Powered by Blogger.
Latest Post

Dilema Gerbong Khusus Perempuan

Written By Kontak Perkasa Futures on Monday, June 5, 2017 | 10:16 AM

PT Kontak Perkasa - Transportasi publik yang aman dan nyaman merupakan hal yang cukup sulit ditemukan, terutama di kota-kota besar, termasuk di Jakarta. Angkutan umum yang tersedia bisa disebut masih jauh dari kata nyaman dan aman. Kasus-kasus kriminal di angkutan umum masih sering terjadi. Mulai dari pencopetan, penodongan, hingga yang paling ekstrem adalah pelecehan seksual.

Pemerintah bukannya tidak menyadari hal ini. Upaya-upaya untuk memberikan keamanan dan kenyamanan transportasi publik sudah dirintis. Salah satunya dengan menyediakan gerbong atau tempat duduk khusus perempuan. Banyaknya kasus pelecehan seksual yang dialami perempuan saat melakukan mobilisasi di dalam kota menjadi landasan dibuatnya kebijakan yang merupakan aksi afirmatif semacam ini.

Sayangnya, upaya pemerintah untuk memberikan kenyamanan bagi perempuan yang menggunakan transportasi umum ini belum membuahkan hasil maksimal. Bukan sekali dua kali sejumlah perempuan memberikan testimoni soal tidak enaknya berada di gerbong khusus perempuan yang mereka pilih dengan sengaja. Alih-alih merasa aman dan nyaman, mereka mengaku harus mengecap pengalaman sepat seperti berebut tempat, saling cibir, bahkan tengkar mulut dengan sesama perempuan yang justru membikin naik pitam dan letih kian menjadi. Sebagian memandang gerbong khusus perempuan sebagai arena tempur di mana yang cekatan melihat peluang, dia yang menyabet kenikmatan. Lirik saja cuitan pemilik-pemilik akun Twitter berikut ini.

@vansuk_  #GerbongKRLWanita ini udah sumpek, tp tetep mbak2 dan Ibu2 pada maksa masuk. Yg berdiri deket pintu aja bisa kegeser sampe tengah gerbong :(

@GlowNop kalo tata cara berdiri di #GerbongKRLWanita salah, drama nya panjang, udah bisa di terka berapa banyak yang siap nyinyir alus

@miss_nidy #GerbongKRLWanita itu arena hunger games yang sesungguhnya.

Masih ingat cerita tentang perempuan yang meluapkan unek-uneknya di Path lantaran seorang ibu hamil meminta kursi yang sedang didudukinya di kereta, lantas dirundung warganet pada 2014 silam? Kejadian semacam ini menunjukkan bahwa bagi sebagian orang, peduli setan dengan solidaritas sesama perempuan—terlebih kepada yang perlu diprioritaskan seperti ibu hamil, orang berusia senja, atau sedang sakit. Dengan alasan perjalanan jauh yang mesti ditempuh atau kepenatan luar biasa yang seolah cuma mereka yang rasa, segelintir perempuan memilih meredupkan empati.

Menimbang Efek Samping Gerbong Khusus Perempuan

Bicara tentang aksi afirmasi tidak pernah terlepas dari pro-kontra terhadapnya.  Di satu sisi, penyediaan ruang khusus perempuan memfasilitasi kebutuhan perlindungan perempuan dari risiko pelecehan seksual di transportasi publik. Cheon Eun-hye, mahasiswi di Korea Selatan menyatakan kepada Korea Times, “Saya sering merasa tidak aman saat menumpangi kereta dan memakai rok pendek karena adanya kasus kekerasan terhadap perempuan yang terjadi baru-baru ini.” Lain lagi dengan opini Stevi (30) yang setiap hari berkomuter dari domisilinya di Depok ke pusat Jakarta, “Kalo pulang kantor, gue lebih seneng naik gerbong cewek, soalnya lebih 'ramah' terhadap hidung.”

Ada hal menarik dari opini Stevi ini. Ia mengindikasikan bahwa mayoritas laki-laki tidak terlalu peduli terhadap bau badan mereka. Dikotomi gender secara implisit tersampaikan di sini, bahwa umumnya, laki-laki kurang perhatian dalam merawat tubuhnya dibanding perempuan. Bicara tentang bau badan juga mengindikasikan bahwa warga dari kelas menengah hingga bawah harus rela berkeringat dalam jangka waktu tidak pendek, berbeda dari mereka yang berprivilese menumpangi taksi atau kendaraan pribadi setiap hari. Commuter Line adalah simbol kelas, dan dua kutubnya menjadi penanda kaum marjinal yang mesti berjibaku dalam kepadatan untuk bertahan hidup di Ibu Kota. 

Di lain sisi, ada hal implisit yang ditangkap dari pengadaan gerbong atau ruang khusus perempuan: peneguhan bahwa perempuan tidak berdaya dan pelecehan seksual tidak bisa terelakkan, demikian dikemukakan oleh Laura Bates, penggagas Everday Sexism Project dalam program BBC Woman’s Hour.

Selain itu, terdapat pendapat mengajarkan laki-laki untuk tidak berbuat mesum dan menghormati perempuan di mana pun berada jauh lebih penting dan lebih efektif untuk menciptakan keamanan dan kenyamanan. Hal ini mengindikasikan adanya suatu pengotakan sifat yang menjadi stereotip atau digeneralisasi bahwa laki-laki tidak bisa dipercaya dan perempuan tidak bisa melakukan mobilisasi tanpa kekhawatiran akan keamanannya.

Argumen lain seperti dikutip dari The Week, jika laki-laki memang menjadi ancaman bagi perempuan, akan lebih baik bila dibuat gerbong khusus laki-laki dibanding gerbong khusus perempuan.

Bates juga menyatakan, pengadaan gerbong khusus perempuan malah memperbesar kemungkinan penyalahan korban. Pilihan untuk menempati gerbong khusus seolah-olah menjadi tanggung jawab setiap perempuan yang mau menghindari pelecehan seksual. “Jika kamu punya gerbong khusus perempuan, lantas seorang perempuan tidak memilih gerbong itu dan mendapat pelecehan seksual, apakah orang-orang akan menyalahkannya atas apa yang terjadi kepada perempuan itu?” tanya Bates.

Keresahan Bates ini bukan tidak beralasan. Dalam sebuah penelitian, ditemukan bahwa di Jepang, para perempuan yang menempati gerbong campur khawatir dianggap "korban sukarela" dari pelecehan-pelecehan seksual yang marak terjadi di sana.

Selain munculnya perdebatan perlu tidaknya gerbong khusus perempuan, efek samping lain dari pengadaan hal ini dapat diamati secara langsung dalam praktik keseharian. Baik untuk alasan tuntutan ekonomi atau aktualisasi diri, para perempuan terjun ke lapangan-lapangan pekerjaan publik dan otomatis, berkontribusi terhadap kepadatan transportasi publik pada jam berangkat dan pulang kantor. Semakin bertambahnya pekerja perempuan belum bisa dibalap dengan pengadaan moda transportasi yang aman dan nyaman bagi mereka. Bayangkan, hanya dalam dua gerbong perempuan bisa merasa sedikit lebih aman dari jamahan-jamahan laki-laki yang tidak diinginkan. Mau tidak mau, mereka mesti berimpitan bak ikan sarden di kaleng. Gerbong perempuan yang semula dibuat untuk menciptakan kenyamanan, malah memunculkan ketidaknyamanan reguler bagi para perempuan sendiri. Apa daya, paranoid terhadap tindak kriminal berbasis gender serta gangguan kenyamanan sebagaimana diungkapkan Stevi membuat mereka pasrah berdiri satu kaki, terombang-ambing setiap penumpang masuk dan keluar, dan terinjak oleh kaki-kaki asing.

“Aku Perempuan, Maka Aku Benar?”

Kalimat ini sering sekali dijadikan lawakan seksis di mana-mana.  Namun, apakah lawakan ini muncul seperti Mr. Bean yang jatuh dari langit? Aneka pengalaman mirip membuat kalimat bernada generalisasi ini populer. Terkadang, yang mengalaminya juga kaum perempuan sendiri.

Lebih lanjut mengenai gerbong khusus perempuan, Stevi menceritakan pengalamannya sebagai perempuan yang tengah hamil enam bulan. “Bukannya mau mendiskreditkan perempuan atau seksis, ya, apalagi gue juga perempuan. Tapi kadang-kadang, ibu-ibu di gerbong cewek lebih galak dibanding ibu-ibu kehilangan Tupperware,” ujarnya sembari berseloroh, “Itu sebabnya kalau berangkat, gue lebih milih naik gerbong campuran selain karena belum pada bau keringet juga.”

Stevi juga mengungkapkan, saking sengitnya persaingan mendapat kenyamanan di kereta, dibutuhkan strategi sendiri untuk mencapainya. Contohnya, ia lebih memilih naik kereta ke Kota terlebih dahulu dari kantornya di bilangan Cikini untuk menuju rumah di Depok. Hal ini Stevi lakukan supaya ia bisa mendapat kursi dan menjaga kondisinya serta kandungannya. “Soalnya orang suka nggak mau ngalah sama ibu hamil, padahal perut gue udah nonjol gede banget. Temen gue yang lagi hamil juga ada yang sampe gemetar dan mau pingsan, baru dikasih tempat duduk. Itu pun setelah dibantu petugas gerbong yang awalnya nggak sadar ada ibu hamil. Bisa jadi karena temen gue badannya mungil walau hamilnya udah cukup besar dan kondisi kereta yang padat banget sampai-sampai dia nggak kelihatan,” cerita Stevi.

Kali lain, Stevi juga pernah mendapati ibu hamil lainnya di gerbong khusus perempuan. Kursi prioritas saat itu telah diisi oleh lansia dan ibu hamil lainnya. Saat hendak meminta kursi reguler kepada salah satu penumpang perempuan, ia malah disemprot dengan ucapan, “Minta ke gerbong campuran aja, Bu. Jangan minta di sini.” Stevi yang waktu itu tengah mengandung juga hanya bisa memendam kekesalan melihat ketiadaan empati dari sesama perempuan.

Melihat fakta-fakta semacam ini, maka tidak heran bila ujaran gerbong perempuan itu lebih ganas jadi populer dan diamini banyak orang, meski tidak selamanya orang-orang dengan kepekaan tinggi absen dari gerbong perempuan - PT Kontak Perkasa
Sumber:tirto.id
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 10:16 AM

Cara Bakar Kalori Tanpa Olahraga

Written By Kontak Perkasa Futures on Friday, June 2, 2017 | 9:19 AM

Kontak Perkasa Futures - Ketika mendengar istilah membakar kalori, hal pertama yang muncul di pikiran adalah berolahraga, seperti lari, berenang, atau berlatih di gym. Padahal, dalam kehidupan sehari-hari, ada kegiatan selain olahraga yang dapat membakar kalori.

Uniknya, ketika melakukan itu, kamu pun tak menyadarinya. Jika kamu ingin membakar kalori dengan maksud mengurangi berat badan, lakukan 6 kegiatan berikut:

1. Gelisah

Menggoyangkan kaki saat rapat, mengetuk-ngetukkan jari di atas meja, dan membuat tubuhmu terus bergerak. Gelagat itu biasanya menandakan kamu sedang gelisah.

Berdasarkan informasi dari Iowa State University, jika kamu duduk sambil gelisah, artinya kamu sedang membakar sekitar 600 kalori. Adapun gelisah yang dirasakan sambil berdiri akan meningkatkan pembakaran hampir 900 kalori.

2. Menangis

Saat menangis, detak jantungmu meningkat dan kamu sedang membakar kalori. Meskipun belum ada penelitian lebih lanjut, tetapi menangis diperkirakan membakar sekitar 1,3 kalori per menit.

3. Tertawa

Tertawa dapat membakar kalori karena menyebabkan detak jantung naik 10 sampai 20 persen. Seiring detak jantung dari tertawa, metabolisme tubuh pun meningkat.  Penelitian yang dilakukan oleh Vanderbilt University Medical Centre mengungkapkan tertawa selama 10-15 menit membakar antara 10-40 kalori.

4. Belanja

Menurut Departemen Nutrisi Universitas Hawai, berjalan mengelilingi pusat perbelanjaan dapat membakar sekitar 200 kalori per jam. Selain itu, mengantre selama 30 menit juga dapat membakar sekitar 47 kalori.

5. Bermain

Menurut sebuah artikel yang diterbitkan oleh Harvard Medical School, menonton televisi atau membaca bisa membakar sekitar 35 kalori per jam. Sedangkan bermain sudoku atau melakukan permainan apapun yang membutuhkan konsentrasi berat atau aktivitas otak, membutuhkan total 110 kalori per jam.

6. Tidur

Saat kita tertidur, tubuh melakukan sejumlah tugas, seperti memperbaiki sel, memperbarui jaringan, dan mengeluarkan racun. Seorang dokter menyarankan pasiennya untuk tidur cukup selama delapan jam. Di setiap jam tidur, seseorang membakar sekitar 63 kalori. Tidur delapan jam semalam dapat membakar 500 kalori. Sedangkan tidur siang selama 30 menit membakar 28 kalori - Kontak Perkasa Futures
Sumber:cantik.tempo
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 9:19 AM

Masih Muda Tetapi Sudah Pikun

Written By Kontak Perkasa Futures on Wednesday, May 31, 2017 | 9:31 AM

PT Kontak Perkasa Futures - Demensia atau kepikunan adalah penyakit kognitif yang dialami jutaan orang di dunia. Biasanya demensia terjadi pada orang yang sudah usia lanjut, tapi tak menutup kemungkinan menyerang orang yang masih muda.

Untuk memahami lebih jauh soal demensia, mari kita mengetahui fakta-fakta yang diberikan dikutip Tempo dari laman Hello berikut ini.

#Apa itu demensia?
Demensia menggambarkan gejala-gejala seperti kehilangan memori dan kesulitan berpikir, memilih kata-kata, atau memecahkan masalah. Gejala awalnya mungkin terlihat sepele tapi sangat besar pengaruhnya dalam kehidupan sehari-hari. Demensia juga bisa menyebabkan perubahan suasana hati dan tingkah laku penderitanya.

#Apa penyebab demensia?
Banyak penyakit yang bisa menyebabkan demensia dan yang paling umum adalah Alzheimer, penyakit di mana protein yang tak normal mengelilingi sel-sel otak dan jenis protein lain merusak struktur dalam sel. Akibatnya hubungan kimiawi antara sel-sel otak terputus dan sel-sel itu pun kemudian mati.

Jenis demensia lain yang umum adalah demensia vaskular, yang terjadi akibat berkurangnya aliran oksigen ke otak karena pembuluh darah yang menyempit atau tersumbat. Akibatnya, sel-sel otak rusak atau mati. Gejalanya bisa muncul tiba-tiba, setelah serangan stroke, atau muncul beberapa kali setelah beberapa serangan stroke kecil.

#Apa gejala demensia?
Gejalanya berbeda pada setiap orang, tergantung jenis demensianya, terutama pada masa-masa awal. Tetapi kebanyakan berkaitan dengan masalah kognitif dan penderita demensia biasanya mengalami hal-hal berikut:
- Sulit mengingat apa yang terjadi dari hari ke hari.
- Sulit berkonsentrasi, merencanakan, atau mengatur sesuatu, termasuk kesulitan membuat keputusan, menyelesaikan masalah, dan menyelesaikan tugas.
- Sulit berkomunikasi karena susah menemukan kata-kata yang tepat.
- Kehilangan orientasi, tak mampu mengingat hari, tanggal, atau bingung di mana mereka sedang berada.
- Kesulitan memperkirakan jarak dan melihat sesuatu sebagai obyek tiga dimensi.
- Suasana hati mudah berubah, frustasi, marah, tersinggung, atau sedih. Semakin parah penyakit, semakin buruk gejala-gejalanya.

#Bagaimana mendiagnosis demensia?
- Riwayat kasus
Dokter akan berbicara dengan orang-orang yang mengenal penderita untuk mengetahui bagaimana penyakitnya berkembang dan mempengaruhi kehidupan sehari-hari

- Tes fisik
Tes darah dan tes fisik lain akan mengetahui penyebab penyakit.

- Tes kemampuan mental
Serangkaian tes mental atau psikologis akan dilakukan dokter untuk mengetahui daya ingat dan berpikir pasien.

- Pindai otak
Tindakan ini akan membantu memastikan diagnosa dan mengetahui demensia jenis apa yang dialami pasien.

#Bagaimana mengobati demensia?
Saat ini tak ada pengobatan khusus buat demensia. Pengobatan nonmedis bisa berupa saran, dukungan, dan terapi, seperti terapi bicara dan kemampuan kognitif. Para penderita demensia diharapkan tetap aktif secara fisik dan mental.

Beberapa pengobatan medis juga bisa diberikan, seperti memantine, yang biasa diberikan kepada penderita Alzheimer. Sementara itu, penderita demensia vaskular biasanya diberikan obat-obatan untuk membantu mengatasi penyebab kepikunan, seperti kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, dan masalah jantung.

#Bagaimana mencegah demensia?
Tak ada cara khusus yang terbukti bisa mencegah kepikunan. Namun menjalani gaya hidup sehat dan aktif bisa mengurangi risiko terserang demensia. Caranya antara lain dengan menjaga berat badan, pola makan yang sehat dan seimbang, selalu aktif, mengurangi konsumsi alkohol dan rokok, yang bisa menyebabkan penyempitan pembuluh darah. Aktif secara mental dan sosial juga bisa menurunkan risiko terserang demensia - PT Kontak Perkasa Futures
Sumber:cantik.tempo






Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 9:31 AM

Bintik Hitam di Wajah Belum Tentu Komedo Hitam, Lalu Apa?

Written By Kontak Perkasa Futures on Tuesday, May 30, 2017 | 8:42 AM

Bintik Hitam di Wajah Belum Tentu Komedo Hitam, Lalu Apa?  
PT Kontak Perkasa - Komedo hitam atau blackhead menjadi masalah besar bagi siapa saja. Penampakannya seperti titik-titik hitam yang dapat merusak penampilan.

Cukup banyak produk perawatan kulit yang beredar mengklaim dapat menghilangkannya. Kini juga banyak perawatan yang viral di media sosial yang menunjukkan cara menghilangkan komedo hitam.

Menurut dokter kulit Doris Day, tidak semua titik hitam tersebut termasuk komedo. 

“Beberapa orang berpikir titik hitam pada hidung adalah pori-pori yang tersumbat atau komedo hitam,” ujarnya seperti dikutip Tempo dari New Beauty. Padahal, menurut Day, titik hitam sebenarnya bisa jadi rambut halus atau filamen sebaceous, yang merupakan kombinasi dari sebum dan sel kulit.

Day menjelaskan, titik hitam tersebut berbeda dengan komedo hitam karena terbentuk dari penyumbatan folikular yang terbuka dan patologis. Sedangkan filamen sebaceous biasanya ditemukan pada hidung. Sebab, hidung adalah area dengan kelenjar sebaceous yang lebih aktif.

Lantas bagaimana cara efektif mengatasi komedo hitam ini? Dokter kulit Jeanine B. Downie mengatakan banyak orang memiliki komedo hitam yang sebenarnya pada bagian hidung. Cara perawatannya pun sangat mirip dengan rambut halus atau filamen sebaceous. “Keduanya dapat diobati dengan ekfoliasi ringan, penggunaan tabir surya, dan peeling,” ujarnya - PT Kontak Perkasa
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 8:42 AM

Potret Pendidikan di Teulaga Tujuh

Written By Kontak Perkasa Futures on Monday, May 29, 2017 | 9:11 AM


Kontak Perkasa Futures - Teulaga Tujuh adalah nama sebuah pulau kecil berpenduduk sekitar 300 kepala keluarga di wilayah pemerintah kota Langsa, Provinsi Aceh. Untuk mencapai satu-satunya pulau di wilayah Langsa ini, kita harus menumpang kapal bermotor dari Pelabuhan Langsa. Jarak yang ditempuh kurang lebih 10 km dengan waktu sekitar 40 menit. Hanya dengan membayar Rp 5.000,- per orang, kita akan sampai di Pulau Teulaga Tujuh atau yang dinamai Pulau Pusong oleh penduduk setempat. Namun jika terlewat kapal reguler, maka kita harus merogoh kocek antara Rp. 150.000,-  sampai Rp 250.000,-.

Mengapa dinamakan Teulaga Tujuh?

“Sebenarnya Pulau Teulaga Tujuh itu pulau di seberang sana. Konon ada tujuh sumur. Hanya ulama yang bisa lihat sumur-sumur itu. Pulaunya angker, penduduk takut ke sana!” ujar Zakaria, kepala sekolah SD Negeri Teulaga Tujuh sambil turun dari kapal yang membawa kami dari Langsa ke Pusung. Zakaria baru dilantik sebagai kepala sekolah SD Teulaga Tujuh dua tahun lalu, setelah 27 tahun mengajar di sekolah tersebut.

Ia bersama enam orang guru lainnya setiap hari berangkat dari kota Langsa bersama tiga orang guru SMP Teulaga Tujuh dengan kapal sewaan yang mereka sewa sendiri seharga lima juta perbulan.

“Kami menggunakan uang sendiri untuk sewa kapal, apalagi sejak pulau ini dihapus dari peta desa tertinggal oleh pusat!” ungkapnya.

“Tapi ini sudah kewajiban kami, kami berusaha untuk mengusulkan kembali agar desa ini masuk ke dalam kategori desa paling tertinggal karena ya situasinya begini. Air bersih saja harus memasok dari Langsa!” ujarnya lirih sambil terus menceritakan kondisi sekolah yang memiliki 198 siswa.

“Kami berusaha agar desa ini masuk dalam indeks penilian desa, kami akan ajukan ke Bappeda Langsa,” ujar Feri dari Dinas Pendidikan Kota Langsa yang turut mendampingi operator pendataan sekolah, cagar budaya, dan bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia di Langsa.

Amiruddin, Kepala SMP Pusong yang telah menjabat selama enam tahun menuturkan bahwa sejak 2014, sekolahnya kehilangan status daerah terpencil.Namun pada waktu itu, masih menerima Tunjangan Daerah Terpencil dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Tahun 2015, statusnya berubah menjadi daerah tertinggal, maka pada tahun 2016 tidak mendapat tunjangan.

“Dulu tunjangan digunakan untuk insentif terutama untuk guru bakti yang ditanggung oleh sekolah, per jam Rp 15.000,- dan kami hitung berdasar jamnya, yah masih berjuang untuk itu,” ujar Amiruddin yang sebelumnya telah mengajar selama 24 tahun.

Hari ini 17 Mei 2017, seluruh siswa sekolah dasar telah menyelesaikan ujian sekolah tahun ajaran 2016/2017. Raut wajah gembira terpancar dari beberapa siswa yang tinggal di sekitar sekolah. Ruang-ruang kelas telah dikunci, para guru pun tengah beristirahat merapikan peralatan ujian. Zahara, Lia Puspa dan Safina tampak sumringah, mereka telah menyelesaikan ujian sekolah mata pelajaran matematika, Bahasa Indonesia, agama, Ilmu Pengetahuan Sosial, Ilmu Pengetahuan Alam dan muatan lokal.

Ditanya soal cita-citanya, mereka kompak menjawab, “masuk Dayah!”. Dayah adalah sebutan untuk pondok pesantren, biasanya Dayah ini tidak mematok biaya pada santrinya.

“Masuk Dayah, tidak mau lanjutkan sekolah karena tidak punya uang,” ujar Zahara.

“Musim terang, bapak tidak ke laut,”lanjut Lia.

Mereka kembali bercengkrama dan menyanyi lagu berbahasa Aceh Langsa berjudul ‘sekeng heng bangbe’ yang artinya barang secondhand. Tawa mereka berderai saat lagu selesai dinyanyikan, tiada kegundahan akan masa depan. Mereka berhambur bersalam tangan saat suara ibu-ibu mereka memanggil. Potret siswa dan sekolah di pulau kecil Langsa, walau jauh dari kata sejahtera, mereka tetap tersenyum ceria - Kontak Perkasa Futures
Sumber:nationalgeographic
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 9:11 AM

Jenis Olahraga Terbaik untuk Otak Anda

Written By Kontak Perkasa Futures on Friday, May 26, 2017 | 10:29 AM

PT Kontak Perkasa Futures - Tidak hanya otot yang perlu dilatih oleh manusia. Otak juga perlu mendapat latihan. Tanpanya, daya ingat, perbaikan suasana hati, dan kinerja otak bisa menurun akibat pertambahan usia.

Namun, untungnya Anda tidak perlu melakukan latihan terpisah untuk menyehatkan keduanya. Penelitian di bidang kesehatan, termasuk riset yang dipublikasikan dalam British Journal of Sports Medicine dan US National Library of Medicine, berkata bahwa latihan aerobik memiliki manfaat bagi otak Anda.

Beberapa manfaat dari olahraga, seperti mood yang lebih baik, memang bisa didapatkan secara instan hanya dengan berkeringat naik sepeda selama beberapa menit. Namun, perbaikan daya ingat memerlukan beberapa pekan agar terasa efeknya.

Intinya adalah olahraga aerobik apa pun bisa bermanfaat untuk otak Anda asal dilakukan secara reguler dan konsisten selama 45 menit atau lebih.

Lalu, Anda juga bisa menambahkan gerakan jalan cepat atau jogging dalam rutinitas sehari-hari untuk mendapatkan manfaatnya.

Sebuah studi pada penderita depresi berat menunjukkan bahwa berjalan di treadmill selama 10 hari berturut-turut dengan masing-masing sesi setidaknya 30 menit cukup untuk menghasilkan penurunan depresi secara klinis dan relevan secara statistik.

Kemudian, studi lain yang dipublikasi dalam Journal of Physical Therapy Science menyebutkan, meski tidak menderita depresi, latihan aerobik juga dapat menurunkan level hormon stres alami tubuh, seperti adrenalin dan cortisol.

Tentunya, latihan aerobik tidak hanya berlaku pada usia muda. Jika usia Anda berada di kepala lima, studi yang dipublikasikan dalam British Journal of Sports Medicine menyarankan untuk mengombinasikan aerobik dan latihan daya tahan untuk hasil latihan otak terbaik.

Latihan itu bisa termasuk dari latihan dengan interval dan intensitas tinggi, seperti olahraga tujuh menit yang waktu lalu sedang tren, hingga gerakan yoga dinamis yang diselingi latihan kekuatan seperti plank dan push-up.

Studi lainnya yang dipublikasi pada tanggal 3 Mei 2017 menyatakan, pada usia 60 hingga 88 tahun, berjalan selama 30 menit empat kali seminggu selama 12 kali dapat memperkuat konektivitas otak. Jika konektivitas otak lemah, kehilangan memori akan cepat terjadi.

Hingga kini, para peneliti masih belum terlalu yakin mengapa latihan aerobik dapat mendorong kinerja otak. Namun, berdasarkan penelitian, hal ini diduga terkait dengan aliran darah yang menyediakan energi dan oksigen segar ke otak.

Hipotesis ini terlihat dalam sebuah studi pada wanita usia lanjut yang menunjukan potensi sindrom demensia menunjukkan bahwa latihan aerobik berhubungan dengan peningkatan ukuran hipokampus, bagian otak yang terlibat dalam proses pembelajaran dan daya ingat.

Joe Northey, penulis utama peneliti Inggris dan seorang pelatih peneliti di Universitas Canberra mengatakan, jika Anda ingin sehat di usia yang lebih dari 50, Anda harus melakukan 45 hingga 60 menit latihan aerobik sebanyak mungkin selama satu pekan - PT Kontak Perkasa Futures
Sumber:nationalgeographic
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 10:29 AM

Cinta dan Benci untuk Soeharto

Written By Kontak Perkasa Futures on Wednesday, May 24, 2017 | 10:14 AM



PT Kontak Perkasa - Tanggal 21 Mei 1998 menjadi hari yang sangat buram bagi Soeharto. Hari itu ia resmi merujuk ucapannya sendiri "berhenti" sebagai presiden. Pada hari Kamis itu pula, seorang warga dari Lhokseumawe menulis surat untuknya.

“Jabatan hanyalah titipan dan amanah Allah yang akan diambil kembali. Tiada seorang pun yang sanggup menolak bila diberi-Nya dan tidak seorang pun yang akan sanggup menerima tanpa seizin-Nya,” tulis Zulkarnain Husein, nama pria Aceh itu.

“Keputusan Bapak untuk mau dan berani mengembalikan amanah kepada yang berhak sesuai konstitusi adalah sangat menyentuh. Kami percaya ini adalah sikap patriot dan pahlawan tanpa ada paksaan dari pihak manapun dan dengan izin Allah tentunya,” lanjutnya.


Banyak Cinta untuk Sang Mantan


Surat untuk Soeharto itu muncul dalam buku karya Anton Tabah (1999) dengan judul Empati di Tengah Badai: Surat-surat kepada Pak Harto. Buku ini diterbitkan saat Indonesia sedang bergolak selepas runtuhnya Orde Baru.

Selain dari Aceh, ada pula surat dari Papua atas nama Siti Sainab. “Saya tidak termasuk yang ikut-ikutan menghujat keluarga Cendana,” tulisnya. “Mengapa? Karena saya bangga bangsa Indonesia memiliki salah satu putra terbaik yang selama 32 tahun mau memberikan yang terbaik untuk bangsa ini maupun bangsa-bangsa lain.”

Dari Bantaeng, Sulawesi Selatan, Harmis Abka menulis, “Kami tidak dapat membalas apa yang telah Bapak berikan untuk negara ini… Rasa hormat, cinta dan kasih saya, orangtua saya dan adik-adik tidak akan berubah kepada Bapak dalam situasi dan keadaan apapun.”


Ada juga yang yakin bahwa Soeharto telah dikhianati. 
 
“Setega itukah orang-orang yang dulu membungkuk-bungkuk di hadapan Bapak, menempel Bapak, pada akhirnya melengos, memfitnah, serta memburuk-burukkan tingkah dan kepemimpinan Bapak dan keluarga?” demikian Suyoko Hatmosardjono dari Banyuwangi.

“… orang-orang seperti itu pada akhirnya akan tercampakkan dengan sendirinya karena mereka tidak mempunyai pendirian. Mereka bunglon yang dapat berganti baju mengikuti situasi dan kondisi saat ini, dan mereka adalah orang-orang munafik!” imbuhnya geram.

Seorang ibu rumah-tangga bernama Herlina dari Temanggung, Jawa Tengah, juga mengungkapkan duka-cita yang mendalam. “Saya sedih kenapa Bapak mengundurkan diri sebagai presiden. Saya meneteskan air mata saat Bapak menyerahkan Jabatan kepada Bapak Habibie.”

“Terima kasih kami kepada Bapak. Akan kami tanamkan cerita dan sejarah Bapak kepada anak-anak kami yang masih kecil-kecil. Semoga Bapak tetap membangun negara dengan cara lain,” janji Herlina.
Tumbal Takhta Dari Aceh Sampai Papua

Siti Sainab mungkin tidak mengetahui, Soeharto yang dalam suratnya ia banggakan sebagai salah satu putra terbaik bangsa itu kerap menumpahkan darah di Bumi Cenderawasih -- tapi siapa yang tahu Siti Sainab orang Papua atau bukan?

Setelah Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) di Papua Barat alias Irian Jaya pada 1969, terjadilah berbagai kasus pembunuhan, bahkan pembantaian, terhadap mereka yang ditengarai terlibat Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Tentu saja, ada peran Soeharto selaku orang yang paling berkuasa di Indonesia kala itu dalam kasus-kasus yang melibatkan perangkat militer ini. Apalagi, Soeharto sedang asyik-asyiknya menikmati “limpahan” kekuasaan dari Sukarno yang diklaimnya sejak mengantongi Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) pada 1966.

Laporan yang diterbitkan surat kabar terbitan Belanda De Telegraaf atas hasil investigasi Henk de Mari menyebutkan bahwa 55 pria dari dua desa di Biak Utara tewas pada Juni 1971. Di wilayah yang sama, terjadi lagi kasus serupa pada 1974 dan 1975 yang masing-masing memakan korban jiwa sebanyak 45 dan 41 orang.

Tahun 1977, seperti yang ditulis Muchtar Effendi Harahap (2004) dalam buku Demokrasi dalam Cengkeraman Orde Baru, sekitar 3.000 orang dari Suku Dani tewas karena dituding melakukan upaya pemberontakan. Saat itu, permukiman orang-orang Dani di Lembah Baliem dibom dengan pesawat dari udara.

Pembunuhan demi pembunuhan di tanah Papua pun terus terjadi selama Soeharto berkuasa. Terhitung sejak 1981 hingga 1996 atau 2 tahun sebelum berakhirnya Orde Baru, lebih dari 15 ribu orang Papua tewas, belum lagi mereka yang disiksa dan dipenjara.

Tak hanya Papua, Aceh pun mengalami nasib yang nyaris serupa. Zulkarnaen Husein yang bermukim di Lhokseumawe mestinya tahu bahwa orang yang disebutnya sebagai patriot dan pahlawan itu berada di balik operasi militer yang diterapkan di Bumi Rencong sejak 1989.

Hampir sama dengan di Papua, operasi militer di ujung barat Indonesia dilakukan untuk membasmi apa yang disebut oleh rezim Orde Baru sebagai gerakan separatis. Atas nama stabilitas nasional dan keutuhan NKRI, Aceh dinyatakan sebagai Daerah Operasi Militer (DOM) hingga usai lengsernya Soeharto.

Laporan yang dirilis Amnesty International pada 1993 memperkirakan sekitar 2.000 warga sipil, termasuk anak-anak dan lansia, menjadi korban tewas. Sementara 1.000 orang lainnya ditangkap, dianiaya, hingga dibui.

Banyak juga warga yang tiba-tiba “menghilang” karena dituding telah terlibat atau berhubungan dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Belum lagi ratusan perempuan Aceh yang menjadi korban perkosaan, disinyalir lebih dari 300 wanita dan anak-anak gadis di bawah umur.


Strategi Melanggengkan Kekuasaan

Apa yang menimpa rakyat Papua dan Aceh baru sebagian dari rangkaian aksi Soeharto dalam rangka melanggengkan kekuasaannya. Masih banyak insiden kemanusiaan lainnya yang terjadi di berbagai wilayah di tanah air selama Orde Baru berkuasa.

Beberapa di antaranya sebutlah Operasi Seroja di Timor-Timur pada 1975, Operasi Clurit yang memunculkan penembak misterius (petrus) untuk memberantas kriminalitas sejak 1982, Tragedi Sindang Raya-Tanjung Priok pada 1984, Peristiwa Talangsari di Lampung Timur pada 1989, Peristiwa 27 Juli 1996, dan seterusnya.

Bahkan sebelum Soeharto resmi menjadi presiden, embrio kekuasaannya telah ditandai dengan tragedi berdarah sejak 1966, yakni operasi “pembersihan” terhadap warga negara Indonesia yang dituding terlibat PKI. Ada banyak versi terkait jumlah korban tewas akibat aksi pembantaian ini, dari ratusan ribu hingga jutaan.

Lantas, mengapa banyak yang menyesalkan lengsernya Soeharto dari kursi kepresidenan dan bahkan tidak sedikit rakyat Indonesia yang merindukan kepemimpinannya bahkan sampai saat ini?

Selain membalut kekerasan itu dengan bungkus NKRI, Soeharto juga melakukan hal-hal yang “menyenangkan” rakyat. Pembangunan, terjaganya keamanan nasional, stabilitas ekonomi termasuk swasembada pangan, juga perhatian hingga ke akar rumput, membuat sebagian besar warga seolah-olah tidak peduli dengan hiruk-pikuk yang sebenarnya terjadi bersamaan.

Hebatnya, strategi itu berjalan dan bertahan berpuluh-puluh tahun.

Soeharto sejatinya sadar bahwa tidak ada yang abadi di dunia ini, termasuk singgasana yang didudukinya kendati ia berusaha dengan segala cara untuk mempertahankannya selama mungkin.

“Kekuasaan pemimpin tidaklah mutlak. Kekuasaan itu bersumber pada kepercayaan yang diberikan anak buah atau rakyat yang dipimpinnya. Tanpa kepercayaan ini, tak mungkin seorang pemimpin berwibawa,” begitu ucapnya dalam buku Anak Desa: Biografi Presiden Soeharto karya O.G. Roeder (1976).

Dan, itulah yang terjadi. Kekuasaan Soeharto runtuh terhitung tanggal 21 Mei 1998. Sejak itulah, kebencian serta kemuakan atas kebobrokan rezimnya kian terungkap meskipun rasa cinta dan kerinduan masih saja ada di hati sebagian rakyat Indonesia - PT Kontak Perkasa
Sumber:tirto.id
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 10:14 AM
 
Copyright © 2011. PT.Kontak perkasa Futures Yogyakarta All Rights Reserved
Disclaimer : Semua Market Reviews atau News di blog ini hanya sebagai pendukung analisa,
keputusan transaksi atau pengambilan harga sepenuhnya ditentukan oleh nasabah sendiri.
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger