Powered by Blogger.
Latest Post

Minyak Mentah WTI Sedikit Berubah Mendekati Empat Bulan Terendahnya

Written By Kontak Perkasa Futures on Tuesday, November 5, 2013 | 10:25 AM


Kontak Perkasa - Bloomberg (05/11) – Minyak WTI (West Texas Intermediate) sedikit berubah mendekati level terendahnya dalam empat bulan terakhir di tengah spekulasi bahwa stok minyak mentah AS naik untuk minggu ketujuhnya.

Minyak WTi berjangka berayun antara keuntungan dan kerugian setelah ditutup sebesar 1% lebih tinggi kemarin. Persediaan minyak naik 2,2 juta barel, atau 0,6%, ke 386.100.000 barel pada 1 November, menurut median dari tujuh perkiraan analis sebelum laporan Administrasi Informasi Energi besok. Lima responden memperkirakan kenaikan, yang mengatakan ada penurunan dan satu diproyeksikan tidak ada perubahan. Harga rata-rata bensin di pompa untuk pengendara di AS jatuh ke level terendahnya pada tahun ini.

Minyak WTI untuk pengiriman Desember tidak berubah pada level US$ 94,62 per barel di perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange pada pukul 8:15 pagi di Singapura. Ini menetap di level harga US$ 94,61 pada 1 November, setidaknya sejak 21 Juni. Volume semua berjangka yang diperdagangkan adalah sebesar 87% di bawah rata-rata 100 hari. WTI turun sebesar 5,8% pada bulanOktober, ini menjadi penurunan bulanan terbesar dalam setahun.

Minyak Brent untuk pengiriman Desember naik 32 sen, atau 0,3%, ke level harga US$ 106,23 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London kemarin. Harga Premi minyak mentah patokan Eropa diatas WTI melebar ke level harga US$ 11,61 dari US$ 11,30 pada 1 November. (izr)
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 10:25 AM

Dolar Menahan Penurunan Terhadap Mata Uang Utama

Kontak Perkasa - Bloomberg (05/11) - Dolar menahan penurunan dari kemarin terhadap rekan-rekan mata uang yang paling utama sebelum laporan diperkirakan menunjukkan ekspansi dalam sektor layanan melambat pada bulan lalu, ini membebani harapan The Fed yang akan bergerak untuk mengurangi stimulusnya.

Greenback kemarin melemah dari level enam minggu tertingginya terhadap euro dengan data pada minggu ini yang diperkirakan akan menunjukkan ekonomi terbesar dunia melambat pada kuartal terakhir dan pengusaha mempekerjakan pekerja lebih sedikit pada bulan Oktober. Dolar Australia memegang kenaikan terbesar kemarin dalam dua minggu terakhir sebelum pertemuan Reserve Bank di mana pembuat kebijakan diharapkan untuk mempertahankan suku bunga sehingga tidak berubah. Cadangan devisa Korea Selatan naik ke rekor tertingginya pada bulan lalu seiring euro menguat, bank sentral mengatakan pada hari ini.

Dolar diperdagangkan pada level harga US$ 1,3519 per euro pada pukul 10:04 pagi di Tokyo setelah jatuh sebesar 0,2% kemarin sempat menyentuh level harga US$ 1,3442, terkuat sejak 18 September. Dolar di perdagangkan di level  98,52 ¥ dari level 98,60 ¥ di New York. Mata uang bersama Eropa sedikit berubah pada level 133,19 ¥.

The Institute for Supply Management AS indeks non - manufaktur mungkin turun ke level terendahnya dalam empat bulan terakhir dari level 54 pada bulan Oktober, dari level 54,4 pada bulan sebelumnya, menurut perkiraan median dalam survei Bloomberg News sebelum laporan pada hari ini. Angka di atas level 50 menunjukkan ekspansi. (izr)

Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 10:21 AM

Hong Kong Stocks Advance After China Non-Manufacturing Report

Written By Kontak Perkasa Futures on Monday, November 4, 2013 | 9:07 AM


Kontak Perkasa - Bloomberg (04/11) -- Hong Kong stocks advanced, with the benchmark index extending last week’s gains, after a gauge of China’s non-manufacturing industries rose to the highest level this year.
The Hang Seng Index added 0.4 percent to 23,333.85 as of 9:32 a.m. in Hong Kong. The Hang Seng China Enterprises Index of mainland shares listed in the city climbed 0.5 percent to 10,735.96, heading for its highest close in more than six weeks.

The Hang Seng Index jumped 17 percent from this year’s low on June 24 through last week as data from China signaled the world’s second-largest economy is stabilizing. The nation’s non-manufacturing Purchasing Managers’ Index climbed to 56.3 in October from 55.4 in September, a government report showed yesterday. The increase follows better-than-estimated readings for two manufacturing indexes last week.

The Hang Seng Index, on which gains this year have been led by gaming shares and China’s biggest Internet company, traded at 11.1 times estimated earnings on Nov. 1, compared with 15.9 for the Standard & Poor’s 500 Index.

The S&P 500 rose 0.1 percent last week as positive corporate results overshadowed concern that improving economic data may prompt the Federal Reserve to trim stimulus as soon as next month. Of the index members that have reported quarterly earnings this season, 75 percent have posted higher profit than analysts estimated, data compiled by Bloomberg show. Futures on the gauge added 0.2 percent today.
China’s top party officials will meet in Beijing from Nov. 9-12 to map out a blueprint for reform as the country heads for its slowest growth in more than two decades.
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 9:07 AM

Emas Memperpanjang Penurunannya dalam Tiga Bulan Terhadap Data A.S


Kontak Perkasa - Bloomberg (04/11) – Emas turun untuk hari kelima, menuju ke penurunan terpanjang dalam tiga bulan terakhir, setelah data manufaktur A.S menunjukan peningkatan aktifitas ke dua tahun tertingginya, mempercepat spekulasi The Fed yang akan memulai memangkas stimulus.

Emas untuk Pengiriman segera turun sebesar 0.3% ke level US$1,312.55 per ons, dan di perdagangkan pada level US$1,314.56 pada pukul 9.10 pagi waktu Singapore. Penurunan hari ini disebabkan oleh penurunan terpanjang selama lima hari terakhir sejak tanggal 1 Agustus. Turun ke level US$1,306 pada 1 November, lni level terendah sejak tanggal 17 Oktober.

Emas telah turun sebesar 22% pada tahun 2013 seiring investor menjual logam mulia dari rekor percepatannya dari perdagangan ETF ditengah prospek pemulihan ekonomi. Minggu lalu The Fed mempertahankan pembelian obligasi bulanannya senilai US$85 miliar. Sedangkan tidak adanya tanda-tanda “penguatan yang mendasari” pada perekonomian terbesar didunia tersebut.

Laporan (PMI) Institute for Supply Management’s manufacturing index pada tanggal 1 November menunjukan peningkatan sektor manufaktur pada bulan Oktober naik ke level 56,4, level tertinggi sejak bulan April 2011, dibandingkan dengan penigkatan pada bulan sebelumnya di level 56,2 dan menurut estimasi ekonom turun ke level 55. Kepemilikan kontrak ETF emas sebesar 29% pada tahun ini setelah naik setiap tahunnya sejak produk ini pertama kali di luncurkan pada tahun 2003.

Emas untuk pengiriman bulan Desember di perdagangkan pada level US$1,315 per ons di Comex New York dari level sebelumnya pada tanggal 1 November di level US$1,313.20, dengan volume perdagangan sebesar 1.1% di bawah rata-rata perdagangan 100 hari pada hari ini. (izr)
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 9:01 AM

Index Topix Jepang Berayun ditengah Taruhan, Pelemahan Yen

Written By Kontak Perkasa Futures on Thursday, October 31, 2013 | 8:39 AM


Kontak Perkasa - Bloomberg (31/10) – Index Topix Jepang berayun diantara gain dan loss seiringan dengan sinyal dari the Fed terhadap kemungkinan pengurangan stimulus moneter yang lebih cepat dari perkiraan dengan pertimbangan pada sentiment investor sementara pelemahan mata uang yen membatasi penurunan.

Index Topix turun 0.1% ke level 1,203.44 pada jam 9:06 pagi di Tokyo, setelah naik kurang dari 0.1%, index Nikkei 225 turun 0.4% ke level 14,440.09, mata uang Jepang bertahan menguat dilevel 98.48 terhadap dollar setelah turun selama empat hari berturut, hari ini adalah hari tersibuk dalam musim laba dinegara tersebut, dengan BOJ yang juga dijadwalkan untuk menerbitkan sebuah pernyataan perihal kebijakan.

The Fed memutuskan untuk menekan pembelian obligasi bulanannya pada rapat hari kemarin, mengatakan bahwa butuh lebih banyak bukti peningkatan ekonomi ditengah sinyal dari “penguatan mendasar”, pihak bank sentral mengeluarkan sebuah keputusan dari pernyataan yang telah mengatakan bahwa pengetatan kondisi finansial dapat memperlambat peningkatan ekonnomi, memicu spekulasi yang kemungkinan dapat mengurangi stimulus dalam beberapa bulan kedepan.

Peluang pada dimulainya langkah pengurangan stimulus oleh A.S dibulan Januari naik menjadi 45% dari 25% sebelum pernyataan kemarin, sementara itu Citigroup Inc.mengatakan bahwa para ekonom berdasarkan survey Bloomberg pada tanggal 17-18 Oktober telah memprediksi bahwa the Fed akan mulai mengurangi stimulusnya dibulan Maret.(tito)
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 8:39 AM

Japan October manufacturing PMI at highest in more than three years


Kontak Perkasa - Reuters (31/10) - Japanese manufacturing activity grew at the fastest pace in more than three years and factory output grew at the fastest pace in almost four years in October, a survey showed on Thursday, in a sign that domestic demand remains firm before a sales tax increase next April.

The Markit/JMMA Japan Manufacturing Purchasing Managers Index (PMI) rose to a seasonally adjusted 54.2 in October from 52.5 in September.

The index remained above the 50 threshold that separates contraction from expansion for the eighth consecutive month and reached the highest level since May 2010.

'The data signaled that the latest expansion was largely demand driven and apparently unimpeded by Prime Minister Shinzo Abe's recent confirmation of a sales tax hike next April.'

The output component of the October PMI index also gained to 57.7 from 53.8 in September to show the fastest growth in almost four years.

The index for new export orders fell to 53.1 from the previous month's 53.3.

The government will raise the national sales tax to 8 percent in April from 5 percent to pay for rising welfare costs. This has fuelled a burst in spending before goods become more expensive.

An increase in capital expenditure plans by Japanese companies has also helped support output of heavy machinery and manufacturing equipment.

http://www.reuters.com/article/2013/10/30/us-japan-economy-pmi-idUSBRE99T1IP20131030
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 8:37 AM

Gold eases despite Fed as investors take profits


Kontak Perkasa - Reuters, (31/10) -- Gold slipped on Thursday despite the U.S. Federal Reserve vowing to support the economy through stimulus measures, with investors taking profits from a recent run-up in prices.

The metal had risen about 8 percent since hitting a three-month low on Oct. 15 in anticipation of the Fed's move, leading to a price correction on Wednesday after a statement from the bank came in line with expectations.

Spot gold pared some losses after falling as much 0.3 percent to trade down 0.12 percent at $1,340.59 an ounce by 0022 GMT. Gold is heading for a 1-percent monthly gain.

The Fed on Wednesday sounded a bit less optimistic about economic growth as it announced plans to keep buying $85 billion in bonds per month. The central bank noted that the recovery in the housing market had lost some steam and suggested some frustration at how slowly the labour market was healing.

Elliott Management said the Fed's easy money policies have distorted the economy and created big risks for markets and investors alike, prompting the hedge fund firm to add to long gold options to protect against inflation.
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 8:35 AM
 
Copyright © 2011. PT.Kontak perkasa Futures Yogyakarta All Rights Reserved
Disclaimer : Semua Market Reviews atau News di blog ini hanya sebagai pendukung analisa,
keputusan transaksi atau pengambilan harga sepenuhnya ditentukan oleh nasabah sendiri.
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger