 'ngeprint' dan penjilidan sekarang lebih tinggi.

"Cuma perbedaannya hanya satu, kalau dulu sisi pengeluaran sedikit kalau sekarang banyak, seperti dari biaya operasional, bayar karyawan, sewa tempat," jelas dia.

Dia membeberkan, setiap harinya toko fotokopi dan penjilidannya berhasil mendapatkan omzet Rp 5 - Rp 6 juta. Omzet yang didapatkannya itu bukan hanya berasal dari penggandaan, 'ngeprint', dan penjilidan saja. Tetapi, berasal dari produk percetakan lainnya, serta penjualan alat-alat tulis.

Meski memiliki omzet yang masih legit, Budi mengaku akan terus beradaptasi dengan perubahan zaman yang begitu cepat, sambil memberikan layanan dan fasilitas yang baik bagi para konsumennya. - Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 4:35 PM
Share this article :

Post a Comment

 
Copyright © 2011. PT.Kontak perkasa Futures Yogyakarta All Rights Reserved
Disclaimer : Semua Market Reviews atau News di blog ini hanya sebagai pendukung analisa,
keputusan transaksi atau pengambilan harga sepenuhnya ditentukan oleh nasabah sendiri.
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger