Powered by Blogger.
Latest Post

Via Vallen, Nella Kharisma dan Disrupsi Dangdut Koplo

Written By Kontak Perkasa Futures on Monday, January 15, 2018 | 9:20 AM

PT Kontak Perkasa - Dalam beberapa kali perjalanan naik bus Antar-Kota Antar-Provinsi (AKAP) Rosalia Indah dari kampung  saya di Jawa Timur menuju ke Jakarta beberapa waktu lalu, awak bus hampir selalu menyuguhkan lagu-lagu koplo.

Grup dangdut seperti New Pallapa, Monata pimpinan Cak Sodiq, Sagita serta grup-grup lainnya, selalu dputar sepanjang perjalanan.

Dalam VCD yang diputar awak bus, saya juga melihat penampilan para artis dangdut jawa timuran itu. Ratna Antika, Wiwik Sagita, Nella Kharisma, Rena KDI, Via Vallen serta yang lainnya. “Iki sapa maneh penyanyine?....” batin saya saat itu.

Saya sendiri tak begitu hirau dengan musik-musik itu. Selain kuping saya yang kurang terbiasa dengan lagu-lagu yang dibawakan, bermain ponsel mungkin jauh lebih menarik ketimbang menonton dangdut yang diputar. Lihat media sosial, baca-baca artikel berita hingga mengikuti diskusi di grup WhatsApp.

Namun beberapa bulan ini tiba-tiba diskusi mengenai dangdut koplo begitu ramainya di media sosial. Siapa lagi kalau bukan karena Via Vallen dan Nella Kharisma. Hingga kuping saya paksa mendengarkan musik-musik itu. 

Baca juga: Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018

Lewat Youtube, saya pertama kali memutar Sayang yang dibawakan Via Vallen sekitar 3 bulan lalu. Satu, dua kali saya putar. Lama-lama kecanduan.

Kemudian saya juga menjajal Jaran Goyang yang dinyanyikan Nella Kharisma. Tak kalah asyiknya. Dan, lagu itu sampai sekarang tak pernah saya lewatkan sehari pun untuk didengarkan.

Tahap kedua, saya memberanikan diri melihat video klip mereka sampai tuntas. Tidak seperti yang saya bayangkan sebelumnya, mereka tampil elegan. Sopan dan tidak lebay.

Selain itu, dua penyanyi ini juga relatif “bersih” dari cerita-cerita miring yang akrab dengan para artis. Bagi konsumen hiburan yang menjadikan moral sebagai pertimbangan utama, hal ini tentu menjadi nilai tambah tersendiri.

Hingga akhirnya saya memantapkan diri untuk memasang lagu keduanya dalam playlist lagu yang saya putar.

Ya, dangdut koplo boleh dibilang merangsek naik kelas. Lewat keduanya, musik dangdut menyapa kalangan yang selama ini belum akrab dengan jenis musik tersebut. Koplo juga berjajar dengan genre pop yang dibawakan artis papan atas nasional.

Coba tengok di Youtube. Sayang dan Jaran Goyang, di pekan pertama Januari 2018 berhasil meraih viewers di atas 120 juta. Sementara, sebagian besar lagu-lagu bergenre pop yang populer mendulang penonton kurang dari 100 juta.

Baca juga: Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas

Inovasi Disruptif

It doesn’t matter what you made, or see, or offer. If you continue to embrace ‘business as usual’, you are doomed, demikian kata Alexander Osterwalder (2010).

Menjalankan bisnis dengan cara-cara yang biasa, entah cepat atau lambat, akan ditinggalkan oleh konsumen. Bagaimanapun, konsumen akan mencari produk yang lebih baik dari yang telah ada sebelumnya.

Mereka mencari produk-produk baru dan sejalan dengan trend yang ada. Yakni produk yang kualitasnya lebih baik dan bisa menutup kekurangan dari produk yang sudah ada.

Dalam konteks dunia hiburan kita bisa melihat bagaimana dangdut koplo yang dibawakan oleh Via Vallen dan Nella Kharisma dibawakan dengan santai, tidak vulgar, dan penyanyinya berdandan modis seperti artis-artis Korea. Inilah membuat konsumen hiburan begitu tergila-gila.

Pada saat yang sama, Via Vallen dan Nella Kharisma juga berhasil menggeser artis-artis dangdut incumbent yang lebih dulu mengorbit. Di mana sebagian dari mereka lebih dikenal publik karena berita-berita gosip ketimbang karya yang dibawakan. Ada juga yang terkenal karena penampilannya yang terlalu “mencolok mata”.

Konsumen sebenarnya tetap ingin terhibur. Tapi mereka sudah bosan, capek dan jengah dengan artis-artis dangdut yang lebih suka mengumbar kontroversi. Kehadiran Via Vallen dan Nella Kharisma kemudian menjadi pengobat “dahaga” itu.

Menggunakan saluran digital seperti Youtube, genre musik ini tak hanya meraup pasar yang sudah eksisting, namun juga menciptakan pasar baru.

Kelas menengah yang selera musiknya mungkin tidak begitu jelas, akhirnya masuk dalam daftar penggemar dangdut koplo.

Teman-teman saya yang hobi nonton konser artis-artis luar negeri, belakangan tertarik juga memutar lagu dari Via Vallen dan Nella Kharisma. Bahkan anak-anak juga hapal dengan lirik lagu yang dibawakan Via Vallen dan Nella Kharisma tersebut.

Lagu koplo dari dua penyanyi ini terus direproduksi dengan berbagai versi. Jika ada yang kurang sreg, dibuatlah versi lainnya. Ada yang membuat cover dengan iringan piano, hingga versi reggae. Semakin banyak direproduksi, lagu tersebut makin menjawab kehendak konsumen. Dan hasilnya menjadi luar biasa!

Baca juga: Bisnis Investasi Masih Menarik Tahun 2018

Sektor Lain

Inilah dangdut koplo, yang belakangan ini berhasil mendobrak industri musik Indonesia dengan segenap pembaruannya. Dengan berbagai fenomena yang mengiringi kehadirannya, tak berlebihan kiranya dikatakan bahwa koplo telah melakukan disruption di salah satu sektor industri di Indonesia.

Berbicara mengenai disrupsi,  selain memunculkan pemain-pemain baru, disrupsi juga menimbulkan korban. Korban yang dimaksud adalah pihak-pihak yang ditinggalkan konsumen karena mereka tak melakukan perubahan sama sekali.

Mengutip Rhenald Kasali (2017), disrupsi  terjadi di berbagai bidang kehidupan. Saling kait-mengait, baik pemerintahan, politik, hingga sosial. Hal ini kemudian memunculkan turbulensi. Dan yang berbahaya dari kondisi ini bukanlah turbulensi itu sendiri, melainkan mereka yang bertindak dengan yesterday’s logic.

Mereka yang masih menggunakan pola pikir lama, hampir dipastikan menjadi korban dari disrupsi yang terjadi. Tak hanya di sektor hiburan, namun juga di sektor lainnya.

Di ranah industri yang lebih luas, kita bisa melihat begitu banyak perusahaan yang kelimpungan karena ditinggalkan konsumennya ketika hadir produk baru yang jauh lebih baik dan dengan harga lebih murah.

Seperti yang terjadi pada trend penggunaan transportasi di Jakarta belakangan ini. Mungkin bisa dikatakan saat ini ojek online menjadi pilihan banyak orang ketimbang angkot ataupun ojek pangkalan. Selain praktis dalam hal pemesanannya, ada standard tarif yang dikenakan kepada konsumen.

Inilah yang disebut oleh Clayton Christensen (1997) bahwa disrupsi menggantikan pasar lama dengan suatu kebaruan yang lebih efisien dan menyeluruh.

Termasuk dalam dunia politik. Akan sangat mungkin disrupsi akan merambah ranah tersebut untuk menggantikan pola-pola transaksional yang tak dikehendaki publik.

Partai politik yang masih menerapkan pola-pola lama seperti mengusung calon yang tak kompeten hingga proses politik berbiaya tinggi, bersiaplah menjadi korban dari disruption.

Seperti penggemar dangdut yang sudah tak berselera dengan artis-artis sensasional, dalam dunia politik trend ini sudah menggejala.

Bagaimanapun, melakukan inovasi dan perbaikan merupakan sebuah keharusan bagi berbagai entitas--mulai dari korporasi lembaga pemerintahan hingga partai politik--agar keberadaan mereka tetap relevan di zaman yang tak lagi berjalan linier seperti saat ini.

Karenanya, entitas-entitas itu kiranya bisa belajar ke Via Vallen dan Nella Kharisma tentang bagaimana memenangkan persaingan dan membaca selera pasar agar bisa eksis di tengah perubahan. - PT Kontak Perkasa

Sumber: Kompas.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 9:20 AM

Sidang Cerai Ahok-Veronica Ditetapkan pada 31 Januari

Written By Kontak Perkasa Futures on Thursday, January 11, 2018 | 8:56 AM

PT Kontak Perkasa - Majelis hakim yang menangani gugatan perceraian mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dengan istrinya, Veronica Tan, menetapkan sidang perceraian pada Rabu (31/1/2018).


Baca juga: Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018

Jootje Sampaleng dari bagian Humas Pengadilan Negeri Jakarta Utara  mengatakan, pihaknya akan segera mengirimkan surat pemanggilan kepada pihak Ahok dan Vero.

"Sidangnya pada Rabu, 31 Januari 2018. Dalam sidang pertama nanti akan ditetapkan waktu mediasi. Mediator bisa dari luar atau dalam," ujar Jootje kepada Kompas.com, Rabu (10/1/2018).


Baca juga: Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas

Jootje mengatakan, jika tak bisa hadir, Ahok dan Vero diperbolehkan untuk diwakili kuasa hukum mereka. Bila Ahok dan Vero, ataupun perwakilannya tidak hadir, hakim akan kembali melakukan pemanggilan.

"Akan dipanggil lagi nantinya baik penggugat maupun tergugat," ujar Jootje.


Baca juga: Bisnis Investasi Masih Menarik Tahun 2018

Ahok melalui kuasa hukumnya mengajukan gugatan cerai ke Pengadilan Negeri Jakarta Utara pada Jumat (5/1/2018) pekan lalu. Pada persidangan pertama perceraian Ahok-Veronica, majelis hakim akan menetapkan jadwal mediasi. - PT Kontak Perkasa

Sumber: Kompas.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 8:56 AM

Rokok & Kemiskinan di Indonesia?

Written By Kontak Perkasa Futures on Wednesday, January 10, 2018 | 10:43 AM

PT Kontak Perkasa Futures - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional ( Bappenas)/ Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Bambang Brodjonegoro menjelaskan ada sejumlah komoditas yang berkontribusi terhadap kemiskinan di Indonesia. Salah satunya adalah rokok kretek filter.

"Jangan anggap enteng rokok, bukan cuma dampaknya terhadap kesehatan. Rokok ini bisa bikin orang jatuh miskin," kata Bambang melalui konferensi pers di kantornya, Selasa (9/1/2018).

Menurut Bambang, di perkotaan maupun di perdesaan, rokok kretek filter menjadi komoditi terbesar kedua yang memengaruhi garis kemiskinan. Yakni sebesar 9,98 persen di perkotaan dan 10,70 persen di perdesaan.

Sedangkan komoditi terbesar pertama yang memengaruhi garis kemiskinan adalah beras, yaitu 18,80 persen di perkotaan dan 24,52 persen di perdesaan.

Meski menjadi komoditas terbesar kedua yang berpengaruh terhadap garis kemiskinan, Bambang menegaskan bukan berarti pemerintah harus menjaga agar harga rokok tidak naik.

Sebaliknya, Bambang mengimbau supaya masyarakat semakin sadar bahwa pola konsumsi mereka harus lebih produktif, seperti memilih makanan bergizi ketimbang rokok.

"Ya jangan merokok. Suatu konsumsi yang tidak produktif itu bisa buat orang miskin. Konsumsi harusnya yang produktif dan tidak buat dia hidup susah," tutur Bambang.

Adapun untuk komoditi lainnya yang berpengaruh terhadap garis kemiskinan di perkotaan adalah telur ayam ras (3,63 persen), daging ayam ras (3,36 persen), dan mi instan (2,24 persen). Sedangkan untuk komoditi di perdesaan diisi oleh telur ayam ras (3,18 persen), gula pasir (2,95 persen), dan mi instan (2,11 persen).


Dari data tersebut, Bambang menyarankan para pemangku kepentingan agar memerhatikan komoditas yang berpengaruh langsung terhadap angka kemiskinan di suatu wilayah.

Jika yang paling besar porsinya adalah harga beras, maka Bambang menilai penting bagi kepala daerah dan pihak terkait untuk terus menjaga harga komoditas tersebut tetap stabil. - PT Kontak Perkasa Futures
Sumber: Kompas.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 10:43 AM

Google Doodle Tampilkan Bunga Rafflesia Arnoldii, Mengapa?

Written By Kontak Perkasa Futures on Tuesday, January 9, 2018 | 9:05 AM

PT Kontak Perkasa - Halaman Google hari ini, Selasa (9/1/2017) menampilkan doodle berupa tiga bunga Rafflesia arnoldii berwarna merah dengan berbagai ukuran. Doodle bunga Rafflesia arnoldii bergerak dan lalu mengeluarkan efek gas.

Ketika doodle diklik akan membawa ke situs hasil pencarian tentang bunga bangkai dengan kata kunci teratas Rafflesia arnoldii. Lalu mengapa Google menampilkan doodle bunga Rafflesia arnoldii di laman utama mereka?


Dikutip dari laman Google, ternyata hari ini merupakan tahun ke-25 ditetapkannya bunga Rafflesia arnoldii sebagai bunga nasional Indonesia. Penetapan itu berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 4 Tahun 1993 Tentang Satwa dan Bunga Nasional yang ditandatangani oleh Presiden Soeharto.

Sesuai Kepres tersebut, ada tiga jenis bunga dinyatakan sebagai Bunga Nasional yakni, Melati (Jasminum sambac), sebagai puspa bangsa; Anggrek bulan (Palaonopsis amabilis), sebagai puspa pesona; dan padama raksasa atau Rafflesia Arnoldi sebagai puspa langka.


Rafflesia arnoldii merupakan salah satu puspa langka berukuran besar dengan ukuran diameter sekitar satu meter. Hal itu menyebabkan Rafflesia arnoldii disebut sebagai padma raksasa.

Bunga Rafflesia arnoldii tumbuh merambat dan tak berdaun sehingga tak mampu melakukan fotosintesis seperti bunga lainnya. Rafflesia arnoldii disebut bunga bangkai lantaran bunganya dan berbau seperti daging membusuk.
Kelopak bunganya yang merah montok dan dihiasi bintik-bintik putih hanya muncul dari Tetrastigma, tanaman mirip pohon anggur yang menjadi inangnya, saat siap bereproduksi. Di tempat terbuka, Rafflesia Arnoldii bisa tumbuh dengan diameter satu meter dan mekar beberapa hari.


Bunga Rafflesia arnoldii sendiri bisa banyak ditemukan di Provinsi Bengkulu. Bunga Rafflesia arnoldii sendiri dijadikan daya tarik wisata di Bengkulu. - PT Kontak Perkasa

Sumber: Kompas.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 9:05 AM

Pengacara Benarkan Ahok Gugat Cerai Veronica Tan

Written By Kontak Perkasa Futures on Monday, January 8, 2018 | 10:52 AM

Kontak Perkasa Futures - Pengacara yang mewakili mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, Josefina Agatha Syukur, dari kantor pengacara Law Firm Fifi Lety Indra & Partners membenarkan Ahok melayangkan surat gugatan cerai terhadap istrinya, Veronica Tan. Surat gugatan telah didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta Utara pada Jumat (5/1/2018).

Ahok menunjuk Law Firm Fifi Lety Indra & Partners sebagai kuasa hukumnya dalam kasus itu.

"Benar bahwa Pak Ahok telah melayangkan gugatan cerai terhadap Ibu Veronica. Itu benar adanya. Nomor perkaranya 10/Pdt.G/2018 tanggal 5 Januari 2018," kata Josefina kepada Kompas.com, Senin (8/1/2018) pagi ini.


Namun, ia tidak mau menjelaskan mengapa Ahok, yang kini berada dalam tahanan di Mako Brimob, Depok, Jawa Barat, setelah divonis 2 tahun penjara dalam kasus penodaan agama menggugat cerai istrinya. Ia mengatakan, kasus perceraian merupakan masalah pribadi, sidang pengadilannya pun bersifat tertutup.

Walaupun membenarkan adanya surat gugatan cerai, Josefina meragukan kebenaran surat gugatan atas nama Ahok terhadap Veronica yang beredar di media sosial pada Minggu (7/1/2018) malam.

Baca juga: Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas

"Sebab, (surat) gugatan yang benar adalah gugatan yang sudah didaftarkan, di mana sudah tertulis nomor perkara dari pengadilan pada sudut kanannya dan ada capnya," katanya.

Namun, ia membenarkan pengacara Ahok dalam kasus gugatan perceraian itu hanya dua orang, yaitu dirinya dan adik Ahok sendiri, Fifi Lety Indra.

Dalam apa yang disebut sebagai foto surat gugatan yang beredar semalam, nama Josefina dan Fifi memang tertulis sebagai pengacara yang mewakili Ahok. - Kontak Perkasa Futures

Sumber: Kompas.com

Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 10:52 AM

Kata Rhoma Irama, Ksatria Bergitar Juga Butuh Berlatih

Written By Kontak Perkasa Futures on Friday, January 5, 2018 | 8:53 AM

PT Kontak Perkasa - Rhoma Irama (71) selama ini tak cuma dijuluki Raja Dangdut, tetapi juga dinobatkan sebagai Ksatria Bergitar.

Selain karena Rhoma pernah membintangi film Satria Bergitar (1984), ia juga tak pernah lepas dari gitarnya setiap manggung. Kendati begitu, Rhoma mengaku tetap berlatih bermain gitar.

Baca juga: Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018

"Olahraga dan jaga kesehatan. Lalu sering berlatih, berlatih vokal dan gitar, masihlah," ucap Rhoma saat ditanya tips menjaga eksistensi dalam industri musik Indonesia di kediamannya di wilayah Pela Mampang, Jakarta Selatan, baru-baru ini.

Pelantun "Mirasantika" itu mengatakan, berlatih adalah sebuah keharusan. Tak peduli ia sudah ahli bermain gitar dengan pengalaman puluhan tahun di panggung.

Baca juga: Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas

Rhoma yang teknik permainan gitarnya terinspirasi dari Ritchie Blackmore "Deep Purple" itu, merasa perlu terus mengasah kemampuannya meski usianya tak muda lagi.

"Harus (latihan). Kayak sniper kalau enggak latihan nembak, meleset terus kan hehehe," ujar Rhoma yang mengaku tak punya jadwal rutin untuk berlatih gitar. - PT Kontak Perkasa

Sumber: Kompas.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 8:53 AM

Kasus E-KTP, KPK Panggil Ganjar Pranowo dan Marcus Mekeng

Written By Kontak Perkasa Futures on Thursday, January 4, 2018 | 9:45 AM

PT Kontak Perkasa Futures - Komisi Pemberantasan Korupsi hari ini mengagendakan pemeriksaan terhadap mantan anggota DPR, Ganjar Pranowo, yang kini menjabat Gubernur Jawa Tengah.

Ganjar hendak diperiksa dalam kapasitas sebagai saksi terkait kasus korupsi pada proyek pengadaan KTP elektronik. Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan, Ganjar akan diperiksa untuk Markus Nari, anggota DPR yang sudah berstatus tersangka dalam kasus ini.

Baca juga: Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas

"Yang bersangkutan (Ganjar) diperiksa sebagai saksi untuk tersangka MN," kata Febri saat dikonfirmasi, Rabu (3/1/2018).

Dalam surat dakwaan jaksa KPK terhadap dua terdakwa mantan pejabat di Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri, Irman dan Sugiharto, Ganjar Pranowo disebut menerima suap 520.000 dollar AS.

Baca juga: Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018

Penerimaan terjadi saat Ganjar masih menjadi pimpinan di Komisi II DPR. Namun, Ganjar membantah menikmati aliran dana pada proyek yang disinyalir merugikan negara Rp 2,3 triliun tersebut.

Selain memanggil politisi PDI Perjuangan tersebut, KPK juga mengagendakan pemeriksaan terhadap anggota DPR, Melchias Marcus Mekeng. Mekeng akan diperiksa juga sebagai saksi untuk Markus Nari.

Dalam surat dakwaan KPK, Mekeng yang saat itu menjabat Ketua Badan Anggaran DPR disebut menerima 1,4 juta dollar AS dari pengusaha bernama Andi Agustinus alias Andi Narogong.

Namun, politisi Golkar itu sudah membantah hal ini dan merasa nama baiknya tercemar karena disebut-sebut menerima uang dari proyek e-KTP tersebut. - PT Kontak Perkasa Futures

Sumber: Kompas.com
Written by: Kontak Perkasa Futures
PT.Kontak Perkasa Futures, Updated at: 9:45 AM
 
Copyright © 2011. PT.Kontak perkasa Futures Yogyakarta All Rights Reserved
Disclaimer : Semua Market Reviews atau News di blog ini hanya sebagai pendukung analisa,
keputusan transaksi atau pengambilan harga sepenuhnya ditentukan oleh nasabah sendiri.
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger