Powered by Blogger.
Latest Post
Showing posts with label Jokowi. Show all posts
Showing posts with label Jokowi. Show all posts

Pengamat: Demokrat Akan Diuntungkan Jika Bergabung dengan Jokowi

Written By Kontak Perkasa Futures on Monday, March 12, 2018 | 10:37 AM


 


PT Kontak Perkasa - Jakarta - Pengamat Politik Universitas Padjajaran Muradi mengatakan Partai Demokrat akan diuntungkan secara politik jika bergabung dengan koalisi pendukung Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Muradi menyampaikan keuntungan yang dapat diperoleh oleh Demokrat. Pertama, kata dia, keuntungan di bidang logistik.

"Semua logistik ada di pemerintah bukan di oposisi, apalagi sampai netral," kata dia saat ditemui di kawasan Tebet, Jakarta, Ahad, 11 Maret 2018.

Keuntungan kedua, yaitu karena Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY masih membutuhkan jam terbang yang lebih dari saat ini. AHY dinilai masih terlalu cepat untuk maju dalam pemilihan presiden 2019.




Baca Juga:
Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018
Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas
Bisnis Investasi Masih Menarik Tahun 2018

"Kalau dipaksakan sekarang itu (AHY) bukan cuma merusak internal (Partai) Demokrat, tapi juga merusak tatanan politik yang sudah ada," kata Muradi

Muradi menilai hal tersebut akan menjadi bagian take off politik yang baik buat AHY di 2024. "Karena everyone happy. Orang tidak merasa kemudian menjadi merasa ditelikung dan sebagainya," ujarnya.

Menurut Muradi, keuntungan-keuntungan tersebut dapat diperoleh Partai Demokrat dengan syarat, yaitu tidak adanya bargaining atau tawar menawar politik dari Partai Demokrat.

Hingga saat ini, Partai Demokrat belum menentukan sikap dalam pilpres 2019. Namun partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY ini memastikan untuk mengusung capres dan cawapres. Dalam rapimnas yang digelar 10-11 Maret 2018, Partai Dmeokrat belum mengumumkan calon yang akan diusungnya. - PT Kontak Perkasa

sumber: Tempo.co
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 10:37 AM

Jokowi Tantang Forum Rektor Buka Fakultas Sepak Bola dan Kopi

Written By Kontak Perkasa Futures on Friday, March 2, 2018 | 10:22 AM


PT Kontak Perkasa - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menantang para rektor membuka Fakultas Sepak Bola dan Kopi di universitas-universitas se-Indonesia. Hal itu diungkapkan saat membuka acara Konferensi 2018 Forum Rektor Indonesia (FRI) dan Konvensi Kampus XIV di Universitas Hasanuddin Makassar, Kamis 15 Februari.

“Fakultas sepak bola tak ada, coba dua tahun lalu sudah ada industri sepak bola. Mungkin kita tak kalah terus,” ucap Jokowi, Kamis 15 Februari.

Begitu juga Fakultas Kopi, menurutnya, Indonesia sebenarnya kaya akan rempah-rempah. Sehingga para rektor yang hadir ini bisa mencoba membuka fakultas kopi. “Lalu buka jurusan kopi tubruk kah atau apalah,” kata Jokowi.

Ia mengatakan bahwa jika universitas tak mampu membuka fakultas kopi maka bisa diselipkan di perkebunan, itu nanti masukkan jurusan kopi.

Ketua Forum Rektor Indonesia, Prof Suyatno mengatakan pertemuan antar rektor se-Indonesia ini untuk melakukan kajian pokok agar Indonesia maju. “Kami akan merekomendasikan ke pemerintah hasil kajian ini,” kata dia.

Baca Juga:
Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018
Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas
Bisnis Investasi Masih Menarik Tahun 2018


Menurutnya, saat ini yang menjadi fokus utama dalam pertemuan tersebut adalah membahas tentang pembangunan yang bisa memajukan ekonomi, dan menanamkan nilai-nilai Pancasila.

Rektor Universitas Hasanuddin, Prof Dwia Ariestina Pulubuhu mengucapkan terima kasih lantaran Presiden Jokowi bisa menghadiri temu tahunan ke XX FRI di kampus Unhas.

Menurutnya, pokok utama yang menjadi permasalahan saat ini adalah menanamkan jiwa sosial ke masyarakat. - PT kontak Perkasa

sumber: Tempo.co
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 10:22 AM

Alasan Jokowi Pilih Hadi Tjahjanto sebagai Calon Panglima TNI

Written By Kontak Perkasa Futures on Tuesday, December 5, 2017 | 10:12 AM

PT KONTAK PERKASA - Juru bicara Istana Kepresidenan, Johan Budi Sapto Pribowo, membenarkan pernyataan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fadli Zon bahwa Presiden Joko Widodo telah mencalonkan Kepala Staf Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai Panglima TNI. Kepada Tempo, Johan menyatakan ada beberapa pertimbangan yang menjadi acuan.

"Sebentar lagi Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo memasuki masa pensiun pada 1 April 2018. Sedangkan penunjukan Hadi sebagai calon pengganti Gatot sesuai dengan yang terlampir dalam surat persetujuan ke DPR," ujar Johan, Senin, 4 Desember 2017.

Johan menyebut Hadi dianggap cakap dan mampu oleh Presiden Jokowi untuk menjadi Panglima TNI pengganti Gatot. Berdasarkan Undang-Undang TNI, Hadi pun dianggap memenuhi syarat.

Pada pagi ini Menteri Sekretaris Negara Pratikno berkunjung ke DPR untuk menyampaikan surat Presiden Joko Widodo soal pencalonan Hadi sebagai Panglima TNI. Hadi menjadi calon tunggal seperti dulu Presiden Joko Widodo mengajukan nama Tito Karnavian sebagai calon tunggal Kepala Kepolisian RI. Hadi Tjahjanto sendiri belum genap setahun menjabat sebagai Kepala Staf TNI AU. Sebelumnya, Hadi merupakan Irjen Kementerian Pertahanan RI dan Sekretaris Militer dari Presiden Joko Widodo. - PT KONTAK PERKASA

sumber: tempo.co
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 10:12 AM

Jokowi Sebut Investasi Arab Saudi Kurang Signifikan

Written By Kontak Perkasa Futures on Tuesday, April 18, 2017 | 9:33 AM


PT kontak Perkasa Futures, Yogyakarta - Presiden Joko Widodo mengatakan untuk meningkatkan jumlah investasi dari negara lain termasuk Arab Saudi, Indonesia perlu melakukan introspeksi dan pembenahan dalam memberikan kemudahan bisnis yang dinilai masih kurang signifikan.

"Tetapi apapun, memang investasi di Tiongkok lebih besar. Itu harus menjadi instrospeksi kita, koreksi kita, mengapa kita tidak bisa meraih dengan jumlah yang lebih besar," kata Jokowi usai meresmikan Masjid Hasyim Asy'ari di Jakarta, Sabtu (15/4/2017) terkait nilai investasi Arab Saudi di Indonesia, seperti dikutip dari Antara.

Sebelumnya, Jokowi menyampaikan bahwa Arab Saudi, saat Raja Salman mengunjungi Indonesia, sepakat menanamkan modalnya di Indonesia sebesar Rp89 triliun. Jumlah itu dinilai kurang signifikan bila dibanding investasi Arab Saudi di China yang hampir mencapai Rp870 triliun.

Kendati demikian, Presiden menjelaskan justru hal tersebut akan menjadi masukan bagi Indonesia untuk membenahi kemudahan berbisnis dan kepastian hukum bagi investor di Tanah Air.

"Kalau kita sudah siap, investasi kita gede-gede, kalau ada keyakinan ya pasti akan lebih gede di tempat kita dibanding negara lain," tegas Jokowi.

Saat mengunjungi Pondok Buntet Pesantren pada Kamis (13/4/2017) untuk menghadiri Haul Al-Marhumin Sesepuh dan Warga Pondok Buntet Pesantren 2017, Presiden menceritakan beberapa hal yang dibahas dengan Raja Salman.

Selain itu, Jokowi juga menjelaskan bahwa negara-negara lain terkejut oleh luas dan kekayaan sumber daya alam serta suku-budaya di Indonesia - PT kontak Perkasa Futures
Sumber:tirto
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 9:33 AM
 
Copyright © 2011. PT.Kontak perkasa Futures Yogyakarta All Rights Reserved
Disclaimer : Semua Market Reviews atau News di blog ini hanya sebagai pendukung analisa,
keputusan transaksi atau pengambilan harga sepenuhnya ditentukan oleh nasabah sendiri.
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger