Powered by Blogger.
Latest Post
9:32 AM
Kontak Perkasa Futures - Forbes, Selasa (21/3/2017), baru saja mengumumkan daftar orang terkaya di dunia. Bill Gates kembali menduduki posisi pertama yang kemudian diikuti oleh Warrent Buffet, Carlos Slim Helu hingga Mark Zuckerberg.
Namun, di balik luar biasanya kekayaan orang-orang tersebut, ada hal yang justru membuat kagum. Mereka rajin menyumbangkan kekayaannya untuk amal.
1. Bill Gates
Pendiri Microsoft Bill Gates yang menduduki posisi puncak dengan harta senilai US$ 86 miliar atau setara dengan Rp 1.143 triliun. Lewat yayasan amal terbesar di dunia yang didirikan bersama istri, Bill & Melinda Gates Foundation, Ia berjanji akan menyumbangkan sebagian besar hartanya.
Saat ini, Bill diketahui sudah mengucurkan lebih dari US$ 30 miliar ke yayasannya itu. Dan sisanya akan diberikan secara bertahap, disalurkan untuk memberantas penyakit dan kemiskinan.
2. Warren Buffet
Pendiri Berkshire Hathaway, memiliki harta US$ 75,6 miliar atau setara Rp 1.005,4 triliun. Ia juga ikut menyisihkan sebagian besar hartanya untuk amal.
Pada 2011 lalu, Buffet memberikan kepada Bill dan Melinda Gates Foundation sebanyak 23,31 juta lembar saham dalam perusahaan investasi miliknya (harga saham saat itu US$ 76,52).
3. Carlos Slim Helu
Pengusaha telokomunikasi asal Meksiko ini memiliki kekayaan sebesar US$ 54,5 miliar.
Slim memang punya yayasan sendiri, Carlos Slim Foundation dan sudah mengeluarkan uang sekitar US$ 4 miliar untuk yayasan tersebut.
4. Mark Zuckerberg
Tahun lalu Pendiri dan CEO Facebook tersebut menginvestasikan uang senilai US$ 3 miliar atau sekitar Rp 39 triliun untuk memberantas penyakit.
Uang yang begitu banyak itu akan dikucurkan secara bertahap melalui yayasan Chan Zuckerberg Initiative dalam satu dekade ke depan. Ambisi Zuck amat tinggi, yakni menyembuhkan, mengendalikan atau mencegah segala penyakit dengan tenggat waktu sampai akhir abad ini.
Usianya baru 32 tahun akan tetapi harta Zuckenberg mencapai US$ 56 miliar atau setara Rp 744,8 triliun. Kontak Perkasa Futures
Orang Kaya Ini Uangnya Tak Habis-habis Meski Rajin Beramal
Written By Kontak Perkasa Futures on Wednesday, March 22, 2017 | 9:32 AM
Namun, di balik luar biasanya kekayaan orang-orang tersebut, ada hal yang justru membuat kagum. Mereka rajin menyumbangkan kekayaannya untuk amal.
1. Bill Gates
Pendiri Microsoft Bill Gates yang menduduki posisi puncak dengan harta senilai US$ 86 miliar atau setara dengan Rp 1.143 triliun. Lewat yayasan amal terbesar di dunia yang didirikan bersama istri, Bill & Melinda Gates Foundation, Ia berjanji akan menyumbangkan sebagian besar hartanya.
Saat ini, Bill diketahui sudah mengucurkan lebih dari US$ 30 miliar ke yayasannya itu. Dan sisanya akan diberikan secara bertahap, disalurkan untuk memberantas penyakit dan kemiskinan.
2. Warren Buffet
Pendiri Berkshire Hathaway, memiliki harta US$ 75,6 miliar atau setara Rp 1.005,4 triliun. Ia juga ikut menyisihkan sebagian besar hartanya untuk amal.
Pada 2011 lalu, Buffet memberikan kepada Bill dan Melinda Gates Foundation sebanyak 23,31 juta lembar saham dalam perusahaan investasi miliknya (harga saham saat itu US$ 76,52).
3. Carlos Slim Helu
Pengusaha telokomunikasi asal Meksiko ini memiliki kekayaan sebesar US$ 54,5 miliar.
Slim memang punya yayasan sendiri, Carlos Slim Foundation dan sudah mengeluarkan uang sekitar US$ 4 miliar untuk yayasan tersebut.
4. Mark Zuckerberg
Tahun lalu Pendiri dan CEO Facebook tersebut menginvestasikan uang senilai US$ 3 miliar atau sekitar Rp 39 triliun untuk memberantas penyakit.
Uang yang begitu banyak itu akan dikucurkan secara bertahap melalui yayasan Chan Zuckerberg Initiative dalam satu dekade ke depan. Ambisi Zuck amat tinggi, yakni menyembuhkan, mengendalikan atau mencegah segala penyakit dengan tenggat waktu sampai akhir abad ini.
Usianya baru 32 tahun akan tetapi harta Zuckenberg mencapai US$ 56 miliar atau setara Rp 744,8 triliun. Kontak Perkasa Futures
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 9:32 AM
9:11 AM
Wisata Spiritual dan Aset Bangsa Diharapkan Bisa Mendunia
Written By Kontak Perkasa Futures on Tuesday, March 21, 2017 | 9:11 AM
PT Kontak Perkasa Futures - Indonesia diberkahi dengan banyak objek wisata yang sarat nilai religius dan sejarah. Apabila dikemas jadi wisata spiritual, bisa mendatangkan wisman ke Indonesia.
Hal itu dibahas dalam Seminar Menggembangkan Pariwisata Berbasis Budaya & Spiritual di President Lounge, Menara Batavia, Jakarta. Seminar yang terselenggara oleh Tidar Heritage Foundation dan Kemenpar ini dihadiri tokoh budaya seperti Prof Komaruddin Hidayat, Prof Dr. Budi Susilo Supandji, Ahmad Sobari, Romo Mudji Sutrisno dan S.D. Darmono (Chairman of PATA Indonesia Chapter) selaku moderator.
"Rencana daripada acara ini untuk promosi dan mensoasialiskan pentingnya pariwisata spiritual, karena pangsa paling besar adalah wisata spiritual, Indonesia punya banyak kekayaan tentang ini, di mana orang bisa datang ke Indonesia untuk wisata religi dan bisa memberikan dampak bagi pariwisata Indonesia " ujar SD Dharmono dalam sambutan pembukanya.
Indonesia memiliki banyak objek wisata spiritual yang sangat menarik secara pariwisata. Contohnya seperti Candi Borobudur hingga Sungai Elo dan Progo di Magelang yang penting bagi umat Buddha. Bahwa sejatinya ikon dalam negeri itu dapat dikemas dalam bentuk wisata spiritual yang menarik.
Apabila disandingkan, keindahannya tidak kalah dengan komplek Angkor Wat di Kamboja atau Makkah bagi umat Muslim. Sama-sama memiliki nilai spiritual yang menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk datang berkunjung, tidak hanya sebatas atraksi wisata yang cukup sekali dikunjungi.
Ditambahkan oleh SD Dharmono, bahwa narasi juga menjadi komponen penting untuk mengemas sebuah objek wisata spiritual menjadi lebih menarik. Misalnya saja kisah Pangeran Saudara yang diceritakan sebagai roh dari Buddha Gautama sebelum mencapai kesempurnaan bisa menjadi nilai tambah.
"Candi Borobudur punya cerita tentang Pangeran Saudara, roh dari Buddha Gautama sebelum jadi Buddha. Itu relief 1400 lukisan dalam bentuk batu, ada copynya di Shanxi dalam bentuk lukisan," cerita SD Dharmono.
Sementara oleh Romo Mudji Sutrisno, bahwa narasi budaya menjadi akar penting dalam mengemas wisata spiritual. Tanpa cerita spiritual, wisatawan tidak akan tertarik datang ke sebuah objek wisata religi.
"Pada mulanya adalah narasi, kisah, bagaimana wisata Spiritual bermula dari kisah, khusus Borobudur terutama dalam lingkup payung yayasan tidar, saya mendukung sekali," ujar Romo Mudji.
Dari pihak Kemenpar, Hari Untoro Dradjat dari Staf Ahli Menteri Bidang Multikultura, Tim Percepatan Kawasan Borobudur turut mendukung rencana Tidar Heritage Foundation yang ingin mengusung wisata spiritual di Borobudur dan Gunung Tidar untuk menarik wisatawan. Dijelaskan, bahwa ide itu baik untuk perkembangan pariwisata di kawasan Joglosemar.
"Borobudur merupakan Mandala, konsep universe alam semesta, Borobudur sebagai pencapaian, wisata spiritual bisa jadi atraksi," tutup Hari - PT Kontak Perkasa Futures
Sumber:travel.detik
Hal itu dibahas dalam Seminar Menggembangkan Pariwisata Berbasis Budaya & Spiritual di President Lounge, Menara Batavia, Jakarta. Seminar yang terselenggara oleh Tidar Heritage Foundation dan Kemenpar ini dihadiri tokoh budaya seperti Prof Komaruddin Hidayat, Prof Dr. Budi Susilo Supandji, Ahmad Sobari, Romo Mudji Sutrisno dan S.D. Darmono (Chairman of PATA Indonesia Chapter) selaku moderator.
"Rencana daripada acara ini untuk promosi dan mensoasialiskan pentingnya pariwisata spiritual, karena pangsa paling besar adalah wisata spiritual, Indonesia punya banyak kekayaan tentang ini, di mana orang bisa datang ke Indonesia untuk wisata religi dan bisa memberikan dampak bagi pariwisata Indonesia " ujar SD Dharmono dalam sambutan pembukanya.
Indonesia memiliki banyak objek wisata spiritual yang sangat menarik secara pariwisata. Contohnya seperti Candi Borobudur hingga Sungai Elo dan Progo di Magelang yang penting bagi umat Buddha. Bahwa sejatinya ikon dalam negeri itu dapat dikemas dalam bentuk wisata spiritual yang menarik.
Apabila disandingkan, keindahannya tidak kalah dengan komplek Angkor Wat di Kamboja atau Makkah bagi umat Muslim. Sama-sama memiliki nilai spiritual yang menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk datang berkunjung, tidak hanya sebatas atraksi wisata yang cukup sekali dikunjungi.
Ditambahkan oleh SD Dharmono, bahwa narasi juga menjadi komponen penting untuk mengemas sebuah objek wisata spiritual menjadi lebih menarik. Misalnya saja kisah Pangeran Saudara yang diceritakan sebagai roh dari Buddha Gautama sebelum mencapai kesempurnaan bisa menjadi nilai tambah.
"Candi Borobudur punya cerita tentang Pangeran Saudara, roh dari Buddha Gautama sebelum jadi Buddha. Itu relief 1400 lukisan dalam bentuk batu, ada copynya di Shanxi dalam bentuk lukisan," cerita SD Dharmono.
Sementara oleh Romo Mudji Sutrisno, bahwa narasi budaya menjadi akar penting dalam mengemas wisata spiritual. Tanpa cerita spiritual, wisatawan tidak akan tertarik datang ke sebuah objek wisata religi.
"Pada mulanya adalah narasi, kisah, bagaimana wisata Spiritual bermula dari kisah, khusus Borobudur terutama dalam lingkup payung yayasan tidar, saya mendukung sekali," ujar Romo Mudji.
Dari pihak Kemenpar, Hari Untoro Dradjat dari Staf Ahli Menteri Bidang Multikultura, Tim Percepatan Kawasan Borobudur turut mendukung rencana Tidar Heritage Foundation yang ingin mengusung wisata spiritual di Borobudur dan Gunung Tidar untuk menarik wisatawan. Dijelaskan, bahwa ide itu baik untuk perkembangan pariwisata di kawasan Joglosemar.
"Borobudur merupakan Mandala, konsep universe alam semesta, Borobudur sebagai pencapaian, wisata spiritual bisa jadi atraksi," tutup Hari - PT Kontak Perkasa Futures
Sumber:travel.detik
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 9:11 AM
9:18 AM
PT Kontak Perkasa - Peti mati yang jebol dan menampakkan isinya secara tak biasa ada di atas tebing batu. Tengkorak manusia terlihat di mana-mana. Hawa dingin dalam gelapnya gua menyimpan mayat-mayat yang tak dikubur di tanah.
Begitulah suasana yang ditemui di Londa, Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Mayat-mayat itu memang sengaja tak dikubur di dalam tanah. Ini adalah tradisi orang Toraja.
Di Londa, para wisatawan bisa begitu dekat dengan tengkorak-tengkorak asli itu. Bagaimana tidak, tulang-belulang berumur ratusan tahun itu dibiarkan terpapar pandangan mata begitu saja. Mayat-mayat yang disemayamkan di Londa tak semuanya berusia ratusan tahun, ada pula mayat baru dengan peti masih utuh dan tak menampakkan isinya.
Namun untuk peti-peti sangat tua yang jebol, rangka mayat di dalamnya keluar. Tentu saja tidak keluar atas niatan mayat itu sendiri, melainkan tak kuasa menolak gaya gravitasi.
"Itu (tulang-belulang manusia) dulunya menyebar berserakan saja, karena petinya sudah tua lalu jebol. Kemudian ya kita tata biar rapi," kata Andi (22), sebagai pemandu wisata yang juga merupakan warga setempat
Pengunjung Londa bisa begitu dekat dengan tengkorak-tengkorak itu. Bahkan diperkenankan bagi pengunjung untuk foto narsis bersama tengkorak-tengkorak itu. Ungkapan 'ngeri-ngeri sedap' bisa dipakai untuk menggambarkan sensasi yang didapat dalam 'Wisata Kematian' ini.
Di pintu gua kita bisa menyaksikan peti-peti tua yang disebut terbuat dari kayu utuh, bukan terbuat dari bilah-bilah kayu sebagaimana peti mati masa kini. Di atas tebing, terlihat Tau-tau alias patung orang-orang yang disemayamkan di situ.
"Itu keturunan Tolengkek, kita sebut begitu. Itu makam tertua, bisa dibilang leluhur atau keturunan pertama yang tinggal di sini," jelas Andi sambil menunjuk ke peti-peti tua dan Tau-tau.
Begitu masuk ke gua, kegelapan langsung menyambut dan hawa dingin merasuk. Jika tak hati-hati wisatawan bisa terpeleset jatuh ke atas tengkorak manusia. Tapi tenang, ada lampu petromaks yang dibawa Andi guna menerangi pemandangan kematian di dalam kegelapan gua.
Langit-langit gua yang rendah siap menyambut kepala turis yang tak hati-hati menundukkan badannya cukup dalam. Terdapat tulang-belulang di mana-mana, di lantai, di dinding, dan di langit-langit gua. Entah kenapa, rasa seram yang sebelumnya menggelayuti benak berangsur pergi.
Seolah, sakralitas mayat manusia turun derajat menjadi hal yang profan. Mungkin karena semakin terbiasa melihat tengkorak disajikan begitu saja. Yang menarik, ada sepasang tengkorak di sudut gelap gua. Mereka adalah sepasang kekasih yang memilih jalan kematian lantaran cinta mereka tak direstui orang tua.
Mirip cerita klasik melankolis atau tema tembang kenangan tempo dulu. Bedanya, ada unsur inses dalam kisah tragis ini. Sepasang kekasih itu terdiri dari pria bernama Lobo dan wanita bernama Anggui.
"Ini sepasang 'sepupu satu kali' yang tak direstui cintanya oleh orang tua. Karena dalam adat Toraja, mereka masih dianggap saudara. Mereka mau menikah tapi tak boleh, kemudian bunuh diri," kisah Andi.
"Gantung diri," imbuh Andi menambah seram suasana.
Ini kisah nyata, bukan karangan yang dibuat-buat untuk menarik wisatawan. Andi menyatakan pasangan ini meninggal pada era modern, bukan pada era dongeng ratusan tahun lalu.
"Ini usia tengkoraknya berusia 40 tahun lebih," jelas Andi sambil menerangi tengkorak Lobo dan Anggui dengan pancaran sinar petromaks.
Bergeser ke titik lain di gua Londa, ada tiga tengkorak yang bertumpuk di cekungan dinding gua. Di atas tumpukan tengkorak itu, ada lubang yang pas untuk dimasuki kepala orang.
"Silakan foto di situ, nggak apa-apa kok. Masukan saja kepala mas di lubang di atas tumpukan tengkorak itu," kata Andi mempersilakan.
Ada yang berani berfoto dengan pose yang disarankan Andi. Namun kebanyakan hanya berfoto di samping tengkorak itu. Tak tercium bau bangkai di area ini meski mayat terdapat di mana-mana, bahkan sampai tebing bagian atas hingga sekitar 60 meter. Bau anyir sirna karena mayat-mayat itu sudah diberi pengawet sebelum diletakkan di tempat itu.
"Kalau zaman dahulu orang Toraja memakai ramuan akar-akaran. Tapi kalau sekarang pakai formalin," tutur Andi.
Memang wisata kubur batu Toraja ini sudah tersohor ke seantero negeri. Turis mancanegara biasa berseru 'eksotis' sebagai ungkapan kesannya untuk wisata semacam ini, karena memang mereka berasal dari luar Indonesia dan memandang semua ini sebagai sesuatu yang asing dan unik.
Namun orang Indonesia sendiri ternyata banyak yang belum pernah ke Toraja. Bahkan untuk warga perkotaan Sulawesi Selatan sendiri.
"Orang Makassar saja belum tentu pernah ke Toraja," kata Awing, pria Makassar, ibu kota Sulawesi Selatan yang berjarak tujuh jam dari Toraja - PT Kontak Perkasa
Sumber:travel.detik
Wisata Kematian di Toraja
Written By Kontak Perkasa Futures on Monday, March 20, 2017 | 9:18 AM
Ngeri-ngeri Sedap Wisata Kematian di Toraja
PT Kontak Perkasa - Peti mati yang jebol dan menampakkan isinya secara tak biasa ada di atas tebing batu. Tengkorak manusia terlihat di mana-mana. Hawa dingin dalam gelapnya gua menyimpan mayat-mayat yang tak dikubur di tanah.
Begitulah suasana yang ditemui di Londa, Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Mayat-mayat itu memang sengaja tak dikubur di dalam tanah. Ini adalah tradisi orang Toraja.
Di Londa, para wisatawan bisa begitu dekat dengan tengkorak-tengkorak asli itu. Bagaimana tidak, tulang-belulang berumur ratusan tahun itu dibiarkan terpapar pandangan mata begitu saja. Mayat-mayat yang disemayamkan di Londa tak semuanya berusia ratusan tahun, ada pula mayat baru dengan peti masih utuh dan tak menampakkan isinya.
Namun untuk peti-peti sangat tua yang jebol, rangka mayat di dalamnya keluar. Tentu saja tidak keluar atas niatan mayat itu sendiri, melainkan tak kuasa menolak gaya gravitasi.
"Itu (tulang-belulang manusia) dulunya menyebar berserakan saja, karena petinya sudah tua lalu jebol. Kemudian ya kita tata biar rapi," kata Andi (22), sebagai pemandu wisata yang juga merupakan warga setempat
Pengunjung Londa bisa begitu dekat dengan tengkorak-tengkorak itu. Bahkan diperkenankan bagi pengunjung untuk foto narsis bersama tengkorak-tengkorak itu. Ungkapan 'ngeri-ngeri sedap' bisa dipakai untuk menggambarkan sensasi yang didapat dalam 'Wisata Kematian' ini.
Di pintu gua kita bisa menyaksikan peti-peti tua yang disebut terbuat dari kayu utuh, bukan terbuat dari bilah-bilah kayu sebagaimana peti mati masa kini. Di atas tebing, terlihat Tau-tau alias patung orang-orang yang disemayamkan di situ.
"Itu keturunan Tolengkek, kita sebut begitu. Itu makam tertua, bisa dibilang leluhur atau keturunan pertama yang tinggal di sini," jelas Andi sambil menunjuk ke peti-peti tua dan Tau-tau.
Begitu masuk ke gua, kegelapan langsung menyambut dan hawa dingin merasuk. Jika tak hati-hati wisatawan bisa terpeleset jatuh ke atas tengkorak manusia. Tapi tenang, ada lampu petromaks yang dibawa Andi guna menerangi pemandangan kematian di dalam kegelapan gua.
Langit-langit gua yang rendah siap menyambut kepala turis yang tak hati-hati menundukkan badannya cukup dalam. Terdapat tulang-belulang di mana-mana, di lantai, di dinding, dan di langit-langit gua. Entah kenapa, rasa seram yang sebelumnya menggelayuti benak berangsur pergi.
Seolah, sakralitas mayat manusia turun derajat menjadi hal yang profan. Mungkin karena semakin terbiasa melihat tengkorak disajikan begitu saja. Yang menarik, ada sepasang tengkorak di sudut gelap gua. Mereka adalah sepasang kekasih yang memilih jalan kematian lantaran cinta mereka tak direstui orang tua.
Mirip cerita klasik melankolis atau tema tembang kenangan tempo dulu. Bedanya, ada unsur inses dalam kisah tragis ini. Sepasang kekasih itu terdiri dari pria bernama Lobo dan wanita bernama Anggui.
"Ini sepasang 'sepupu satu kali' yang tak direstui cintanya oleh orang tua. Karena dalam adat Toraja, mereka masih dianggap saudara. Mereka mau menikah tapi tak boleh, kemudian bunuh diri," kisah Andi.
"Gantung diri," imbuh Andi menambah seram suasana.
Ini kisah nyata, bukan karangan yang dibuat-buat untuk menarik wisatawan. Andi menyatakan pasangan ini meninggal pada era modern, bukan pada era dongeng ratusan tahun lalu.
"Ini usia tengkoraknya berusia 40 tahun lebih," jelas Andi sambil menerangi tengkorak Lobo dan Anggui dengan pancaran sinar petromaks.
Bergeser ke titik lain di gua Londa, ada tiga tengkorak yang bertumpuk di cekungan dinding gua. Di atas tumpukan tengkorak itu, ada lubang yang pas untuk dimasuki kepala orang.
"Silakan foto di situ, nggak apa-apa kok. Masukan saja kepala mas di lubang di atas tumpukan tengkorak itu," kata Andi mempersilakan.
Ada yang berani berfoto dengan pose yang disarankan Andi. Namun kebanyakan hanya berfoto di samping tengkorak itu. Tak tercium bau bangkai di area ini meski mayat terdapat di mana-mana, bahkan sampai tebing bagian atas hingga sekitar 60 meter. Bau anyir sirna karena mayat-mayat itu sudah diberi pengawet sebelum diletakkan di tempat itu.
"Kalau zaman dahulu orang Toraja memakai ramuan akar-akaran. Tapi kalau sekarang pakai formalin," tutur Andi.
Memang wisata kubur batu Toraja ini sudah tersohor ke seantero negeri. Turis mancanegara biasa berseru 'eksotis' sebagai ungkapan kesannya untuk wisata semacam ini, karena memang mereka berasal dari luar Indonesia dan memandang semua ini sebagai sesuatu yang asing dan unik.
Namun orang Indonesia sendiri ternyata banyak yang belum pernah ke Toraja. Bahkan untuk warga perkotaan Sulawesi Selatan sendiri.
"Orang Makassar saja belum tentu pernah ke Toraja," kata Awing, pria Makassar, ibu kota Sulawesi Selatan yang berjarak tujuh jam dari Toraja - PT Kontak Perkasa
Sumber:travel.detik
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 9:18 AM
10:06 AM
Kontak Perkasa Futures - Jakarta Sudah tidak aneh jika mendengar ibu-ibu di Indonesia seringnya arisan. Kumpul-kumpul bersilaturahim seraya 'menabung' dan biasanya diadakan bergilir mengikuti 'pemenang'. Seiring waktu, arisan juga berkembang menjadi ajang seseruan bagi ibu-ibu. Setiap kali pertemuan, disepakati untuk memakai dress code tertentu dan cafe-cafe unik menjadi incaran karena demi wefie yang menarik.
Nasi Liwet di Qatar, Obati Rasa Kangen Masakan Indonesia
Written By Kontak Perkasa Futures on Friday, March 17, 2017 | 10:06 AM
Kontak Perkasa Futures - Jakarta Sudah tidak aneh jika mendengar ibu-ibu di Indonesia seringnya arisan. Kumpul-kumpul bersilaturahim seraya 'menabung' dan biasanya diadakan bergilir mengikuti 'pemenang'. Seiring waktu, arisan juga berkembang menjadi ajang seseruan bagi ibu-ibu. Setiap kali pertemuan, disepakati untuk memakai dress code tertentu dan cafe-cafe unik menjadi incaran karena demi wefie yang menarik.
Sama halnya dengan diaspora Indonesia yang bermukim di Qatar. banyak kelompok arisan Ibu-ibu asal Indonesia. Dari begitu banyak kelompok, ada satu kelompok yang mengundang saya untuk hadir.
Ada yang unik dengan ajang kumpul-kumpul kali ini. Ibu-ibu yang memang rindu tanah air ini tertarik membuat liwetan. Liwetan memang lagi ngetrend-ngetrendnya ya di Indonesia.
Sang empunya rumah, Ibu Tien Harlina, sejak pagi hari sudah memasak dan menyiapkan bahan-bahan untuk liwetan. Dibantu dengan beberapa orang Ibu, penataan liwetan'pun dimulai.
Ada 15 orang yang akan menikmati. Saat ditanya, apa yang paling susah dicari untuk bahan-bahan tersebut. Jawabnya, daun pisang. Karena membutuhkan banyak daun pisang untuk liwetan ini. Daun pisang kadang ada, kadang tidak ada dan lumayan menguras dompet.
Nasi putih dan nasi hitam tersedia untuk menambah 'keunikan' penataan nasi liwet. Lauk pauknya terdiri dari ayam goreng, ikan tongkol balado, ikan teri kering, sambal, opor tempe tahu, lalapan, kerupuk. Wah, benar-benar menggugah selera.
Dresscode kali ini, walau tidak 'fancy' disesuaikan dengan tema liwetan yang serasa makan di kampung. Pake daster dan penambahan asesoris seperti shower cap atau handuk, serasa mau mandi tapi makan dulu. Ada-ada saja ya idenya.
Yang pasti, sesuatu bangeud deh..bisa liwetan di Negeri orang. Terbukti ya, walau sudah melanglang buana, lidah dan selera tanah air tidak akan pernah luntur.
Penulis: Noni Putri Anwar, jurnalis dan penulis freelance yang bermukim di Qatar mengikuti suaminya Anwar Luqman Hakim yang bertugas di KBRI Doha. Penulis penyuka travelling, kuliner dan gaya hidup - Kontak Perkasa Futures
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 10:06 AM
9:02 AM
Hamil Tak Halangi Anda Dalam Bekerja
Written By Kontak Perkasa Futures on Thursday, March 16, 2017 | 9:02 AM
PT Kontak Perkasa Futures - Bekerja saat hamil bukan tanpa tantangan. Anda pasti bisa maju dalam karir meski Anda sedang hamil.
Sebenarnya ada beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk memastikan kehamilan Anda tidak menyebabkan masalah apapun dengan pekerjaan. Namun kadang kala, Anda tidka mempertimbangkannya saat hamil.
Ini adalah hal yang mungkin tidak dipertimbangkan yang dapat membantu Anda ketika Anda bekerja saat hamil:
1. Mulai pertimbangkan tentang penitipan anak sekarang
Salah satu hal penting untuk dilakukan ketika Anda bekerja saat hamil adalah mulai berpikir tentang anak. Anak adalah sesuatu yang sangat penting. Itulah mengapa penting bagi Anda untuk memulai pencarian Anda sekarang, sehingga kurangnya pengasuhan anak tidak akan menjadi masalah kemudian. Dengan mencari sekarang, Anda tidak akan terburu-buru dalam mengambil keputusan penting tersebut.
2. Memberitahu atasan
Memberitahu atasan mengenai kehamilan Anda bisa menjadi sulit. Anda mungkin takut mereka tidak akan bereaksi dengan baik. Tapi ini masih keputusan yang lebih baik untuk memberitahu mereka sebelum mereka mendengar kabar selentingan mengenai kondisi Anda. Bahkan, atasan harus menjadi orang pertama yang Anda beritahu di tempat kerja. Atasan akan menghargai sifat terbuka dan kejujuran Anda terhadap mereka.
3. Tetap bekerja dengan baik
Jika Anda ingin terus maju dalam karir, Anda harus terus membuat upaya terbaik, bahkan ketika Anda sedang hamil. Tapi ini bukan berarti bahwa Anda tidak memprioritaskan kehamilan Anda. Tentu saja Anda perlu melakukan apa yang perlu Anda lakukan untuk kesehatan dan keselamatan diri sendiri dan calon bayi. Ini berarti Anda harus terus memberikan upaya terbaik di tempat kerja.
4. Jelaskan kebutuhan selama kehamilan
Tubuh Anda akan mengalami banyak perubahan ketika sedang hamil. Anda mungkin perlu bolak-balik ke kamar mandi lebih sering atau waktu lebih untuk istirahat untuk meregangkan kaki. Kesehatan diri sendiri dan bayi Anda harus menjadi prioritas utama. Cara terbaik adalah menjelaskan apa kebutuhan untuk kehamilan Anda kepada Atasan. Membiarkan atasan Anda tahu secara jelas membantu mereka untuk lebih memahami kondisi Anda.
5. Jangan gunakan kehamilan sebagai alasan
Menggunakan kehamilan sebagai alasan sangat berbeda dari mengurus diri sendiri dan kebutuhan ketika sedang hamil. Menggunakan kehamilan sebagai alasan bukan langkah karir cerdas. Orang lain dapat melihat perbedaan antara berhati-hati demi kehamilan dan menggunakannya sebagai alasan. Mereka akan menghargai Anda jika Anda masih menampilkan etos kerja yang baik.
6. Lengkapi meja kerja dengan keperluan kehamilan
Anda menghabiskan banyak waktu di tempat kerja. Jadi, masuk akal untuk melengkapi meja kerja Anda dengan beberapa keperluan kehamilan. Hal ini dapat membuat waktu Anda di tempat kerja jauh lebih menyenangkan. Simpan beberapa makanan ringan dan air minum kemasan sebagai camilan.
7. Berbagi kebahagiaan dengan rekan kerja
Setiap orang biasanya antusias dan turut berbahagia atas kehamilan dari orang lain.Jadi, berbagi pengalaman kehamilan Anda dengan mereka, karena bekerja saat hamil adalah situasi yang unik. Tapi jangan berlebihan. Jangan biarkan kehamilan Anda menjadi satu-satunya hal yang Anda bicarakan - PT Kontak Perkasa Futures
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 9:02 AM
11:23 AM
Bikin Lubang Cahaya di Atap, Dengarkan Saran Ahli
Written By Kontak Perkasa Futures on Wednesday, March 15, 2017 | 11:23 AM
PT Kontak Perkasa, Yogyakarta - Skylight bukanlah hal baru dalam dunia arsitektur karena bangunan tradisional ataupun kuno sudah lebih dulu menerapkannya. Skylight adalah lubang bukaan cahaya yang berada di bagian atap bangunan.
Arsitek Sigit Kusumawijaya mengatakan penggunaan skylight sebaiknya disesuaikan dengan kondisi rumah atau bangunan. Bila rumah tersebut berada di wilayah yang memungkinkan untuk mendapatkan pencahayaan alami lewat jendela lebar, skylight tak begitu diperlukan.
Sebaliknya, jika rumah itu terletak di wilayah yang tidak mendukung untuk membuat jendela besar, solusinya adalah memasang skylight. “Kalau sudah ada skylight, tidak perlu lagi menghadirkan jendela lebar karena membuat cahaya terlalu banyak masuk,” tuturnya.
Skylight bukan semata-mata urusan memasukkan cahaya sinar matahari ke bangunan, tapi juga dapat dimanfaatkan untuk keperluan artistik bangunan. Sigit mengatakan arsitek bisa membuat rancangan skylight dengan garis-garis atau membuat cahaya yang masuk lebih temaram agar ruangan tampil lebih dramatis.
Perlu juga diperhatikan tidak semua ruangan membutuhkan banyak cahaya matahari. Ada ruangan-ruangan yang hanya membutuhkan cahaya redup, misalnya ruang keluarga atau kamar tidur.
Sigit mengatakan, saat penghuni hendak membuat skylight, ada baiknya memperhatikan pemasangan dan peletakannya. Ketika dipasang di atap, skylight tidak boleh terhalang plafon sehingga cahaya bisa lurus masuk ke ruangan.
Apabila skylight dipasang di atap miring atau horizontal, perhatikan faktor lain, seperti hujan, angin, dan serangga. Jangan sampai keberadaan skylight justru merugikan penghuni.
Selain pencahayaan alami, Sigit mengatakan, skylight bisa didesain dengan cara buka-tutup. Ketika skylight dibuat terbuka, udara panas di dalam rumah bisa keluar melalui lubang tersebut. Namun, dia menyarankan, bila menerapkan cara tersebut, skylight harus dirancang agar bisa dijangkau tangan atau menggunakan alat untuk membuka dan menutupnya.
Soal material skylight, menurut Sigit, penghuni bisa menggunakan polycarbonate atau kaca tempered. Tetapi, kata dia, skylight lebih baik menggunakan kaca tempered dengan ketebalan 8-10 milimeter supaya tidak mudah pecah. Meski di Indonesia tidak ada salju, kaca dengan ketebalan itu dianggap mampu mengantisipasi kemungkinan lain seperti hujan es.
Adapun mengenai ukuran skylight, bagi Sigit tak ada aturan tertentu yang mengharuskannya. Walaupun begitu, perlu disesuaikan dengan kebutuhan pencahayaan di dalam rumah. Jika cahaya matahari masuk terlalu banyak, dapat menimbulkan panas di bagian dalam rumah. “Bisa dibuat juga skylight dengan bentuk kecil-kecil sehingga cahaya yang masuk tidak terlalu banyak,” tuturnya - PT Kontak Perkasa
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 11:23 AM
9:31 AM
Sebelum Berangkat ke Jepang, Raja Salman Sempat Ditelepon Jokowi
Written By Kontak Perkasa Futures on Tuesday, March 14, 2017 | 9:31 AM
Kontak Perkasa Futures, Yogyakarta - Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al-Saud telah meninggalkan Indonesia. Sebelum bertolak ke Jepang, Presiden Joko widodo sempat berbicara dengan Raja Salman melalui sambungan telepon.
Keterangan soal Jokowi menelepon Raja Salman itu ditulis oleh Kementerian Luar Negeri melalui akun Twitter resminya, @Portal_Kemlu_RI, Minggu (12/3/2017).
"Presiden RI @jokowi melakukan percakapan telepon dengan #RajaSalman pagi ini," cuit akun Kemlu.
Belum ada penjelasan pasti mengenai apa yang dibicarakan Presiden Jokowi dengan Raja Salman. Namun dalam cuitan berikutnya, Kemlu mengatakan kedua negara akan mengintensifkan kerja sama.
"Kedua negara setuju untuk mengintensifkan kerjasama saling kunjung sebagai tindak lanjut dari kunjungan #RajaSalman," lanjut cuit tersebut.
Sementara itu, Menlu Retno LP Marsudi melakukan kunjungan kehormatan kepada Raja Salman di Bali. Menlu Retno ikut melepas kepulangan Raja Salman di Bandara Ngurah Rai, Bali.
Selain Menteri Retno, Menteri Agama Lukman Hakim Saefuddin, Gubernur Bali Made Mangku Pastika, Kapolda Bali Irjen Petrus R Golose dan Pangdam Udayana Mayjen TNI Kustanto Widyatmoko juga ikut melepas Raja Salman.
Raja Salman dengan pesawat Saudi VVIP Airline 01 telah meninggalkan Pulau Dewata pada pukul 11.15 WITA. Ia langsung menuju Haneda, Jepang, untuk kunjungan kenegaraan.
Menteri Lukman juga sempat memberikan cendera mata kepada Raja Salman berupa mushaf Alquran berornamen pola khas 34 provinsi di Indonesia. Raja Salman berlibur di Bali sejak Sabtu (4/3) lalu bersama 1.500 orang rombongannya - Kontak Perkasa Futures
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 9:31 AM