Powered by Blogger.
Latest Post
9:14 AM
Saham Asia jatuh untuk hari kelima menjelang rilis risalah FOMC hari ini
Written By Kontak Perkasa Futures on Wednesday, August 21, 2013 | 9:14 AM
Bloomberg, (21/8) Saham-saham Asia
kembali mengalami kejatuhan untuk sesi hari kelima, dengan perdagangan
indeks acuan regional berada di level terendah dalam enam minggu
terakhir, sebelum rilis risalah pertemuan Federal Reserve bulan Juli
pada hari ini.
Index MSCI Asia Pacific turun 0,1 persen menjadi 131.40 pada pukul 9:03 pagi di Tokyo. Indeks tersebut turun 3,3 persen dalam empat hari terakhir ke level terendah sejak 9 Juli. Untuk index Topix Jepang dan berjangka pada indeks Standard & Poor 500 hanya mengalami sedikit perubahan. Pasar saham di China dan Hong Kong belum dibuka ketika berita ini diturunkan, sementara pasar saham Taiwan ditutup pagi ini karena ancaman badai tropis. Index ukur saham Asia-Pacific tersebut telah naik sebesar 1,7 persen sejak awal tahun ini hingga kemarin, masih tertinggal dibandingkan 16 persen lonjakan di index S & P 500 karena ekspektasi melambatnya pertumbuhan di China dan spekulasi bahwa Federal Reserve akan mengurangi pembelian obligasi yang mendorong investor untuk menjual aset-aset di Asia dan pasar negara berkembang lainnya. Para investor akan mengamati rilis dari risalah rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) Juli lalu pada hari ini sebagai petunjuk lebih lanjut tentang kapan the Fed mulai menarik stimulus moneternya. Pasar saham emerging market sejak Senin mengalami pergolakan yang cukup tinggi di tengah kekhawatiran akselerasi arus modal keluar. Investor asing kemarin melakukan penjualan bersih senilai $ 359 milyar saham Thailand, jumlah yang tertinggi ketiga dalam satu dekade terakhir menurut data bursa yang dikumpulkan oleh Bloomberg. Indeks SET Thailand merosot sebesar 2 persen kemarin, penutupan terendah sejak 24 Juni. Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan Indonesia juga turun hingga 3,2 persen kemarin, memperpanjang koreksi hingga 20 persen dari level puncaknya tahun ini. Emerging market dari Brasil ke Indonesia telah menaikan biaya pinjaman pada tahun 2013 untuk mencoba membantu mempertahankan mata uang mereka dari depresiasi karena prospek berkurangnya stimulus moneter AS yang bisa membatasi permintaan untuk aset-aset di negara berkembang. (brc) |
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 9:14 AM
Labels:
News
9:08 AM
Dolar AS menguat terhadap yen jelang risalah rapat the Fed
Bloomberg, (21/8) -- Dolar naik
terhadap yen sebelum dikeluarkan risalah rapat pertemuan terakhir dari
Federal Reserve hari ini karena investor menunggu sinyal kebijakan
moneter AS untuk masa depan.
Greenback juga menguat untuk hari ketiga terhadap dolar Australia dan Selandia Baru tengah kekhawatiran potensi penurunan pembelian obligasi the Fed yang akan menyebabkan arus modal keluar dari negara-negara yang menawarkan imbal hasil yang lebih tinggi. Euro berada di dekat level tertinggi enam bulan sebelum rilis data manufaktur dan jasa kawasan mata uang tunggal tersebut besok yang mungkin akan menambah bukti penguatan pemulihan mata uang kawasan itu. 'Risalah rapat the Fed tersebut bisa mengembalikan fokus perhatian pasar kembali pada prospek pemangkasan stimulus,' kata Peter Dragicevich, seorang ekonom mata uang dari Commonwealth Bank of Australia yang berbasis di Sydney. 'Itu bisa membuat dolar AS rebound selama beberapa hari ke depan.' Mata uang AS naik 0,3 persen menjadi 97,55 yen pukul 09:20 pagi di Tokyo setelah jatuh 0,3 persen kemarin. Mata uang AS itu sedikit berubah di level 1,3418 per euro dan kemarin jatuh serendahnya di 1,3452 per euro, terlemah sejak 14 Februari. Mata uang bersama Eropa tersebut naik 0,3 persen menjadi 130,87 yen, menguat untuk hari keempat. The Fed akan menerbitkan risalah/notulen rapat bulan Juli lalu pada hari ini yang mungkin akan menawarkan petunjuk tentang apakah para pembuat kebijakan AS tersebut akan mulai mengurangi pembelian obligasi bulanan senilai $85 milyar sesegera mungkin di pertemuan kebijakan bulan September mendatang. Federal Open Market Committee (FOMC) akan mengadakan pertemuan berikutnya pada 17-18 September. The Fed telah mengatakan bahwa akan mempertahankan tingkat suku bunga mendekati nol setidaknya selama pengangguran di atas 6,5 persen dan inflasi tidak lebih dari 2,5 persen. Dolar Australia turun 0,3 persen menjadi 90,45 sen AS setelah 1,2 persen penurunan selama dua hari. Sementara, mata uang Selandia Baru turun sebesar 0,4 persen menjadi 79,51 sen dan telah melemah 1,5 persen dalam dua hari terakhir. (brc) |
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 9:08 AM
Labels:
News
12:26 PM
Emas bergerak dua arah
Written By Kontak Perkasa Futures on Tuesday, August 20, 2013 | 12:26 PM
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 12:26 PM
Labels:
News
10:31 AM
Saham industri dan telekomunikasi imbangi kejatuhan Everbright di bursa China
Bloomberg, (20/8) - Saham-saham
industri dan teknologi naik di tengah optimisme meningkatnya belanja
negara ke sektor kereta api dan jaringan komunikasi sehingga akan
meningkatkan prospek keuntungannya. Everbright Securities Co turun
mencapai batas hariannya sebesar 10 persen.
Everbright adalah hambatan terbesar kedua pada kinerja indeks patokan pagi ini setelah saham tersebut diperdagangkan untuk pertama kalinya sejak terjadi kesalahan order pembelian yang saham mengguncang perdagangan bursa negara itu pada 16 Agustus lalu. Shanghai Composite Index kehilangan 0,1 persen menjadi 2,084.55 pada pukul 10:29 pagi waktu setempat setelah naik sebanyak 0,5 persen. Pemerintah China kemarin mengatakan rencana untuk berinvestasi lebih dari yang direncanakan pada pembangunan infrastruktur rel kereta api tahun ini, menyusul pernyataan pekan lalu bahwa investasi pemerintah akan ditingkatan pada jaringan serat optik dan nirkabel untuk meningkatkan jangkauan internet broadband. 'Investor sekarang terfokus pada reformasi yang akan dilakukan oleh pemerintah,' kata Mao Sheng, analis dari Huaxi Securities Co, di Chengdu. 'Pertama akan meluncurkan perluasan jaringan broadband. Hari ini ada berita tentang meningkatkan investasi di kereta api. Ini jenis berita yang menghibur untuk investor dan mengimbangi kegagalan yang dibuat oleh Everbright.' CSI 300 Index sedikit berubah pada posisi 2,331.26 dan Hang Seng China Enterprises Index tergelincir 0,3 persen. Indeks Komposit Shanghai telah jatuh sekitar 40 persen dari level tertinggi Agustus 2009, menghapus sekitar $ 644 milyar dari nilai pasarnya karena ekspektasi perlambatan pertumbuhan di ekonomi terbesar kedua dunia tersebut yang menyebabkan para investor lokal mengosongkan lebih dari 2 juta rekening di perdagangan saham. (brc) |
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 10:31 AM
Labels:
News
10:26 AM
Bursa Hong Kong masih alami tekanan pagi ini
Bloomberg, (20/8) - Indeks saham acuan
Hong Kong turun dan menuju kekalahan beruntun terpanjangnya dalam dua
bulan terakhir dengan penurunan didominasi oleh produsen bahan baku
mengikuti kejatuhan harga logam.
Indeks Hang Seng, Hong Kong turun sebesar 0,2 persen menjadi 22,429.72 pada pukul 9:38 pagi di Hong Kong dengan sekitar dua saham yang jatuh untuk setiap satu yang naik pada 50-anggota bluechips indeks. Hang Seng China Enterprises Index, yang juga dikenal sebagai indeks H-share, turun 0,1 persen menjadi 10,188.06.
Hang Seng Index telah melemah 0,9 persen sejak awal tahun hingga ses kemarin, dan menjadi satu-satunya indeks yang mengalami penurunan diantara pasar negara berkembang yang dilacak oleh Bloomberg.
perusahaan-perusahaan energi dan bahan baku memimpin penurunan tahun ini pada Hang Seng Composite Index di tengah kekhawatiran ekspansi yang lemah di China yang akan mengurangi tingkat permintaan.(brc)
Indeks Hang Seng, Hong Kong turun sebesar 0,2 persen menjadi 22,429.72 pada pukul 9:38 pagi di Hong Kong dengan sekitar dua saham yang jatuh untuk setiap satu yang naik pada 50-anggota bluechips indeks. Hang Seng China Enterprises Index, yang juga dikenal sebagai indeks H-share, turun 0,1 persen menjadi 10,188.06.
Hang Seng Index telah melemah 0,9 persen sejak awal tahun hingga ses kemarin, dan menjadi satu-satunya indeks yang mengalami penurunan diantara pasar negara berkembang yang dilacak oleh Bloomberg.
perusahaan-perusahaan energi dan bahan baku memimpin penurunan tahun ini pada Hang Seng Composite Index di tengah kekhawatiran ekspansi yang lemah di China yang akan mengurangi tingkat permintaan.(brc)
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 10:26 AM
Labels:
News
9:21 AM
Emas relatif stabil jelang risalah the Fed
Reuters, (20/8) - Emas bergerak stabil
pada Selasa pagi di Asia; para pedagang menunggu petunjuk tentang
prospek stimulus AS melalui risalah pertemuan kebijakan Federal Reserve
bulan Juli lalu yang akan dirilis di kemudian hari.
Spot emas telah naik 0,1 persen menjadi $ 1,367.14 per ounce pada pukul 07:07 WIB. Harga jatuh pada hari Senin kemarin, mengakhiri kemenangan beruntun tiga hari karena meningkatnya imbal hasil obligasi AS yang mengisyaratkan bahwa The Fed sudah lebih dekat dengan pengurangan program pembelian obligasi bulan depan. SPDR Gold Trust, reksadana berbasis emas terbesar di dunia kemarin mencatat kepemilikan yang jatuh 0,33 persen menjadi 912,32 ton pasca kenaikan mingguan pertamanya sejak November 2012. Ekspor emas Inggris ke Swiss melonjak pada semester pertama tahun ini, seperti dikatakan Macquarie, salah satu bank Australia pada hari Senin kemarin. Ini menunjukkan bahwa aliran emas yang dijual melalui reksadana (exchange-traded funds) mungkin kini tengah menuju kilang-kilang Swiss sebelum dijual kembali ke Asia. Sementara itu, pedagang India mengatakan mereka akan mulai mengimpor emas lagi pada minggu depan atau setelahnya setelah bank sentral India menjelaskan aturan baru perdagangan emas yang sempat membuat aliran logam mulia ke konsumen emas dunia tersebut berhenti hingga akhir Juli lalu. (brc) |
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 9:21 AM
Labels:
News
9:04 AM
Saham Jepang bergerak lemah pagi ini
Bloomberg, (20/8) - Saham-saham Jepang
jatuh, dengan indeks Topix memperkecil keuntungan yang didapat kemarin;
saham sumber daya menuju penurunan terbesarnya sejak 29 Juli setelah
harga minyak mentah turun untuk pertama kalinya dalam tujuh hari
terakhir.
Indeks Topix turun 0,5 persen menjadi 1,143.37 pada pukul 09:42 pagi di Tokyo. Indeks itu naik 0,6 persen kemarin di tengah volume yang rendah dan ditutup pada intraday tertingginya. Sementara, indeks Nikkei 225 turun sebesar 0,6 persen menjadi 13,669.67. Para investor saat ini tengah menunggu sinyal terhadap rencana kedepan dari stimulus moneter Federal Reserve AS pada pekan ini. Hanya lima indeks acuan ekuitas yang naik di antara 24 pasar saham negara maju yang dilacak oleh Bloomberg kemarin. Federal Open Market Committee akan merilis risalah dari pertemuan kebijakan the Fed tanggal 30-31 Juli lalu pada 21 Agustus mendatang. Para investor dan analis akan mencari petunjuk tentang kapan bank sentral AS tersebut akan mulai mengurangi pembelian aset bulanannya senilai $ 85 milyar. Berdasarkan jejak pendapat yang dilakukan oleh Bloomberg, sebanyak 65 persen memperkirakan bahwa para pejabat pembuat kebijakan tersebut akan mulai memangkas membeli obligasi pada pertemuan kebijakan 17-18 September mendatang. (brc) |
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 9:04 AM
Labels:
News