Powered by Blogger.
Latest Post

Simpang-Siur Temuan Situs Kota Rasul Kristen di Palestina

Written By Kontak Perkasa Futures on Friday, September 8, 2017 | 2:27 PM

PT Kontak Perkasa - Palestina adalah negara dengan sejarah panjang yang dibangun dari reruntuhan peradaban kuno bangsa Yahudi. Di atasnya berdiri kerajaan dari Herodus yang Agung, juga kerajaan Raja Sulaiman. Temuan terbaru dari tim arkeolog yang beranggotakan geolog dan arkeolog diduga menemukan Kota Julias, rumah dari rasul-rasul Petrus, Andreas, dan Filipus.

Meski demikian tim arkeolog yang diwakili oleh Steven Notley, profesor Perjanjian Baru dan Asal-Usul Kristen dari Nyack College yang menjabat sebagai direktur akademik penggalian el-Araj membantahnya dalam email kepada National Geographic.

“Kami tidak menulis headline itu,” tulisnya.

Kisah penemuan di el-Araj itu menjadi sensasi publik karena surat kabar lokal dan situs online Israel, Haaretz. Judul berita tersebut menyebut para tim arkeolog telah menemukan kota para rasul. Berita tersebut kembali memantik perdebatan tentang kota dalam Perjanjian Baru yang dianggap sangat penting dalam tradisi Kristen.

Sejak 1839, sebuah situs di dekat e-Tell, dekat Tepi Barat Palestina, diidentifikasi sebagai kota kuno Betsaida. The Bethsaida Excavations Project, sebuah kolektif proyek arkeologis, telah melakukan penggalian di sekitar e-Tell sejak 1987 dan menemukan banyak benda Zaman Besi, juga beberapa pemukiman era Hellenistik, dan perumahan sezaman dengan kekaisaran Roma. Betsaida adalah rumah para rasul dan tempat Yesus menyembuhkan orang buta.

Situs ini terletak di pantai utara Laut Galilee, bukit Bethsaida Nature Reserve, dan berada 211 meter di bawah lapisan tanah yang lebih rendah daripada permukaan laut. El-Araj jelas tidak berada di bawah air saat kekaisaran Roma masih berkuasa. Geolog Prof. Noam Greenbaum dari Haifa University dan Dr. Nati Bergman dari Yigal Alon Kinneret Limnological Laboratory, mempelajari bahwa kota itu tenggelam dan berada di bawah tanah karena aliran lumpur serta lempung yang terbawa dari sungai Yordania.

Dalam Yohanes 1:44 disebutkan bahwa Petrus, Andreas dan Filipus berasal dari sebuah kota di Betsaida. Temuan kota di el-Araj yang diduga Kota Julias yang hilang ini melengkapi temuan lain di Palestina, seperti makam Yesus dan kompleks istana Herodus.

Sejarawan Yahudi, Josephus Flavius, menyebut bahwa ada sebuah kota yang dibangun dari Betsaida oleh keturunan dari Raja Herodus pertama. Bukti bahwa temuan ini adalah el-Araj adalah kamar mandi modern bergaya Roma. Kamar mandi ini dijadikan indikasi bahwa ada sebuah kota di utara Galilee dan bukan sekedar perkampungan nelayan.

Hal serupa juga disampaikan oleh Dr. Mordechai Aviam dari Kinneret College kepada Haaretz. Ia menyebut kamar mandi modern tidak mungkin ada di perkampungan nelayan miskin. Karenanya, temuan itu mengindikasikan pernah ada kota besar di sana.

Namun, setiap klaim arkeologis perlu pembuktian seperti usia situs dan temuan benda-benda yang diklasifikasikan berdasarkan era. Dalam hal ini, temuan el-Araj harus menunggu penelitian laboratorium untuk menentukan usia pasti situs serta inventarisasi benda temuan untuk menyesuaikan zaman ketika kota itu dibangun.

Kota ini, menurut Aviam, disebut Julias sebagai penghormatan terhadap Livia Drusilla, yang setelah menikah dikenal sebagai Julia Augusta, ibu dari kaisar Roma Tiberius.

“Josephus melaporkan bahwa raja Herodus II membangun Betsaida dari sebuah desa menjadi kota besar, kota yang layak,” kata Aviam. Ia tidak menyebutkan apakah ia dibangun di atas atau di sekitar Betsaida. "Yang jelas, selama ini kita tidak tahu di mana kota ini berada. Namun, kamar mandi yang ada merupakan bentuk kebudayaan urban,” katanya.

Laporan lain di Haartez menyebut selama ini ada beberapa temuan arkeologis yang diduga sebagai sebagai Julias. Pertama, temuan di el-Araj, sementara dua yang lain berada di dekat danau di daerah pendudukan Palestina. Namun, temuan kamar mandi dan berbagai benda-benda bernuansa era Roma menjadikan el-Araj sebagai kandidat terkuat kota Julias.

Selain kamar mandi, ditemukan juga berbagai pecahan tembikar dari abad ke satu dan ketiga, mosaik. Dua koin juga ditemukan, satu koin perunggu yang berasal dari akhir abad kedua dan koin perak yang menggambarkan Kaisar Nero dari tahun 55-66 Masehi.

Namun, ada yang meragukan temuan ini sebagai Kota Julias. Jodi Magness, arkeolog dan peraih beasiswa National Geographic, mengatakan: meski ditemukan banyak peradaban zaman besi di Betsaida, temuan periode kekaisaran Roma di sana sangat sedikit. Oleh karena itu, situs itu mustahil menjadi pusat peradaban urban. Sementara itu, Rami Arav, direktur Bethsaida Excavations Project at e-Tell, kepada National Geographic mengatakan temuan di el-Araj belum cukup untuk menyimpulkan bahwa tempat itu adalah kota yang disebut dalam Alkitab.

Di Palestina, temuan situs bersejarah bisa jadi berkah dan kutukan sekaligus. Jonathan Cook, jurnalis asal Inggris yang menulis tentang konflik Palestina-Israel, mengatakan banyak situs bersejarah di Palestina yang memiliki kaitan dengan sejarah Yahudi digunakan untuk kepentingan propaganda.

Cook menulis untuk The Electronic Intifada pada September 2008, yang menyebut bahwa pemerintah Israel menggunakan alasan penggalian situs budaya untuk menyingkirkan penduduk Palestina. Cook juga menyebut, jika ada warga Palestina yang menolak atau melayangkan protes terhadap ini, polisi Israel akan melakukan penangkapan terhadap mereka. Pola ini selalu berulang dan terjadi di tempat yang dianggap sebagai lokasi bersejarah.

Pada 2010, Perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan bahwa Masjid Ibrahimi atau Tomb of the Patriarchs di Hebron dan Masjid Bilal/Rachel’s Tomb di luar Bethlehem sebagai warisan budaya nasional Israel. Sarah Irving, penulis dan pengamat hak asasi manusia di Palestina, menyebut usaha ini penting sebagai bagian membentuk narasi bahwa Israel sebagai negara Yahudi memiliki akar sejarah di Palestina - PT Kontak Perkasa
Sumber:tirto.id



Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 2:27 PM

Pulau Perawan di Jepang yang Kamu Belum Tahu

Written By Kontak Perkasa Futures on Thursday, September 7, 2017 | 2:28 PM



Kontak Perkasa Futures - Liburan ke Jepang sangat identik dengan Tokyo. Padahal, Jepang punya 'harta karun' di pulau kecil bernama Shikoku. Pemandangannya, bikin kamu jatuh cinta.
 
Jepang memiliki pulau major terkecil bernama Shikoku. Punya alam dengan lekuk yang super eksotis, Shikoku bisa dibilang belum terkenal.

Shikoku berjarak 9 jam dari Tokyo. Jika menggunakan pesawat, kamu bisa terbang dari Bandara Haneda ke Bandara Kochi di Shikoku.

Ada apa saja di Pulau Shikoku?

Shikoku memiliki alam yang super cantik. Tempat pertama yang harus kamu kunjungi adalah Iya Valley. Iya memiliki desa kecil yang berada di antara gunung. Ada pula jembatan gantung yang bersejarah yaitu Kazurabashi. Di bawah jembatan ini terdapat sungai yang aduhai.

Setelah itu, ada Sungai Yoshino. Kamu yang gemar canyoning dan arum jeram bisa langsung jatuh cinta dengan lekuk sungainya.

Bagi pecinta Onsen, Hotel Iya Onsen hadir untuk memuaskan tamu yang ingin berendam. Suasana yang ditawarkan adalah Onsen yang berada di tepi gunung dengan pemandangan di seberang lembah.

Selain itu, ada pula kota pelabuhan bernama Takamatsu. Di sana ada sebuah taman bernama Ritsurin-koen. Taman ini dianggap sebagai salah satu taman paling indah di Jepang. Umurnya saja sudah sekitar 100 tahun.

Ada hal menarik dari Pulau Shikoku. Saat liburan ke sini, kamu akan bertemu dengan henro atau peziarah di sekitar pulau. Mereka dapat dikenali dengan tongkat, pakaian putih dan topi jerami kerucut. Mereka akan berjalan mengikuti jejak Kobo Daishi, sang pendiri Buddhisme SHingon yang lahir di Shikuko abad kedelapan.

Shikoku juga memiliki pulau lain yang lebih kecil, namanya Naoshima. Naoshima menajdi salah satu pulau keci di Seto Inland Sea yang cantik. Pulau Naoshima sering disebut sebagai 'pulau seni'.

Naoshima juga memiliki galeri seni dengan pemandangan laut dan panorama yang menyegarkan. Ada juga galeri dan museum yang berkelas dunia seperti Benesse House Museum - Kontak Perkasa Futures
Sumber:travel.detik
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 2:28 PM

Mengapa Topan Harvey Tampak Lebih Mematikan dari Badai Lainnya

Written By Kontak Perkasa Futures on Wednesday, September 6, 2017 | 9:54 AM

 PT Kontak Perkasa Futures - Topan Harvey telah menjadi mimpi buruk bagi penduduk Texas. Badai yang menjadi bencana paling serius sejak topan Wilma tahun 2005 silam ini telah berkolaborasi dengan banjir dahsyat yang menghancurkan Texas. Harvey telah “menyapu” wilayah Rockport, Texas, sekitar 35 mil timur laut Corpus Christi, pada Jumat malam lalu, 25 Agustus 2017.

Kekuatan Harvey semakin dahsyat saat mendekati pantai Texas, pada Kamis dan Jumat. Kamis, pukul 8 pagi EDT, kecepatan angin topan sebesar 60 mph. Pada Jumat pukul 8 pagi EDT, kecepatan topan melonjak hingga 110 mph. Pukul 2 siang EDT, kecepatan angin meningkat menjadi 120 mph.

Hal itu menjadikan Harvey sebagai topan besar Kategori 3 pada skala Saffir-Simpson skala klasifikasi besarnya badai, angin dan siklon tropis berdasarkan kecepatan angin ribut yang menandakan bahwa angin tersebut dapat menyebabkan kerusakan yang menghancurkan.

Pada Jumat malam, Harvey masuk ke Kategori 4, dengan kecepatan angin hingga lebih dari 130 mph, seperti yang diperkirakan sebelumnya. Sabtu pagi, Harvey diturunkan menjadi Kategori 1, meskipun hujan lebat dan gelombang badai tetap terjadi, yang berisiko menyebabkan banjir yang serius.

Ahli meteorologi masih berusaha mengungkap rahasia dibalik peningkatan topan yang begitu cepat, Ahli meteorologi dan pendiri situs Weather Underground, Jeff Masters, mengatakan bahwa tiga topan terdahsyat yang pernah tercatat antara lain topan Charley tahun 2004, Andrew tahun 1992, dan topan Labor Day tahun 1935. Ketiga badai topan tersebut memiliki intensifikasi yang serupa saat mereka menyapu daratan. Ketiganya menghancurkan dan menimbulkan kerusakan besar di setiap area yang dilalui.

Angin topan mendapatkan energi dahsyat dari air laut yang telah dipanaskan hingga kurang lebih 80 derajat Fahrenheit. Perkembangan topan bisa terhambat oleh adanya angin tingkat atas yang dikenal sebagai Wind Shear yang menganggu sirkulasi badai dan dapat menyebabkan hilangnya kekuatan badai tersebut.

Dalam sebuah tulisan blognya 26 Agustus lalu, Masters mengungkapkan bahwa topan Harvey telah melewati air yang sangat hangat setidaknya 85 derajat Fahrenheit selama lebih dari enam jam sebelumnya. Harvey juga tidak terganggu oleh Wind Shear, sehingga kondisi tersebut mendorong intensifikasi yang cepat pada Harvey.

Meskipun semua topan membawa hujan deras secara bersamaan, Masters mengatakan badai yang diiringi angin dan menimbulkan curah hujan yang besar, seperti Harvey, justru jarang terjadi. Namun, National Hurricane Center di Miami berujar bahwa badai tersebut dapat membawa curah hujan sebanyak 25 inci ke daratan Texas hingga Rabu mendatang. Kombinasi angin kencang, hujan deras yang berkepanjangan, dan tumbangnya pepohonan merobohkan banyak tiang listrik.

Penderitaan orang-orang Texas semakin diperparah oleh Harvey yang berangsur lama dalam menyapu daratan. Topan sering memperoleh kecepatan yang lebih besar ketika menyentuh daratan, dan bergerak dengan kecepatan yang jauh lebih cepat saat melalui daratan. Namun, Harvey diperkirakan akan bergerak lamban, hanya beberapa mil per jam selama beberapa hari berikutnya, dan memperpanjang tingkat kerusakan hingga minggu depan.

Kerusakan akibat banjir akan semakin diperparah oleh gelombang besar badai topan Harvey, kombinasi lonjakan air dan angin badai yang terdorong ke darat. “Gelombang badai Harvey dapat mendorong sejumlah besar air dari beberapa arah ke Galveston Bay dan Houston Ship Channel. Banjir tersebut bisa meluas hingga sepanjang wilayah tenggara Houston, di dekat teluk, dan saluran kapal, sampai minggu depan,” ujar Maters.

Pantai Teluk Texas diselingi dengan banyak infrastruktur yang dikembangkan, dari perumahan hingga jalan, jembatan dan, jaringan pabrik petrokimia, kilang, serta industri berat lainnya yang kuat. Pemerhati lingkungan telah memperingatkan bahwa kerusakan pada infrastruktur ini dapat mengakibatkan kebocoran minyak atau bahan kimia beracun.

Para ahli juga telah memperingatkan bahwa lebih dari satu abad, lahan berkembang terutama di tepi air telah memindahkan atau menurunkan banyak lahan basah dan pulau penghalang alami yang pernah membantu meredam lonjakan air dan angin yang disebabkan oleh angin topan. Pipa dan kanal yang melintasi silang lansekap dapat mempercepat penyaluran air ke daratan, yang dapat menyebabkan lebih banyak kerusakan - PT Kontak Perkasa Futures
Sumber:nationalgeographic
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 9:54 AM

Alasan Ponsel Tidak Boleh Digunakan di Pesawat dan Pom Bensin

Written By Kontak Perkasa Futures on Tuesday, September 5, 2017 | 2:43 PM

PT Kontak Perkasa - Apakah smartphone menyebabkan kanker? Apakah ponsel mengganggu navigasi penerbangan? Atau bisakah ponsel menyebabkan kebakaran di pom bensin?

Dalam soal penggunaan ponsel, kita sudah lama mendapat lapooran mengenai adanya kemungkinan kanker, kejatuhan pesawat, atau kebakaran pom bensin yang bisa disebabkan karena penggunaan ponsel.

Namun apakah semua itu memiliki bukti dan alasan nyata?

Ternyata, kebanyakan dari pernyataan tersebut sebenarnya adalah mitos atau kesalahpahaman, dan bukan kenyataan sebenarnya.

Terlepas dari semua itu, ada alasan yang kuat mengapa kita harus mematikan ponsel atau menggunakan "flight mode" ketika naik pesawat, dan mengapa kita sebaiknya membatasi penggunaan telepon oleh anak-anak.

Apakah telepon menyebabkan kanker?

Dari data yang ada sekarang ini, kata para pakar, jawabannya adalah tidak, meski penelitian lanjutan terus dilakukan.

"Tidak ada bukti yang pasti bahwa radiasi dari ponsel menyebabkan kanker otak, atau gangguan kesehatan lain." kata Ken Karipidis, dari lembaga bernama Badan Perlindungan Radiasi, dan Keamanan Nuklir Australia (ARPANSA).

"Kita selalu mendengar kata radiasi, dan mereka berpikir radiasi itu pasti berhubungan dengan nuklir atau berbahaya. Namun, ponsel mengeluarkan radiasi gelombang radio energi rendah, seperti radiasi yang dikeluarkan oleh radio atau televisi," ujarnya.

Sudah ada penelitian yang mengaitkan penggunaan ponsel yang lama dengan kanker otak jenis tertentu, tetapi 'buktinya masih jauh dari sangat pasti', kata Dr Karipidis. Sebab, data diambil secara subyektif mengenai bagaimana partisipan mengingat penggunaan telepon mereka.

"Mereka yang terkena tumor, cenderung melaporkan penggunaan telepon yang tinggi," tambah Dr Karipidis.

Nah, daripada sekedar mengandalkan ingatan, sebuah penelitian bernama COSMOS sedang mengikuti penggunaan telepon dan riwayat kesehatan ratusan ribu orang di Inggris dan Eropa selama 20-30 tahun ke depan untuk melihat apakah ada dampak kesehatannya.

Sementara itu, kata pakar, bila Anda khawatir, Anda bisa mengurangi penggunaan ponsel, atau pastikan antena, yang merupakan sumber energi utama, tidak diletakkan di dekat kepala.

Hal ini khususnya sangat relevan untuk diterapkan pada anak-anak.

Tempurung kepala anak-anak lebih tipis dan otak mereka masih berkembang, kata Dr Karipidis, meskipun dia menambahkan bahwa tidak ada bukti nyata bahwa anak-anak lebih sensitif terhadap radiasi telepon.

Pindahkan ke "flight mode", bila tidak pesawat akan jatuh?

Kita selalu diminta untuk membuat ponsel ke "flight mode" atau matikan sama sekali ketika akan terbang atau mendarat.

Namun, seberapa besar risikonya terhadap instrumen dalam pesawat bila kita tetap aktif menggunakan?

Menurut badan industri ponsel - yaitu Australian Mobile Telecommunications Association (AMTA)  risikonya sebenarnya kecil.

Direktur eksekutif AMTA Chris Althaus menunjukkan anjuran yang sudah dikeluarkan badan tersebut.

"Tidak ada bukti nyata bahwa ponsel bisa mempengaruhi sistem di dalam pesawat dari tempat duduk penumpang. Meskipun insiden berulang kali dilaporkan oleh awak pesawat, tetapi laporan yang ada tidak mengukuhkan bahwa masalah itu ada hubungannya dengan ponsel," katanya.

Penelitian yang dilakukan oleh Boeing (2000) dan Otoritas Penerbangan Federal AS (2012) tjuga idak bisa mengukuhkan hubungan antara penggunaan ponsel dengan insiden pesawat yang dilaporkan.

Jadi mengapa tidak bisa menggunakan telepon di dalam pesawat ?

Ini separuhnya disebabkan oleh industri penerbangan yang tidak mau mengambil resiko. "Kecil kemungkinan" tidak berarti "tidak akan terjadi sama sekali", begitu pandangan mereka.

Lalu, membiarkan mereka yang berada dalam pesawat melakukan kontak ke berbagai stasiun pemancar di darat bisa menyebabkan masalah pada jaringan telepon di daratan.

Oleh karena itu, beberapa maskapai penerbangan seperti Emirates dan Swiss mengatasi masalah ini dengan memasang stasiun pemancar sendiri di dalam pesawat mereka sehingga penumpang bisa bertelepon ria di dalam pesawat.

Bisakah ponsel menyebabkan kebakaran di pom bensin?

"Mitos ini sudah beredar setidaknya selama 15 tahun," kata Dr Karipidis

Mitos ini diperkirakan bermula dari email palsu, dan sudah berulang kali dibantah oleh penyelidikan yang dilakukan oleh beberapa program televisi di Australia, seperti Mythbusterrs.

Jadi mengapa kita masih melihat adanya tanda "ponsel dilarang digunakan ketika mengisi bensin"?

Ponsel memang bukan barang yang seepenuhnya aman digunakan, dan tidak dibuat untuk digunakan dalam lingkungan di mana ada asap dari bahan bakar, kata Mark McKenzie, CEO dari Asosiasi Pengusaha Pom Bensin Australia.

"Jadi industri kami lebih memilih pendekatan berhati-hati mengenai kemungkinan adanya masalah, dan bukannya menunggu sampai ada masalah sebenarnya yang terjadi," katanya - PT Kontak Perkasa
Sumber:nationalgeographic
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 2:43 PM

Indonesia adalah Sebuah Mukjizat

Written By Kontak Perkasa Futures on Monday, September 4, 2017 | 10:33 AM

Kontak Perkasa Futures - “Indonesia adalah sebuah mukjizat. Indonesia is a miracle karena kompleksitas keragaman dan kebinekaannya,” ujar Azyumardi Azra dalam sambutannya sebagai penerima anugerah LIPI Sarwono Award 2017.

Azyumardi dikenal sebagai cendekiawan muslim dan guru besar bidang sejarah dan peradaban Islam di Fakultas Adab UIN Syarif  Hidayatullah, Jakarta. Lelaki berusia 62 tahun ini juga dikenal memiliki dedikasi tinggi dan konsisten dalam bidang ilmu pengetahuan dan pemikirannya, khususnya dalam melihat pola budaya dan peradaban Islam.

Berbagai perbedaan peradaban umat Islam di Indonesia dan negara-negara  timur tengah telah menjadi kajian pemikirannya. Umat Islam yang berada di Indonesia, menurutnya, adalah umat Islam berkemajuan, budaya Islamnya sudah melebur dengan budaya-budaya Nusantara.

Dia juga melihat munculnya budaya positif  yang merekatkan persaudaraan namun tidak terjadi di negara-negara Timur Tengah, termasuk Arab Saudi.  Menurutnya, banyak warna-warni yang muncul dalam pembangunan persaudaraan dan peleburan budaya Islam mulai dari kegiatan tahlilan, ziarah kubur, bahkan budaya mudik yang tidak hanya diikuti umat Islam semata. Fenomena ini, menurut Azyumardi, menunjukkan bahwa Islam Indonesia adalah Islam yang melekat dengan budaya. Sementara, budaya Indonesia adalah toleran atau bertenggang rasa.

Azyumardi, dalam forum LIPI Sarwono Award, mengungkapkan harapannya bahwa kaum muda muslim harus memiliki pandangan yang luas. Tidak doktrinal dalam melihat agama, melainkan memiliki kaitan dalam bidang kebudayaan.

“Hanya dengan interaksi ilmu-ilmu agama ilmu-ilmu yang bersifat teologis dengan ilmu-ilmu pengetahuan sosial, ilmu-ilmu humaniora, atau ilmu kemanusiaan,” ujar Azyumardi,  “kita bisa berharap munculnya generasi muda Muslim yang memiliki perspektif intelektual yang luas. Tidak doktriner dalam melihat agama.”

Atas pemikiran tersebut, pada awal dekade pertama di abad ini dia memprakarsai perubahan nama perguruan tinggi tempat dia berkarya dari “Institut Agama Islam Negeri Syarif Hidayatullah” menjadi “Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.”

Sebagian aktivitasnya tercurah sebagai anggota Akademi ilmu Pengetahuan Indonesia, dan Dewan Riset Nasional. Selain itu, dia juga menjabat sebagai pemimpin redaksi berbagai jurnal nasional dan internasional yang berkaitan dengan studi agama dan kemanusiaan.

Bagaimana dia mampu menyelesaikan sekeranjang pekerjaannya tugas birokrasi kampus, menulis, seminar, dan tetap berkarya?

“Saya beretrospeksi terhadap diri sendiri,” ujarnya. “Itu karena sikap istiqomah, teguh, terus-menerus berkarya, sikap untuk selalu menjawab tantangan, menghadirkan tantangan dalam berkarya. Di situlah kuncinya.”

LIPI Sarwono Award merupakan kegiatan keilmuan yang diselenggarakan di setiap tahun sebagai puncak rangkaian acara hari ulang tahun Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Penghargaan tahun ini bertepatan dengan perayaan tahun emas lembaga tersebut.

Sebagai lembaga keilmuan yang terbesar dan terkemuka di Indonesia, LIPI sangat peduli terhadap prestasi ilmiah dan dedikasi peneliti Indonesia dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Inilah penghargaan bergengsi kepada warga negara Indonesia yang telah menunjukkan prestasi yang luar biasa dalam ilmu pengetahuan, teknologi, kebudayaan dan kemanusiaan.

“Kami memandang ilmuwan Indonesia yang berprestasi global pantas dan layak untuk mendapatkan penghargaan ilmiah tertinggi, yaitu LIPI Sarwono Award,” kata Bambang Subiyanto, selaku Pelaksana Tugas Kepala LIPI.

Bambang menuturkan tentang sosok peraih anugerah LIPI Sarwono Award tahun ini. “Profesor Azyumardi Azra merupakan tokoh pemikir yang tak pernah diam.” Kemudian dia melanjutkan, “Obsesinya yang besar untuk mengembangkan pemikiran Islam di Indonesia telah dicurahkan oleh karya-karyanya, baik yang telah dimuat di artikel media massa maupun sejumlah buku yang telah diterbitkan.”  

“Kita selaku warga negara Indonesia sangat bangga atas jasa beliau dalam proses pemahaman dan hubunagan antaragama dan peradaban,” sambung Bambang. “Reputasi beliau yang telah menjadi perhatian internasional sehingga Ratu Elizabeth II pun dengan bangga memberi penghargaan kepada beliau the Commander of the Order of British Empire.”

Kerajaan Inggris menganugerahkan gelar itu karena sumbangan pemikiran Azyumardi soal hubungan antarkeyakinan dan toleransi di Indonesia. Penghargaan  itu sekaligus menahbiskan Azyumardi sebagai orang Indonesia pertama yang mendapat sebutan “Sir”.

Dalam kesempatan yang sama, LIPI juga menyelenggarakan Sarwono Prawirohardjo Memorial Lecture, yang disampaikan seseorang yang sudah mumpuni dibidangnya baik di kalangan ilmuwan maupun para praktisi yang sudah terbukti pemikirannya dalam kontribusi kepada Tanah Air. Penceramah ilmiah dalam Sarwono Prawirohardjo Memorial Lecture ke-17 adalah Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas. Tajuk ceramahnya, Arah Kebijakan Pembangunan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi untuk Meningkatkan Daya Saing Bangsa.

Dua tahun silam, Azyumardi berkesempatan juga memberikan ceramah ilmiah dalam Sarwono Prawirohardjo Memorial Lecture ke-15. Tajuk ceramahnya, Toleransi Agama untuk Persatuan Negara-Bangsa Indonesia. Menurutnya, agama bukanlah faktor pencetus perseteruan dan perpecahan, melainkan faktor pemersatu penting dalam keragaman suku dari Sabang sampai Merauke.

“Agama itu menjadi faktor pemersatu penting dalam keragaman suku,” ujar Azyumardi. Orang Islam di Aceh merasa bersaudara dengan orang Islam di Jawa atau orang Islam di Bugis karena seiman. Begitu juga alasan mengapa orang Kristen di Tapanuli merasa dekat dengan Kristen di Minahasa, atau dengan Kristen di Ambon. “Dari segi budaya sama sekali berbeda, tetapi memiliki solidaritas yang ikatannya agama.”

Kawasan Timur Tengah, dalam pandangan Azyumardi dalam ceramahnya dua tahun silam, memiliki corak budaya dan sejarah yang berbeda dengan di Indonesia. Islam di Indonesia pun memiliki pengalaman berbeda dengan pengalaman Islam di Timur Tengah, Asia Selatan, atau Anak Benua India. Sederet kawasan tersebut, hemat Azyumardi, mengalami penundukan politik oleh kuasa militer Muslim dari Arabia. Sementara, Islam tersiar ke pelosok Nusantara lewat penyebaran secara damai. “Proses semacam ini,” ungkap Azyumardi, “memberikan warna cukup khas bagi Islam di Indonesia, yakni Islam yang akomodatif dan inklusif.”

Pada akhir sambutannya dalam LIPI Sarwono Award 2017, dia mengungkapkan bahwa peranan pengemban ilmu pengetahuan memerlukan orang-orang yang berkomitmen penuh, berintegritas di dalam memajukan ilmu pengetahuan, dan menghasilkan inovasi . “Saya kira hari ini dan ke depan, kita berharap LIPI memainkan perannya semakin besar: menjadi motor penghasil pengetahuan baru dan juga inovasi baru.”

Ketika perhelatan ini masih berlangsung, saya mengunggah kutipan inspiratif dari Azyumardi, yang menunjukkan bahwa mukjizat Indonesia adalah kebinekaan. Seorang warganet pun berkomentar, “Keberagaman perlu dirayakan, tapi setelah itu, apa?” Beberapa saat berselang, warganet lainnya menanggapi pertanyaan tadi, “Dimanfaatkan sebagai hal yang positif.”- Kontak Perkasa Futures
Sumber:nationalgeographic
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 10:33 AM

Jadi Korban Banjir, Koala Melompat ke Perahu Penyelamat

Written By Kontak Perkasa Futures on Thursday, August 31, 2017 | 3:35 PM

PT Kontak Perkasa Futures - Rekaman seekor koala yang turun dari pohon ke sebuah kano di Murray River, Australia mendadak viral. Hal itu terjadi setelah videonya disiarkan secara online.

Adalah para mahasiswa dari La Trobe Unversity yang sedang naik kano di Ulupna Island, dekat perbatasan antara New South Wales dan Victoria, ketika melihat seekor koala terjebak di pohon yang terendam banjir.

"Salah seorang mahasiswa mengayuh kanonya melewati pohon tersebut dan si koala melihat, lalu sepertinya berusaha untuk meloncat ke dalam perahu tersebut." kata Kirra Coventry, salah seorang mahasiswa yang merekam peristiwa tersebut seperti dikutip dari ABC Australia Plus, Kamis (30/8/2017).

"Dan kemudian Matt (nama seorang mahasiswa) meloncat turun dari kano, mendorong kano ke arah pohon, dan koala itu turun."

Di dalam video tersebut, kano tersebut tampak perlahan mendekati pohon kayu putih (gum tree) dan si koala seperti melihat ke bawah dengan hati-hati sebelum masuk ke dalamnya dan duduk di salah satu bangkunya."

Setelah kano tersebut ditarik ke pinggir sungai, koala tersebut turun, dan memanjat pohon di dekatnya, sebelum kemudian kembali ke sungai, untuk minum selama lima menit.

"Mungkin dia sudah terdampar di sana selama beberapa hari," kata Chris Townsend, dosen La Trobe yang ikut dalam kegiatan berkano sebagai bagian dari pelajaran Outdoor and Environmental Education tersebut.

"Koala itu pasti kehausan, namun tidak bisa turun ke bawah untuk minum."

Koala di Australia bisa berenang. Namun bila mereka tidak mampu memanjat lagi setelah berada dalam air, maka binatang itu bisa hanyut dan mati.


Viral

Sejak video tersebut tersebar di dunia maya pada Senin 28 Agustus 2017 malam, rekaman koala melompat ke kano itu sudah ditayangkan oleh televisi berita di Rusia, Inggris, Amerika Serikat dan Italia. Lalu dengan cepat menjadi viral.

"Ini adalah salah satu pengalaman unik. Di Australia semua orang mengenal koala, tapi tak melihat mereka setiap hari, dan juga tak selalu bisa melihatnya dari dekat," tutur Coventry yang baru pertama kali melihat koala dari jarak dekat.

Penyelamatan koala itu merupakan akhir yang mengesankan bagi para mahasiswa yang sedang ikut dalam kegiatan bernama River Environments, di mana mereka belajar menjadi pemandu sungai dan belajar mengenai keadaan alam.

"Bila kami bisa berinteraksi dengan alam, dengan cara yang tidak mengganggu dan tidak merusak lingkungan, itulah yang persis ingin kami lakukan," ujar Townsend.

"Dan sebenarnya kita jarang memiliki hubungan dekat dengan binatang asli Australia, hal yang langka." - PT Kontak Perkasa Futures
Sumber:global.liputan6
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 3:35 PM

Percaya Bumi Datar dan Vaksin Penyebab Autis?

Written By Kontak Perkasa Futures on Wednesday, August 30, 2017 | 6:13 PM

PT Kontak Perkasa - Banyak orang era kini percaya bahwa perubahan iklim adalah berita bohong, vaksin adalah konspirasi Yahudi dan sebabkan autisme, serta adanya bumi datar. Apakah Anda salah satunya?

Bila ya, rasanya Anda perlu menyelidiki lagi alasan memercayainya. Dua studi terbaru mengungkap, orang-orang yang percaya teori konspirasi hanyalah orang-orang yang berusaha menjadi unik.

Anthony Lantian of Grenoble Alps University bersama timnya melakukan survei pada 1.000 orang dan merilis hasilnya di jurnal Social Psychology minggu lalu dengan tajuk "I know things they don't know".

Menurut Lantian, sejumlah orang memiliki kecenderungan untuk menjadi yang terunik. Mereka rajin mencari informasi, terutama yang terkesan rahasia dan tak banyak orang percaya. Kecenderungan menjadi unik itu dihidupi oleh konspirasi yang terkesan memuat informasi tersembunyi dan tak banyak dipercaya.

"Pesan dari riset ini adalah, orang yang ingin jadi unik cenderung percaya pada teori konspirasi. Semakin aktif mencari keunikan, semakin besar kemungkinan percaya pada konspirasi," ujar Lantian.

Hasil studi Lantian didukung oleh riset lain yang dilakukan Roland Imhoff dan timnya dari Johannes Guttenberg Universitat di Mainz, Jerman. Riset yang juga dilakukan pada 1.000 orang itu mengungkap, orang yang ingin menjadi unik cenderung menghindari sesuatu yang bersifat biasa.

Imhoff dalam publikasinya di European Journal of Social Psychology Mei lalu mengatakan, "Teori konspirasi lebih diterima oleh orang dengan mentalitas konspirasi jika teori itu dipercaya lebih sedikit orang."

Diberitakan Psypost pada 9 Agustus silam, Imhoff mengungkapkan bahwa hal itu adalah bukti bahwa orang yang percaya teori konspirasi hanya ingin berlagak unik - PT Kontak Perkasa
Sumber:nationalgeographic
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 6:13 PM
 
Copyright © 2011. PT.Kontak perkasa Futures Yogyakarta All Rights Reserved
Disclaimer : Semua Market Reviews atau News di blog ini hanya sebagai pendukung analisa,
keputusan transaksi atau pengambilan harga sepenuhnya ditentukan oleh nasabah sendiri.
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger