Powered by Blogger.
Latest Post
1:36 PM
Saham Hongkong Turun Ditengah Kecemasan Pemerintah A.S
Written By Kontak Perkasa Futures on Monday, September 30, 2013 | 1:36 PM
Bloomberg (30/9) – Saham Hong Kong jatuh beserta dengan index utama yang
menuju penurunan tertajamnya dalam sebulan terakhir, yang berada
ditengah kecemasan bahwa kebuntuan anggaran A.S akan mengarah menuju
sebuah langkah penutupan pemerintahan.
Index Hang Seng turun 1.2% menuju ke level 22,932.72 pada jam 9:32 pagi di Hong Kong, memangkas gain bulanan terbesarnya sejak September 2012, index Hang Seng China Enterprises terjatuh sebanyak 1.1%, selain itu market di kota tersebut akan ditutup pada esok hari untuk hari libur, sementara hari ini adalah hari perdagangan terakhir untuk market di daratan utama hingga tanggal 8 Oktober.
Saham-saham merosot diseluruh Asia setelah pihak Kongres A.S yang hanya menyisakan satu hari untuk mengakhiri kebuntuan anggaran yang telah meningkatkan resiko langkah penutupan pemerintahan yang pertama dalm 17 tahun terakhir, sementara itu index Hang Seng naik 12% dikuartal ini hingga tanggal 27 September, setelah turun sebanyak 8.2% dalam semester pertama tahun ini, seiring dengan data dari China yang telah memberikan sinyal pemguatan kondisi ekonomi kedua terbesar dunia dan langkah mengejutkan dari pihak the Fed yang menahan diri dari mengurangi stimulus.
Acuan ekuitas Hong Kong ditransaksikan sebanyak 11.1 kali estimasi terhadap laba pada akhir pekanlalu, dibandingkan dengan sebanyak 15.4 kali bagi index Standard & Poor’s 500 , sementara itu saham berjangka pada acuan ekuitas A.S anjlok sebanyak 0.8% dihari ini.
Kemungkinan HSBC Holdings Plc dan Markit Economics akan mengkonfirmasikan bahwa index PMI mereka untuk China telah menghantarkan sebuah pembacaan hasil sebesar 51.2 di bulan September, yang merupakan enam bulan tertingginya, dimana angka 50 merupakan ambang batas antara kontraksi dan ekspansi, China akan merilis data manufakturn PMI resminya pada hari esok, dengan prediksi para ekonom berdasarkan survey Bloomberg terhadap sebuah peningkatan ke level 51.6 dari 51 dibulan Agustus.
Selain itu kemarin China telah meresmikan zona free trade Shanghai, dengan wilayah tersebut yang menjadi subyek kendali investasi dan sektor keuangan yang lebih tenang, pihak Citigroup Inc. and Bank of China Ltd. telah mengumumkan bahwa mereka akan berpartisipasi dalam zona tersebut.
Hong Kong dapar meraih keuntungan dari reformasi China, menurut pernyataan dari Chief Executive Leung Chun-ying pada sebuah briefing, berdasarkan sebuah transcript yang dicantumkan pada website resmi pemerintah pada pekan lalu, sebagai respon pada persiapan zona free trade Shanghai
Index Hang Seng turun 1.2% menuju ke level 22,932.72 pada jam 9:32 pagi di Hong Kong, memangkas gain bulanan terbesarnya sejak September 2012, index Hang Seng China Enterprises terjatuh sebanyak 1.1%, selain itu market di kota tersebut akan ditutup pada esok hari untuk hari libur, sementara hari ini adalah hari perdagangan terakhir untuk market di daratan utama hingga tanggal 8 Oktober.
Saham-saham merosot diseluruh Asia setelah pihak Kongres A.S yang hanya menyisakan satu hari untuk mengakhiri kebuntuan anggaran yang telah meningkatkan resiko langkah penutupan pemerintahan yang pertama dalm 17 tahun terakhir, sementara itu index Hang Seng naik 12% dikuartal ini hingga tanggal 27 September, setelah turun sebanyak 8.2% dalam semester pertama tahun ini, seiring dengan data dari China yang telah memberikan sinyal pemguatan kondisi ekonomi kedua terbesar dunia dan langkah mengejutkan dari pihak the Fed yang menahan diri dari mengurangi stimulus.
Acuan ekuitas Hong Kong ditransaksikan sebanyak 11.1 kali estimasi terhadap laba pada akhir pekanlalu, dibandingkan dengan sebanyak 15.4 kali bagi index Standard & Poor’s 500 , sementara itu saham berjangka pada acuan ekuitas A.S anjlok sebanyak 0.8% dihari ini.
Kemungkinan HSBC Holdings Plc dan Markit Economics akan mengkonfirmasikan bahwa index PMI mereka untuk China telah menghantarkan sebuah pembacaan hasil sebesar 51.2 di bulan September, yang merupakan enam bulan tertingginya, dimana angka 50 merupakan ambang batas antara kontraksi dan ekspansi, China akan merilis data manufakturn PMI resminya pada hari esok, dengan prediksi para ekonom berdasarkan survey Bloomberg terhadap sebuah peningkatan ke level 51.6 dari 51 dibulan Agustus.
Selain itu kemarin China telah meresmikan zona free trade Shanghai, dengan wilayah tersebut yang menjadi subyek kendali investasi dan sektor keuangan yang lebih tenang, pihak Citigroup Inc. and Bank of China Ltd. telah mengumumkan bahwa mereka akan berpartisipasi dalam zona tersebut.
Hong Kong dapar meraih keuntungan dari reformasi China, menurut pernyataan dari Chief Executive Leung Chun-ying pada sebuah briefing, berdasarkan sebuah transcript yang dicantumkan pada website resmi pemerintah pada pekan lalu, sebagai respon pada persiapan zona free trade Shanghai
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 1:36 PM
Labels:
News
10:22 AM
Bahkan jika pihak Kongres telah menyelesaikan perdebatan perihal anggaran hingga tenggat waktunya besok, para pihak otoritas akan segera bergerak menuju perselisihan fiskal berikutnya terhadap meningkatnya batas hutang yang bernilai sebesar $16.7 Trilyun.
Sementara itu gain dibulan September telah mendorong nilai valuasi pada acuan di Asia pasifik menjadi sebanyak 1.37 kali estimasi terhadap laba pada tanggal 27 September dari 12.7 diakhir Agustus, berdasarkan data Bloomberg, yang dibandingkan dengan sebanyak 15.4 untuk index Standard & Poor’s 500 serta sebanyak 14.3 bagi index Stoxx Europe 600.
Selain itu index S&P 500 tergelincir sebanyak 0.7& hari ini setelah acuan tersebut turun sebanyak 0.4% pada tanggal 27 September, sementara itu pihak kongres hanya menyisakan hanya satu hari untuk mengakhiri kebuntuan anggaran yang telah meningkatkan resiko penutupan pemerintahan yang pertama kalinya sejak 17 tahun terakhir seiring dengan pihak dari partai Republik yang berusaha mengalihkan kesalahan kebuntuan pada partai Demokrat.
Saham Asia Jatuh Terhadap Kecemasan Anggaran A.S
Bloomberg (30/9) – Saham Asia terjatuh
beserta dengan index acuan yang telah memangkas gain bulanan
terbesarnya sejak 2010 terhadap kecemasan pada pemerintahan A.S yang
sedang menuju sebuah langkah penutupan yang berada ditengah jalan buntu
dalam anggarannya.
Index MSCI Asia Pacific jatuh 0.4% menuju ke level 140.26 pada jam 9:02 pagi di Tokyo, sebelum dibukanya market Hong Kong dan China, yang sedang bergerak menuju peningkatan sebesar 7.7% bulan ini, yang terbanyak sebanyak September 2010, sementara itu naik sebanyak 7.4% dikuartal ini, selain itu index Topix Jepang jatuh sebanyak 1.7%.
Index MSCI Asia Pacific jatuh 0.4% menuju ke level 140.26 pada jam 9:02 pagi di Tokyo, sebelum dibukanya market Hong Kong dan China, yang sedang bergerak menuju peningkatan sebesar 7.7% bulan ini, yang terbanyak sebanyak September 2010, sementara itu naik sebanyak 7.4% dikuartal ini, selain itu index Topix Jepang jatuh sebanyak 1.7%.
Bahkan jika pihak Kongres telah menyelesaikan perdebatan perihal anggaran hingga tenggat waktunya besok, para pihak otoritas akan segera bergerak menuju perselisihan fiskal berikutnya terhadap meningkatnya batas hutang yang bernilai sebesar $16.7 Trilyun.
Sementara itu gain dibulan September telah mendorong nilai valuasi pada acuan di Asia pasifik menjadi sebanyak 1.37 kali estimasi terhadap laba pada tanggal 27 September dari 12.7 diakhir Agustus, berdasarkan data Bloomberg, yang dibandingkan dengan sebanyak 15.4 untuk index Standard & Poor’s 500 serta sebanyak 14.3 bagi index Stoxx Europe 600.
Selain itu index S&P 500 tergelincir sebanyak 0.7& hari ini setelah acuan tersebut turun sebanyak 0.4% pada tanggal 27 September, sementara itu pihak kongres hanya menyisakan hanya satu hari untuk mengakhiri kebuntuan anggaran yang telah meningkatkan resiko penutupan pemerintahan yang pertama kalinya sejak 17 tahun terakhir seiring dengan pihak dari partai Republik yang berusaha mengalihkan kesalahan kebuntuan pada partai Demokrat.
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 10:22 AM
Labels:
News
10:18 AM
China Index Futures Advance Before Manufacturing Data, Holidays
Bloomberg (30/9) -- China’s stock-index futures rose before the release
of manufacturing data and a seven-day closure of the nation’s markets
for holidays.
Futures on the CSI 300 Index expiring in October gained 0.7 percent to 2,411.20 at 9:19 a.m. local time. Shanghai International Port (Group) Co. and Shanghai Material Trading Co. may be active after the central government inaugurated the Shanghai free trade zone yesterday.
China State Construction Engineering Corp. may move after its controlling shareholder boosted its stake.
Companies with the word Shanghai in their names have led an 11 percent advance on the Shanghai Composite Index since June 27 on speculation they will benefit from the government’s plan to reduce regulation in the city’s free-trade area.
The benchmark measure has risen 9.1 percent this quarter, poised for the biggest increase since the three months ended September 2010. China’s markets will be shut Oct. 1-7 for National Day holidays.
The CSI 300 Index added 0.4 percent to 2,394.97 on Friday, while the Hang Seng China Enterprises Index slid 0.4 percent. The Bloomberg China-US Equity Index, a measure of the most-traded U.S.-listed Chinese companies, dropped 0.6 percent in New York.
A gauge of manufacturing compiled by HSBC Holdings Plc and Markit Economics may show a second consecutive month of expansion in September.
The reading for the Purchasing Managers’ Index, set for release at 9:45 a.m. local time today, may be 51.2, according to the median of 13 economists surveyed by Bloomberg. A reading above 50 indicates expansion.
Futures on the CSI 300 Index expiring in October gained 0.7 percent to 2,411.20 at 9:19 a.m. local time. Shanghai International Port (Group) Co. and Shanghai Material Trading Co. may be active after the central government inaugurated the Shanghai free trade zone yesterday.
China State Construction Engineering Corp. may move after its controlling shareholder boosted its stake.
Companies with the word Shanghai in their names have led an 11 percent advance on the Shanghai Composite Index since June 27 on speculation they will benefit from the government’s plan to reduce regulation in the city’s free-trade area.
The benchmark measure has risen 9.1 percent this quarter, poised for the biggest increase since the three months ended September 2010. China’s markets will be shut Oct. 1-7 for National Day holidays.
The CSI 300 Index added 0.4 percent to 2,394.97 on Friday, while the Hang Seng China Enterprises Index slid 0.4 percent. The Bloomberg China-US Equity Index, a measure of the most-traded U.S.-listed Chinese companies, dropped 0.6 percent in New York.
A gauge of manufacturing compiled by HSBC Holdings Plc and Markit Economics may show a second consecutive month of expansion in September.
The reading for the Purchasing Managers’ Index, set for release at 9:45 a.m. local time today, may be 51.2, according to the median of 13 economists surveyed by Bloomberg. A reading above 50 indicates expansion.
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 10:18 AM
Labels:
News
9:58 AM
Saham Jepang Turun, Yen Naik
Bloomberg (30/9) – Saham Jepang jatuh beserta dengan index Topix yang
bergerak menuju penurunan terbesarnya dalam sebulan terakhir, setelah
gain mata uang yen terhadap dollar yang berada ditengah kecemasan pada
pemerintahan A.S yang sedang bersiap untuk sebuah langkah penutupan
secara partial.
Index Topix turun sebanyak 1.5% menuju ke level 1,199.84 pada jam 9:01 pagi di Tokyo, dengan keseluruhan 33 grup industri yang terjatuh, sementara itu index Nikkei turun 1.6% menuju ke level 14,518.22.
Index Topix turun sebanyak 1.5% menuju ke level 1,199.84 pada jam 9:01 pagi di Tokyo, dengan keseluruhan 33 grup industri yang terjatuh, sementara itu index Nikkei turun 1.6% menuju ke level 14,518.22.
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 9:58 AM
Labels:
News
9:32 AM
Inflasi Jepang Mencapai Tertinggi Dalam Lima Tahun
AFP, (27/9) -- Tingkat inflasi Jepang mencapai level tertinggi lima
tahun pada bulan lalu meskipun data yang ditunjukan siang ini lebih
banyak dikontribusi oleh meningkatnya biaya energi. Ini sekaligus
mengindikasikan bahwa rencana pemerintah untuk mendorong permintaan dari
para konsumen masih mendapatkan traksi.
Data indeks harga konsumen yang dikeluarkan siang ini oleh kementerian dalam negeri Jepang mencatat kenaikan 0.8 persen dari tahun sebelumnya.
Angka tersebut adalah kenaikan bulanan terbesar sejak November 2008 ketika mencatat kenaikan sebesar 1.0 persen, kenaikan bulanan ketiga berturut-turut.
Gambaran tersebut tampaknya telah mendukung pemerintahan Shinzo Abe. Pemimpin konservatif tersebut telah berjanji untuk membawa Jepang keluar dari cengkraman deflasi selama 15 tahun terakhir dengan program 'Abenomics'-nya.
Data indeks harga konsumen yang dikeluarkan siang ini oleh kementerian dalam negeri Jepang mencatat kenaikan 0.8 persen dari tahun sebelumnya.
Angka tersebut adalah kenaikan bulanan terbesar sejak November 2008 ketika mencatat kenaikan sebesar 1.0 persen, kenaikan bulanan ketiga berturut-turut.
Gambaran tersebut tampaknya telah mendukung pemerintahan Shinzo Abe. Pemimpin konservatif tersebut telah berjanji untuk membawa Jepang keluar dari cengkraman deflasi selama 15 tahun terakhir dengan program 'Abenomics'-nya.
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 9:32 AM
Labels:
News
8:53 AM
Saham Jepang Membelok Pada Utilitas, Sektor Pelayaran; Tepco Melonjak
Bloomberg (27/9) - Saham-saham Jepang berayun antara keuntungan dan
kerugian seiring kenaikan saham utiliti, sementara saham pelayaran
turun. Tokyo Electric Power Co. memimpin gain di Nikkei 225 Stock
Average.
Saham Tokyo Electric Power Co. melonjak 8 persen setelah gubernur Niigata mengatakan kemarin bahwa dia akan membiarkan perusahaan utiliti tersebut untuk me-restart pabrik nuklirnya yang terbesar di dunia. Saham Nippon Yusen K.K. kehilangan 2,1 persen seiring dengan turunnya sektor pelayaran yang terbesar di antara 33 subsektor indeks subsektor. Saham Mitsuba Corp. merosot 14 persen setelah setuju untuk membayar denda pidana dalam penyelesaian sengketa penetapan harga A.S terkait suku cadang otomotif.
Indeks Topix tergelincir 0,1 persen menjadi 1,218.80 pada pukul 02:09 siang di Tokyo setelah naik sebanyak 0,2 persen. Indeks Nikkei 225 kehilangan 0,3 persen menjadi 14,757.87. Panel dana pensiun kemarin menyarankan pemerintah untuk meninjau portofolio obligasi domestik. Sebuah laporan hari ini menunjukkan harga konsumen Jepang tidak termasuk makanan segar dipercepat pada bulan Agustus ke laju tercepatnya sejak tahun 2008.
Hingga kemarin, indeks Topix naik 0,1 persen selama minggu ini, dan mencatat kenaikan 10 persen pada bulan September dan 7,6 persen untuk kuartal ke tiga. Sejak awal tahun indeks tersebut naik 42 persen, dan membuatnya menjadi saham memiliki kinerja terbaik di antara pasar Negara berkembang.
Saham Tokyo Electric Power Co. melonjak 8 persen setelah gubernur Niigata mengatakan kemarin bahwa dia akan membiarkan perusahaan utiliti tersebut untuk me-restart pabrik nuklirnya yang terbesar di dunia. Saham Nippon Yusen K.K. kehilangan 2,1 persen seiring dengan turunnya sektor pelayaran yang terbesar di antara 33 subsektor indeks subsektor. Saham Mitsuba Corp. merosot 14 persen setelah setuju untuk membayar denda pidana dalam penyelesaian sengketa penetapan harga A.S terkait suku cadang otomotif.
Indeks Topix tergelincir 0,1 persen menjadi 1,218.80 pada pukul 02:09 siang di Tokyo setelah naik sebanyak 0,2 persen. Indeks Nikkei 225 kehilangan 0,3 persen menjadi 14,757.87. Panel dana pensiun kemarin menyarankan pemerintah untuk meninjau portofolio obligasi domestik. Sebuah laporan hari ini menunjukkan harga konsumen Jepang tidak termasuk makanan segar dipercepat pada bulan Agustus ke laju tercepatnya sejak tahun 2008.
Hingga kemarin, indeks Topix naik 0,1 persen selama minggu ini, dan mencatat kenaikan 10 persen pada bulan September dan 7,6 persen untuk kuartal ke tiga. Sejak awal tahun indeks tersebut naik 42 persen, dan membuatnya menjadi saham memiliki kinerja terbaik di antara pasar Negara berkembang.
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 8:53 AM
Labels:
News
10:39 AM
Bursa Saham Tokyo Berakhir Naik 1.22 Persen
Written By Kontak Perkasa Futures on Friday, September 27, 2013 | 10:39 AM
Tokyo, AFP (26/09) – Bursa saham Tokyo naik 1.22 persen pada hari
Kamis, membalikan kerugian sebelumnya seiring dengan penguatan pada mata
uang dollar terhadap yen setelah adanya laporan bahwa Jepang berencana
untuk memangkas tariff pajak korporasi.
Indeks acuan Nikkei 225 berakhir dengan kenaikan sebesar 178.59 poin di level 14,799.12, mengakhiri penurunan beruntun selama tiga hari. Sementara, indeks Topix yang lebih luas ditutup naik 0.77 persen atau 9.34 persen ke 1,220.49.
“Pengumuman pemerintah tentang kenaikan pajak penjualan dan stimulus ekonomi telah sangat diantisipasi sehingga setiap berita terkait dengan hal itu bisa dijadikan acuan perdagangan,” ungkap Hideyuki Ishiguro, asisten manager strategis investasi dari Okasan Securities.
Kantor berita Kyodo memberitakan bahwa Tokyo mempertimbangkan pemangkasan tariff pajak korporasi untuk mengimbangi rencana kenaikan pajak penjualan dari 5% menjadi 8% -- yang mungkin bisa meredupkan proses kebangkitan pertumbuhan ekonomi Jepang.
Seorang dealer dari salah satu bank besar di Jepang mengatakan kepada AFP bahwa meski spekulasi terhadap pemangkasan tarif pajak bukan hal yang baru, para investor mengharapkan pemerintah untuk mengkonfirmasi hal tersebut dalam pernyataan.
Kemungkinan penurunan pajak diperkirakan akan lebih besar dalam paket ekonomi yang akan dimunculkan oleh PM Shinzo Abe pada pekan depan
Indeks acuan Nikkei 225 berakhir dengan kenaikan sebesar 178.59 poin di level 14,799.12, mengakhiri penurunan beruntun selama tiga hari. Sementara, indeks Topix yang lebih luas ditutup naik 0.77 persen atau 9.34 persen ke 1,220.49.
“Pengumuman pemerintah tentang kenaikan pajak penjualan dan stimulus ekonomi telah sangat diantisipasi sehingga setiap berita terkait dengan hal itu bisa dijadikan acuan perdagangan,” ungkap Hideyuki Ishiguro, asisten manager strategis investasi dari Okasan Securities.
Kantor berita Kyodo memberitakan bahwa Tokyo mempertimbangkan pemangkasan tariff pajak korporasi untuk mengimbangi rencana kenaikan pajak penjualan dari 5% menjadi 8% -- yang mungkin bisa meredupkan proses kebangkitan pertumbuhan ekonomi Jepang.
Seorang dealer dari salah satu bank besar di Jepang mengatakan kepada AFP bahwa meski spekulasi terhadap pemangkasan tarif pajak bukan hal yang baru, para investor mengharapkan pemerintah untuk mengkonfirmasi hal tersebut dalam pernyataan.
Kemungkinan penurunan pajak diperkirakan akan lebih besar dalam paket ekonomi yang akan dimunculkan oleh PM Shinzo Abe pada pekan depan
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 10:39 AM
Labels:
News