Heboh Rencana 'Merger' WhatsApp dan Instagram

Written By Kontak Perkasa Futures on Monday, January 28, 2019 | 8:47 AM


PT Kontak Perkasa Futures - Akhir pekan lalu, CEO Facebook Mark Zuckerberg membuat heboh. Pasalnya dia mengeluarkan gagasan untuk 'menyatukan' tiga layanannya, WhatsApp, Instagram dan Facebook Messenger.

Bukan, ketiga aplikasi itu tidak dijadikan satu. Melainkan dimodifikasi sehingga saling kirim pesan meskipun berbeda layanan. Jadi misalnya pengguna WhatsApp, akan dapat bertukar pesan dengan pemakai Instagram dan sebaliknya.

Hanya saja kemampuan semacam ini membuat engineer Facebook dikabarkan bekerja keras untuk menyelesaikan beragam masalah teknis. Lantaran mereka harus melakukan penyusunan ulang software ketiga layanan tersebut sehingga dapat terintegrasi, dan itu dikabarkan sangat rumit.

Apa lagi Zuckerberg juga meminta trio aplikasi messaging itu semuanya memiliki fitur penyandian end to end sehingga menjamin keamanan pesan yang terkirim.

Rencana tersebut masih berada dalam tahap awal. Diperkirakan, proyeknya baru akan selesai pada akhir tahun 2019 ini atau malah awal tahun 2020.

Zuck Ngebet Integrasi

Tentu ada tujuan khusus mengapa bos Facebook yang kerap disapa Zuck itu berencana mengintegrasikan WhatsApp, Instagram serta Facebook Messenger. Nantinya, pengguna ketiga layanan tersebut dapat saling berkirim pesan dan mungkin ada kemampuan lainnya.

"Sampai saat ini, WhatsApp, Instagram dan Messenger dijalankan sebagai produk terpisah dan saling berkompetisi. Mengintegrasikannya mungkin akan menyederhanakan tugas Facebook. Mereka tak perlu mengembangkan versi kompetisi dari fitur baru seperti Stories, yang ditambahkan ke ketiganya dengan hasil tak konsisten," sebut Chris Fox, wartawan teknologi BBC.

"Layanan messaging antar platform mungkin juga bisa membuat para pebisnis di satu platform mengirimkan pesan potensial ke konsumen di platform lain. Dan mungkin juga mudah bagi Facebook membagikan data di antara ketiga platform untuk membantu upaya iklannya," tambah dia.

Zuck mungkin ingin membuat tiga aplikasi andalannya itu lebih bermanfaat dan membuat orang makin betah mengaksesnya. Dengan bersatu, mereka juga lebih kuat menghadapi kompetitor seperti layanan messaging Google atau Apple.

"Kami ingin membangun pengalaman messaging terbaik yang kami bisa dan orang-orang juga ingin mengirim pesan dengan cepat, sederhana, andal dan privat," kata Facebook mengenai kabar tersebut.

"Kami sedang bekerja untuk membuat penyandian end to end di produk messaging dan mempertimbangan cara untuk memudahkan menghubungi teman dan keluarga di seluruh jaringan," tambah mereka.

Rencana Facebook untuk mempersatukan WhatsApp, Instagram dan Facebook Messenger kabarnya segera dieksekusi. Para engineer Facebook pun bekerja keras untuk mewujudkan ide dari Mark Zuckerberg ini.

"Rencana ini, yang masih dalam tahap awal dengan tujuan selesai akhir tahun ini atau awal 2020, membutuhkan ribuan karyawan Facebook untuk melakukan konfigurasi bagaimana fungsi WhatsApp, Instagram dan Messenger di level yang paling dasar," tulis New York Times.

"Zuckerberg juga meminta semua aplikasi itu mengusung enkripsi end to end, sebuah langkah besar untuk melindungi pesan dari kemungkinan terbaca oleh orang lain kecuali partisipan dalam pembicaraan," tambah media berpengaruh di Amerika Serikat itu.

WhatsApp sudah memiliki fitur penyandian end to end sedangkan Messenger hanya mendukung di mode khusus. Adapun Instagram sama sekali belum memiliki fasilitas enkripsi.

Baik WhatsApp, Instagram dan Facebook Messenger nantinya tetap menjadi aplikasi terpisah namun dapat berkirim pesan satu sama lain. Hal tersebut dilakukan dengan mempersatukan infrastruktur teknis dasar mereka.

"Ada banyak diskusi dan debat seiring kami memulai proses awal untuk menentukan semua detail bagaimana semua ini akan bekerja," demikian pernyataan Facebook kepada Guardian.

Jika upaya itu berhasil, dominasi Facebook di layanan messaging dunia amat sukar dikalahkan. Jumlah pengguna total WhatsApp, Instagram dan Facebook Messenger ada di kisaran 2,6 miliar.

Ada rencana WhatsApp, Instagram, dan Facebook Messenger bakal "merger". Jika benar demikian, jelas bahwa bos Facebook Mark Zuckerberg sudah ingkar janji.

Menurut kabar yang beredar, rencana integrasi tiga layanan messaging tersebut merupakan buah pikiran oleh Zuckerberg sendiri. WhatsApp, Instagram, dan Facebook Messenger tetap terpisah tapi dimodifikasi sehingga dapat saling kirim pesan.

Memang, disebutkan pula bahwa Zuckerberg telah mewanti-wanti agar WhatsApp, Instagram, dan Facebook Messenger masing-masing memiliki fitur penyandian end to end sehingga menjamin keamanan pesan yang terkirim. Tapi kerisauan tetap muncul buat para pengguna.

Apalagi rencana integrasi trio platform messaging itu sekaligus akan jadi penegasan bahwa Zuckerberg bak menjilat ludah sendiri. Salah satunya terkait dengan pernyataan Zuck saat mengumumkan akuisisi Instagram oleh Facebook senilai USD 1 miliar sekian tahun lalu.

"Kami harus berhati-hati dalam mempertahankan dan membangun keunggulan dan fitur Instagram, alih-alih berusaha untuk mengintegrasikan segalanya ke dalam Facebook," kata Zuckerberg dalam sebuah pernyataan medio 9 April 2012.

Zuckerberg juga disebut-sebut menjanjikan hal serupa kepada WhatsApp, yang diakuisisi oleh Facebook pada Februari 2014. Hal itu setidaknya terindikasi dari sebuah pernyataan Jan Koum, pendiri WhatsApp, dalam sebuah pernyataan usai akuisisi.

WhatsApp akan tetap otonom dan beroperasi secara independen. Kerja sama di antara kedua perusahaan kami takkan terjalin andaikata kami harus mengompromikan prinsip dasar yang mendefinisikan perusahaan, visi, dan produk kami," ucap Koum saat itu.

Sebagai pengingat, Koum hengkang dari WhatsApp, sekaligus jajaran direksi Facebook, pada April 2018. Kevin Systrom dan Mike Krieger, pendiri Instagram, melakukan hal serupa pada September 2018. Kesemuanya diduga bentrok dengan Zuckerberg terkait independensi dan visi.

Ketika membeli Instagram dan kemudian WhatsApp, Mark Zuckerberg pernah menjanjikan keduanya akan tetap menjadi perusahaan independen. Tapi dengan rencananya menyatukan layanan kedua perusahaan serta Facebook Messenger, janji itu rasanya sudah tak dipegang.

Sumber terkait yang dikutip New York Times menyebutkan Zuck berubah plkiran sejak jumlah pemakai WhatsApp dan Instagram tak terbendung. Dia meyakini mengintegrasikan kedua layanan dengan Facebook dalam jangka panjang akan lebih bermanfaat.

"Zuckerberg memikirkan ide itu berbulan-bulan dan mulai mempromosikannya lebih intensif ke para karyawan di akhir 2018," kata sang sumber.

Nah, rencana Zuck itu membuatnya ditentang oleh sebagian kalangan internal. Jika diruntut, campur tangan Facebook yang berlebihan pada WhatsApp membuat kedua pendirinya, Jan Koum dan Brian Acton memutuskan mundur.

Kemudian giliran duet pencetus Instagram, Mike Krieger dan Kevin Systrom, hengkang dari Facebook tahun silam. Berlanjut dengan tak sedikit karyawan mengkritik gagasan Zuckerberg mengintegrasikan layanan messaging tersebut, terutama mereka yang bekerja di WhatsApp.

"Lusinan pegawai WhatsApp melawan Zuckerberg soal rencana integrasi dalam pesan internal dan dalam meeting yang dilakukan pada bulan Desember," sebut New York Times.

Tapi agaknya Zuck jalan terus dengan rencananya, yang pada intinya akan membuat pemakai WhatsApp, Instagram dan Facebook Messenger bisa saling berkirim pesan. Bukan tidak mungkin rencana tersebut juga akan dimanfaatkan untuk mendapatkan lebih banyak iklan. - PT Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 8:47 AM
Share this article :

Post a Comment

 
Copyright © 2011. PT.Kontak perkasa Futures Yogyakarta All Rights Reserved
Disclaimer : Semua Market Reviews atau News di blog ini hanya sebagai pendukung analisa,
keputusan transaksi atau pengambilan harga sepenuhnya ditentukan oleh nasabah sendiri.
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger